Carilah dalil dalil naqli yang terkait dengan pelaksanaan salat sunnah

Jakarta -

Mengenal dalil naqli dan dalil aqli tldak sulit dengan banyaknya sumber yang bisa digunakan muslim. Dalil naqli dan dalil aqli kerap digunakan saat membahas agama dan aplikasinya dalam kehidupan.

Dikutip dari buku Apakah Dalil, Semata al-Quran dan Sunnah? karya Isnan Ansory, Lc, MA, dalil berasal dari bahasa Arab. Maknanya adalah petunjuk atas sesuatu yang hendak dituju (al mursyid ila al-mathlub).

Setelah mengetahui arti dalil secara etimologis, berikut pengertian dalil naqli dan dalil aqli,

A. Dalil naqli

Dalil naqli bersumber dari Al Quran maupun As Sunnah yang membahas keberadaan dan keesaan Alla SWT. Bahasan lainnya adalah kekuasaan Allah atas penciptaan alam semesta ini.

Dikutip dari buku bertajuk Mukaddimah Ibnu Khaldun yang ditulis oleh Al-Allamah Abdurrahman bin Muhammad bin Khaldum, Malik Supar, Lc, Masturi Irham, Lc, dan Abidun Zuhri, naqli diartikan sebagai ilmu-ilmu yang diajarkan atau ditransformasikan.

Ilmu-ilmu ini cenderung disandarkan pada informasi dari orang yang diutus untuk menyampaikannya. Pada konteks ini adalah wahyu-wahyu Allah yang diturunkan melalu para rasul utusanNya.

Berbagai ilmu dalam dalil naqli sulit digapai akal, kecuali menarik kesimpulan dari kaidah utama. Karena itu dalil ini membutuhkan penyetaraan lewat qiyas dan analogi, saat menghadapi masalah.

"Hanya saja, qiyas hanya dapat menarik kesimpulan dari informasi atau naqli dengan catatan hukum pokok yang sudah tetap dan bersifat naqli," tulis Al-Allamah Abdurrahman bin Muhammad bin Khaldum dkk.

Kebenaran yang dikandung oleh dalil naqli bersifat haqiqi atau mutlak. Melansir dari Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Kemdikbud, bentuk dari dalam dalil naqli di antaranya adalah Al Quran, hadis, dan fatwa.

Contoh dalil naqli terkait keesaan Allah SWT dalam Al Quran di antaranya QS Al-Iklas 1-4. Berikut contoh dalil mikir,

(1) قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ(2) اللَّهُ الصَّمَدُ(3) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

(4) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."

B. Dalil aqli

Dalil aqli terdiri dari kata dalil dan aqli yang bermakna akal dari bahasa Arab. Jadi, dalil aqli adalah dalil-dalil yang bersumber dari akal. Dalil aqli cenderung bersifat ilmu-ilmu.

Selaon itu, dalil aqli juga diartikan sebagai petunjuk dan pertimbangan akal pikiran yang objektif, tidak dipengaruhi oleh keinginan, ambisi, atau kebencian dari emosi.

Dikutip dari Dasar Hukum Ekonomi Islam karya Itang, kebenaran dalil aqli cenderung bersifat nisbi atau relatif. Bentuk dari dalil aqli ini berupa ijtihad, ijma, dan qiyas.

Contoh dalil aqli dalam bentuk ijma pada masa Rasulullah SAW adalah, saat beliau meninggal dunia dan diperlukan seorang pengganti yang disebut khalifah. Sebab itu, kaum muslim pada waktu itu sepakat untuk mengangkat seorang khalifah.

Demikian penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan dalil naqli dan dalil aqli. Semoga mudah dipahami ya, detikers!

Simak Video "KuTips: Tips Betah Baca Al-Qur'an Biar Khatam Pas Ramadan!"



(rah/row)

Jakarta -

Perintah sholat terdapat dalam Al Quran dan hadits. Sholat merupakan ibadah mahdhah yang dilakukan seorang hamba kepada Rabbnya. Sholat yang diwajibkan bagi setiap muslim adalah sholat lima waktu.

Secara bahasa, sholat artinya doa. Dalam ilmu syariah, sholat diartikan sebagai serangkaian ucapan dan gerakan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam yang dilakukan dengan niat dan syarat tertentu.


Dalam surat Al Baqarah ayat 43 Allah SWT menyeru hamba-Nya untuk melaksanakan sholat dan zakat. Dia berfirman:

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ

Artinya: "Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk." (QS. Al Baqarah: 43)

Kewajiban Sholat Lima Waktu

Sholat merupakan kewajiban bagi orang-orang yang beriman. Adapun, waktu sholat yang diwajibkan telah ditentukan berdasarkan ketentuan syara' yaitu sebanyak lima kali dalam sehari atau sering disebut sholat lima waktu. Sebagaimana firman-Nya dalam surat An Nisa ayat 103 sebagai berikut:

اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا

Artinya: "Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An Nisa: 103)

Ketentuan mengenai sholat lima waktu memang tidak dijelaskan secara eksplisit dalam Al Quran. Namun, berdasarkan ayat di atas, kewajiban sholat telah ditentukan waktunya sendiri. Adapun, detail waktu pelaksanaan sholat dijelaskan dalam hadits yang bersumber dari Rasulullah SAW.

Dirangkum dari berita hikmah detikcom, sebab turunnya kewajiban sholat lima waktu bermula ketika nabi Muhammad SAW melakukan Isra Mi'raj, sebuah perjalanan suci sehari semalam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dilanjutkan menuju Sidratul Muntaha.

Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab di tahun ke-8 kenabian nabi Muhammad SAW. Beliau kemudian menerima perintah untuk mengerjakan sholat wajib 5 kali dalam sehari semalam atau sebanyak 17 rakaat.

Perjalanan ini diceritakan dalam Al Quran pada surat Al Isra ayat 1.

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: "Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS. Al Isra: 1)

Sebelum menerima perintah untuk mengerjakan sholat lima waktu dalam sehari, dikisahkan bahwa Rasulullah sempat diperintahkan untuk mengerjakan sholat sebanyak 50 sholat dalam sehari semalam. Dalam perjalannya menuju Sidratul Muntaha, Rasulullah bertemu dengan beberapa nabi. Antara lain nabi Adam AS di langit pertama, nabi Isa AS dan nabi Yahya AS di langit kedua, nabi Yusuf AS di langit ketiga, nabi Idris AS di langit keempat, nabi Harun AS di langit kelima, nabi Musa AS di langit keenam, dan nabi Ibrahim AS di langit ketujuh.

Setelah bertemu dan berdialog dengan para nabi di setiap lapisan langitnya, akhirnya Allah SWT memberikan keringanan sholat menjadi 5 sholat sehari semalam. Peristiwa ini dijelaskan dalam hadits shahih Bukhari dan Muslim sebagai berikut:

فَرَّضَ اللهُ على أُمَّتِى لَيْلَةَ الإِسْرَاءِ خَمْسِيْنَ صَلاَةً فَلَمْ أَزَلْ أُرَاجِعُهُ وأَسْأَلهُُ ُالتَّخْفِيْفَ حَتّى جَعَلَهَا خَمْسًا فِىْ كُلِّ يَوْمٍ ولَيْلَةٍ

Artinya: "Allah SWT pada malam Isra' mewajibkan atas umatku lima puluh solat, kemudian aku terus-menerus kembali kepada Allah SWT dan memohon keringan sehingga Allah SWT menjadikannya menjadi lima sholat sehari semalam." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalil-dalil Sholat dalam Al Quran

Berikut 10 dalil-dalil sholat dalam Al Quran:

1. Surat Al Isra Ayat 78

أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

Artinya: "Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula sholat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (QS. Al-Isra: 78).

2. Surat Hud Ayat 114

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ

Artinya: "Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." (QS Hud: 114).

3. Surat An Nisa Ayat 103

اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا

Artinya: "Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An Nisa: 103)

4. Surat Al Baqarah Ayat 43

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ

Artinya: "Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk." (QS. Al Baqarah: 43)

5. Surat Al Baqarah Ayat 45

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ

Artinya: "Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk," (QS. Al Baqarah: 45)

6. Surat Al Baqarah Ayat 110

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Artinya: "Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Baqarah: 110)

7. Surat Ar Rum Ayat 17-18

فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ - ١٧ وَلَهُ الْحَمْدُ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَعَشِيًّا وَّحِيْنَ تُظْهِرُوْنَ - ١٨

Artinya: "Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pada pagi hari (waktu subuh), dan segala puji bagi-Nya baik di langit, di bumi, pada malam hari dan pada waktu zuhur (tengah hari)." (QS. Ar-Rum: 17-18)

8. Surat Az Zariyat Ayat 56

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Az Zariyat: 56)

9. Surat Al Hajj Ayat 78

فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ

Artinya: "maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong." (QS. Al Hajj: 78)

10. Surat Al Bayyinah Ayat 5

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ

Artinya: "Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)." (QS. Al Bayyinah: 5)

Sahabat hikmah, itulah dalil perintah sholat dalam Al Quran, termasuk dalil kewajiban sholat lima waktu. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa sholat lima waktu akan menjadi juru selamat kelak di hari kiamat. Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Amr, Rasulullah bersabda:

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ

Artinya: "Siapa yang menjaga sholat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan. Pada hari kiamat, ia akan bersama Qorun, Fir'aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf." (HR. Ahmad)

Simak Video "Wacana Ibadah Haji Lewat Metaverse, Apakah Sah?"



(kri/row)