Cara menghadapi ujian sekolah menurut Islam

Saat musim ujian dan ulangan sudah di depan mata tentunya bisa membuat pikiran menjadi bercampur aduk. Apalagi buat Ibu dengan segudang kegiatan di dalam dan di luar rumah, ditambah mengurus kegiatan belajar ananda di masa pandemi seperti sekarang ini.

Supaya tidak merasa terlalu khawatir sebaiknya perlu pahami dulu bagaimana cara belajar ananda yang cocok untuk mereka sehingga belajarnya bisa lebih efektif. Mengetahui cara belajar yang efektif, insyaAllah dapat membantu menghindari kepanikan dan frustasi ananda dan orang tua sebelum ujian.

Lantas, bagaimana sih cara belajar efektif yang perlu diterapkan agar bisa sukses saat ujian? Jika penasaran, yuk kita simak bocoran tips belajar dari Ummu Yafiq, Ibu yang punya dua anak laki-laki hebat. Mereka sekolah di SDIT Wahdah Islamiyah 01 ini adalah ananda A. YAFIQ YAHYA RUSJAYA yang sudah kelas lima dan A. FAYYADH RAMADHAN RUSJAYA yang masih duduk di kelas tiga.

Mengumpulkan Materi Ujian

Sebelum ujian berlangsung, nanda Yafiq mengumpulkan semua rangkuman pelajaran yang Ustadz & Ustadzah berikan. Setelah itu dipelajari sebelum Hari H ujian berlangsung. Biar tidak lupa, mereka ulang-ulang lagi.

Pas malam hari H ujiannya, subuhnya mereka pelajari kembali biar tidak ada terlewatkan materinya. “Setiap memulai ujian Ananda seperti ini dan yang terpenting tetap berdo’a kepada Allah Subahana Wata’ala agar supaya dimudahkan dalam ujiannya. Aamiin…,” kata Ummu Yafiq.

Sama juga yang Adiknya lakukan karena mereka berdua sama-sama belajar. Terkadang Yafiq kalau malam. Dia Video Call sama temannya buat saling mengingatkan materi ujian besok. Intinya belajar bersama 😁.

Cara menghadapi ujian sekolah menurut Islam
Cara menghadapi ujian sekolah menurut Islam

Nah, itu dia beberapa cara belajar efektif yang bisa kamu juga aplikasikan saat akan menghadapi ujian.

Ingat ya bahwa belajar yang efektif harus dilakukan secara teratur dan tidak mepet waktu ujian.

Jadi, sebaiknya kamu mulai belajar dari jauh hari sebelum waktu ujian dan memiliki kemauan belajar yang tinggi. Ingat yah kata Ummu Yafiq, yang terpenting adalah berdoa kepada Allah Subahanahu Wata’ala.

Cara menghadapi ujian sekolah menurut Islam

Budi Jaya Putra S.Th.I, M.H. pemateri acara talkshow yang diadakan Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD mengadakan talkshow dengan tema “Strategi Menghadapi Ujian dalam Pendekatan Islami”, Sabtu 15 Januari 2022 disiarkan secara langsung pada kanal YouTube Bimawa UAD dan Zoom Meeting. Hadir sebagai pembicara Ust. Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H. yang merupakan salah satu dosen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UAD, sekaligus sebagai penulis serta trainer. Talkshow ini terbuka untuk umum, khususnya untuk mahasiswa UAD yang akan melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) pada pekan depan.

Menurut Ust. Budi, ujian merupakan salah satu cara terbatas untuk mengukur kemampuan seseorang. Jadi, ujian merupakan sesuatu yang sangat kecil sebenarnya tanpa perlu dilebih-lebihkan agar diketahui mutu dari diri kita. Tidak perlu merasa takut dan bersedih hati ketika menghadapi ujian-ujian yang ada, seperti ujian hidup dan ujian di perkuliahan, karena itu bukan sesuatu yang menakutkan. Siapa pun yang menginginkan untuk naik derajat pasti mendapatkan ujian.

“Semua orang pasti diuji karena hal ini sesuai dengan Q.S. Al-Ankabut: 2–3, yang namanya manusia yang beriman pasti diuji. Begitu pun dengan sabda Nabi dalam H.R. Ibnu Hibban nomor 2.900. Jangan pernah merasa berkecil hati saat ujian itu datang. Dengan ilmu hidup menjadi mudah dengan seni hidup menjadi indah dan dengan agama hidup menjadi terang,” katanya. Ia menambahkan, salah satu perkataan ulama besar yaitu Imam Syafi’i, bila kamu tak tahan lelahnya belajar, maka bersiaplah menanggung perihnya kebodohan. Kalimat ini bisa memberi semangat kepada mahasiswa sebagai seorang penuntut ilmu.

Lebih lanjut ia memaparkan beberapa tips dan strategi dalam menghadapi UAS yang dapat dipraktikkan oleh mahasiswa. Di antaranya meminta pertolongan kepada Allah Swt., beristirahat di malam hari bukan lembur (sistem kebut semalam), jangan lupa meminta keridaan orang tua karena doa keduanya kepadamu akan dikabulkan, membaca doa keluar rumah, berdoa kepada Allah agar menjauhkanmu dari kegelisahan dan ketegangan, pelan-pelanlah dalam menjawab soal, jika telah selesai mengerjakan ujian kemudian merasa telah keliru pada sebagian jawaban maka pasrahlah pada takdir Allah dan jangan menjadi korban frustrasi serta pesimis. Haram bermain curang, maksudnya ialah ketika ujian tidak boleh mencontek maupun melakukan hal-hal kecurangan lainnya.

“Belajar dengan tenang, enjoy, santai, dan tidak tergesa-gesa itu akan mempermudah kita untuk merekam apa yang kita baca dan apa yang kita pelajari. Kita harus mengetahui cara kita belajar agar cepat terserap, misalnya dengan cara mengatur waktu dengan baik. Kesalahan dari kebanyakan mahasiswa adalah jauh-jauh hari tidak belajar tetapi pada saat akan ujian malamnya belajar menggunakan sistem SKS,” pungkas Ust. Budi.

Di akhir ia menyampaikan, jadilah seperti permata. Ia dibuat dengan panas, tekanan yang sangat tinggi sehingga memiliki nilai yang sangat tinggi pula. Sedangkan batu bara dibuat dengan tekanan dan panas yang lebih kecil dan rendah daripada permata. Artinya ketika hal ini dianalogikan kepada manusia, ketika banyak menghadapi ujian lalu kita mampu bersabar maka kita bisa menjadi permata dan menjadi orang yang sungguh luar biasa. Namun sebaliknya, jika kita tidak mau ditekan dan diuji maka kita hanya akan menjadi sebuah batu bara yang harganya murah dan tidak berharga. Jadi, hadapilah ujian itu dengan baik, pasrahkan diri kepada Allah Swt., berdoa, meminta rida, dan jangan lupa dalam belajar yang terpenting adalah niat untuk menjadi sebuah permata karena di mana pun ia berada akan tetap berharga. (ctr)

Maha suci Allah yang telah memberikan kedamaian dan rahmat atas Rasul dan  juga atas keluarga dan sahabatnya.

Cara menghadapi ujian sekolah menurut Islam

Siswa/siswi Muslim menaruh kepercayaanya kepada Allah ketika menghadapi ujian di seluruh dunia, dan  mengharap pertolongan-Nya . Rasulullah  S.A.W bersabda : “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, meskipun keduanya baik. Berusaha untuk mencapai apa yang akan menguntungkanmu dan mencari bantuan dari Allah, dan jangan merasa tidak berdaya. “ (Sahih Muslim, Hadis no.2664)

Diantara maksud sahih ini adalah :

1.  Berdo’a kepada Allah sesuai yang dianjurkan oleh Islam. Contoh doa’nya adalah seperti ini

“Rabbiy ishrah li sadri wa yassir li amri”

artinya :  Ya Allah, lapangkanlah dadaku dan buatlah semua urusan mudah bagiku

2. Tidur lebih cepat agar keesokan harinya lebih segar dalam menghadapi ujian.

3. Menyiapkan semua peralatan yang diperlukan untuk ujian,  seperti pena, penggaris , kalkulator dan jam tangan, karena persiapan yang matang dapat membantu seseorang untuk menjawab pertanyaan.

4.  Membaca doa ‘sebelum meninggalkan rumah: “Bismillaah, tawakkaltu ‘ala Allaah, wa laa hawla wa laa quwwata illa Billaah. Allaahumma inni a’oodhu bika an adilla aw udalla, aw azilla aw uzalla, aw azlima aw uzlama, aw ajhala aw yujhala ‘alayya (Dengan  nama Allah, aku bertawakal kepada Allah,  dan tidak ada kekuatan kecuali dari Allah. Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau supaya aku tidak tersesat atau disesatkan, supaya aku terhindar (tidak sengaja melakukan dosa)  supaya aku tidak menindas atau tertindas, supaya aku tidak berbuat bodoh atau dianggap bodoh). “Jangan lupa mencari orang tua dan minta didoa’kan supaya bisa menjalankan ujian dengan baik”

5. Menyebut nama Allah sebelum memulai ujian, untuk menyebut nama Allah disyariatkan ketika memulai suatu tindakan yang diperbolehkan; ini membawa berkah, dan mencari bantuan dari Allah adalah salah satu hal untuk mendapatkan kekuatan dan berkah.

6. Hanya takut kepada Allah berkenaan dengan teman sekelas Anda, dan jangan terpengaruh oleh kecemasan atau rasa takut mereka akan kegagalan ujian tepat sebelum ujian, karena kecemasan adalah penyakit yang menular. Sebaliknya, membuat mereka merasa optimis dengan mengatakan kata-kata yang baik seperti yang telah disyariatkan dalam Islam adalah hal yang dianjurkan. Nabi (Shalallahu ‘Alaihi Wassalam)  optimis ketika ia mendengar nama Suhayl (yang berarti “mudah”) dan beliau berkata: “Hal-hal  telah dibuat mudah bagi kamu.” Beliau dulu juga suka mendengar kata-kata ‘Yaa Raashid, ketika ia pergi keluar untuk tujuan apapun. Jadi optimis bahwa Anda dan saudara-saudara akan lulus ujian ini.

7. Mengingat Allah (dengan dzikir) dapat menghilangkan  kecemasan dan ketegangan. Jika ada sesuatu yang terlalu sulit bagi kamu, berdoalah  kepada Allah agar diberi kemudahan.

8 .Pilih tempat yang baik untuk duduk selama ujian, jika kamu bisa. Jaga punggung tetap lurus, dan duduk di kursi dengan cara yang baik dan sehat.

9. Perhatikanlah soal ujian pertama-tama. Penelitian menyarankan agar kita menghabiskan 10% dari waktu ujian untuk membaca pertanyaan dengan hati-hati, mencatat kata-kata penting dan membagi waktu antara melihat pertanyaan dan menjawab.

10. Jawablah pertanyaan yang mudah terlebih dahulu, daripada yang sulit. Sambil membaca pertanyaan, buatlah catatan yang berisi ide-ide yang bisa kamu gunakan untuk menjawab pertanyaan nanti.

11. Menjawab pertanyaan yang lebih penting/utama/mempunyai bobot nilai tertinggi dahulu.

12. Memulai menjawab pertanyaan yang kamu tahu jawabanya terlebih dahulu. Lalu jawablah pertanyaanyang punya nilai tertinggi, dan tinggalkan saja sementara  pertanyaan yang anda tidak tahu jawabanya atau pertanyaan yang membutuhkan waktu lama untuk dipikirkan jawabnya.

13. Luangkan waktu kamu untuk menjawab dengan tidak tergesa-gesa,  karena Nabi (Shalallahu ‘Alaihi Wassalam) bersabda: “Musyawarah adalah dari Allah dan tergesa-gesa adalah dari setan.” (Sebuah hadits hasan. Shahih Al-Jami, 3011)

14. Pikirkan dengan hati-hati ketika menjawab dan memilih jawaban yang tepat jika menemukan pilihan ganda.  Jika kamu yakin bahwa kamu telah memilih jawaban yang benar, maka  kuatkan hati dan waspadalah dari waswasah (bisikan dari setan yang dapat membuat kamu ragu-ragu). Jika kamu tidak yakin, lalu mulai dengan menghilangkan jawaban yang salah atau tidak mungkin, kemudian memilih jawaban yang benar berdasarkan apa yang kamu anggap mungkin benar. Jika kamu menebak pada jawaban yang benar jangan mengubahnya kecuali kamu yakin bahwa itu salah – terutama jika kamu akan kehilangan nilai untuk jawaban yang salah. Penelitian menunjukkan bahwa jawaban yang benar biasanya yang dipikirkan oleh siswa pertama kali.

15. Dalam ujian tertulis, kumpulkan semua jawaban kamu sebelum kamu mulai untuk menjawab. Menulis garis besar jawaban kamu dengan beberapa kata akan mmberikan jawaban yang lengkap. Kemudian urut jawaban-jawaban tersebut sesuai dengan tingkat jawaban yang ingin kalian tulis nanti dari yang paling ingin kalian tulis sampai dengan yang tidak terlalu kalian yakini untuk ditulis.

16. Tulis pokok-pokok jawaban utama kamu di awal baris, karena pokok jawaban utama adalah yang paling dicari oleh pemeriksa ujian, dan mungkin saja jika jawaban yang dia cari tidak terdapat pada awal baris dan ternyata terdapat pada tengah halaman/baris si pemeriksa tidak akan mempedulikanya dan menyalahkanya akibat terburu-buru.

17. Manfaatkan 10% dari waktu untuk mengkaji jawaban kamu. Luangkan waktu kamu dalam meninjau, terutama dalam masalah matematika dan hal-hal yang berhubungan dengan angka-angka. Tahan keinginan untuk keluar kelas dengan cepat  dan jangan pedulikan orang-orang yang lebih dulu keluar dari anda. Mereka bisa saja menjadi orang-orang yang mendapat  nilai rendah nantinya karena keluar terlalu dini.

18 Jika kamu menemukan setelah ujian bahwa  beberapa jawaban kamu salah, jadikan sebagai pelajaran untuk dipersiapkan di masa depan, agar tidak terburu-buru dalam menjawab pertanyaan. Terima kehendak dan takdir dari Allah serta jangan frustasi atau putus asa . Ingat hadits Nabi (Shalallahu ‘Alaihi Wassalam), “Jika sesuatu menimpa kamu, jangan katakan,” Seandainya saja saya  melakukan ini dan itu. “Sebaliknya berkata,’ Allah wa maa Qadar sha’a kaan (ini takdir Allah dan apa yang Dia kehendaki akan terjadi) “(Shahih Muslim, dan bagian pertama dari hadits ini telah disebutkan di atas).

19. INGAT,  bahwa kecurangan/mencontek adalah haram baik dalam tes bahasa asing atau tes lainnya. Nabi (Shalallahu ‘Alaihi Wassalam) bersabda, “Barangsiapa yang menipu bukanlah untuk salah satu dari kita.” Kecurangan adalah kesalahan dan itu adalah haram apalagi jika tujuanya untuk mendapatkan gelar atau sertifikat, dll .  Konsekuensi dan dosanya sama dengan berselingkuh. Jadi jangan lakukan hal yang diharamkan agama, dan Allah akan memelihara kamu dari karunia-Nya. Menolak semua tawaran hal-hal yang haram (Memberikan contekan) datang kepada kamu dari orang lain. Orang yang meninggalkan sesuatu demi Allah, Allah akan mengganti dengan sesuatu yang lebih baik.  Kamu harus mengecam dan melawan kejahatan, dan memberitahu pihak berwenang tentang hal seperti itu yang kamu lihat saat ujian, atau sebelum atau setelah itu. Ini bukan jenis fitnah yang  dilarang justru untuk melaporkan kejahatan yang tercela adalah wajib.
Menasihati orang-orang yang menjual belikan pertanyaan atau soal dan jawaban yang di posting di Internet dan sebagainya, atau yang mempersiapkan contekan k. Katakan kepada mereka untuk takepadaut Allah, dan kepada mereka yang berkuasa tentang apa yang mereka lakukan dan pada uang yang mereka peroleh dari itu. Katakan kepada mereka bahwa mereka hanyalah menghabiskan waktu dalam mempersiapkan hal-hal yang di haramkan dan hanya mengumpulkan dosa-dosa. Ingatkan tentang siksa kubur kepada mereka.

20. Ingatlah apa aja yang telah kamu siapkan untuk akhirat, dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan oleh malaikat dalam kubur, dan bagaimana caranya agar selamat dihari kiamat. Siapa pun yang selamat dari neraka dan masuk surga adalah orang-orang yang beruntung.

Kita memohon kepada Allah agar  berhasil di dunia dan  kita bisa berada di antara mereka yang menang serta berada di surga, karena Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi maha menjawab doa.

Oleh Muhammad Salih Al-Munajjid