Cara mengetahui orang yang mengambil uang di atm bri

  1. Mandiri ATM dapat digunakan oleh :
    • Seluruh Kartu Mandiri Debit untuk semua layanan transaksi
    • Kartu Kredit Mandiri Visa dan Master untuk tarik tunai dan inquiry tagihan
    • Kartu Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk tarik tunai, informasi saldo, ganti PIN, transfer antar rekening BSM, transfer dari BSM ke Mandiri dan Bayar Zakat
    • Kartu dengan logo LINK untuk tarik tunai, informasi saldo dan Transfer Antar Bank jaringan LINK
    • Kartu dengan logo ATM Bersama untuk tarik tunai, informasi saldo dan Transfer Antar Bank jaringan ATM Bersama dan Isi Ulang Mandiri Prabayar
    • Kartu dengan logo Prima untuk tarik tunai, informasi saldo dan Transfer Antar Bank jaringan Prima
    • Kartu dengan logo Visa/Plus untuk tarik tunai dan informasi saldo
    • Kartu dengan logo MasterCard/Cirrus untuk tarik tunai dan informasi saldo
    • Kartu dengan logo JCB dan Union Pay untuk tarik tunai
  2. Transaksi penarikan maksimal per penarikan adalah :
    • Rp. 500.000,- pada ATM dengan denominasi Rp.20.000,-
    • Rp. 1.250.000,- pada ATM dengan denominasi Rp. 50.000,-
    • Rp. 2.500.000,- pada ATM dengan denominasi Rp. 100.000,-.
  3. Bagaimana melakukan penarikan sampai jumlah maksimal atau jumlah lain pada ATM dengan denominasi Rp. 20.000,- Rp.50.000,- dan Rp. 100.000,-, karena jumlah maksimal yang ada di screen hanya Rp.1.000.000,- dan Rp.2.000.000,- ?
  4. Pada Menu Utama silahkan langsung pilih nominal uang yang tersedia. Setelah memilih nominal, nasabah diharuskan menarik kartu terlebih dahulu, baru akan diikuti dengan keluarnya uang. Uang tidak akan keluar jika nasabah belum melakukan penarikan kartu.
  5. Nasabah akan dikenakan biaya untuk transaksi:
    • ACC & FIF sebesar Rp. 5.000,-
    • ACC & FIF sebesar Rp. 5.000,-
    • Aeon Credit Service sebesar Rp. 8.000,-
    • First Media sebesar Rp. 5.000,-
    • Garuda Indonesia sebesar Rp. 4.000,-
    • Go-Pay sebesar Rp. 1.000,-
    • i-Pay sebesar Rp. 1.000,-
    • Kartu Kredit BNI sebesar Rp. 7.500,-
    • Kartu Kredit Citibank sebesar Rp. 7.500,-
    • Kartu Kredit Mega sebesar Rp. 7.500,-
    • Kereta Api sebesar Rp. 7.500,-
    • Lazada sebesar Rp. 2.000,-
    • MPN G2 sebesar Rp. 5.000,-
    • Oriflame Indonesia sebesar Rp. 4.000,-
    • Oto Kredit Mobil & Motor sebesar Rp. 5.000,-
    • PAM sebesar Rp. 2.500,-
    • PDAM Kota Surabaya sebesar Rp. 2.500,-
    • PDAM Palembang sebesar Rp. 3.500,-
    • PLN Prabayar sebesar Rp. 3.000,- dan Rp. 3.500,-
    • Prudential sebesar Rp. 2.500,-
    • Telkom sebesar Rp. 2.500,-
    • Telkomsel Postpaid sebesar Rp. 2.750,-
    • Telkomsel Prepaid sebesar Rp. 1.500,-
    • Universitas Terbuka sebesar Rp. 2.500,-
    • XL Prepaid sebesar Rp. 1.500,-
    • XXI-MTIX sebesar Rp. 5.000,-
  6. Untuk nasabah Bank Mandiri, hampir semua layanan disediakan secara gratis, kecuali transaksi transfer antar bank dikenakan biaya Rp 6.500, pencetakan 5 mutasi terakhir dan cetak bukti transaksi sms banking nasabah dikenakan biaya Rp. 1.000,- per transaksi.
  7. Semua nasabah yang mempunyai kartu Mandiri Debit dan mempunyai rekening pinjaman perorangan. Rekeningnya tersebut terlebih dahulu harus didaftarkan melalui Cabang.
  8. Masih, untuk transaksi-transaksi non tunai.
  9. Bisa, untuk transaksi selain payment, pembelian dan transfer.
  10. Lapor segera ke Mandiri Call 14000 atau ke cabang, dengan menyampaikan data terkait.
  11. Saat ini di ATM Mandiri sudah tersedia lebih dari 100 fitur/layanan, yang pada intinya terdiri dari: (Fitur lengkap lihat di Fitur ATM Mandiri) :
    • Penarikan Tunai
    • Penarikan Tunai
    • Informasi Rekening Tabungan, Valas, Pinjaman
    • Transfer Antar Rekening Bank Mandiri dan Antar Bank
    • Pembayaran Tagihan Rutin (Listrik/Gas, Telpon/HP, Kartu Kredit, PAM, Pendidikan, Pajak, Asuransi,
    • Angsuran dan Pinjaman Bank, TV Kabel/Internet, Tiket Pesawat, Zakat, dll)
    • Pembelian Voucher Handphone (Simpati, XL, Indosat, SmartFren, 3)
    • Mini Statement / Cetak 5 Transaksi Terakhir
    • Registrasi eBanking : Mandiri SMS, Mandiri Internet, Mandiri Call
    • Cetak Bukti Transaksi Mandiri SMS
    • Kartu Mandiri Prabayar : Top Up, Informasi Saldo, Histori Transaksi dan Update Saldo
    • Mandiri e-Cash: Tarik Tunai, dan Top Up
  12. Dapat menanyakannya ke Cabang, Mandiri Call 14000, atau lihat di website Bank Mandiri.
  13. Lebih dari 17.325 ATM yang tersebar di seluruh pelosok negeri.
  14. Bisa melaporkannya ke Mandiri Call 14000.
  15. Karena pada saat itu data tagihan dari Operator/Biller belum tersedia.
  16. Dalam melakukan pembayaran tagihan sebaiknya dilakukan tidak pada hari hari terakhir batas waktu pembayaran (due date). Karena pada periode ini transaksi sangat tinggi.
  17. Nasabah dapat menghubungi Mandiri Call 14000 atau datang ke Cabang terdekat.
  18. Biasakan untuk memeriksa kembali dan memastikan semua data yang ditampilkan system pada saat konfirmasi sudah sesuai dengan transaksi yang diinginkan.
    • Senantiasa jaga kerahasiaan PIN ATM anda dan tutupi jari anda dengan tangan pada saat input PIN di ATM
    • Batalkan transaksi dan segera laporkan ke bank, jika menemukan tanda-tanda yang mencurigakan di ATM, seperti benda-benda asing/kabel yang tidak wajar.
    • Segera pindah ke ATM lain jika lokasi ATM gelap atau tersembunyi
    • Pada saat antrian di ATM pastikan orang lain tidak bisa melihat PIN dan nomor kartu.
    • Periksa bukti transaksi sebelum meninggalkan ATM. Simpanlah bukti tersebut.
    • Segera mengambil uang dan kartu, karena bila terlalu lama tidak diambil maka uang atau kartu akan masuk kembali ke dalam mesin.
    • Hindarkan menghitung uang di tempat yang terbuka.
    • Jika kartu tertelan mesin, segera hubungi petugas cabang. Apabila petugas cabang tidak ada segera hubungi Mandiri Call 14000 dan minta kartu agar diblokir.
    • Masukkan kartu ke ATM, kemudian masuk ke menu utama.
    • Tekan “uang elektronik”, pilih menu “LinkAja”, kemudian tekan “top up”.
    • Masukkan “nomor handphone”, kemudian tekan “lanjut”.
    • Pilih nominal top up atau silakan input nominal yang anda inginkan, kemudian konfirmasi transaksi dengan tekan “lanjut”.
    • Transaksi selesai, silakan ambil kartu Anda.
    • Masukkan kartu ke ATM, kemudian masuk ke menu utama.
    • Tekan “UANG ELEKTRONIK”, kemudian pilih “LINK AJA”.
    • Pilih “ISI ULANG”, kemudian masukkan nomor handphone yang akan di top up.
    • Pilih nominal top up atau masukkan nominal sesuai dengan kebutuhan Anda, kemudian lakukan konfirmasi pembayaran dengan tekan “YA”.
    • Pilih nomor rekening yang akan menjadi sumber top up (jika terdapat lebih dari 1 rekening dalam 1 kartu)
    • Transaksi selesai, silakan ambil kartu Anda.

Di Indonesia sudah banyak berdiri lembaga intermediasi keuangan atau bank, baik dari pemerintah maupun swasta. Pada umumnya, lembaga tersebut untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. Masyarakat telah lama menggunakan bank sebagai tempat yang aman untuk menyimpan uang yang dimilikinya.

Kini seiring dengan perkembangan zaman dari kemajuan teknologi sistem perbankan. Transaksi perbankan dan berbagai hal seperti belanja kebutuhan pribadi dan gaya hidup banyak dilakukan secara online. 

Tentu saja, hal ini tidak selalu berjalan aman. Ternyata tetap saja ada penipuan akibat oknum yang menyalahgunakaan teknologi demi keuntungan pribadi. Sehingga tidak sedikit orang yang merasa dirugikan karena maraknya penipuan online atau pembobolan rekening.

Salah satu modus penipuan online yang kerap terjadi adalah jenis penipuan phishing dengan teknik skimming.

Biar kita tak menjadi korban penipuan, kita harus melek informasi. Yuk ketahui apa itu skimming atau card skimming, ciri-ciri dan cara menghindarinya biar tidak jadi korban.

Simak ulasan lengkap dari cermati.com berikut ini: 

Apa itu Skimming?

Skimming atau Card skimming adalah tindakan pencurian informasi atau data-data pribadi (nomor rekening, PIN ATM/Kartu kredit dan lain sebagainya)  dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu debit atau kartu kredit secara ilegal. Dengan cara memodifikasi perangkat hardware atau software alat pembayaran atau menggunakan alat pembaca kartu (skimmer).

Modus yang umum terjadi biasanya para korban tak sadar terkena skimming. Pencurian data nasabah yang tersimpan di dalam kartu kredit dan debit ini sering terjadi saat transaksi pada mesin ATM maupun gesek dengan mesin EDC.

Umumnya, setelah pelaku memiliki data-data korban, mereka akan membuat kartu dummy atau tiruan untuk melakukan transaksi.

Tujuan Skimming

Sama seperti modus penipuan lainnya, tujuan penjahat siber melakukan penipuan adalah untuk mencuri data-data pribadi korban dan menggunakannya untuk mengakses dan menguras uang di rekening korban.

Contoh kasus skimming

Hilangnya uang di rekening secara misterius dengan modus skimming ini pernah terjadi pada tahun 2018 silam. Korbannya adalah para nasabah bank BRI di wilayah Kediri dan Purwokerto.

Mereka, para korban yang kehilangan uangnya, shock pastinya melihat uang di rekening tiba-tiba raib alias berkurang bahkan bingung ketika dapat SMS, isinya “transaksi kamu telah berhasil”, padahal tidak melakukan transaksi apapun.

Tercatat 87 nasabah bank BRI unit Ngadiluwih dan Purwokerto terpaksa merugi dan menjadi korban penipuan skimming. Dari pemberitaan yang beredar di media total kerugian sementara di taksir hampir Rp150 juta untuk 33 nasabah.

Polisi mengungkapkan hal ini adalah kejahatan skimming. Skemanya, pelaku memasang WiFi pocket router yang disertai kamera dan dimodifikasi sehigga serupa dengan penutup PIN pada ATM. Sehingga alat tersebut dapat mencuri PIN nasabah yang kemudian para pelaku menduplikasi data magnetic stripe pada kartu ATM lalu dikloning ke ATM kosong yang telah disiapkan sebelumnya.

Cara Waspadai Skimming 

Dengan terjadinya penipuan skimming ini, tentunya kamu harus waspada. Berikut beberapa cara cerdas sederhana yang bisa kamu praktikkan agar terhindar dari penipuan online skimming atau card skimming.

1. Perhatikan Lokasi ATM

Cara mengetahui orang yang mengambil uang di atm bri

Pilih Lokasi ATM yang Ramai

Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum masuk ke ruangan mesin ATM adalah perhatikan lokasi ATM. Akan lebih baik, jika kamu ingin melakukan transaksi via ATM di lokasi yang lebih ramai. Lokasi yang sepi berpotensi mempermudah aksi orang-orang yang ingin melakukan tindakan kejahatan kepada kamu.

Jangan pilih ATM yang dilokasi tidak terawat sebab rawan dengan penipuan. Pilih saja ATM yang berlokasi aman seperti di bank cabang, bank pusat atau mall, supermarket atau hipermarket, maupun SPBU.

2. Pastikan Terdapat CCTV

Keamanan pada ruang ATM, salah satunya terdapat CCTV di dalamnya. Dengan adanya CCTV tentunya semua keadaan akan terekam dan dipantau secara langsung di kantor bank. Sehingga kamu tidak perlu khawatir saat menggunakan ATM.

Nah, walau sedang terburu-buru untuk melakukan tarik tunai atau mentransfer uang, namun tetaplah aman dijadikan prioritas utama. Sepele tapi jangan pernah mengabaikan hal tersebut. Setelah masuk ke ruang ATM, sebaiknya cek setiap sudut ruang terdapat CCTV atau tidak, tujuannya demi keamanan dan kenyamanan. 

3. Cek Mesin ATM

Jangan terburu-buru untuk melakukan transaksi di ATM. Walau di lokasi mesin ATM ramai, namun belum tentu aman pada mesin ATMnya.

Perhatikan kondisi fisik mesin ATM dan sekelilingnya dengan jeli, jika adanya kejanggalan seperti goresan, selotip, bekas lem pada mesin ATM, jangan lakukan transaksi. Selain itu, perhatikan dengan saksama juga bagian memasukkan kartu dan keypad (tombol angka).

Apabila ada hal yang mencurigakan, sebaiknya langsung laporkan kepada petugas / pihak berwajib dan batalkan saja transaksi di sana, pindah ATM lebih baik daripada tertipu.

4. Ubah PIN secara Berkala

Cara mengetahui orang yang mengambil uang di atm bri

Ubah dan Gunakan PIN yang Unik

Walau hal ini sering kali kita abaikan dengan alasan repot dan harus ingat-ingat kembali PIN yang baru, namun mengganti PIN ATM secara berkala justru sangat penting dilakukan.

Tujuan utamanya, demi keamanan dan terhindar dari berbagai macam risiko penipuan. Lakukan penggantian PIN ATM dengan jangka waktu maksimal tiga bulan sekali. Gunakan PIN unik, hindari tanggal lahir ataupun angka berurutan.

5. Penggunaan Kartu ATM yang Tepat

Memang terlihat sepele, namun ini sangat berpengaruh pada keamanan rekening kamu. Goyangkan kartu ATM kamu secara perlahan saat memasukan kartu tersebut ke tempat pembaca kartu. kamu boleh menggoyangkan kartu ATM dari arah atas ke bawah atau kiri ke kanan agar alat skimmer sulit membaca pita magnetik pada kartu ATM kamu.

Jangan lupa menutupi saat akan menekan tombol PIN. Agar orang lain yang berada di belakang kamu tidak bisa melihat pergerakan jari-jari saat menekan tombol PIN.

6. Simpan atau Musnahkan Bukti Transaksi

Memang hanya selembar kecil kertas putih, namun kalau dilihat orang tentunya akan berbahaya juga. Biasanya pada bukti transaksi terdapat nomor rekening yang tertera, nah itu bisa disalahgunakan sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab. Hal tersebut tentunya dapat merugikan seseorang. Maka, seteleh melakukan transaksi di mesin ATM sebaiknya simpan atau musnahkan bukti transfer dengan merobeknya hingga bagian terkecil. 

7. Aktifkan Layanan Mobile Banking

Cara mengetahui orang yang mengambil uang di atm bri

Aktifkan Layanan Mobile Banking

Saat ini seluruh bank sudah memanfaatkan kecanggihan teknologi, yaitu dengan memberikan layanan mobile banking kepada para nasabah dengan menggunakan smartphone, maupun aplikasi atau e-mail.

Jadi, kamu tidak perlu sering mengunjungi mesin ATM untuk bertransaksi. Tinggal melalui layanan mobile banking, kamu sudah bisa melakukan pengecekan saldo rekening, transaksi, history transaksi dan sebagainya. Segera aktifkan layanan mobile banking, agar kamu lebih aman dalam melakukan transaksi.

8. Ubah Kartu Magnetic Stripe menjadi Kartu Chip

Bank Indonesia telah menghimbau bagi kamu pengguna kartu debit atau kredit segera ganti kartu magnetic stripe menjadi kartu chip. Kartu berbasis chip diyakini lebih aman dari pembobolan karena data yang tersimpan pada chip telah di enkksripsi sehingga tidak mudah dibaca. Tentunya berbeda dengan kartu ATM pita magnetik yang terbukti mudah dibobol.

Nah, coba cek kembali kartu ATM yang kamu miliki demi keamanan dan kenyaman saat melakukan transaksi. Caranya mudah, hanya tinggal datang ke kantor bank penerbit dan lakukan pengajuan penggantian kartu ATM.

Baca Juga: Kenali Modus Penipuan ATM dan Kartu Kredit

9. Beralih ke E-Money

Cara mengetahui orang yang mengambil uang di atm bri

Manfaatkan E-Money saat Bertransaksi

Jika kamu masih sering mengunjungi mesin ATM untuk melakukan transaksi, sebaiknya kurangi kegiatan tersebut agar terhindar dari alat skimming yang terpasang pada mesin ATM.

Kini, kamu bisa memanfaatkan e-money atau uang elektronik berupa kartu yang bisa diisi uang untuk melakukan segala transaksi, mulai dari berbelanja, membayar tol, membayar transportasi umum. Biasanya kartu uang elektronik tersebut tersedia di gerai perbelanjaan seperti minimarket atau supermarket, dan loket transportasi.

10. Jangan Terpancing Telepon Atas Nama Bank

Berbagai cara akan dilakukan pelaku dalam melakukan tindak kejahatan salah satunya dengan modus penipuan melalui telepon. Modusnya, pelaku akan mengaku-ngaku sebagai karyawan bank namun menggunakan nomor telepon seluler. Lalu, pelaku meminta untuk menyebutkan user ID.

Ingat! pihak bank manapun tidak akan pernah meminta user id, pin, password dengan alasan apapun kepada nasabahnya. Jadi, jaga baik-baik kerahasiaan data pribadi bank kamu.

Jadi, mohon kamu untuk lebih waspada dan tidak terpancing telepon palsu, lalu memberikan PIN ATM kamu kepada pihak lain yang mengatasnamakan dirinya dari petugas bank.

11. Waspadai Kondisi di Sekeliling 

Kadang ada hal-hal yang tidak kita harapkan terjadi. Misalnya kartu ATM atau kartu kredit kamu tertelan di mesin ATM. Menyikapi hal ini, kamu tak perlu panik berlebihan, tapi tetap waspada.

Ingat, bisa saja, kamu tengah menjadi incaran pelaku kejahatan. Oleh sebab itu, berhati-hatilah terhadap mereka yang berusaha untuk membantu kamu, terutama ketika kartu kamu tertelan di mesin ATM. Bisa jadi mereka adalah komplotan dari pelaku dan sedang mencoba untuk mencuri nomor kartu dan PIN kamu.

12. Cek Kondisi Mesin EDC 

Tak hanya cek mesin ATM saja, kamu juga perlu cek ketikan melakukan transaksi dengan gesek dengan kartu kredit ataupun debit.

Pada saat menggunakan kartu ATM/Debit pada merchant/toko yang bekerjasama dengan pihak perbankan, tolong kamu perhatikan kondisi alat EDC (Electronic Data Capture).

Catat, apabila terdapat alat (device) yang mencurigakan jangan lakukan transaksi dan segera melaporkan kepada pihak bank terdekat/pihak berwajib.

13. Pantau Rekening Secara Berkala, Jika Ada Transaksi Mencurigakan Laporkan ke Pihak yang Berwajib

Cara mengetahui orang yang mengambil uang di atm bri

Lapor ke Pihak yang Berwajib

Pantau rekening kamu secara berkala. Ini penting dan jangan di remehkan ya, lalu jika terdapat transaksi yang mencurigakan yang tidak pernah kamu lakukan, harap segera dilaporkan.

Cepat melapor kejadian tersebut kepada pihak yang bersangkutan untuk menemukan kejelasan. Caranya, kamu bisa langsung datang ke pihak bank yang terkait. Bahkan apabila penipuan terlanjur terjadi, kamu bisa melaporkan langsung kepada kepolisian setempat agar segera ditangani kasus penipuan kamu.

Nasabah Cerdas, Wajib Waspada

Kejahatan yang baru-baru ini terjadi membuat kita semua menjadi resah. Masalahnya kejahatan tersebut menyangkut raibnya uang tabungan yang ada di rekening. Walau adanya penggantian rugi dari pihak bank, tetap saja membuat para nasabah menjadi was-was. 

Sebagai nasabah yang cerdas, kamu harus tetap waspada dimanapun dan kapanpun. Kita boleh bersikap lebih curiga, tujuannya untuk melindungi diri sendiri. Jika sudah mulai merasa curiga terhadap orang, sebaiknya mulailah menjauh atau lapor segera kepada yang bersangkutan.

Baca Juga: Mesin ATM: Jenis-Jenis dan Cara Aman Menggunakannya