Astrazeneca vaksin ke 2 berapa lama

Astrazeneca vaksin ke 2 berapa lama

Astrazeneca vaksin ke 2 berapa lama
Lihat Foto

freepik

Ilustrasi vaksin booster

KOMPAS.com - Di media sosial, beredar informasi yang menyebutkan jarak vaksin dosis kedua dengan booster kini menjadi tiga bulan.

Informasi itu diunggah oleh akun Facebook ini, Jumat (18/2/2022).

"Late post.. Silahkan yang mau Vaksin untuk datang langsung besok pagi di Aula Puskesmas Lasem.. Juga ada Vaksin booster (ketiga) jenis Astrazeneca dengan syarat sekarang berjarak 3 bulan setelah disuntik dosis kedua Sinovac.. Bagikan informasi ini kepada yang membutuhkan," tulis informasi yang beredar.

Selain unggahan, Kompas.com juga menerima pesan berantai dari aplikasi pesan WhatsApp yang menyatakan jarak vaksin dosis kedua dengan booster dipangkas menjadi tiga bulan.

Hal itu diklaim merujuk instruksi Menteri Kesehatan (Menkes) yang terbaru.

"Informasi. Kpd Rekan2 relawan semua, bahwa sesuai instruksi Menkes terbaru, Vaksin Ke-3 (booster) TIDAK LAGI berjarak minimal 6 bulan dari vaksin ke-2, tapi cukup 3 BULAN dari Vaksin ke-2," demikian bunyi pesan berantai tersebut.

Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan syarat penerima vaksin dosis lanjutan (booster) telah menerima vaksinasi primer dosis lengkap minimal 6 bulan sebelumnya.

Baca juga: Kemenkes Sebut 2,4 Juta Orang Harus Ulangi Vaksinasi Dosis 1, Mengapa?

Lantas, benarkah Menkes mengeluarkan instruksi terbaru terkait pemangkasan jarak vaksin dosis kedua dengan booster menjadi tiga bulan?

Penjelasan Kemenkes

Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa jarak vaksin dosis kedua dengan booster tidak ada perubahan.

Dengan kata lain, syarat penerima vaksin dosis lanjutan (booster), yakni telah menerima vaksinasi primer dosis lengkap minimal 6 bulan sebelumnya.

Astrazeneca vaksin ke 2 berapa lama

Blitar Kota – Dinas Kesehatan Kota Blitar terus menerima droping vaksin Covid-19 secara bertahap dari Pemerintah Porvinsi (Pemprov) Jawa Timur. Senin, 26 April 2021, ada sekitar 29 vial vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca tiba di Kota Blitar. Hal ini dibenarkan Didik Jumianto-Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kota Blitar, saat dikonfirmasi Selasa (27/04/2021).

Didik mengatakan penerimaan vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca ini yang kedua kalinya di Kota Blitar. Untuk yang pertama disalurkan melalui klinik DKT sebanyak 63 vial atau setara dengan 630 dosis vaksin. Sedangkan untuk distribusi kedua diterima Dinas Kesehatan sebanyak 29 vial atau 290 dosis vaksin. Artinya ada sekitar 9.920 warga Kota Blitar yang menerima vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca.

Didik menegaskan vaksin AstraZeneca ini hanya digunakan untuk penyuntikan dosis pertama vaksin Covid-19. Mengingat vaksin AstraZeneca memiliki masa interval yang cukup lama untuk dosis ke dua, yaitu selama 3 bulan. Jika pemanfaatannya untuk dua kali penyuntikan, dikhawatirkan lewat masa expired.

“Sekarang penyuntikan vaksin AstraZeneca sudah berjalan, kalau yang distribusi pertama, sudah dimulai sejak 2 pekan lalu” kata Didik.

Didik menambahkan saat ini ketersediaan vaksin Covid-19 di Kota Blitar kosong. Untuk vaskin jenis Sinovac sudah diberikan ke sasaran vaksinasi tahap dua diantaranya lansia, tenaga pemerintahan, TNI-Polri, ASN dan lainnya. (Kir)

290 Dosis Vaksin Covid-19 Jenis AstraZeneca Tiba Di Kota Blitar

Jakarta, CNBC Indonesia - Koordinator PPKM Jawa dan Bali Luhut Binsar Pandjaitan mendorong masyarakat yang sudah memiliki tiket vaksin ketiga (booster) untuk langsung disuntik vaksin Covid-19 yang tersedia. Ini sebagai langkah antisipasi mitigasi infeksi varian Omicron.

"Langkah mitigasi kenaikan kasus [omicron] pemerintah mendorong akselerasi vaksin umum dan booster, pemerintah juga meminta masyarakat yang ada tiket vaksin ketiga langsung suntik vaksin yang disediakan," ujarnya dalam konferensi pers digital di Jakarta, Senin (24/1/2022).

Sebelumnya, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan hasil studi menunjukkan telah terjadi penurunan antibodi pada 6 bulan setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis primer lengkap, sehingga dibutuhkan pemberian dosis lanjutan atau booster untuk meningkatkan proteksi individu terutama pada kelompok masyarakat rentan.

Vaksinasi booster diselenggarakan oleh Pemerintah dengan sasaran masyarakat usia 18 tahun ke atas dengan prioritas kelompok Lansia dan penderita imunokompromais. Penerima vaksinasi booster telah mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap minimal 6 bulan sebelumnya.

Jenis vaksin yang digunakan antara lain, untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac maka diberikan vaksin AstraZeneca, separuh dosis (0,25 ml), atau vaksin Pfizer, separuh dosis (0,15 ml).

Untuk sasaran dengan dosis primer AstraZeneca maka diberikan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml), atau vaksin Pfizer, separuh dosis(0,15 ml).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin alasan penyuntikan vaksin heterologous. Menurutnya hal ini sudah banyak dilakukan peneliti di luar negeri. Selain init dengan cara ini jenis antibodi yang dihasilkannya lebih kaya dibandingkan dengan skema homologous atau vaksin primer sama dengan booster.

"Setelah kita lihat, rata-rata kalau vaksin primer itu mungkin 100-200 sudah tinggi sekali titer antibodinya. Begitu dia disuntik booster setengah dosis, itu naik ke level 7.500 sampai 8.000. Kalau kita ingat plasma konvalesen itu memberikan proteksi di level 250," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (18/1/2022).


(roy/roy)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menjadikan vaksin booster Covid-19 sebagai syarat untuk mudik Lebaran tanpa harus melakukan swab antigen maupun tes polymerase chain (PCR). Lantas berapa lama jarak vaksin booster dari vaksin kedua?

Informasi saja, vaksin booster diberikan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas dan sudah mendapatkan menyelesaikan vaksinasi primer atau sudah disuntik vaksin dosis pertama dan kedua.

Bagi kelompok masyarakat berusia 18-59 tahun, vaksin booster diberikan enam bulan setelah penyuntikan dosis kedua dilakukan. Adapun untuk kelompok masyarakat berusia 60 tahun ke atas (lansia), vaksin booster diberikan 3 bulan setelah dosis kedua.

Percepatan penyuntikan vaksin booster bagi lansia tertuang dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor SR.02.06/II/ 1123 /2022 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster) bagi Lansia.

"Kalau sebelumnya vaksinasi booster diberikan minimal 6 bulan, mulai hari ini pemberian dosis booster bagi lansia dapat diberikan dengan interval minimal tiga bulan setelah mendapat vaksinasi primer lengkap," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (31/3/2022).

Masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin booster harus terlebih dahulu mendapatkan e-tiket yang terdapat di website Pedulilindung.id dan aplikasi PeduliLindungi. Berikut cara mengeceknya:

Melalui Website PeduliLindungi.id

  1. Masuk ke Pedulilindungi.id
  2. Cek status dan tiket vaksinasi dengan memasukkan nama lengkap dan NIK
  3. Klik Periksa.

Melalui Aplikasi PeduliLindungi

  1. Buka aplikasi Peduli Lindungi
  2. Masuk dengan akun yang terdaftar
  3. Klik menu Profil, lalu tekan 'Status Vaksinasi & Hasil Tes Covid-19
  4. Status dan jadwal vaksinasi booster akan terlihat
  5. Untuk mengecek tiket vaksin, masuk ke menu Riwayat dan Tiket Vaksin.

Saat ini sudah ada enam vaksin yang digunakan dalam booster. Yakni ada Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J) dan Sinopharm. Keenamnya menggunakan kombinasi baik homolog dan heterolog dalam pemberian dosis ketiga vaksin Covid-19.

Berikut kombinasi vaksin booster yang diumumkan pemerintah beberapa waktu lalu:

  1. Vaksin primer Sinovac, vaksin boosternya menggunakan AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml), Pfizer separuh dosis (0,15 ml), dan Moderna dosis penuh (0,5 ml).
  2. Vaksin primer AstraZeneca, vaksin boosternya menggunakan Moderna separuh dosis (0,25 ml), Pfizer separuh dosis (0,15 ml), dan AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).
  3. Vaksin primer Pfizer, vaksin boosternya menggunakan Pfizer dosis penuh (0,3 ml), Moderna separuh dosis (0,25 ml), dan AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).
  4. Vaksin primer Moderna, boosternya menggunakan vaksin yang sama Moderna separuh dosis (0,25 ml).
  5. Vaksin primer Janssen (J&J), vaksin boosternya menggunakan Moderna separuh dosis (0,25 ml).
  6. Vaksin primer Sinopharm, vaksin boosternya menggunakan Sinopharm juga dosis penuh (0,5 ml).

(roy/roy)

TAG: vaksin booster vaksin covid-19 kemenkes mudik lebaran