Cara memasak sayur talas agar tidak gatal

Cara memasak sayur talas agar tidak gatal

ilustrasi batang talas/Nutria3000/Shutterstock

Fimela.com, Jakarta Lompong atau batang talas mungkin bukan sayuran yang sangat tidak populer dibandingkan sayuran lain yang lebih umum dijual di pasaran. Tapi batang talas memiliki kandungan serat yang baik untuk melancarkan pencernaan dan empuk dimakan. Ketika diolah, tekstur sayur lompong memiliki kenikmatan tersendiri yang berbeda dari sayuran lain.

Tapi sayangnya, batang talas tidak bisa langsung diolah begitu saja hanya dengan mencuci dan memotong-motongnya karena batang talas ini memiliki getah yang membuatnya gatal jika dimakan langsung. Sebelum bisa diolah, ada beberapa cara menghilangkan gatal pada batang talas sehingga nikmat saat dimasak. Ini dia beberapa cara menghilangkan gatal pada lompong atau batang talas.

1. Kupas kulit terluarnya

Cara memasak sayur talas agar tidak gatal

ilustrasi batang keladi/Le Do/Shutterstock

Mengupas kulit yang berwarna hijau atau ungu pada bagian terluar batang talas mampu mengurangi kandungan getah di dalam batang talas. Itu karena umumnya getah terletak paling banyak pada kulit terluar batang.

2. Remas dengan garam

Cara memasak sayur talas agar tidak gatal

ilustrasi batang talas/Nutria3000/Shutterstock

Setelah dikupas, potong-potong lompong, kemudian cuci bersih dengan air. Tambahkan 1-2 sdm garam ke dalam wadah batang talas yang sudah ditiriskan. Remas-remas menyeluruh sehingga getahnya keluar dari dalam. Jika sudah cukup layu, cuci bersih dari air garamnya.

3. Rebus dengan air garam

Cara memasak sayur talas agar tidak gatal

ilustrasi lompong/Nutria3000/Shutterstock

Jika tak ingin repot meremas-remas, apalagi jika kulitmu cukup sensitif terhadap getah lompong, sebaiknya direbus saja bersama air garamnya. Karena getah lompong bisa menyebabkan gatal di tangan, ada baiknya langsung direbus hingga layu. Kemudian tiriskan dan cuci bersih.

4. Rebus dengan asam jawa

Cara memasak sayur talas agar tidak gatal

ilustrasi sayur batang talas/Tantri Setyorini/Shutterstock

Ada juga orang yang menggunakan asam jawa sebagai cara menghilangkan gatal pada batang talas. Cukup rebus bersama asam jawa secukupnya hingga layu, lalu tiriskan.

5. Dibiarkan semalaman

Cara memasak sayur talas agar tidak gatal

ilustrasi manfaat daun talas untuk menjaga kesehatan tubuh/khlongwangchao/shutterstock

Lompong yang baru saja dipanen sebaiknya tidak langsung dimasak karena kandungan getahnya masih banyak. Dijemur atau diamkan selama semalam dengan cara diberdirikan. Sandarkan di dinding sehingga getahnya bisa menetes habis. Setelah itu, lompong bisa dibersihkan.

Itu dia sekian cara menghilangkan rasa gatal pada lompong atau batang talas sehingga nikmat saat disantap.

#Women for Women

  • Febi Anindya Kirana

    Author

    Cara memasak sayur talas agar tidak gatal

What's On Fimela

powered by

Cara memasak sayur talas agar tidak gatal

Bagaimana cara memasak talas agar tidak gatal?

Kupas dan potong-potong talas lalu rendam dalam larutan air garam selama 30 menit. Setelah itu bilas, dan talas siap diolah. Kupas talas lalu potong-potong dalam ukuran yang sama supaya matangnya bersamaan, kemudian rebus selama 20 menit.

Kenapa makan talas gatal?

Sayur talas bagi sebagian orang yang sensitif memang bisa mengiritasi tenggorokan saat dikonsumsi. Iritasi inilah yang lantas bisa membuat tenggorokan Anda terasa tidak nyaman, yakni gatal, perih, berdahak, nyeri, panas, bahkan bisa sampai batuk, mual, dan muncul beragam keluhan lainnya.

Bagaimana cara menghilangkan rasa gatal pada batang talas brainly?

Jawaban.
Kupas talas dari kulit luarnya..
Cuci bersih talas selama kurang lebih 5 atau 10 menit sampai bersih..
Siapkan air yang telah dilarutkan garam dengan kadar NaCI 1%.
Rendam talas selama kurang lebih 20 menit lama waktu pengikatan zat NaCI terhadap zat Kalsium Oksalat..

Apakah daun lompong bisa dimasak?

Daun lompong diperkirakan sudah sejak tahun 1950-an. Daun ini banyak dimasak oleh masyarakat Jawa sebagai olahan tumisan, dimasak bersama dengan santan kelapa, hingga dijadikan sebagai pembungkus olahan buntil khas Jawa Tengah.