Berikut yang tidak termasuk perilaku yang menunjukkan keimanan kepada malaikat adalah

Home Gaya Hidup Gaya Lainnya

tim | CNN Indonesia

Senin, 07 Jun 2021 10:25 WIB

Berikut yang tidak termasuk perilaku yang menunjukkan keimanan kepada malaikat adalah

Beriman kepada malaikat adalah rukun iman yang kedua. Terdapat sejumlah hikmah beriman kepada malaikat beserta tugas-tugasnya.(Foto: Diolah dari iStock)

Jakarta, CNN Indonesia --

Beriman kepada malaikat adalah rukun iman yang kedua. Setiap umat Islam wajib meyakini keberadaan malaikat beserta tugas-tugasnya.

Malaikat adalah makhluk yang diciptakan Allah SWT dari cahaya. Tidak ada yang mengetahui jumlah malaikat kecuali Allah. Namun, terdapat 10 malaikat beserta tugasnya yang wajib dipercaya. Dengan beriman kepada malaikat, setiap muslim diharapkan dapat mengambil hikmahnya.

Berikut hikmah beriman kepada malaikat:


Berikut yang tidak termasuk perilaku yang menunjukkan keimanan kepada malaikat adalah
Salah satu hikmah beriman kepada malaikat adalah meniru sifat malaikat  yang selalu taat beribada kepada Allah SWT. (Foto: Adhi Wicaksono)

Malaikat adalah makhluk yang paling taat kepada Allah. Malaikat selalu beribadah dan mengerjakan perintah Allah sesuai dengan surat Al-A'raf ayat 206.

"Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud," firman Allah dalam surat Al-A'raf ayat 206.

Dengan beriman kepada malaikat, manusia dapat mencontoh perilaku malaikat yang selalu taat beribadah kepada Allah SWT.

2. Selalu melakukan perbuatan baik dan menghindari dosa

Berikut yang tidak termasuk perilaku yang menunjukkan keimanan kepada malaikat adalah
Hikmah beriman kepada malaikat adalah selalu mengerjakan perbuatan baik dan menghindari dosa karena selalu ada malaikat yang mencatat amal perbuatan manusia. (Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana)


Beriman kepada malaikat juga berarti mempercayai tugas-tugas malaikat, salah satunya tugas malaikat Raqib dan Atid. Malaikat Raqib bertugas mencatat amal baik dan malaikat Atid bertugas mencatat dosa manusia.

Oleh karena itu, setiap orang harus bisa berperilaku yang baik karena akan selalu ada malaikat yang mencatat amal baik dan buruk manusia.

Tugas malaikat ini sesuai dengan surat Qaf ayat 16-18

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir," terjemahan surat Qaf ayat 16-18.

3. Mempercayai ada kehidupan setelah di dunia

Berikut yang tidak termasuk perilaku yang menunjukkan keimanan kepada malaikat adalah
Hikmah beriman kepada malaikat adalah mempercayai adanya kehidupan alam kubur dan akhirat setelah di dunia. (Foto ilustrasi: Diolah dari iStock)

Beberapa tugas malaikat yang wajib diimani berkaitan dengan kehidupan setelah di dunia.

Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa, Malaikat Munkar dan Nakir bertugas menanyakan dan memeriksa amal perbuatan manusia di alam kubur, Malaikat Israfil meniup sangkakala saat hari kiamat dan hari manusia dibangkitkan kembali, serta Malaikat Malik dan Ridwan yang bertugas menjaga pintu neraka dan surga.

Hikmah beriman kepada malaikat juga dapat membuat manusia mempercayai terdapat kehidupan di alam kubur dan di akhirat kelak. Diharapkan manusia selalu menjalankan perintah Allah dan menghindari larangannya agar berupaya untuk masuk surga.

4. Mempercayai rezeki dari Allah SWT

Malaikat Mikail bertugas menjadi perantara memberikan rezeki dari Allah kepada manusia. Dengan beriman kepada malaikat, setiap manusia harus selalu berusaha dan yakin Allah akan memberikan rezeki tersebut. Rezeki yang diberikan itu termasuk juga pertolongan dari Allah.

"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ...," firman Allah dalam surat Ar-ra'd ayat 11.

5. Menyempurnakan iman kepada Allah SWT

Hikmah beriman kepada malaikat adalah meningkatkan dan menyempurnakan iman kepada Allah SWT. Pasalnya, beriman kepada malaikat adalah salah satu rukun iman dari enam rukun yang wajib dipercaya.

Meningkatkan iman kepada Allah SWT dibuktikan dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhi larangannya.

Itulah hikmah beriman kepada malaikat, rukun iman yang kedua.

(ptj/ptj)

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

Beriman kepada malaikat tak hanya sekedar mempercayai bahwa keberadaan malaikat adalah benar adanya, tapi juga harus diikuti dengan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada malaikat itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa perilaku yang menunjukkan keimanan kepada malaikat:

1. Taat pada perintah Allah dan Rasul

Perilaku pertama yang paling jelas terlihat dari keimanan seseorang kepada malaikat adalah taat pada setiap perintah Allah SWT dan rasul. Tidak akan mungkin seseorang dianggap beriman kepada malaikat sedangkan dia sendiri tidak taat pada perintah Allah dan rasul.

جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ ، يَقُولُ : جَاءَتْ مَلَائِكَةٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ نَائِمٌ ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ : إِنَّهُ نَائِمٌ ، وَقَالَ بَعْضُهُمْ : إِنَّ الْعَيْنَ نَائِمَةٌ وَالْقَلْبَ يَقْظَانُ ، فَقَالُوا : إِنَّ لِصَاحِبِكُمْ هَذَا مَثَلًا ، فَاضْرِبُوا لَهُ مَثَلًا ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ : إِنَّهُ نَائِمٌ ، وَقَالَ بَعْضُهُمْ : إِنَّ الْعَيْنَ نَائِمَةٌ وَالْقَلْبَ يَقْظَانُ ، فَقَالُوا : مَثَلُهُ كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى دَارًا وَجَعَلَ فِيهَا مَأْدُبَةً وَبَعَثَ دَاعِيًا ، فَمَنْ أَجَابَ الدَّاعِيَ دَخَلَ الدَّارَ وَأَكَلَ مِنَ الْمَأْدُبَةِ ، وَمَنْ لَمْ يُجِبْ الدَّاعِيَ لَمْ يَدْخُلِ الدَّارَ وَلَمْ يَأْكُلْ مِنَ الْمَأْدُبَةِ ، فَقَالُوا : أَوِّلُوهَا لَهُ يَفْقَهْهَا ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ : إِنَّهُ نَائِمٌ ، وَقَالَ بَعْضُهُمْ : إِنَّ الْعَيْنَ نَائِمَةٌ وَالْقَلْبَ يَقْظَانُ ، فَقَالُوا : فَالدَّارُ الْجَنَّةُ ، وَالدَّاعِي مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَمَنْ أَطَاعَ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ، وَمَنْ عَصَى مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ عَصَى اللَّهَ ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرْقٌ بَيْنَ النَّاسِ.

Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata : “Datang malaikat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat beliau tidur, sebagian malaikat berkata bahwa beliau tidur dan sebagian lain berkata bahwa yang tidur adalah matanya namun hatinya jaga. Malaikat ini berkata: “Sesungguhnya sahabat kalian ini memiliki perumpamaan maka berilah perumpamaan baginya.” Maka di antara malaikat ada yang berkata “Sesungguhnya beliau tidur”, sebagian lain berkata: “Sesungguhnya mata beliau tidur namun hatinya jaga”, maka malaikat itu berkata: “Perumpamaannya adalah bagaikan seorang laki-laki yang membangun sebuah rumah, di dalam rumah itu ia menyediakan meja yang di atasnya terdapat hidangan, lalu ia mengutus orang untuk mengundang. Adapun yang memenuhi undangan itu maka ia masuk ke dalam rumah itu dan memakan hidangan itu, sedangkan yang tidak memenuhi undangan tersebut, maka tidak masuk ke dalam rumah itu dan tidak memakan hidangan tersebut.” Para malaikat itu berkata: “Ta’wilkanlah itu padanya sehingga dipahaminya.” Maka di antara mereka ada yang berkata: “Sesungguhnya beliau sedang tidur”, sebagian lainnya berkata: “Sesungguhnya matanya tertidur sedangkan hatinya jaga”, maka berkata malaikat itu: “Rumah itu adalah Surga, sedang orang yang mengundang itu adalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Barangsiapa yang mentaati Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berarti ia taat kepada Allah, dan barangsiapa yang durhaka terhadap Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berarti ia telah durhaka terhadap Allah. Muhammad adalah (sosok) yang dapat membedakan manusia.” (Shohih Bukhori dan Muslim)

Baca juga:

2. Menghindari perbuatan dosa

Keimanan pada malaikat akan menumbuhkan sikap yang selalu berusaha menghindari perbuatan dosa. Ia takut bahwa malaikat akan mencatat perbuatan dosanya dan menjadi pemberat baginya di akhirat nanti.

Allah Ta’ala berfirman,

إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18)

“(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 17-18).

3. Selalu mendoakan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain

Diriwayatkan oleh al-Imam Muslim dari Shafwan, ia adalah Ibnu ‘Abdillah bin Shafwan, dan umur ad-Darda’ di bawahnya, beliau berkata: “Aku pergi ke Syam dan mendatangi Abud Darda’ Radhiyallahu anhu di rumahnya, tetapi beliau tidak ada di rumah, yang ada hanyalah Ummud Darda’ رَحِمَهَا اللهُ تَعَالَى, ia berkata: ‘Apakah tahun ini engkau akan pergi haji?’ ‘Ya,’ jawabku. Dia berkata: ‘Do’akan kami dengan kebaikan, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ. كُلَّمَا دَعَا ِلأَخِيْهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنَ. وَلَكَ بِمِثْلٍ.

‘Do’a seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang dido’akannya adalah do’a yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada Malaikat yang menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdo’a untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata: ‘Aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.’”

‘Abdullah berkata: “Lalu aku pergi ke pasar dan bertemu dengan Abud Darda’ Radhiyallahu anhu, lalu beliau mengucapkan kata-kata seperti itu yang diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Shahiih Muslim)

Baca juga:

4. Menyempurnakan ibadah

Mereka yang beriman kepada malaikat tentu akan melakukan banyak hal yang akan membuat malaikat selalu mendoakan mereka. Salah satunya adalah dengan terus menyempurnakan ibadah.

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ الصُّفُوْفَ.

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berdoa bagi orang-orang yang menyempurnakan shaf. Dan barangsiapa menutup celah dalam shaf Allah akan mengangkat derajatnya satu tingkat.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Baca juga:

5. Rajin sedekah

Tak hanya menyempurnakan ibadah shalat saja, seorang yang beriman kepada malaikat tentu juga akan semakin rajin bersedekah.

Rasulullah SAW bersabda,

“Tidaklah para hamba memasuki waktu pagi hari, melainkan dua malaikat akan turun. Salah satu malaikat tadi berkata, ‘Ya Allah berikanlah rezeki kepada orang yang berinfaq.’ Dan satunya lagi berkata, ‘Ya Allah berikanlah kenistaan bagi orang yang pelit’.” (HR Al-Bukhari, 3/304, hadits nomor 1442)

6. Memperbanyak shalawat

Rasul pernah memberitahukan para sahabat bahwa orang yang mengucapkan shalawat akan mendapatkan doa dari para malaikat.

“Tidaklah seorang muslim bershalawat kepadaku kecuali malaikat akan mendoakannya sebanyak ia bershalawat atasku. Maka para hamba hendaknya mempersedikit shalawat atau memperbanyaknya.” (Shahihul Jâmi’, 1/174, hadits nomor 5620)

Baca juga:

7. Menjenguk orang yang sakit

Selain beberapa perilaku di atas, orang yang rajin menjenguk kerabat atau saudaranya yang sakit juga merupakan tanda keimanan pada malaikat. Rasul bersabda,

“Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh” (HR Imam Ahmad dari ‘Ali bin Abi Thalib, Al Musnad 754)

Itulah beberapa perilaku yang mencerminkan iman kepada malaikat. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang selalu kuat keimanannya hingga akhir hayat. Aamiin.