Berikut yang tidak termasuk komponen latihan olah pikir pada seni teater adalah

tirto.id - Orang sering disebut berakting jika melakukan tingkah laku yang berbeda dari biasanya, atau bertingkah laku menirukan tingkah laku orang lain. Akting adalah perwujudan peran sesuai dengan karakter yang diinginkan oleh naskah dan sutradara baik secara fisik maupun psikis.

Peran yang dimainkan oleh aktor sebutan populer bagi pemeran teater, harus sesuai tuntutan tokoh bila berlebihan bisa mengakibatkan over acting, atau aktingnya berlebihan. Juga jangan sampai under acting, kekuatan aktingnya kurang, sehingga dibutuhkan modal akting.

Mengutip modul Seni Budaya (2017), modal akting adalah pengalaman hidup sehari-hari, baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain yang ditampilkan kembali di depan penonton.

Untuk menampilkan akting yang baik diperlukan latihan yang tekun dan disiplin. Latihan itu meliputi olah rasa, tubuh, dan suara (vokal).

Latihan Olah Rasa

Berikut yang tidak termasuk komponen latihan olah pikir pada seni teater adalah

Latihan olah rasa bisa diawali dengan latihan pernafasan, konsentrasi dan imajinasi. Olah rasa bertujuan untuk melatih kepekaan rasa seorang aktor untuk mampu memerankan tokoh sesuai karakter dan watak yang diinginkan.

Ia harus mampu menjadi orang lain secara natural. Kepekaan rasa atau sukma ini dapat dilakukan dengan melatih rasa dan emosi, seperti rasa senang, sedih, marah, benci, malas, kecewa, bahagia yang dilakukan secara berulang-ulang.

Latihan Olah Tubuh

Berikut ini adalah cara-cara melakukan latihan olah tubuh untuk akting dalam seni teater.

1. Bagian Leher dan Kepala

Tubuh merupakan elemen dasar yang menjadi pusat perhatian penonton saat seorang aktor berada di atas pentas. Gestur tubuh dapat mencerminkan watak dan karakter tokoh yang sedang diperankan.

Untuk memiliki tubuh yang fleksibel agar dapat melakukan akting yang baik, seorang aktor harus melatih tubuhnya agar memiliki stamina dan kelenturan dalam memerankan tokoh.

2. Bagian Tangan

Latihan pada bagian tangan bertujuan untuk menguatkan dan melenturkan otot tangan. Tangan dapat digerakkan lurus ke depan, ke atas, ke samping kiri dan kanan.

Berputar ke belakang dan ke depan. Melentikkan pada bagian jari secara bergantian dan teratur hingga terasa efek pada persendian tangan dan kelenturan otot bagian tangan.

3. Bagian Badan

Bagian badan meliputi bagian perut, dada dan punggung. Bagian ini sangat penting karena berdampak pada sikap tubuh pemain di atas panggung. Latihan pada bagian badan dapat dilakukan dengan membungkukkan badan ke depan sambil duduk dan meletakkan tangan di lantai menjulur ke depan.

4. Bagian Pinggul

Bagian pinggul juga penting untuk diolah agar gerakan tubuh lebih lentur dan fleksibel. Pada bagian pinggul, gerakan tubuh dapat dilakukan ke samping, ke depan,dan membungkuk.

5. Bagian Kaki

Kaki merupakan bagian yang penting untuk dilatih agar bisa berdiri dengan tegak di atas panggung. Latihan kesimbangan dan gerakan-gerakan yang bertumpu pada kaki dapat membantu kekuatan dan kelenturan otot kaki.

Latihan Olah Suara

Suara bagi seorang aktor menjadi faktor yang paling penting karena sebagai penyampai pesan. Aktor harus memilki vokal yang baik, karena setiap kata yang diucapkan harus jelas terdengar oleh penonton.

Untuk itu seorang aktor dapat melatih suaranya dengan melakukan latihan mengucapkan huruf vokal a, i, u, e, o dengan jelas dan berulang-ulang.

Penguasaan diksi, intonasi dan artikulasi juga tekanan kata, tempo, dan irama perlu dilatihkan pada saat membaca naskah, membaca puisi atau pada saat bernyanyi.

Baca juga:

  • Bagaimana Langkah-Langkah Membentuk Tim Pementasan Teater Modern?
  • Apa Saja Unsur-Unsur Seni Teater: Naskah, Pemain hingga Penataan
  • Pengertian Drama Musikal Sebagai Seni Teater: Unsur & Ciri-cirinya

Baca juga artikel terkait SENI TEATER atau tulisan menarik lainnya Maria Ulfa
(tirto.id - ulf/ulf)


Penulis: Maria Ulfa
Editor: Addi M Idhom

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

ActingAktingPublic SpeakingseniteaterTips

Olah rasa adalah suatu proses latihan yang menempatkan perasaan sebagai objek utama dari pengolahan / latihan. Fungsi latihan Olah Rasa disisi lain akan mampu membangun kejujuran rohani dan pembebasan rohani dari hal-hal yang mengikat dan membatasi. Selanjutnya pembebasan tersebut diharapkan membantu sikap perasaan untuk melahirkan ide-ide/ilham dan kreativitas seni peran.

Teknik Konsentrasi

Konsentrasi merupakan “Gerbang“ yang sangat menentukan kelangsungan mengatur dan mengendalikan fenomena psikologis seorang aktor dalam menguasai peran. Pada bagian ini (konsentrasi) seorang aktor akan berupaya meng-Alienansi (mengasingkan) dirinya dari kehidupan nyata yang dijalaninya sehari-hari untuk selanjutnya dia akan menimbulkan segala cipta, rasa, dan karsanya pada satu pusat perhatian.

Pada dasarnya ajaran konsentrasi merupakan ajaran tentang penguasaan / pengendalian diri atau pemusatan pikiran serta rohani kita terhadap apa yang akan dan sedang kita lakukan dalam waktu yang kita perlukan.

Unsur-unsur penting fenomena psikologis dalam sentuhan konsentrasi antara lain: Pembebasan dari pengendalian diri, kejujuran dan kepasrahan hati, kepekaan rasa, kesiapan dan kekuatan mental, pemusatan pikiran dan perhatian.

Pengindraan

Kemampuan peralatan tubuh dalam merespon atau bereaksi terhadap berbagai hal terutama yang berhubungan dengan sifat-sifat, yaitu berikut

  1. Mata, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“ terhadap objek-objek penglihatan (visual).
  2. Hidung, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“ terhadap objek-objek aroma (penciuman).
  3. Telinga, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi “ terhadap objek-objek suara / bunyi (pendengaran).
  4. Lidah, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“ terhadap rasa (taste) manis, asin, pahit, masam (pengecapan).
  5. Tubuh, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“ terhadap sentuhan / rabaan.

Kepekaan Rasa

Tahapan pembelajaran/ latihan pada bagian ini merupakan tujuan utama dari latihan Olah Rasa, dimana sejak diawali tahapan : Konsentrasi, meditasi dan pengindraan maka diharapkan kamu memiliki suatu kepekaan sukma / rasa atau penghayatan batin yang mampu menghadirkan keterampilan mengatur/ mengendalikan permainan emosi kapan saja bila diperlukan.

Imajinasi

Imajinasi adalah kemampuan dalam menciptakan daya khayal sebagai hasil kepekaan ingatan emosi dari kehidupan sehari-hari, perumpamaan (metaforik) terhadap binatang, tumbuhan, unsur alam atau hasil sebuah perenungan mendalam yang mampu menghadirkan khayalan positif.

Berikut yang tidak termasuk komponen latihan olah pikir pada seni teater adalah
Berikut yang tidak termasuk komponen latihan olah pikir pada seni teater adalah
Berikut yang tidak termasuk komponen latihan olah pikir pada seni teater adalah