Berikut yang tidak termasuk contoh gejala-gejala sosial menurut pitirim a sorokin adalah

Berikut yang tidak termasuk contoh gejala-gejala sosial menurut pitirim a sorokin adalah

Pengertian Gejala sosial merupakan salah satu pengetahuan dasar Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berfungsi untuk mengkaji gejala sosial di masyarakat. Beberapa pengertian Gejala sosial menurut para ahli Sosiologi, antara lain dinyatakan Gulo (2010) yang menyatakan bahwa Gejala sosial adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di antara dan oleh manusia, baik secara individu maupun secara kelompok. Pitirim Sorokin secara implisit menyatakan bahwa pengertian gejala sosial adalah gejala yang terjadi di masyarakat sperti gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral, dan lainnya. Menurut Durkheim, gejala merupakan fakta objektif di luar kehidupan subjektif individu. Gejala sosial antara lain mencakup gejala ekonomi, gejala politik, gejala budaya dan gejala moral.

Gejala-gejala sosial yang ada di masyarakat dapat diartikan sebagai sebuah fenomena sosial. Munculnya fenomena sosial dimasyarakat berawal dari adanya perubahan sosial. Perubahan sosial itu tidak dapat kkita hindari, namun kita masih dapat mengantisipasinya. Perubahan sosial akan mengakibatkan beberapa dampak baik itu positif maupun negatif.

Perubahan sosial ada yang bersifat positif dan negatif, sehingga kita harus hati-hati dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Fenomena sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat dapat menimbulkan masalah sosial. Adapun beberapa contoh fenomena sosial seperti munculnya kesenjangan sosial, demam musik luar (boyband/girlband), pencemaran lingkungan, dan lain sebagainya. Gejala sosial juga diartikan sebagai suatu pristiwa yang sering terjadi pada lapisan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun masyarakat modern.

Dalam beberapa pembahasan yang lain ada yang menyamakan arti gejala social dengan masalah sosial. Adapun pengertian masalah sosial menurut para ahli antara lain dinyatakan oleh Arnold Rose, yang mengartikan masalah sosial sebagai suatu situasi yang telah memengaruhi sebagian besar masyarakat sehingga mereka percaya bahwa situasi itu adalah sebab dari kesulitan mereka. Situasi itu dapat diubah.

Raab dan Selznick mengartikan masalah sosial sebagai masalah hubungan sosial yang menantang masyarakat itu sendiri atau menciptakan hambatan atas kepuasan banyak orang. Ricard dan ricard, berpendapat bahwa masalah sosial adalah pola perilaku dan kondisi yang tidak diinginkan dan tidak dapat diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat. Sedangkan Soejono soekanto, menyatakan bahwa masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

Gejala sosial menggambarkan sesuatu yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perilaku makhluk di sekitar masyarakat. Cara kita melakukan hal-hal yang kita lakukan dipengaruhi oleh fenomena yang kita hadapi pada waktu tertentu.Gejala sosial merupakan suatu fenomena. Dalam hal tersebut terdapat beberapa perubahan bahkan konflik penyatuan dimensi-dimensi sosial yang ada dalam diri manusia untuk berinteraksi antar sesama sebagai makhluk sosial. Gejala-gejala yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat ini terjadi secara spontan dan pada umumnya menimbulkan perubahan-perubahan, baik itu perubahan yang mengarah pada sesuatu yang positif maupun negatif. Contoh dari gejala sosial yang paling umum adalah menyaksikan atau ikut terlibat dalam sebuah bentrokan. Bentrokan merupakan sebuah konflik dan hal tersebut dapat di selesaikan atau di satukan dengan jalan perdamaian yang di lakukan oleh kedua belah pihak. Dari contoh tersebut dapat di katakana bahwa gejala sosial ini bisa di katakana juga sebagai proses atau konflik. Karena hal tersebut juga bisa menyebabkan suatu perubahan di dalamnya.

Gejala sosial merupakan segala sesuatu yang di buat maupun di lakukan oleh manusia di dalam lingkungan kehidupannya. Terdapat bermacam-macam gejala sosial yang bisa di lihat dari kehidupan sehari-hari atau bahkan di lingkungan.

Gejala-gejala sosial yang terjadi tersebut kemudian nantinya akan menimbulkan suatu permasalahan baru dalam lingkungan masyarakat. Hal tersebut dapat terus menerus terjadi hingga di temukan sebuah upaya penyelesaian untuk masalah tersebut.

Gejala-gejala sosial yang terjadi di Indonesia sangat beragam, mulai dari gejala yang membawa sesuatu yang menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Gejala umum yang terjadi di lingkungan sosial umum Indonesia pada umumnya berkenaan dengan tingkah laku masyarakat dalam lingkungan sosialnya.

Pengetahuan dasar Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berfungsi untuk mengkaji gejala sosial di masyarakat. Sosiologi terutama menelaah gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat seperti norma-norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga-lembaga kemasyarakatan, proses sosial, perubahan sosial dan kebudayaan, serta perwujudannya. Tidak semua gejala tersebut berlangsung secara normal sebagaimana di kehendaki masyarakat yang bersangkutan. Gejala-gejala yang tidak di kehendaki merupakan gejala abnormal atau gejala-gejala patologis. Hal tersebut di sebabkan karena unsure-unsur masyarakat tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga menyebabkan kekecewaan-kekecewaan dan penderitaan. Gejala-gejala abnormal tersebut di namakan masalah-masalah sosial.

Gejala sosial merupakan fenomena yang sangat mengait, maka tidak mengherankan bahwa perubahan yang terjadi pada salah satu atau beberapa aspek, di kehendaki atau tidak di kehendaki, dapat menghasilkan perubahan pada aspek yang lain. Terjadinya dampak yang tidak di kehendaki itulah yang kemudian di kategorikan ke dalam masalah sosial.

Jenis Gejala Sosial

Menurut Pitirim A. Sorokin, Jenis Gejala Sosial, diantaranya :

1. Gejala sosial religius. Misalnya, upacara Ngaben di Bali.

2. Gejala sosial ekonomi. Misalnya, pengangguran, kemiskinan, dan pencurian.

3. Gejala sosial politik. Misalnya, praktik politik uang dalam pemilu.

4. Gejala sosial hukum. Misalnya, pelanggaran tata tertib sekolah atau berlalu lintas.

Menurut Norman Blaikie, ada tiga tingkatan jenis gejala sosial, diantaranya:

1. Gejala sosial mikro. Terjadi pada kehidupan sehari-hari, misalnya tatap muka dan jabat tangan.

2. Gejala sosial meso. Terjadi pada organisasi, masyarakat massa dan gerakan sosial. Misalnya keanggotaan klub olahraga.

3. Gejala sosial makro. Terjadi pada entitas sosial yang lebih besar, seperti lembaga-lembaga multinasional. Misalnya Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Faktor-Faktor Penyebab Gejala Sosial

Adanya berbagai gejala sosial di masyarakat, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut:

·          Faktor kultural merupakan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat/komunitas. Ada beberapa contoh gejala sosial berdasarkan faktor kultural, antara lain kemiskinan, kerja bakti, prilaku menyimpang, dsb.

·          Faktor struktural merupakan suatu keadaan yang mempengaruhi struktur, struktur yang dimaksud adalah sesuatu yang disusun oleh pola tertentu. Faktor struktural dapat dilihat dari pola-pola hubungan antar individu dan kelompok yang terjalin dilingkungan masyarakat. Contoh gejala sosial yang dipengaruhi oleh faktor struktural seperti penyuluhan sosial, interaksi dengan orang lain dsb.

Beberapa gejala sosial masyarakat Indonesia. Keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari beberapa ribu pulau besar kecil dari barat sampai ke timur yang kemudian tumbuh menjadi satu kesatuan sukubangsa yang melahirkan berbagai ragambudaya.

Indonesia terletak antara dua titik silang samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letak strategis ini merupakan daya tarik bagi bangsa-bangsa asing datang dan singgah di wilayah ini sehingga Amalgamasi (perkawinan campur) dan Asimilasi (perbauran budaya) diantara kaum pendatang dan penduduk asli maupun antara kaum pendatang sendiri terjadi. Hal demikian membuat masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai ras, etnis dan sebagainya.

Iklim yang berbeda antara daerah satu dengan daerah lain menimbulkan perbedaan mata pencaharian penduduknya. Contoh: orang yang tinggal di wilayah pedalaman cenderung bermata pencaharian sebagai petani, sedangkan yang tinggal di wilayah pantai sebagai nelayan/pelaut.

Pengaruh Stratifikasi Sosial. Selain menimbulkan tumbuhnya pelapisan dalam masyarakat, juga munculnya kelas-kelassosial atau golongan sosial. Adanya pelapisan sosial dapat pula mengakibatkan atau mempengaruhitindakan-tindakan warga masyarakat dalam interaksi sosialnya. Pola tindakan individu-individu masyarakat sebagai konsekuensi dari adanya perbedaan status dan peran sosial akan muncul dengan sendirinya.

Pelapisan masyarakat mempengaruhi munculnya life chesser & life stile tertentu dalam masyarakat, yaitu kemudahan hidup dan gaya hidup tersendiri. Misalnya, orang kaya (lapisan atas) akan mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam hidupnya, jika dibandingkan orang miskin (lapisan bawah); dan orang kaya akan punya gaya hidup tertentu yang berbeda dengan orang miskin.

Apa Ciri-ciri Gejala Sosial ? Manusia adalah makhluk multidimensional, meliputi dimensi individual, sosial, dan makhluk moral. Ketiga dimensi tersebut bisa dibedakan, namun dalam membentuk eksistensi manusia tidak terpisah satu dengan lainnya. Dimensi individual menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang mampu menyadari keberadaan dirinya sendiri dan bertanggung jawab secara pribadi terhadap dirinya itu. Dimensi sosial manusia berupa kesadaran bahwa eksistensi seorang individu tidak akan ada artinya tanpa eksistensi individu lainnya dalam bentuk kelompok manusia. Sedangkan dimensi moral menunjukkan kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya, yakni manusia menyadari bahwa eksistensi kehidupannya tidak hanya berada dalam dimensi kesendirian ataupun kekelompokannya (hewanpun seperti itu), namun juga memiliki seperangkat tata-nilai (values) yang turut menentukan kualitas hidupnya. Tata-nilai itu menurut ilmu filsafat meliputi logika (tata-nilai “benar” atau “salah”), etika (tata-nilai “pantas” atau “tidak pantas”), dan estetika (tata-nilai “indah” atau “tidak indah”). Adapun hewan dan makhluk hidup lainnya tidak memiliki perangkat tata-nilai tersebut, tau dengan kata lain tidak mempunyai“daya pilih” atau daya seleksi dalam menentukan kualitas kehidupannya.

Dengan demikian salah satu dimensi yang harus difahami oleh manusia adalah dimensi sosial, tanpa melepaskan hubungan imanen (melekat)–nya dengan dimensi-dimensi lainnya. Mempelajari dimensi sosial manusia berarti menekankan perhatian pada aspek manusia dalam kerangka kekelompokannya dengan manusia lain, tanpa mengabaikan hubungan dan kesalingpengaruhannya dengan dimensi lainnya tersebut.

Dampak Gelaja Sosial

Gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat berdampak positif dan negatif. Dampak tersebut bergantung pada sikap masyarakat dalam menghadapinya. Masyarakat hendaknya menyikapi gejala sosial secara bijak agar berdampak positif bagi diri dan kehidupannya. Jika tidak disikapi secara bijak, gejala sosial dapat berdampak negatif. Secara umum, gejala sosial dalam masyarakat menimbulkan dampak negatif.

Bebera dampak Negatif Gelaja Sosial, asntara lain: Terjadi ketidakteraturan sosial dalam masyarakat, Penyimpangan sosial semakin meningkat, Terjadi kerusakan lingkungan alam, Terjadi masalah kependudukan, Konflik sosial meningkat, Dekadensi moral, dan lainnya. Adapun Dampak Positif Gelaja Sosial,antara lain: Kualitas pendidikan masyarakat meningkat, Masyarakat semakin maju dan produktif, Timbulnya rasa toleransi, Kesetaraan gender, dan lainnya.

Berikut ini bebearapa realitas sosial yang telah menimbulkan gejala sosial yang ada dalam masyarakat

1) Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan Narkoba telah menyebabkan peningkatan HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome). Kekacauan mental, dan kejahatan yang pada gilirannya merusak sendi-sendi kehidupan sosial. Puluhan bahkan ratusan juta orang telah kecanduan narkoba. Di Indonesia Badan NarkotikaNasional (BNN) menaksir bahwa kira-kira ada 3,2 juta orang yang sudah terjerat ketergantungan Narkotika. Kendati persoalan narkoba muncul, pemerintahan kita memberi harapan bagi setiap orang, keluarga, masyarakat yang terpengaruh oleh penyalahgunaan narkoba serta yang terkait dengan persoalan kesehatan dan sosial. Riset menunjukkan bahwa kaum muda yang terlibat dalam komunitas keagamaan nampaknya tidak begitu rentan terhadap penggunaan Narkoba.

Komunitas keagamaan berada di garda depan dalam merespon kebutuhan pelayanan sosial yang mendesak bagi setiap individu dan masyarakat. Termasuk ketergantungan narkoba, kita memberikan makanan dan pakaian bagi yang membutuhkan, kita memberi naungan bagi tuna wisma. Kita menawarkan pengobatan narkoba, bingkisan dan membantu kelompok-kelompok anggota yang berjuang menjaga agama. Ketika mencegah penggunaan narkoba, kita juga dapat memainkan peranan penting.

Indonesia bukan hanya negara perdagangan narkoba, namun juga produsen dan pasar jaringan global yang sistematik dalam industri ini, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama sinergis antara pemerintah, LSM, organisasi sosial, untuk mengatakan tidak pada narkoba guna menyelamatkan generasi masa depan kita. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi muslim moderat terbesar dengan anggota lebih dari 50 juta orang, menaruh prihatin dan perlu mengambil perandalam mengatasi persoalan inI.

Pencegahan dan pengobatan akibat penyalahgunaan narkoba merupakan persoalan yang komplek yang masih perlu banyak dipelajari tentang apa yang terbaik dilakukan dan oleh siapa, agama tentunya memiliki peran untuk dimainkan, namun materi ajaran agama yang ada belum mencukupi untuk pencegahan dan pengobatan yang efektif, juga ada rumusan bahwa kegiatan berbasis keagamaan dapat diperbaiki dengan beberapa praktik pencegahan yang baik dalam masyarakat Islam kita. Seperti semua program pencegahan dan pengobatan yang didasarkan pada kebutuhan agama perlu dievaluasi secara hati-hati oleh peneliti yang independen yang menggunakan indikator keberhasilan yang obyektif. Dengan demikian pertukaran pandangan dan pengalaman diantara kita itu penting. Guna memberikan bantuan yang lebih baik bagi mereka yang memiliki persoalan narkoba.

2) Informsasi HOAX

Beredarnya kabar hoax di media-media online belakangan ini merupakan gejala sosial yang menarik untuk diteliti. Memahami gejala ini penting bukan saja agar kita tidak terjebak menjadi konsumen berita palsu tetapi juga mengantisipasi potensi masalah yang muncul ke depannya. Misal, konflik antar pendukung calon pilkada dan terpecahbelahnya NKRI. Gejala di masyarakat ini muncul begitu intens setelah adanya platform digital untuk distribusi informasi. Berita palsu sudah ada sejak dahulu, namun intensitas penyebaran berita palsu semakin meningkat di era digital. Fenomena hoax adalah gejala sosial yang sedang trend.

3).Tawuran Pelajar

Tawuran, sepertinya masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi. Hampir setiap minggu, berita itu menghiasi media massa. Bukan hanya tawuran antar pelajar saja yang menghiasi kolom-kolom media cetak, tetapi tawuran antar polisi dan tentara , antar polisi pamong praja dengan pedagang kaki lima, sungguh menyedihkan. Inilah fenomena yang terjadi di masyarakat kita. Tawuran antar pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadi semenjak terciptanya geng-geng.

4) Plagiarisme di kampus

Munculnya fenomena plagiarisme di perguruan tinggi merupakan gejala sosial yang menarik dikaji. Dibalik munculnya plagiarisme tentu terdapat isu-isu permasalahan sosial yang tidak kalah krusial. Kita bisa mengambil contoh seorang pejabat daerah yang melakukan plagiasi disertasi demi memenuhi persyaratan naik jabatan. Ketika kasusnya terbongkar, upaya memenuhi administrasi tersebut berubah menjadi tindak kriminal. Plagiarisme tidak hanya dilakukan oleh pejabat senior saja, tetapi mahasiswa baru yang belum mengerti atau tidak mau mengerti bagaimana menghargai karya ilmiah orang lain. Permasalahan sosial yang dihasilkan oleh gejala ini beragam. Bisa saja publik hilang kepercayaan kepada pejabat karena ternyata plagiat sehingga akhirnya manajemen pemerintahan tidak mampu mengorganisir masyarakat. Pubilk bisa saja hilang harapan masa depan ketika pemudanya terbukti plagiat demi kepentingan sesaat. Plagiarisme di perguruan tinggi oleh pejabat atau mahasiswa merupakan gejala yang bisa dikaji.

5) Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas sering dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif seperti seks bebas, narkoba, kehidupan malam, dan lain-lain. Memang istilah ini diadaptasi dari budaya barat dimana orang bebas untuk melakukan hal-hal di atas tanpa takut menyalahi norma-norma yang ada dalam masyarakat. Berbeda dengan budaya timur yang menganggap semua itu adalah hal tabu sehingga sering kali kita mendengar ungkapan “jauhi pergaulan bebas”.

6) Jaringan pertemanan tertutup.

Contoh kasusnya adalah distribusi peredaran narkoba jenis flakka di kalangan remaja. Konsumsi narkoba jenis ini menurut BNN membuat pemakainya hilang kesadaran dan berperilaku seperti zombie. Para pemakai mendapat flakka dari distributor yang bisa jadi terhubung lewat jaringan pertemanan. Jaringan pertemanan ini biasanya bersifat tertutup. Individu memiliki relasi kuat ke dalam tapi lemah keluar. Artinya pergaulan hanya dengan 4L, lu lagi lu lagi dan tidak terakses oleh kelompok lain, misal keluarga atau saudara. Individu yang berada dalam jaringan pertemanan tertutup mudah terpengaruh dan ketagihan untuk coba-coba. Ilustrasi ini tentu saja hanya contoh gejala sosial dan perlu investigasi untuk mengetahui kasus nyata dilapangan.

7) Kemiskinan

Kemiskinan diartikan sebagai keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok, dan tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Di dalam sosiologis faktor kemiskinan ini di karenakan lembaga ekonomi tidak berjalan dengan baik. Di dalam masyrakat faktor kemiskinan ini sangat dianggap menganggu pertumbuhan ekonomi dalam masyarakat. Kemudian jika masalah kemiskinan ini terlalu banyak di suatu negara akan sangat menganggu dan dapat menimbulkan masalah sosial yang sangat komplek seperti kejahatan, tindakan kriminalitas akan sangat meningkat.

8) Kenakalan remaja

masalah kenakalan remajaa ini yang sangat merasahkan masyarakat. Kenakalan remaja ini memunculkan berbagai masalah yaitu tindakan tawuran antar pelajar yang mengakibatkan fasilitas umum rusak akibat kejadian tawuran. Tidak hanya tindakan tawuran saja yang jadi permasalah sekarang, seks bebas, narkoba juga menjadi perhatian khusus dari masyarakat agar kenakalan remaja dapar berkurang.

Dan tentunya masih banyak berbagi jenis realitas sosial lain yang telah menimbulkan gejala sosial yang ada dalam masyarakat.