Apa yang dimaksud dengan keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat

Dunia merupakan perantara untuk menghantarkan pada kehidupan selanjutnya yaitu akhirat. Kembangkan antara dunia dan akhirat perlu dilakukan. Beribadah seakan-akan engkau akan besok dan Bekerjalah seakan-akan Engkau Hidup lama. Meskipun begitu Ingatlah tujuan utama kita adalah mencari ridho Allah, jadi melakukan sesuatu sebuah atas ketentuan-ketentuan dari Allah. Ikhtiar dan juga bersyukur karena kamu lebih mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya. Bagaimanakah menyeimbangkan hidup untuk dunia dan akhirat?


Dalam hadis riwayat Ibnu 'Asakir dari Anas, yang artinya adalah: "Bukanlah orang yang baik diantara engkau orang yang meninggalkan kepentingan dunia untuk mengejar akhirat Atau meninggalkan akhirat untuk mengejar dunia sehingga dapat memadukan keduanya. sesungguhnya kehidupan dunia mengantarkan atau menuju kehidupan di akhirat janganlah engkau menjadi beban orang lain." (H.R Ibnu 'Asakir dari Anas).


Dari hadis tersebut tertulis bahwa kehidupan di dunia ini adalah sarana menuju ke akhirat, untuk itu manfaatkanlah untuk mencari karidhaan Allah. Keseimbangan antara hidup didunia dan akhirat. Jika di dunia sebagai jembatan keberhasilan untuk mencapai kebahagiaan di akhirat, maka bersyukurlah, dan manfaatkanlah, serta berdoalah agar sukses di dunia dan di akhirat. Kita dituntut untuk tidak lemah, tidak meminta-minta, dan tidak membebani orang lain. Jika dapat seimbang antara dunia dan akhirat Insyaallah kesejahteraan hidup akan didapat di dunia dan di akhirat.


Percaya diri. Foto: Unsplash

Dalam hadis riwayat muslim dari Abu Hurairah. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah sedangkan pada masing-masing ada kebaikannya. bersemangatlah engkau untuk mencapai sesuatu yang bermanfaat bagimu. Mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah engkau merasa tidak berdaya." (H.R Muslim dan Hurairah).


Kuat di sini berarti kuat dalam segala hal. Rasulullah memotivasi umatnya agar menjadi seorang mukmin yang kuat dalam segala hal, seperti kuat iman tidak mudah goyah, kuat kepercayaan, kuat fisik, kuat ilmunya atau pandai dalam segala hal, kuat ekonominya, kuat semangatnya, dan kuat sebagai orang mukmin yang bermanfaat bagi mukmin yang lain. Aamiin.


Page 2

Apa yang dimaksud dengan keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat

Inilah adab murid terhadap sang guru

Rabu, 6 Oktober 2021 | 14:00 WIB

Apa yang dimaksud dengan keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat

Senin, 4 Oktober 2021 | 15:00 WIB

Apa yang dimaksud dengan keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat

Mencari yang halal untuk jihad

Senin, 4 Oktober 2021 | 14:00 WIB


Page 3

Dunia merupakan perantara untuk menghantarkan pada kehidupan selanjutnya yaitu akhirat. Kembangkan antara dunia dan akhirat perlu dilakukan. Beribadah seakan-akan engkau akan besok dan Bekerjalah seakan-akan Engkau Hidup lama. Meskipun begitu Ingatlah tujuan utama kita adalah mencari ridho Allah, jadi melakukan sesuatu sebuah atas ketentuan-ketentuan dari Allah. Ikhtiar dan juga bersyukur karena kamu lebih mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya. Bagaimanakah menyeimbangkan hidup untuk dunia dan akhirat?


Dalam hadis riwayat Ibnu 'Asakir dari Anas, yang artinya adalah: "Bukanlah orang yang baik diantara engkau orang yang meninggalkan kepentingan dunia untuk mengejar akhirat Atau meninggalkan akhirat untuk mengejar dunia sehingga dapat memadukan keduanya. sesungguhnya kehidupan dunia mengantarkan atau menuju kehidupan di akhirat janganlah engkau menjadi beban orang lain." (H.R Ibnu 'Asakir dari Anas).


Dari hadis tersebut tertulis bahwa kehidupan di dunia ini adalah sarana menuju ke akhirat, untuk itu manfaatkanlah untuk mencari karidhaan Allah. Keseimbangan antara hidup didunia dan akhirat. Jika di dunia sebagai jembatan keberhasilan untuk mencapai kebahagiaan di akhirat, maka bersyukurlah, dan manfaatkanlah, serta berdoalah agar sukses di dunia dan di akhirat. Kita dituntut untuk tidak lemah, tidak meminta-minta, dan tidak membebani orang lain. Jika dapat seimbang antara dunia dan akhirat Insyaallah kesejahteraan hidup akan didapat di dunia dan di akhirat.


Apa yang dimaksud dengan keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat

-

Percaya diri. Foto: Unsplash

Dalam hadis riwayat muslim dari Abu Hurairah. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah sedangkan pada masing-masing ada kebaikannya. bersemangatlah engkau untuk mencapai sesuatu yang bermanfaat bagimu. Mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah engkau merasa tidak berdaya." (H.R Muslim dan Hurairah).


Kuat di sini berarti kuat dalam segala hal. Rasulullah memotivasi umatnya agar menjadi seorang mukmin yang kuat dalam segala hal, seperti kuat iman tidak mudah goyah, kuat kepercayaan, kuat fisik, kuat ilmunya atau pandai dalam segala hal, kuat ekonominya, kuat semangatnya, dan kuat sebagai orang mukmin yang bermanfaat bagi mukmin yang lain. Aamiin.

Apa yang dimaksud dengan keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat

Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah H. Aly Aulia, Lc., M.Hum., penceramah Kajian Tarawih di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

“Menjawab panggilan Allah Swt. dalam rangka menjalankan perintah-Nya dan mengisi bulan suci Ramadan dengan serangkaian ibadah. Tentu di bulan inilah, Allah Swt. memberikan kemuliaan, manfaat, dan kebaikan yang berlimpah.”

Ungkapan tersebut disampaikan, H. Aly Aulia, Lc., M.Hum., yang merupakan Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah memberikan nasihatnya di depan para jamaah Masjid Islamic Center, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menjelang salat tarawih terlaksana. Hadir sebagai pemateri di kajian tarawih berjamaah, Aly juga berkesempatan menyapa para hadirin daring melalui siaran langsung pada Senin, 11 April 2022, di kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD.

Dalam penuturannya, Aly mengatakan bahwa Allah Swt. memerintahkan manusia untuk mempersiapkan kehidupannya di akhirat kelak, dengan tanpa mengabaikan kehidupan di dunia.

“Utamakan akhirat tapi tidak boleh mengesampingkan kehidupan dunia!” ujarnya.

Aly mengingatkan agar manusia berusaha semaksimal mungkin untuk mengimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Sebab, dikatakan di dalam Al-Qur’an dan hadis, sosok yang benar-benar selamat dan mendapatkan berbagai karunia nantinya adalah ia yang mampu menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat.

“Harus ada empat karakter penting yang ada di dalam diri manusia, agar segala aktivitas di dunia bisa berpengaruh baik untuk kehidupan di akhiratnya kelak. Empat karakter tersebut di antaranya, pemahaman, semangat ketaatan, ikhlas, dan pendirian yang kokoh.

Paham yang dimaksudkan di sini ialah memahami ilmu agama sebagai penunjang dalam melakukan ibadah, dan segala aktivitas yang kita lakukan haruslah dipahami terlebih dahulu, agar mendapatkan tuntunan dan arah tujuan yang jelas. Semangat ketaatan ialah motivasi diri yang bertujuan untuk mencapai rida Allah Swt., kepatuhan kepada-Nya, dan segala apa pun yang dilakukan adalah dalam rangka wujud ketaatan kepada Allah Swt.

Sementara itu, ikhlas merupakan wujud dari melakukan segala sesuatu dengan semata-mata karena Allah Swt., baik itu dari melakukan amal saleh maupun lain sebagainya. Wujud keikhlasan tidak ada kaitannya dengan imbalan. Perlu ditekankan juga pada pendirian yang kokoh untuk menjalankan aktivitas dan ibadah, menahan seluruh godaan, dan menerjang tantangan maupun rintangan. Keteguhan hati dan kesabaran mempunyai keterkaitan kuat atas terciptanya pendirian yang kokoh tersebut.

“Dengan izin Allah Swt. segala aktivitas yang dilakukan jika dibarengi dengan empat karakter itu, ia akan bernilai dan menjadi bekal di akhirat kelak,” tutup Aly. (didi)