Pembuluh darah yang bertugas untuk membawa darah yang mengandung oksigen keseluruh tubuh adalah

Pembuluh darah yang bertugas untuk membawa darah yang mengandung oksigen keseluruh tubuh adalah
Ilustrasi Pembuluh Darah. ©iStock

JATENG | 28 April 2021 07:15 Reporter : Ayu Isti Prabandari

Merdeka.com - Pembuluh darah merupakan salah satu bagian dalam tubuh yang mempunyai peranan penting. Secara umum, pembuluh darah berupa tabung silinder yang bertugas untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Darah yang dialirkan ini juga mengandung oksigen, sehingga setiap organ dalam tubuh bisa mendapatkan pasokan oksigen yang dapat mendukung fungsi kerjanya.

Sehingga jika pembuluh darah ini mengalami gangguan, kemungkinan darah yang dialirkan dalam tubuh menjadi tidak lancar. Dengan begitu, sangat penting untuk menjaga pola hidup sehat. Mulai dari konsumsi makanan yang sehat dan seimbang, minum air yang cukup, dan rutin melakukan olahraga untuk membantu melancarkan sirkulasi darah.

Selain itu, penting juga bagi Anda untuk mengetahui beberapa fungsi pembuluh darah dalam tubuh dengan baik. Dengan memahami fungsi secara jelas, Anda bisa mengetahui cara kerja pembuluh darah dalam tubuh dan bagaimana peranannya terhadap organ tubuh yang lain. Ini bisa menjadi pengetahuan bagi Anda sehingga Anda bisa menjaga kesehatan tubuh dengan dan menghindari berbagai hal yang meningkatkan risiko rusaknya fungsi pembuluh darah.

Dalam hal ini, pembuluh darah mempunyai beberapa jenis di mana masing-masing jenis pembuluh darah memiliki tugas dan peranannya sendiri. Mulai dari pembuluh darah vena, arteri, dan kapiler. Dilansir dari situs Visible Body, berikut kami merangkum beberapa fungsi pembuluh darah dalam tubuh yang perlu Anda ketahui.

2 dari 6 halaman

Pembuluh darah yang bertugas untuk membawa darah yang mengandung oksigen keseluruh tubuh adalah

©iStock

Fungsi pembuluh darah secara umum adalah mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Dalam hal ini, terdapat tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Fungsi pembuluh darah arteri yaitu mengangkut darah menjauh dari jantung. Sedangkan Vena bertugas untuk mengembalikan darah ke jantung. Dan kapiler berfungsi untuk mengelilingi sel dan jaringan tubuh untuk mengantarkan dan menyerap oksigen, nutrisi, dan zat lainnya.

Selain itu, fungsi pembuluh darah kapiler juga menghubungkan cabang-cabang arteri dan ke cabang-cabang vena. Dalam melancarkan fungsinya, sebagian besar dinding pembuluh darah memiliki tiga lapisan berbeda: tunika eksterna, tunika media, dan tunika intima. Lapisan ini mengelilingi lumen, bagian dalam berongga tempat darah mengalir.

3 dari 6 halaman

Fungsi pembuluh darah berikutnya yaitu arteri bertugas mengalirkan darah yang mengandung oksigen. Dalam hal ini, ventrikel kiri jantung memompa darah beroksigen ke aorta. Dari sana, darah melewati arteri utama, yang bercabang menjadi arteri otot dan arteriol mikroskopis. Arteriol bercabang ke jaringan kapiler yang memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan. Selain itu, biasanya dinding arteri lebih tebal dari dinding vena, dengan lebih banyak otot polos dan jaringan elastis. Struktur ini memungkinkan arteri membesar saat darah memompa melaluinya.

4 dari 6 halaman

Pembuluh darah yang bertugas untuk membawa darah yang mengandung oksigen keseluruh tubuh adalah
©2014 Khademhosseini Lab

Fungsi pembuluh darah selanjutnya yaitu pembuluh darah vena yang membawa darah kembali ke jantung. Setelah kapiler melepaskan oksigen dan zat lain dari darah ke jaringan tubuh, mereka memberi makan darah kembali ke vena.

Pertama darah memasuki cabang vena mikroskopis yang disebut venula. Venula ini mengalirkan darah ke dalam vena, yang membawanya kembali ke jantung melalui venae cavae. Biasanya, dinding vena lebih tipis dan kurang elastis dibandingkan dinding arteri. Hal ini menyebabkan tekanan yang mendorong darah melalui vena tidak terlalu besar. Selain itu, terdapat katup di dalam lumen vena untuk mencegah aliran balik darah.

5 dari 6 halaman

Fungsi pembuluh darah juga diperankan oleh kapiler yang menjadi tempat pertukaran gas, nutrisi, dan limbah. Kapiler adalah pembuluh kecil yang bercabang dari arteriol untuk membentuk jaringan di sekitar sel tubuh.

Di paru-paru, kapiler menyerap oksigen dari udara yang dihirup ke dalam aliran darah dan melepaskan karbon dioksida untuk dihembuskan. Di tempat lain dalam tubuh, oksigen dan nutrisi lain berdifusi dari darah di kapiler ke jaringan yang mereka suplai. Kapiler menyerap karbon dioksida dan produk limbah lainnya dari jaringan dan kemudian mengalirkan darah yang terdeoksigenasi ke dalam pembuluh darah.

6 dari 6 halaman

Pembuluh darah yang bertugas untuk membawa darah yang mengandung oksigen keseluruh tubuh adalah
©2015 Merdeka.com/shutterstock

Terakhir fungsi pembuluh darah dibantu oleh jantung yang berperan memompa darah secara teratur. Darah yang bergerak melalui sistem peredaran darah memberi tekanan pada dinding pembuluh darah. Hasil tekanan darah dihasilkan oleh jantung yang memompa dan resistensi dinding pembuluh darah. Saat jantung berkontraksi, ia memompa darah keluar melalui arteri. Kemudian darah mendorong dinding pembuluh dan mengalir lebih cepat di bawah tekanan tinggi ini. Saat ventrikel mengendur, dinding pembuluh mendorong ke belakang melawan gaya yang menurun. Biasanya pada kondisi ini, aliran darah melambat di bawah tekanan rendah yang menurun.

Itulah beberapa fungsi pembuluh darah dalam tubuh. Dapat dipahami, bahwa pembuluh darah mempunyai tiga jenis dengan peranan berbeda-beda. Selain itu, fungsi pembuluh darah dalam tubuh juga didukung oleh jantung yang bertugas memompa darah secara teratur. Dengan bantuan jantung, suplai darah dapat dialirkan dengan baik ke seluruh organ tubuh. Selain itu, pembuluh darah khususnya kapiler juga berfungsi sebagai tempat di mana pertukaran gas, nutrisi, dan limbah yang tidak dibutuhkan terjadi. Sehingga darah dan nutrisi baik yang dibutuhkan organ-organ tubuh dapat tercukupi dengan baik.

(mdk/ayi)

Darah yang mengalir dalam tubuh diatur oleh sebuah sistem bernama sistem kardiovaskular atau lebih akrab dikenal sebagai sistem peredaran darah. Penasaran seperti apa cara kerja sistem ini pada tubuh manusia? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Darah memiliki peran untuk mengalirkan oksigen, zat gizi, hormon, dan berbagai komponen penting lainnya untuk menjaga kelangsungan tubuh Anda.

Sistem peredaran darah atau kardiovaskular terdiri atas tiga komponen penting, yakni jantung, pembuluh darah, dan darah yang saling berkaitan satu sama lain.

1. Jantung

Jantung menjadi organ paling vital dalam sistem peredaran darah manusia. Organ ini berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh dan menerima aliran darah kembali.

Letak jantung berada di antara paru-paru, tepatnya di tengah dada dan bagian belakang kiri tulang dada. Ukuran jantung berkisar 200–425 gram atau kira-kira sedikit lebih besar dari kepalan tangan Anda.

Jantung terdiri atas empat ruang, yakni serambi (atrium) kiri dan kanan, serta bilik (ventrikel) kiri dan kanan. Ada pula empat katup jantung yang memisahkan keempat ruang tersebut.

Katup jantung berfungsi menjaga aliran darah mengalir ke arah yang benar. Bagian ini terdiri atas katup trikuspid, mitral, paru, dan aorta.

Setiap katup memiliki bagian penutup (flaps) yang disebut leaflet atau cusp. Bagian ini akan membuka dan menutup sekali setiap jantung berdetak.

2. Pembuluh darah

Pembuluh darah merupakan saluran elastis yang berfungsi untuk membawa darah dari jantung ke bagian tubuh lain atau sebaliknya pada sistem peredaran darah manusia.

Ada tiga pembuluh darah utama yang terdapat pada jantung, yakni arteri, vena, dan kapiler.

Arteri

Pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen dari jantung ke bagian tubuh lainnya. Arteri punya dinding yang cukup elastis sehingga mampu menjaga tekanan darah tetap konsisten.

Vena

Pembuluh darah yang membawa darah miskin oksigen atau penuh karbon dioksida dari seluruh tubuh untuk kembali ke jantung. Vena punya dinding pembuluh yang lebih tipis dibandingkan arteri.

Kapiler

Pembuluh darah yang bertugas menghubungkan arteri terkecil dengan vena terkecil. Kapiler punya dinding yang sangat tipis sehingga memungkinkan pembuluh darah untuk bertukar senyawa dengan jaringan sekitarnya, seperti karbon dioksida, air, oksigen, limbah, dan zat gizi.

3. Darah

Komponen utama dari sistem sirkulasi darah manusia selanjutnya ialah darah. Rata-rata, tubuh manusia menampung sekitar 4–5 liter darah.

Darah berfungsi mengangkut zat gizi, oksigen, hormon, dan zat lainnya dari dan ke seluruh tubuh. Tanpa darah, oksigen dan zat gizi akan sulit mencapai seluruh bagian tubuh.

Selain itu, komponen darah lainnya juga memiliki peranan penting dalam melawan penyakit serta membantu proses penyembuhan luka.

Dikutip dari American Red Cross, darah terdiri atas berbagai komponen sebagai berikut.

  • Plasma darah. Cairan yang bertugas mengangkut sel-sel darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh bersama dengan zat gizi, antibodi, protein pembekuan darah, dan bahan kimia, seperti hormon.
  • Sel darah merah (eritrosit). Komponen darah yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
  • Sel darah putih (leukosit). Komponen darah yang bertanggung jawab melawan infeksi virus, bakteri, dan jamur yang memicu perkembangan penyakit.
  • Keping darah (trombosit). Komponen darah yang memiliki peran penting pada proses pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh terluka.

Artikel terkait

Secara umum, sistem peredaran darah manusia terbagi atas dua macam, yaitu sistem peredaran darah besar (sistemik) dan sistem peredaran darah kecil (pulmonal).

1. Peredaran darah sistemik

Peredaran darah sistemik berfungsi membawa darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh dan kembali lagi. Karena itulah, ia juga disebut peredaran darah besar.

Sirkulasi dimulai ketika darah yang mengandung oksigen dipompa dari bilik kiri jantung menuju seluruh tubuh sampai akhirnya kembali lagi ke serambi kanan jantung.

Secara sederhana, peredaran darah besar (sistemik) bisa digambarkan sebagai aliran darah dari jantung-seluruh tubuh-jantung.

2. Peredaran darah pulmonal

Peredaran darah pulmonal lebih sering disebut dengan peredaran darah kecil. Hal ini karena sirkulasinya pendek, yakni dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi.

Sirkulasi dimulai saat darah yang mengandung karbon dioksida (CO2) dipompa dari bilik kanan jantung menuju paru-paru.

Kemudian, terjadi proses pertukaran gas yang mengubah karbon dioksida jadi oksigen (O2) di dalam darah. Darah kaya oksigen ini akan keluar dan kembali ke serambi kiri jantung.

Secara sederhana, sistem peredaran darah kecil (pulmonal) merupakan peredaran darah dari jantung-paru-paru-jantung.

Artikel terkait

Sistem sirkulasi darah sangat vital bagi kehidupan manusia. Adanya gangguan dalam sistem peredaran darah bisa berdampak pada fungsi tubuh secara menyeluruh.

Beberapa kondisi dan penyakit paling umum yang dapat mengganggu sistem peredaran darah pada manusia seperti berikut ini.

  • Hipertensi. Kondisi tekanan darah tinggi yang menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.
  • Stroke. Gangguan aliran darah menuju otak sehingga jaringan otak bisa mengalami kematian akibat kekurangan oksigen dan zat gizi.
  • Aneurisma aorta. Penggelembungan pada dinding aorta atau pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah dari jantung ke bagian tubuh lain.
  • Aterosklerosis. Penyempitan atau pengerasan pembuluh darah akibat tumpukan lemak, kolesterol, dan zat sisa lainnya pada dinding pembuluh darah arteri.
  • Aritmia. Kelainan jantung saat ritme detak jantung tidak normal, baik terlalu cepat, terlalu pelan, maupun tidak teratur.
  • Penyakit jantung koroner. Penyumbatan pada salah satu atau lebih pembuluh darah arteri menuju jantung yang disebabkan oleh penumpukan plak.
  • Gagal jantung. Ketidakmampuan otot jantung untuk memompa aliran darah dengan baik.
  • Serangan jantung. Masalah kesehatan saat aliran darah kaya oksigen menuju otot jantung tiba-tiba terhambat. Hal ini bisa memic nyeri dada dan napas yang pendek.
  • Kardiomiopati. Kondisi lemah jantung yang ditandai dengan otot jantung yang menjadi lebih besar, tebal, maupun kaku.
  • Varises. Pembuluh darah vena yang membengkak, membesar, dan berkelok-kelok di bawah permukaan kulit, terutama pada bagian kaki.

Gangguan pada sistem peredaran darah tidak bisa Anda sepelekan. Dalam kondisi yang parah, komplikasi bisa menyebabkan kerusakan organ dan bahkan kematian.

Penting bagi Anda untuk menjaga kelancaran aliran darah dalam tubuh, misalnya dengan menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, dan berhenti merokok.

Selain gaya hidup sehat, menjalani pemeriksaan rutin juga membantu Anda mengetahui ada-tidaknya risiko masalah kesehatan pada sistem kardiovaskular.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang akurat.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.