Berikut yang bukan termasuk kerajaan hindu di indonesia adalah

AGAMA Hindu dibawa ke Indonesia sekitar awal abad ke 2 oleh pedagang India. Dengan masuknya agama Hindu di Indonesia menjadi awal mula pendirian kerajaan bercorak Hindu di Indonesia. Berikut kerajaan bercorak Hindu di Indonesia, sebagaimana dirangkum pada Minggu (22/8/2021) :

1. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai terletak di hulu Sungai Mahakam Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur. Didirikan pada abad ke-5. Keberadaan kerajaan ini dibuktikan dengan penemuan 7 buah Yupa (prasasti) yang ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Raja pertamanya adalah Kudungga. Masa kejayaan berada di masa pemerintahan Mulawarman. Mulawarman dapat menguasai seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat pun hidup makmur dan sejahtera.

2. Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara terletak di tepi Sungai Citarum, Jawa Barat. Maharesi Jayasingawarman yang berasal dari India adalah pendiri kerajaan Tarumanegara. Masa kejayaan berada di masa Purnawarman. Di bawah kekuasannya, Tarumanegara berhasil menguasai 48 daerah dan rakyat dipimpin secara bijaksana.

3. Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri berpusat di Dahanapura, Kediri, Jawa Timur. Berdiri pada abad ke-11. Raja pertama kerajaan Kediri adalah Sri Samarawijaya. Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Jayabaya. Di bawah kekuasannya, wilayah kekuasaan mencapai pulau Sumatera, dapat mengalahkan pengaruh Kerajaan Sriwijaya dan bidang sastra berkembang pesat. Kerajaan Kendiri runtuh karena serangan Ken Arok.

Baca Juga: Di Inafina.com Ajukan Pinjaman Gadai BPKB Jadi Gampang Banget

4. Kerajaan Kanjuruhan

Kerajaan Kanjuruhan berdiri pada abad ke-8. Kerajaan berpusat di Desa Kejuron, Malang. Berdasarkan Prasasti Dinoyo disebutkan bahwa kerajaan Kanjuruhan dipimpin oleh Dewashimha. Masa kejayaan kerajaan Kanjuruhan berada di masa pemerintahan Gajayana. Di bawah kekuasaan Gajayana, dia dicintai rakyatnya dan memerintah secara adil. Bidang ekonomi, sosial, seni budaya dan pemerintahan megalami peningkatan. Kerajaan ini tidak bertahan lama karena dapat ditaklukan kerajaan Mataram.

5. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari adalah kerajaan bercorak Hindu-Budha. Terletak di daerah Singasari, Malang. Ken sebagai pendiri kerajaan sekaligus raja pertama. Masa kejayaan kerajaan Singasari berada pada masa permerintahan Kertanegara. Di bawah kekuasan Kertanegara, kekuasaan Singasari meliputi Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Melayu, dan Semenanjung Melayu. Kertanegara mempunyai cita-cita agar agama Hindu dan Budha sama-sama berkembang. Runtuhnya kerajaan ini karena raja dan bawahannya sibuk melakukan ekspansi ke luar Jawa.

6. Kerajaan Majapahit

Berdirinya kerajaan Majapahit berawal dari runtuhnya kerajaan Singasari. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada 1293 - 1500 masehi. Pendiri Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa kekuasaan Hayam Wuruk. Kerajaan Majapahit dipenuhi intrik politik dari dalam kerajaan. Hal itu yang mengakibatkan keruntuhan Majapahit.

Kerajaan Bercorak Budha di Indonesia

Agama Budha masuk ke Indonesia pada abad ke 5. Berkembangnya agama Budha di Indonesia karena aktivitas perdagangan. Pada abad ke 7 berdirilah kerajaan Budha di Indonesia, yaitu kerajaan Sriwijaya. Berikut kerajaan bercorak Budha di Indonesia.

1. Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan bercorak Budha di Indonesia. Letak kerajaan ini berada di Palembang, Sumatera Selatan. Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7. Masa kejayaan kerajaan Sriwijaya diraih pada pemerintahan Balaputradewa. Pada masa kejayaan, Sriwijaya dapat mengontrol perdagangan di selat Malaka.

2. Kerajaan Dharmasraya

Nama kerajaan ini muncul setelah bergulingnya masa kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Dharmasraya didirikan oleh Dinasti Mauli pada 1183 oleh Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa. Wilayah pusat kerajaan Dharmasraya berada di tepi Sungai Batanghari. Pada era Adityawarman, kerajaan Dharmasraya dipindahkan ke Pagaruyung atau Suruaso. Usai bertakhta dan memindahkan pusat kekuasaan, Adityawarman kemudian mengubah nama Kerajaan Dharmasraya menjadi Malayapura. (Diolah berbagai sumber/Tika Vidya Utami/Litbang MPI)

Berikut yang bukan termasuk kerajaan hindu di indonesia adalah

Yang bukan termasuk Kerajaan bercorak Hindu-Budha di Indonesia?

  1. Kerajaan Majapahit
  2. Kerjaan Demak
  3. Kerajaan Sriwijaya
  4. Kerajaan Kutai
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: B. Kerjaan Demak

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, yang bukan termasuk kerajaan bercorak hindu-budha di indonesia kerjaan demak.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Kerajaan bercorak Hindu pertama di Indonesia? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Yang bukan termasuk kerajaan bercorak hindu budha di Indonesia adalah?

  1. Kerajaan kutai
  2. Kerajaan Demak
  3. Kerajaan Sriwijaya
  4. Kerajaan Majapahit
  5. Kerajaan Mataram Kuno

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: B. Kerajaan Demak.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban B benar, dan 0 orang setuju jawaban B salah.

Yang bukan termasuk kerajaan bercorak hindu budha di Indonesia adalah kerajaan demak.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. Kerajaan kutai menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. Kerajaan Demak menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban C. Kerajaan Sriwijaya menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. Kerajaan Majapahit menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Kerajaan Mataram Kuno menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah B. Kerajaan Demak

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Jakarta -

Sejak dulu, Hindu adalah salah satu agama yang dibawa orang India dan dikembangkan di nusantara. Perkembangan pesat membuat banyak peninggalan yang ditemukan seperti kerajaan bercorak Hindu.

Indonesia memang merupakan wilayah dengan jalur pelayaran strategis, sehingga menjadi tempat yang disinggahi berbagai pedagang dunia.

Agama Hindu diperkirakan dibawa oleh pedagang India dan China ke Indonesia pada awal abad ke-2. Masuknya ajaran Hindu menjadi awal pendirian sejumlah kerajaan.

Apa saja kerajaan yang bercorak Hindu di Indonesia? Simak penjelasan berikut ini:

1. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, adalah salah satu kerajaan tertua yang berdiri pada abad ke-5 Masehi. Informasi kerajaan ini diketahui dari tujuh batu bertulis atau prasasti yang disebut Yupa.

Yupa ditulis menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa dari India.

Dari salah satu Yupa, diketahui bahwa yang mendirikan kerajaan Kutai adalah raja Kudungga. Kemudian kekuasaan dilanjutkan oleh raja Aswawarman yang dikenal cakap dan kuat pada zamannya. Lalu, kekuasaan diambil alih oleh raja Mulawarman.

Menurut sejarah, kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya pada masa raja Mulawarman. Hal ini dibuktikan dari raja Mulawarman yang mengadakan upacara korban emas dan menghadiahkan 20.000 sapi untuk golongan Brahmana.

2. Kerajaan Tarumanegara

Berkembang antara 400-500 Masehi, kerajaan ini terletak di Bogor, Jawa Barat.

Berita tentang kerajaan Tarumanegara bisa diketahui dari tujuh prasasti, yaitu prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Muara Cianten, Tugu, Pasir Awi, dan Munjul.

Menurut prasasti Ciaruteun, kerajaan Tarumanegara dipimpin oleh Purnawarman sebagai raja ke-3 sekaligus yang terbesar sepanjang sejarahnya.

Untuk memajukan pertanian dan perdagangan, raja Purnawarman membangun terusan air di Sungai Gomati yang panjangnya 12 kilometer dan selesai dalam waktu 21 hari.

Berkat sungai ini, pertanian pada masa kerajaan Tarumanegara dikenal semakin maju.

3. Kerajaan Kediri

Sumber sejarah kerajaan Kediri dapat diketahui dari berita dan prasasti Cina, diantaranya seperti prasasti Padlegan, Hantang, Jaring, dan Kemulan.

Raja yang berkuasa di kerajaan Kediri berturut-turut adalah Jayawarsa, Jayabaya, Sarweswara, Aryaswara, Ganara, Kameswara, dan Kertajaya.

Di antara berbagai raja tadi, yang paling terkenal adalah raja Jayabaya karena pada masa pemerintahannya, kerajaan Jenggala dan Kediri berhasil disatukan.

Perdagangan di masa kerajaan kediri berjalan cukup baik, dengan barang-barang seperti emas, perak, kayu cendana, dan pinang.

4. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari adalah kelanjutan dari kerajaan Kediri. Raja pertamanya adalah Ken Arok yang mana dalam perjalanannya, kerajaan ini dipenuhi perebutan kekuasaan antara keluarga raja, pembunuhan, dan balas dendam.

Sebelum menjadi raja Singasari, Ken Arok adalah Bupati Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang ia bunuh. Selama menjadi bupati, Ken Arok ingin melepaskan diri dari Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Kertajaya.

Keinginan ini berhasil setelah Ken Arok menyerang Kerajaan Kediri dan memenangkan pertempuran.

Setelah menyatakan diri sebagai Raja Singasari, Ken Arok mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Rajasa atau Dinasti Girindra.

Lalu, pengganti Ken Arok selanjutnya adalah Anusapati, Panji Tohjaya, Wisnu Wardana, dan Kertanegara. Anusapati dan Tohjaya merupakan anak dari Ken Arok yang mendapat kekuasaan setelah membunuh ayah dan saudaranya sendiri.

Meski tidak ada sumber yang jelas, diperkirakan bahwa perekonomian Kerajaan Singasari bergantung pada pertanian dan perdagangan.

Setelah lama berkuasa, Kerajaan Singasari hancur akibat diserang Kerajaan Mongol dan pasukan Jayakatwang. Serangan bangsa Mongol ini dipicu oleh penghinaan Kertajaya kepada Meng-Chi sebagai utusan Kubilai Khan di tahun 1289.

Kerajaan Sunda Pajajaran
Berdasarkan Carita Parahyangan, Kerajaan Sunda Pajajaran adalah kelanjutan dari Kerajaan Tarumanegara yang runtuh pada abad ke-7.

Pusat kerajaan ini berpindah ke beberapa tempat, mulai dari Galuh dipindahkan ke Pakuan Pajajaran, lalu dipindah lagi ke Kawali [Ciamis].

Beberapa Raja Sunda Pajajaran diantaranya adalah Sri Jayabhupati, Rahyang Dewa Niskala, Sri Baduga Maharaja, Prabu Niskala Wastu Kancana, dan lain-lain.

Dari catatan bangsa Portugal, Kerajaan Sunda dikenal dengan sektor perdagangannya seperti lada, beras, sayuran, sapi, kambing, babi, tuak, dan buah-buahan.

Kerajaan ini mengalami kemunduran perlahan karena raja yang berkuasa tidak menjalankan tugas dengan baik. Banyak penguasa yang melanggar pedoman hidup orang Sunda, sehingga kerajaan ini runtuh pada abad ke-16 di bawah kepemimpinan Nusiya Mulya.

5. Kerajaan Majapahit

Raja pertama di Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya. Tak jauh berbeda dengan Singasari, kehidupan di Majapahit penuh dengan intrik politik, pengkhianatan, dan pemberontakan.

Pada tahun 1331, Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakan dan diangkat sebagai Patih Mangkubumi atas jasanya. Lalu, ia mengeluarkan Sumpah Palapa di depan raja dan pembesar Majapahit, bahwa ia tidak akan amukti palapa sebelum menaklukkan seluruh nusantara.

Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa Raja Hayam Wuruk. Namun tak lama, mengalami kemunduran sejak meninggalnya Gajah Mada pada 1364.

Perekonomian Majapahit berfokus pada pertanian beras, kelapa, lada, pala, dan cengkeh yang dikonsumsi dan juga diperdagangkan.

Pada masa ini, beberapa karya sastra juga berkembang pesat. Seperti adanya Negarakertagama karangan Mpu Prapanca, Sutasoma dan Arjunawiwaha karya Mpu Tantular, dan lain sebagainya.

Nah, itulah beberapa kerajaan bercorak Hindu yang ada di Indonesia. Apakah detikers pernah melihat peninggalan sejarah dari salah satu kerajaan tadi?

Simak Video "Kerajinan Wajah Raja-raja Majapahit Berbahan Dasar Styrofoam, Mojokerto"

[Gambas:Video 20detik]

[lus/lus]

tirto.id - Sejarah kerajaan di Indonesia tidak terlepas dari periode kerajaan Hindu-Buddha. Munculnya kerajaan-kerajaan ini tentunya juga dipengaruhi oleh kedatangan agama tersebut di Nusantara. Pada periode ini, Indonesia berkembang karena adanya jalur maritim yang memudahkan negara lain untuk singgah. Negara lain itu meliputi India, Tiongkok, serta negara wilayah Timur Tengah lainnya. Terdapat lima teori yang mengungkapkan bagaimana cara agama tersebut menyebar ke Indonesia hingga berdiri menjadi kerajaan bercorak Hindu-Buddha.
Dalam buku Silang Budaya Lokal dan Hindu Budha yang diterbitkan oleh Kemendikbud pada 2017, disebutkan bahwa C. C. Berg menganggap ksatria-ksatria yang berasal dari India memiliki peran besar dalam sejarah kerajaan di pulau Jawa. Pendapat ini disebut sebagai Teori Ksatria dan merupakan teori pertama. Setelah itu, munculah teori-teori lain. Von Van Faber mengemukakan pendapatnya yang dikenal sebagai Teori Sudra. Ia menjelaskan bahwa agama Hindu-Buddha masuk Indonesia melalui orang berkasta Sudra atau yang dibuang dari India. Lalu, teori ketiga datang dari kepala N. J. Krom. Ia menyatakan, yang membawa agama Hindu-Buddha adalah para pedagang India dan ini dikenal sebagai teori Waisya.

Perdebatan belum berakhir, teori keempat mengungkapkan bahwa para brahmana yang menyebarkan agama Hindu-Buddha. Sebagai yang berpendapat, J. C. Van Leur menamainya Teori Brahmana.

Setelah ada empat teori, F. D. K. Bosch muncul menanggapi dengan Teori Arus Balik. Ia menerangkan, agama Hindu-Buddha dibawa oleh orang Indonesia yang pulang setelah belajar di India.Terlepas dari teori tersebut, kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Nusantara sudah dimulai pada sekitar tahun 130 M.

Kerajaan-Kerajaan Bercorak Hindu-Buddha di Indonesia

1. Kerajaan Salakanegara [130-358]

Letak kerajaan ini di daerah Pandeglang, tepatnya di Teluk Lada. Dalam buku Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara [2009], Deni Prasetyo mengungkapkan, kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan kuno yang ada di Indonesia. Raja pertamanya bernama Dewawarman yang merupakan orang India.

2. Kerajaan Tarumanegara [358-700] Berdasarkan catatan-catatan dalam prasasti peninggalan, Tarumanegara didirikan pada 358 oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman yang juga jadi raja pertama. Selain itu, kerajaan ini merupakan kelanjutan cerita dari Salakanegara yang menjadi kerajaan daerah. 3. Kerajaan Kutai [400-1635] Di hulu sungai Mahakam daerah Kalimantan Timur kerajaan ini berlokasi. Didirikan oleh Kudungga yang juga merangkap sebagai raja pertama. Kerajaan Kutai berakhir pada masa pemerintahan Maharaja Dharma Setia. Ia tewas dan akhirnya Kutai menjadi Kesultanan bercorak Islam. 4. Kerajaan Kendan [536-702] Raja pertama dan pendiri kerajaan ini adalah Raja Maha Guru Manikmaya. Selama masa pemerintahan, jabatan raja selalu diwariskan ke anak dan cucunya hingga sampai ke Wretikandayun yang mengganti kerajaan ini menjadi Kerajaan Galuh. 5. Kerajaan Kalingga [594-782]Kerajaan Kalingga mengalami masa kejayaannya pada masa pemerintahan Ratu Shima yang terkenal tegas. Setelah Ratu Shima meninggal dunia, kerajaan ini dibagi menjadi dua bagian dan diwariskan kepada kedua anaknya. 6. Kerajaan Indraprahasta [598-747] Raja pertama dari kerajaan ini adalah Maharesi Sentanu. Kerajaan ini terletak di lereng gunung Ciremai, Cirebon. Kehancuran Indraprahasta dimulai ketika Kerajaan Sunda menyerang pada 747 M. 7. Kerajaan Melayu [671-1375] Berdasarkan berita Cina yang ditulis I-tsing, kerajaan ini berada di daerah Sumatera. Belum ada sumber sejarah yang menyebutkan siapa raja pertama Kerajaan Melayu. Namun, pada 1183, Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa dianggap sebagai raja yang memimpin di masa itu. 8. Kerajaan Sriwijaya [671-1377] Salah satu kerajaan terbesar di daerah Sumatera yang didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada abad ke-8 hingga akhirnya runtuh pada 1377 karena serangan Majapahit. 9. Kerajaan Sunda [662-1579] Berdasarkan namanya, kerajaan ini berlokasi di daerah Jawa Barat serta sebagian Jawa Tengah dan pernah dipimpin oleh Maharaja Jayabhupati. Kerajaan ini kemudian dipindahkan ke daerah Kawali, Ciamis. Namun, kerajaan ini mengalami kehancuran setelah serangan Maulana Yusuf dari Kerajaan Banten. 10. Kerajaan Galuh [669-1482] Merupakan lanjutan dari Kerajaan Kendan. Kerajaan ini didirikan dan dipimpin oleh Wretikandayun setelah ia mewarisi tahta Kendan. 11. Kerajaan Sumedang Larang [721-1620] Awalnya, kerajaan ini berdiri sebagai bawahan Kerajaan Sunda serta Kerajaan Galuh. Namun, pada 1530 Sumedang Larang menyatakan sebagai bagian Kerajaan Cirebon dan menjadi kerajaan bercorak Islam. 12. Kerajaan Medang [752-1045] Pendiri kerajaan ini adalah Mpu Sindo yang berasal dari kerajaan Mataram. Namun, kerajaan ini mengalami kehancuran di masa kepemimpinan Dharmawangsa karena kudeta dari kerajaan Wurawuri yang merupakan bawahan Medang. 13. Kerajaan Kanjuruhan [800-an] Pertama kali dipimpin oleh Raja Dewashimha. Kerajaan ini terletak di daerah sekitar Jawa Timur dan memiliki relasi penting dengan Kerajaan Kalingga. Kehancurannya diawali dengan serangan Mataram pada abad ke-10. 14. Kerajaan Bali [914-1430] Pada periode kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, kerajaan ini terletak di pulau Sunda Kecil yang kini disebut sebagai Bali. Raja pertama kerajaan ini belum dapat diketahui secara pasti, namun yang tercatat berdasarkan Prasasti Lanjong raja pertama adalah Sri Kesari Warmadewa. 15. Kerajaan Kahuripan [1019-1045] Lokasi kerajaan ini berada di Jawa Timur. Airlangga mendirikan kerajaan ini pada tahun 1009. Setelah hancurnya Kerajaan Medang, Airlangga mengajak rakyat dan membuat kerajaan baru ini. 16. Kerajaan Pajajaran [1042-1482] Awalnya,kerajaan ini muncul ketika Prasasti Batutulis dan Prasasti Kebantenan ditemukan. Pemimpin kerajaan ini merupakan Maharaja Jayabhupati yang sebelumnya pernah memimpin Kerajaan Sunda. Setelah lama menjadi kerajaan, Pajajaran diserang oleh Banten yang dipimpin oleh Maulana Hasanuddin dan mengalami kekalahan. 17. Kerajaan Janggala [1045-1135] Sama seperti Kahuripan, kerajaan ini terletak di Jawa Timur dan berpusat di Sidoarjo. Tercatat dalam Prasasti Kambang Putih, raja pertamanya bernama Mapanji Garasakan. Berakhirnya kerajaan ini disebabkan oleh kekalahan melawan Kerajaan Kediri pada 1135. 18. Kerajaan Kadiri [1045-1222] Raja pertama dari kerajaan ini adalah Sri Maharaja Jyetendrakara Parakrama Bakta. Hal tersebut dijelaskan pada Prasasti Mataji. Kehancurannya terjadi pada masa pemerintahan Kertajaya pada 1222. 19. Kerajaan Singasari [1222-1292] Ken Arok berperan sebagai pendiri kerajaan ini pada 1222. Posisi tepatnya kerajaan ini terdapat di kota Malang. Pada 1292 terjadi sebuah kudeta dari Jayakatwang yang saat itu berada di bawah pimpinan Singasari, 20. Kerajaan Majapahit [1293-1500] Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk kerajaan ini merupakan kerajaan yang kuat. Bahkan, Majapahit terkenal dengan penaklukkan seluruh Nusantara dan berhasil menguasai sebagian besar Indonesia. Namun, setelah Hayam Wuruk meninggal kekuasaan kerajaan ini mulai menyusut. Majapahit menjadi kerajaan bercorak Hindu-Buddha terakhir di Nusantara. Kemunduran dari kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha dipengaruhi juga oleh munculnya pengaruh Islam di Nusantara. Kerajaan-kerajaan bercorak Islam muncul dan perlahan menyingkirkan eksistensi dari kerajaan Hindu-Buddha.

Baca juga: Sejarah Candi Prambanan Peninggalan Mataram Kuno, Warisan Dunia

Video yang berhubungan