Berikut yang bukan merupakan organ penyusun sistem ekskresi pada manusia adalah

Organ penyusun sistem ekskresi di dalam tubuh manusia ada beberapa. Mereka juga memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Tahukah kamu apa itu sistem ekskresi? Sistem ekskresi merupakan sistem di dalam tubuh yang bertugas untuk mengolah zat sisa metabolisme.

Zat-zat yang tidak lagi tubuh butuhkan akan keluar dari tubuh melalui sistem ekskresi. Di dalam tubuh manusia, sistem ekskresi tidak hanya satu. Apa saja itu?

Baca Juga: Gangguan pada Ginjal Akan Picu Penyakit Berbahaya, Waspadalah!

Mengenal Fungsi Organ Penyusun Sistem Ekskresi

Tubuh manusia terdiri dari sistem yang kompleks. Terdapat banyak organ yang memiliki fungsi mereka sendiri.

Di dalam sistem ekskresi, terdapat beberapa jenis organ berbeda. Tentunya mereka semua memiliki fungsinya masing-masing.

Inilah organ-organ yang ada di dalam sistem ekskresi beserta fungsinya.

Ginjal

Organ utama yang ada di dalam sistem ekskresi manusia adalah ginjal yang berada di rongga perut bagian belakang dan pada kedua sisi tulang belakang manusia.

Ginjal berwarna merah kecoklatan dengan bentuk yang menyerupai kacang merah. Setiap manusia memiliki dua ginjal di dalam tubuhnya.

Fungsi utama dari ginjal adalah menyaring zat sisa makanan, obat, maupun racun yang ada di dalam darah. Selain itu, fungsi lain ginjal adalah untuk mengontrol keseimbangan kadar elektrolit cairan dalam tubuh.

Baca Juga: Struktur Kulit Manusia, Organ Paling Besar Sebagai Pelindung Tubuh

Kulit termasuk ke dalam organ ekskresi bukan tanpa alasan. Pada kulit manusia, terdapat sekitar 3-4 juta kelenjar keringat yang tersebar di seluruh tubuh.

Terdapat dua jenis kelenjar keringat. Jenis pertama adalah kelenjar ekrin yang terhubung dengan permukaan kulit secara langsung. Kelenjar ekrin ini dapat menghasilkan keringat pekat dengan kandungan lemak.

Jenis selanjutnya adalah kelenjar apokrin yang terdapat pada folikel rambut yang juga menghasilkan keringat pekat dan mengandung lemak. Kelenjar apokrin berada di kulit kepala dan ketiak.

Paru-Paru

Meski fungsi utama paru-paru adalah sebagai organ utama sistem pernapasan, namun ia juga menjadi organ penyusun sistem ekskresi.

Saat berlangsungnya proses pernapasan, maka oksigen akan tersalurkan ke seluruh organ dan jaringan. Setelah itu sel-sel akan menghasilkan karbon dioksida yang menjadi zat sisa metabolisme.

Apabila karbon dioksida menumpuk, maka berbahaya untuk tubuh. Oleh sebab itu, karbon dioksida akan paru-paru keluarkan melalui lubang hidung saat menghembuskan napas.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Organ Hati dengan Cara Alami yang Mudah

Hati

Organ ekskresi di dalam tubuh manusia terakhir adalah hati. Fungsi hati adalah untuk membuang amonia yang merupakan zat sisa dari penguraian protein yang tidak baik untuk tubuh.

Hati akan mengubah amonia menjadi urea dan akan dibuang dari tubuh dengan bantuan ginjal, yaitu urine. Selain itu, organ hati juga bertugas membuang racun maupun zat sisa lain dari dalam darah dan membuang sel-sel darah merah yang rusak.

Karena fungsi organ penyusun sistem ekskresi untuk membuang racun, maka ketika salah satu organ bermasalah akan sangat mempengaruhi tubuh. (R10/HR-Online)

Organ penyusun sistem ekskresi di dalam tubuh manusia ada beberapa. Mereka juga memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Tahukah kamu apa itu sistem ekskresi? Sistem ekskresi merupakan sistem di dalam tubuh yang bertugas untuk mengolah zat sisa metabolisme.

Zat-zat yang tidak lagi tubuh butuhkan akan keluar dari tubuh melalui sistem ekskresi. Di dalam tubuh manusia, sistem ekskresi tidak hanya satu. Apa saja itu?

Baca Juga: Gangguan pada Ginjal Akan Picu Penyakit Berbahaya, Waspadalah!

Mengenal Fungsi Organ Penyusun Sistem Ekskresi

Tubuh manusia terdiri dari sistem yang kompleks. Terdapat banyak organ yang memiliki fungsi mereka sendiri.

Di dalam sistem ekskresi, terdapat beberapa jenis organ berbeda. Tentunya mereka semua memiliki fungsinya masing-masing.

Inilah organ-organ yang ada di dalam sistem ekskresi beserta fungsinya.

Ginjal

Organ utama yang ada di dalam sistem ekskresi manusia adalah ginjal yang berada di rongga perut bagian belakang dan pada kedua sisi tulang belakang manusia.

Ginjal berwarna merah kecoklatan dengan bentuk yang menyerupai kacang merah. Setiap manusia memiliki dua ginjal di dalam tubuhnya.

Fungsi utama dari ginjal adalah menyaring zat sisa makanan, obat, maupun racun yang ada di dalam darah. Selain itu, fungsi lain ginjal adalah untuk mengontrol keseimbangan kadar elektrolit cairan dalam tubuh.

Baca Juga: Struktur Kulit Manusia, Organ Paling Besar Sebagai Pelindung Tubuh

Kulit

Kulit termasuk ke dalam organ ekskresi bukan tanpa alasan. Pada kulit manusia, terdapat sekitar 3-4 juta kelenjar keringat yang tersebar di seluruh tubuh.

Terdapat dua jenis kelenjar keringat. Jenis pertama adalah kelenjar ekrin yang terhubung dengan permukaan kulit secara langsung. Kelenjar ekrin ini dapat menghasilkan keringat pekat dengan kandungan lemak.

Jenis selanjutnya adalah kelenjar apokrin yang terdapat pada folikel rambut yang juga menghasilkan keringat pekat dan mengandung lemak. Kelenjar apokrin berada di kulit kepala dan ketiak.

Paru-Paru

Meski fungsi utama paru-paru adalah sebagai organ utama sistem pernapasan, namun ia juga menjadi organ penyusun sistem ekskresi.

Saat berlangsungnya proses pernapasan, maka oksigen akan tersalurkan ke seluruh organ dan jaringan. Setelah itu sel-sel akan menghasilkan karbon dioksida yang menjadi zat sisa metabolisme.

Apabila karbon dioksida menumpuk, maka berbahaya untuk tubuh. Oleh sebab itu, karbon dioksida akan paru-paru keluarkan melalui lubang hidung saat menghembuskan napas.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Organ Hati dengan Cara Alami yang Mudah

Hati

Organ ekskresi di dalam tubuh manusia terakhir adalah hati. Fungsi hati adalah untuk membuang amonia yang merupakan zat sisa dari penguraian protein yang tidak baik untuk tubuh.

Hati akan mengubah amonia menjadi urea dan akan dibuang dari tubuh dengan bantuan ginjal, yaitu urine. Selain itu, organ hati juga bertugas membuang racun maupun zat sisa lain dari dalam darah dan membuang sel-sel darah merah yang rusak.

Karena fungsi organ penyusun sistem ekskresi untuk membuang racun, maka ketika salah satu organ bermasalah akan sangat mempengaruhi tubuh. [R10/HR-Online]

This post was last modified on April 5, 2022 5:26 AM

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions [MCQ] Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Ginjal
  2. Kulit
  3. Jantung
  4. Paru-paru
Klik Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Sistem ekskresi pada manusia adalah sistem yang bertugas untuk mengolah dan membuang zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Jika tidak dikeluarkan dari tubuh, zat-zat tersebut dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan.

Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas sejumlah organ, yaitu paru-paru, kulit, hati, usus besar, dan ginjal. Masing-masing organ ekskresi tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda untuk membuang zat sisa dan racun dari dalam tubuh.

Kenali Berbagai Organ pada Sistem Ekskresi Manusia

Berikut ini adalah beberapa organ yang termasuk dalam sistem ekskresi manusia beserta jenis zat limbah yang dibuangnya:

1. Ginjal

Manusia memiliki sepasang ginjal dengan bentuk menyerupai kacang merah dan berwarna merah kecokelatan. Setiap ginjal berukuran sekitar 10–12 cm atau kira-kira seukuran kepalan tangan orang dewasa.

Organ ini terletak di sisi kanan dan kiri tubuh, tepatnya di rongga perut bagian belakang. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah dibandingkan ginjal kiri karena berdekatan dengan hati.

Ginjal berfungsi untuk menyaring zat sisa dari makanan, obat-obatan, atau racun yang terdapat di darah. Selain itu, ginjal juga berperan mengendalikan keseimbangan cairan dan kadar elektrolit dalam tubuh. Jika tubuh Anda kelebihan garam atau mineral, ginjal pun akan membuangnya.

Zat sisa yang terkumpul akan diubah menjadi urine. Urine akan mengalir dari ginjal ke kandung kemih melalui saluran yang disebut ureter untuk kemudian dibuang saat Anda buang air kecil.

2. Kulit

Kulit manusia memiliki sekitar 2–4 juta kelenjar keringat. Kelenjar ini tersebar di seluruh bagian tubuh, namun paling banyak terdapat di telapak tangan, kaki, wajah, dan ketiak.

Kelenjar keringat terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  • Kelenjar ekrin yang terhubung langsung dengan permukaan kulit dan menghasilkan keringat yang tidak berbau dan encer
  • Kelenjar apokrin yang menghasilkan keringat yang mengandung lemak dan pekat, serta terdapat di folikel rambut, seperti ketiak dan kulit kepala

Pada dasarnya, keringat yang dihasilkan kelenjar-kelenjar tersebut berfungsi untuk mengendalikan suhu tubuh dan melumasi kulit serta rambut. Namun, sebagai bagian dari sistem ekskresi, kelenjar keringat juga berperan membuang racun dari dalam tubuh melalui keringat yang dihasilkannya.

Ada beberapa jenis racun yang dibuang melalui kelenjar keringat di kulit, antara lain zat logam, bisphenol A, polychlorinated biphenyls, urea, phthalate, dan bikarbonat. Tak hanya racun, kelenjar keringat di kulit juga berfungsi untuk membunuh dan membuang bakteri.

3. Usus besar

Pada dasarnya, usus terbagi menjadi 2 bagian, yaitu usus kecil dan usus besar. Sebagian besar nutrisi dan sekitar 90% air yang terkandung dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari terserap ke dalam usus kecil.

Sementara itu, usus besar bertugas untuk menyerap sisa air dan nutrisi yang tidak bisa dicerna oleh usus kecil. Usai diserap, sisa makanan dan minuman tersebut diubah menjadi feses, lalu dibuang melalui dubur saat Anda buang air besar.

4. Hati

Hati adalah organ yang berukuran besar dengan berat sekitar 1 kilogram. Organ ini terletak di bagian kanan atas dalam rongga perut, tepat di bawah diafragma.

Hati berperan penting dalam proses pengolahan racun atau detoksifikasi. Salah satu zat beracun yang dibuang dan diolah oleh hati adalah amonia, yaitu zat sisa dari hasil penguraian protein.

Jika dibiarkan menumpuk dalam tubuh, amonia dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk gangguan pernapasan dan masalah pada ginjal.

Selain amonia, zat lain yang dibuang atau diekskresi oleh hati adalah:

  • Zat beracun dalam darah, misalnya akibat konsumsi alkohol atau obat-obatan
  • Sel darah merah yang sudah rusak
  • Kelebihan bilirubin yang dapat menyebabkan sakit kuning atau jaundice

5. Paru-paru

Paru-paru merupakan organ utama dalam sistem pernapasan manusia. Dalam proses pernapasan, paru-paru merupakan tempat pertukaran oksigen yang diperoleh dari udara ke dalam darah. Darah yang telah mengandung oksigen akan disalurkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.

Setelah memperoleh oksigen, setiap sel tubuh akan menghasilkan karbon dioksida sebagai zat sisa metabolismenya. Karbon dioksida merupakan zat beracun yang bisa berbahaya bagi kesehatan apabila menumpuk di dalam darah.

Untuk membuangnya, karbon dioksida akan dibawa oleh darah kembali menuju paru-paru dan dikeluarkan ketika Anda mengembuskan napas.

Batuk atau bersin juga merupakan mekanisme alami tubuh yang melibatkan paru-paru dan saluran pernapasan untuk mengeluarkan zat kimia atau gas beracun, debu, kuman, virus, dan benda asing yang masuk ke dalam sistem pernapasan.

Sistem ekskresi memiliki peranan yang sangat besar terhadap kesehatan Anda. Pasalnya, jika sistem ekskresi tidak berfungsi dengan normal, akan ada banyak zat berbahaya yang dapat menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit.

Untuk menjaga kinerja sistem ekskresi, penting bagi Anda untuk menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, Anda juga perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter agar dokter dapat mengevaluasi fungsi organ ekskresi serta kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh.

Jika terdapat masalah pada sistem ekskresi atau organ tubuh lainnya, dokter akan memberikan penanganan yang tepat.

Video yang berhubungan