Berikut ini zat yang termasuk semi sintesis adalah

Tahukah Anda bahwa terdapat beragam jenis narkoba yang perlu Anda ketahui karena berbahaya! Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya, yang mana adalah zat atau obat yang dapat menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, dan daya rangsang. Sedangkan narkotika merupakan zat buatan yang berasal dari tanaman, dimana akan memberikan efek halusinasi, menyebabkan kecanduan, dan menurunnya kesadaran. Dikatakan bahwa pada awalnya, narkoba dimanfaatkan untuk menghilangkan rasa nyeri dan memberikan perasaan tenang. Namun, pada kenyataannya zat atau obat-obatan tersebut kerap kali disalahgunakan. Sehingga memberikan dampak buruk bagi kesehatan orang yang menggunakannya.

Dalam UU tentang narkotika, jenis narkoba dapat dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan risiko ketergantungannya yaitu sebagai berikut : 

  1. Narkotika golongan 1, dimana jenis narkoba ini sangat berbahaya apabila dikonsumsi. Hal ini karena beresiko tinggi menimbulkan efek kecanduan pada penggunanya. Obat-obatan atau zat yang termasuk dalam narkotika golongan 1 adalah ganja, opium, dan tanaman koka.

  2. Narkotika golongan 2, dimana jenis narkoba ini dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan. Namun, dengan catatan harus sesuai dengan resep atau anjuran dokter. Terdapat 85 jenis obat-obatan atau zat yang termasuk dalam narkotika golongan 2. Beberapa diantaranya adalah seperti morfin dan alfaprodina, perlu Anda ketahui bahwa narkotika golongan 2 juga dapat menimbulkan ketergantungan.

  3. Narkotika golongan 3, dimana jenis narkoba inilah yang memiliki risiko ketergantungan yang cukup ringan. Selain itu, narkotika golongan 3 pun banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi. 

Setelah mengetahui jenis narkoba berdasarkan risiko ketergantungannya, ternyata terdapat jenis narkoba berdasarkan bahan pembuatannya. Apa sajakah itu? Simak di bawah ini :

  1. Narkotika alami, diketahui bahwa narkoba jenis ini dapat langsung digunakan melalui proses sederhana. Walaupun demikian, zat tersebut tidak boleh digunakan secara sembarangan, juga termasuk untuk obat dikarenakan kandungannya yang masih kuat. Apabila terjadi penyalahgunaan, jenis narkoba ini dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Tidak main-main, salah satunya bisa menyebabkan kematian. Contoh dari narkotika alami adalah seperti ganja dan koka.

  2. Narkotika semi sintetis, yang mana jenis narkoba ini diolah dengan cara menggunakan bahan utama yaitu narkotika alami. Kemudian diisolasi dengan cara ekstraksi atau menggunakan proses lainnya. Contoh dari narkotika alami adalah seperti morfin, heroin, dan kodein.

  3. Narkotika sintetis, diketahui bahwa narkoba jenis ini sering dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian. Narkotika sintetis merupakan narkoba yang didapatkan melalui proses pengolahan yang rumit. Contoh dari narkotika sintetis adalah seperti metadon, hindeksamfetamin, dan amfetamin yang mana memiliki beberapa jenis turunan seperti sabu-sabu dan ekstasi.  

Zat atau obat-obatan ini akan mempengaruhi sistem saraf pusat tubuh Anda. Dimana mempengaruhi cara Anda berpikir, berperilaku, dan merasa. Beberapa dampak yang dapat Anda rasakan adalah sebagai berikut :

  1. Depresan, dimana dampak yang Anda rasakan adalah memperlambat atau menekan fungsi sistem saraf pusat. Dampak yang akan terjadi adalah melambatnya pesan yang masuk ke dan dari otak, yang mana dalam jumlah kecil depresan dapat menyebabkan seseorang merasa rileks dan kurang terhambat. Sedangkan dalam jumlah besar, dapat menyebabkan muntah, pingsan, bahkan kematian. Depresan akan mempengaruhi konsentrasi dan koordinasi, serta memperlambat kemampuan Anda untuk merespons situasi. Contoh dari depresan adalah seperti alkohol, ganja, opiat (heroin, morfin, kodein), dan benzodiazepin atau obat penenang minor.

  2. Stimulan, dimana dampak yang Anda rasakan adalah mempercepat atau merangsang sistem saraf pusat, dampak ini akan mempercepat pengiriman pesan ke dan dari otak, yang mana membuat Anda merasa lebih waspada dan percaya diri. Hal ini akan menyebabkan peningkatan denyut jantung, suhu tubuh, tekanan darah, nafsu makan berkurang, sulit tidur, dan agitasi, yang mana akan membuat kecemasan, panik, kejang, kram perut dan paranoid bila digunakan dalam jumlah besar. Contoh dari stimulan adalah kafein, nikotin, dan emfetamin.

  3. Halusinogen, dimana dampak yang Anda rasakan adalah melihat atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Juga Anda juga bisa melihat sesuatu dengan cara yang menyimpang. Contoh halusinogen adalah seperti LSD, ketamin, ganja, dan PCP.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar informasi kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Referensi :

badan narkotika nasional

Penyalahgunaan narkoba dewasa ini kian meningkat di kalangan generasi muda. Maraknya peredaran narkoba di berbagai daerah di Indonesia, membuat kondisi Indonesia semakin gawat akan jumlah pengguna narkoba yang terus meningkat. Terbukti dengan banyaknya berita yang mengabarkan kasus tentang artis muda yang terjerat narkoba serta kasus penyalahgunaan narkoba di sekitar kita.

Narkoba adalah zat atau obat yang terbuat dari tanaman atau bahan sintetis atau semi sintetis. Zat tersebut dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan rasa nyeri, dan bisa menimbulkan ketergantungan. mengonsumsi narkoba bisa merusak sistem syaraf pusat otak. Hal ini dikarenakan narkoba mengandung zat-zat berbahaya yaitu depresan, stimulan, dan halusinogen.Depresan bisa mengurangi aktivitas karena membuat pengguna tertidur atau tidak sadarkan diri.

Di Indonesia, narkoba memiliki berbagai jenis. Jenis tersebut dikelompokkan berdasarkan bahan dan efek kecanduannya.Berikut jenis-jenis narkoba di Indonesia yang dikutip dari laman resmi Badan Narkotika Nasional (BNN). Berdasarkan bahan pembuatnya:

Narkoba jenis ini biasanya berasal dari tumbuhan. Ganja dan koka adalah contoh narkoba alami. Penggunaannya tidak perlu melalui proses rumit dan mengandung zat yang kuat. Narkoba jenis ini sangat berbahaya dan bisa berpengaruh buruk pada kesehatan.

  • Narkotika jenis semi sintetis

Narkotika jenis alami jika sudah diolah akan menghasilkan jenis narkoba semi sintetis. Contoh narkoba jenis ini adalah morfin, heroin, dan kodein.

Jenis narkoba ini dibuat melalui proses yang rumit. Narkoba sintetis bisa digunakan untuk pegobatan dan penelitian. Contoh narkoba jenis ini adalah amfetamin, dan deksamfetamin.Berdasarkan efek penggunaannya:

Narkoba golongan 1 sangat berbahaya karena menimbulkan efek ketergantungan. Ganja, koka, dan opium masuk dalam kategori narkoba golongan 1.

Golongan narkoba ini bisa digunakan untuk pengobatan tapi dengan resep dokter. Ada sekitar 85 jenis narkoba golongan 2, contohnya adalah morfin dan alfaprodia.

Narkoba golongan 3 memiliki level ketergantungan yang ringan. Golongan ini banyak digunakan untuk pengobatan dan terapi. (KONTAN.CO.ID)

Saat seseorang mulai mengonsumsi narkoba, terdapat kemungkinan besar untuk mengalami kecanduan. Makin lama, pengguna akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi demi dapat merasakan efek yang sama. Ketika efek narkoba mulai hilang, pengguna akan merasa tidak nyaman akibat munculnya gejala putus obat dan akan ingin kembali memakainya.

Narkoba yang larut di dalam tubuh akan dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. Efek dari obat-obatan bergantung kepada jenis yang dikonsumsi, dosis, durasi pemakaian, dan ukuran tubuh orang yang mengonsumsinya.

Selain berpengaruh pada tubuh, bahaya narkoba juga dapat menyebabkan hal-hal yang mengganggu kualitas hidup seseorang. Misalnya, pecandu rentan mengalami masalah di kantor, sekolah atau keluarga, kesulitan keuangan, hingga berurusan dengan pihak kepolisian karena melanggar hukum.

Berikut cara untuk menghindari penggunaan narkoba yang dilansir dari situs Badan Narkotika Nasional (BNN):

  1. Mengetahui serta menyadari jika narkoba atau narkotika membawa dampak negatif bagi kesehatan tubuh serta kehidupan, contohnya terjerat kasus hukum dan yang paling fatal adalah kehilangan nyawa.
  2. Mencari tahu serta menggali potensi diri dan manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mengerjakan berbagai hal positif untuk perkembangan diri.
  3. Menolak dengan tegas ajakan untuk mengonsumsi narkoba atau alkohol.
  4. Memiliki pendirian yang teguh. Jika diajak serta dipaksa untuk mengonsumsi narkoba atau narkotika, tolak dengan tegas.
  5. Say no to drugs adalah cara atau langkah utama yang bisa dilakukan untuk menghindari penggunaan narkoba atau narkotika.
  6. Selain itu, kamu juga harus pandai memilih teman, baik itu teman di sekolah atau di rumah. Karena dengan berteman dengan orang baik kamu bisa terhindar dari pergaulan yang salah, salah satunya terhindar dari bahaya narkoba. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang sifatnya positif.

Penulis : Hani Juita Putri

Novi Anggraini

Terkait

Narkoba atau NAPZA adalah zat / bahan yang berbahaya yang mempengaruh kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang, baik itu pikiran, prilaku ataupun perasaan seseorang dimana efek samping dari penggunaan obat ini adalah kecanduan atau menyebabkan ketergantungan terhadap zat atau bahan ini. Ada beberapa yang termasuk narkoba atau NAPZA yaitu : Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif. berikut adalah penjelasannya:

Narkotika

Narkotika  adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman maupun bukan dari tanaman baik itu sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran,  mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, (UU RI No 22 / 1997). Narkotika terdiri dari tiga golongan, yaitu :

Golongan I             : Narkotika yang hanya digunakan untuk kepentingan ilmu   pengetahuan dan      tidak dipergunakan untuk terapi, serta memiliki potensi ketergantungan sangat tinggi, contohnya: Cocain, Ganja, dan Heroin

Golongan II           : Narkotika  yang dipergunakan sebagai obat, penggunaan sebagai terapi, atau     dengan tujuan pengebangan ilmu pengetahuan, serta memiliki potensi ketergantungan sangat tinggi, contohnya : Morfin, Petidin

Golongan III          : Narkotika yang digunakan sebagai obat  dan penggunaannya banyak    dipergunakan untuk terapi, serta dipergunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan memiliki potensi ketergantungan ringan, contoh: Codein

Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah ataupun sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan prilaku dan perubahan khas pada aktifitas mental dan di bagi menjadi beberapa golongan, yaitu :

Golongan I        : yaitu psikotropika yang di pergunakan untuk pengembangn ilmu pengetahuan   dan tidak dipergunakan untuk terapi dan memiliki sindrom ketergantungan kuat, contoh: Extasi

Golongan II      : yaitu psikotropika yang dipergunakakn untuk pengobatan dan dapat digunakan     sebagai terapi serta untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan memiliki sindrom ketergantungan kuat, contoh : Amphetamine

Golongan III     : yaitu psikotropika yang digunakan sebagai obat dan banyak digunakan sebagai terapi serta untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan memiliki sindrom ketrgantungan sedang, contoh : Phenobarbital

Golongan IV     : yaitu psikotropika yang dipergunakan sebagai pengobatan dan   dan banyak dipergunakan untuk terapi serta digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan memilikisindroma ketergantungan ringan, contoh : Diazepem, Nitrazepam

Zat Adiktif

Zat adiktif adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif diluar narkotika dan psikotropika, meliputi :

  1. Minuman beralkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berfungsi menekan susunan saraf pusat dan jika digunakan secara bersamaan dengan psikotropika dan narkotika maka akan memperkuat pengaruh di dalam tubuh. Ada tiga golongon minuman beralkohol yaitu :

Golongan A : Kadar etanol  1-5 %

Golongan B : Kadar etanol 5-20 %

Golongan C : Kadar etanol  20-45 %

  1. Inhalasi : adalah gas hirup dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa senyawa organik yang terdapat di berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor dan sebagainya.
  2. Tembakau : tembakau adalah zat adiktif yang mengandung nikotin dan banyak yang digunakan di masyarakat.

EFEK NARKOBA / NAPZA

Berdarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari penggunaan NAPZA dapat dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu :

  1. Golongan depresan (Downer) : merupakan jenis NAPZA yang menyebabkan mengurangi aktifitas fungsional tubuh, sehingga membuat penggunanya menjadi tenang dan membuat tertidur bahkan bias tak sadarkan diri. Contoh: Opioda (Morfin , Heroin, dan Codein), Sedative (penenang), Hipnotik (obat tidur), dan Tanquilizer (anti cemas)
  2. Golonagan stimulant (Upper) : merupakan golongan NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan gairah kerja, pada golongan ini membuat pengguna menjadi aktif, segar, dan beremangat. Contoh : Ampahetamine (Shabu, Extasi) dan Cokain
  3. Golongan halusinogen : adalah golongan NAPZA yang membuat penggunanya berhalusinasi yang bersifat merubah perasaan, dan pikiran sehingga perasaan dapat terganggu. Contoh : kanabis (Ganja)

BAHAYA NARKOBA

Pengguanaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang dapat menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga menyebabkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro transmitter akan menyebabkan terganggunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood dan emosi), psikomotor (perilaku) dan aspek sosial.

Seseorang pecandu narkoba semakin lama penggunaan narkoba akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi demi dapat merasakan efek yang sama. Inilah yang membuat pecandu narkoba ingin lagi dan ingin lagi karena zat tertentu dala narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif karena secara tidak sengaja narkoba memutus saraf-saraf dalam otak. Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna akan overdosis dan akhirnya kematian.

MEMULIHKAN KONDISI DENGAN REHABILITASI NARKOBA

Orang yang langsung mengonkumsi narkoba atau menjadi pecandu narkoba dapat dilakukan pemulihan dengan dilakukan rehabilitasi, adapun beberapa tahap-tahap rehabilitasi yang umumnya dilakukan, yaitu :

Pemeriksaan dilakukan oleh dokter untuk melihat seberapa besar seseorang sudah kecanduan narkoba, efek samping yang sudah dialami, dan pemeriksaan depresi yang ditimbulkan dari penggunaan narkoba. Sehingga dokter akan memberikan penanganan terhadap hasil pemeriksaan terebut untuk menghilangkan efek yang ditimbulkan.

Detoksifikasi merupakan upaya pembersihan racun akibat penggunaan narkoba dimana dilakukan dengan cara pemberhentian penggunaan narkoba. Ketika berhenti menggunakan narkoba maka kemungkinan pecandu akan mengalami gejala-gejala yang ditimbulkan akibat pemberhentian penggunaan narkoba / akibat pemberhentian asupan obat yang biasanya menenangkan. Dan pecandu harus bertahan dalam keadaan tidak ada asupan obat terlarang ini dan dokter akan membantu memberikan obat untuk mengurangi masalah / mengatasi rasa tidak nyaman yang ditimbulkan oleh efek pemberhentian penggunaan narkoba dan pencandun memerlukan cairan dan makanan yang cukup untuk membantu memulihkan kondisi tubuh.

Merupakan cara ketiga yang dilakukan setelah 2 tahap sudah dilewati. Dokter akan memberikan resep obat untuk pengobatan jangka panjang untuk. Pemulihan ini juga mencakup rencana-rencana kehidupan anda pada jangka panjang, serta kesetabilan mental pecandu.

berkomunikasi dengan orang dekat tentang masa pemulihan dari penggunaan narkoba dapat membantu ada dalam mengalihkan keinginan untuk kembali terjerumus dalam penggunaan narkoba. Pilihlah seseorang yang dapat dipercaya, seperti : keluarga dan teman dekat yang mungkin dapat membantu anda dalam pemulihan.

UPAYA PENCEGAHAN

Narkoba sangat merugikan masyarakat dan penggunaannya yang luas dimasyarakat menimbulkan kerugian bagi semua kalangan baik itu pelajar dan anak-anak. Sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan bagi semua kalangan. Adapun upaya pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu : berikut adalah upaya pencegahan atau tips yang dapat dilakukan untuk mencegah penggunaan narkoba / NAPZA yang dilansir dari website resmi Badan Narkotika Nasional, yaitu :

  1. Jangan pernah unruk menggunakan narkoba.
  2. Mengetahui berbagai dampak negatif dan bahaya penggunaan narkoba.
  3. Memilih pergaulan yang baik dan menghindari pergaulan yang dapat menjerumuskan kita pada penyalahgunaan narkoba / NAPZA.
  4. Mengikuti kegiatan yang bersifat positif seperti berolahraga ataupun mengikuti kegiatan organisasi yang memberikan pengaruh positif kepada kita
  5. Selalu mengingatkan bahwa pengguna narkoba dan pengedar narkoba memiliki aturan hukum yang dapat menjerat pengguna maupun pengedar narkoba.
  6. Menjalin hubungan interpersonal yang baik dengan pasangan maupun dengan anak-anak akan memungkinkan kita melihat gejala awal penyalahgunaan narkoba pada anak-anak, dan hubungan dan komunikasi dengan baik dengan anak-anak kita akan membuat mereka merasa nyaman dan aman.
  7. Mengenal bahwa penyalahgunaan narkoba disebabkan karena dampak kurang pedulinya keluarga kepada anak-anak kita. Maka dari itu keluarga diharapkan memberikan contoh perilaku yang baik dan memberikan perhatian yang cukup pada anak-anak kita.
  8. Bila mempunyai masalah maka cari jalan keluar yang baik dan tepat dan jangan jadikaan narkoba sebagai jalan pelarian.

Diperlukan pengawasan yang kertat dari pemerintah dalam pengawasan peredaaran obat dan makanan yang mengandung atau tergolong narkoba.