Berikut ini yang bukan teori mengenai proses masuknya Hindu budha di Indonesia adalah

Dari kelima teori mengenai masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia, teori brahmana merupakan teori yang paling kuat. Hal ini disebabkan karena sebagai berikut.

  1. Kasta-kasta selain brahmana tidak diperbolehkan untuk menyebarkan agama Hindu. Semua aktivitas pengajaran hanya boleh dilakukan oleh kaum brahmana.
  2. Bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa hanya dikuasai serta digunakan oleh kaum brahmana.
  3. Kitab Weda ditulis dengan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa yang hanya bisa dimengerti oleh kaum  brahmana. Orang-orang dari kasta lain seperti ksatria, waisya, dan sudra tidak memahami bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa sehingga mustahil untuk menyebarkan agama.

Jadi, jawaban yang tepat adalah B. 

Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia berawal melalui jalur perdagangan. Pada masa tersebut sebelum bangsa kolonial datang ke Nusantara, Indonesia melakukan transaksi perdagangan dengan bangsa asing, terutama China dan India yang merupakan pusat Hindu-Buddha terbesar di Asia. Melalui jalur perdagangan, agama Hindu-Buddha mulai hadir di Indonesia. Para pedagang tersebut mengajarkan agama Hindu-Buddha ke Indonesia. Karena perbedaan budaya yang tidak terlalu mencolok antar bangsa Indonesia dan bangsa India serta China, maka agama Hindu-Buddha mudah diterima masyarakat. Terdapat 4 teori yang cukup terkenal dalam menjelaskan masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia, yaitu:

  1. Teori Ksatria. Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu Buddha dibawa oleh kaum ksatria yang melalukan ekspedisi militer ke Indonesia.
  2. Teori Waisya. Teori ini menyatakan kalau agama Hindu Buddha dibawa oleh pada pedagang India ke Indonesia
  3. Teori Brahmana. Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu Buddha dibawa oleh kaum brahmana dengan 2 cara, yaitu kaum brahmana dari India diundang raja-raja Indonesia dan kaum brahmana datang dari India bersama para pedagang ke Indonesia
  4. Teori Arus balik. Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu Buddha dibawa oleh: orang Indonesia yang pergi belajar ke India dan orang Indonesia balik dari India untuk menyebarkan agama Hindu Buddha ke Indonesia.


Dengan demikian 4 teori masuknya budaya Hindu-Budha ke Indonesia adalah teori ksatria, teori waisya, teori brahmana, dan teori arus balik.

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Ajaran agama dan kebudayaan Hindu Buddha ke Indonesia masuk dengan berbagai cara. Ada empat teori yang menyebutkan bagaimana agama Hindu Buddha bisa masuk dan berkembang di Nusantara.

Bersumber dari e-Modul Sejarah Indonesia Kelas X Kemendikbud Ristek, terdapat dua pendapat tentang teori masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia. 

Pendapat pertama adalah pendapat bahwa agama Hindu Buddha masuk ke Indonesia tanpa peran bangsa Indonesia sendiri atau secara pasif.

Artinya bangsa India yang secara aktif menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu Buddha pada masyarakat Indonesia pada saat itu. Teori yang mendukung pendapat pertama adalah teori Brahmana, Ksatria, dan Waisya. 

Pendapat kedua adalah masyarakat Indonesia secara aktif pergi ke India dan mempelajari ajaran Hindu Buddha kemudian menyebarkannya ke Indonesia. Pendapat kedua didukung oleh teori Arus Balik yang dicetuskan oleh F.D.K Bosch.  

Baca Juga: Kapan Batas Akhir Simpan Permanen Akun Siswa? Simak Informasinya dari LTMPT Ini

Teori Brahmana

Teori masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia yang pertama adalah teori Brahmana. Teori ini dikemukakan oleh Van Leur. 

Teori ini muncul berdasarkan pengamatan berdasarkan sifat unsur budaya India yang ada pada budaya Indonesia. 

Pada saat itu, penguasa atau raja di Nusantara mengundang para brahmana (pendeta atau golongan cendekiawan) datang ke Indonesia.

Para brahmana kemudian memperkenalkan kebudayaan India yang berasal dari kebudayaan golongan brahmana. 

Hal ini mempertegas bahwa ajaran agama Hindu datang dan diajarkan oleh golongan brahmana. Para brahmana memiliki hak dan kemampuan membaca kitab Weda (kitab suci agama Hindu) sehingga memahami keseluruhan agama Hindu. 

Bahasa Sansekerta yang ditemukan di banyak prasasti Indonesia merupakan bahasa yang digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan di India. Hanya golongan atau kasta brahmana saja yang mengerti dan menguasai bahasa tersebut.

Teori Ksatria

Teori selanjutnya adalah teori ksatria yang merupakan teori dari Cornelis Christian Berg atau C.C. Berg. 

Bersumber dari Sejarah Indonesia Paket C Kemendikbud Ristek, Berg beranggapan bahwa para ksatria (prajurit dan bangsawan) dari India datang ke Indonesia setelah mengalami kekalahan akibat peperangan di India. 

Teori ini dibuktikan dengan cerita Jawa kuno, Panji Jawa. Disebutkan bahwa seorang ksatria dari seberang laut dayang ke pulau Jawa untuk mendirikan kerajaan atau merebut posisi tertinggi di sebuah kerajaan dengan menikah dengan putri raja tersebut. 

Baca Juga: Jadwal Terbaru SNMPTN 2022, Siswa Bisa Buat Akun LTMPT hingga Pekan Depan

Teori Waisya

Teori ini dicetuskan oleh N.J. Krom yang menyatakan bahwa agama dan kebudayaan Hindu dari India masuk ke Indonesia dibawa oleh golongan waisya atau pedagang. 

Para pedagang tersebut datang dan berlabuh di Indonesia selain untuk melakukan kegiatan jual-beli juga mengajarkan kebudayaan dan agama Hindu Buddha. 

Sambil menunggu angin yang tepat untuk melanjutkan perjalanan, para pedagang tinggal untuk sementara di Indonesia. Namun ada juga pedagang yang memilih tinggal di Indonesia sehingga terbentuk komunikasi yang lebih kuat dengan masyarakat Indonesia.

Teori Arus Balik

Teori Arus Balik merupakan teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu Buddha ke Indonesia yang masuk dalam pendapat kedua. 

Teori ini dicetuskan oleh F.D.K. Bosch. Bosch berpendapat bahwa bangsa Indonesia memiliki peran aktif dalam penyebaran agama Hindu. 

Tidak hanya menerima pengetahuan dari orang lain, bangsa Indonesia juga aktif mencari informasi tentang agama Hindu dan Buddha ke India. 

Setelah mendapatkan pengetahuan yang cukup, mereka kemudian kembali ke Indonesia dan menyebarkan ajaran Hindu Buddha ke masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berikut ini yang bukan teori mengenai proses masuknya Hindu budha di Indonesia adalah

Berikut ini yang bukan teori mengenai proses masuknya Hindu budha di Indonesia adalah
Lihat Foto

Wikimedia Commons/Arabsalam

Pintu gerbang candi Hindu di Bali, Pura Taman Saraswati.

KOMPAS.com - Agama Hindu dan Buddha pada awalnya berkembang di India. Setelah itu, barulah menyebar ke negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.

Masuknya Hindu dan Buddha di nusantara dimulai pada awal masehi, melalui jalur perdagangan.

Hal ini dipengaruhi oleh posisi Indonesia yang sangat srategis dalam bidang pelayaran dan perdagangan.

Melalui hubungan perdagangan, muncul pengaruh bagi kedua belah pihak dan terjadilah akulturasi kebudayaan.

Candi Hindu maupun Buddha pada dasarnya merupakan perwujudan akulturasi budaya lokal dengan budaya India.

Masuknya agama Hindu dan Buddha di Indonesia kemudian memunculkan pembaruan besar.

Misalnya berakhirnya zaman prasejarah Indonesia dan perubahan dari kepercayaan kuno (animisme dan dinamisme) menjadi kehidupan beragama yang memuja Tuhan dengan kitab suci.

Kebudayaan Hindu dengan mudah diterima rakyat nusantara karena adanya persamaan kebudayaan Hindu dengan kebudayaan nusantara.

Baca juga: Jejak Permukiman Peradaban Hindu-Buddha di Indonesia

Teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia

Para ahli memiliki perbedaan pendapat terkait proses masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia.

Perbedaan tersebut kemudian memunculkan sejumlah teori.

Berikut ini yang bukan teori mengenai proses masuknya Hindu budha di Indonesia adalah

Berikut ini yang bukan teori mengenai proses masuknya Hindu budha di Indonesia adalah
Lihat Foto

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Keindahan Candi Gedong Songo yang berada di lereng Gunung Ungaran, Kebupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/7/2011). Candi Hindu yang dibangun sekitar abad VII tersebut ditemukan Loten tahun 1740. Rafles mencatat kawasan candi tersebut dengan nama Gedong Pitoe sesuai dengan kelompok bangunan yang berjumlah tujuh.

KOMPAS.com - Masuknya Hindu dan BUddha ke Indonesia melalui kalur perdagangan. Hubungan perdagangan antara China (Asia Timur) dan India (Asia Selatan) yang melintasi kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia sudah terjalin dari awal masehi. 

Indonesia merupakan daerah strategis dalam perdagangan, termasuk pelayaran. Hal ini yang menyebabkan pengaruh Hindu-Buddha yang berkembang di India menyebar ke Indonesia. 

Berdasarkan buku Sejarah Politik dan Kekuasaan (2019) karya Tappil Rambe dan kawan-kawan, hubungan pelayawan dan perdagangan Nusantara dengan bangsa asing memberikan pengaruh positif bagi keduanya. 

Masyarakat Nusantara mendapatkan berbagai kebudayaan baru, termasuk mengadopsi sebagian kebudayaan dari bangsa India. 

Sebelum Hindu-Buddha masuk

Sebelum masuknya pengaruh kebudayaan India ke Nusantara, masyarakat masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.

Kepercayaan itu dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia ketika kebudayaan India masuk.

Periode Hindu-Buddha dimulai sekitar abad ke-3, di mana pada masa itu masyarakat Nusantara belum mengenal agama dan masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.

Baca juga: Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia

Teori masuknya Hindu-Buddha

Banyak teori dan opini yang diberikan para ahli sejarah tentang masuknya agama Hindu- Buddha ke Nusantara.

Berikut beberapa teori masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara:

Teori Brahmana

Teori Brahmana diungkap oleh J.C Van Leur. Dia menyatakan bahwa agama dan kebudayaan Hindu-Buddha yang datang ke Nusantara dibawa oleh golongan Brahmana.