You're Reading a Free Preview
JABAR | 5 November 2020 19:00 Reporter : Andre Kurniawan Merdeka.com - Puisi merupakan salah satu karya sastra yang cukup digemari oleh banyak orang. Karya sastra yang satu biasanya berisi ungkapan hati atau pendapat dari penciptanya. Itulah kenapa banyak makna yang terkandung di setiap kalimat dalam bait puisi. Di Indonesia, kita memiliki banyak penyair puisi yang telah menghasilkan karya-karya fenomenal dan terkenal. Sebut saja Chairil Anwar, WS Rendra, Taufik Ismail, Sapardi Joko Damono, dan masih banyak lagi yang lainnya. Karya dari tokoh-tokoh tersebut sudah sering kita kenal, dan masing-masing dari mereka memiliki gaya bahasanya sendiri saat menciptakan dan membacakan puisi. Puisi sendiri secara umum adalah sebuah karya sastra yang mengandung unsur irama, ritma, diksi, lirik serta menggunakan kata kiasan dalam setiap baitnya untuk menciptakan estetika bahasa yang padu. Unsur-unsur puisi memang menjadi elemen penting dalam sebuah puisi. Unsur-unsur puisi ini akan membentuk puisi menjadi sebuah karya yang memiliki kesan dan juga makna tertentu. Terdapat dua macam unsur-unsur puisi, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai unsur-unsur puisi ini, berikut kami rangkum dari zonareferensi.com, unsur-unsur puisi beserta penjelasannya. 2 dari 4 halaman
Unsur Intrinsik Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur puisi yang membangun puisi dari dalam. Unsur intrinsik puisi ini masih terbagi lagi dalam dua jenis, yaitu unsur fisik dan unsur batin. Unsur Fisik Puisi Yang dimaksud unsur fisik puisi merupakan sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Secara umum terdapat 6 unsur fisik puisi, yaitu diksi, imaji, kata konkret, gaya bahasa, rima, dan topografi. 1. Diksi 2. Imaji 3. Kata Konkret 4. Gaya Bahasa 5. Rima 6. Tipografi 3 dari 4 halaman
Unsur batin puisi merupakan unsur yang berkaitan dengan batin dalam pembacaan puisi. Secara umum ada 4 unsur batin puisi yakni tema, rasa, nada, dan amanat. 1. Tema 2. Rasa 3. Nada 4. Amanat 4 dari 4 halaman
Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur-unsur yang membentuk puisi dari luar. Unsur ekstrinsik pada puisi ini antara lain adalah unsur biografi, unsur nilai, dan unsur kemasyarakatan. 1. Unsur Biografi 2. Unsur Nilai 3. Unsur Masyarakat Ilustrasi buku | unsplash.com/@fabspotato Tema Unsur intrinsik dalam prosa yang pertama adalah tema. Tema merupakan sebuah ruh atau nyawa yang ada di dalam karya prosa. Tema bisa disebut ide utama dalam membuat cerita, karena tema adalah penentu latar belakang dari cerita tersebut. Tokoh Tokoh merupakan unsur intrinsik penting dalam prosa. Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terdapat di dalam cerita. Selain tokoh, penokohan juga jadi bagian dari unsur intrinsik. Penokohan merupakan penentuan watak atau karakter dari tokoh tersebut. Penokohan ini bisa digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan saat menyelesaikan suatu masalah. Alur Alur sebagai unsur intrinsik adalah jalan cerita. Prosa memiliki alur yang jelas. Alur bisa memiliki tahapan mulai dari perkenalan, penanjakan, klimaks, anti klimaks dan penyelesaian. Alur yang digunakan oleh penulis ada 2 macam, yaitu alur maju yang menggambarkan cerita urut dari perkenalan tokoh, hingga penyelesaian konflik. Sedangkan alur mundur adalah alur cerita yang jalan ceritanya tidak runtu. Penulis bisa menceritakan tentang konflik terlebuh dahulu, kemudian menceritakan tentang awal konflik terjadi, dan pengenalan tokoh. Latar Unsur intrinsik lainnya dalam prosa adalah latar. Unsur ini mengacu pada latur waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita. Latar ini bisa membuat pembaca cerpen lebih paham tentang kapan, dimana dan sedang apa tokoh yang diceritakan. Sudut pandang Unsur intrinsik yang tak kalah penting adalah sudut pandang. Sudut padandang merupakan arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita. Terdapat sudut pandang sebagai orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. Ada juga sudut pandang dari penulis yang berasal dari sudut pandang orang yang berada di luar cerita. Gaya bahasa Gaya bahasa dalam unsur intrinsik merupakan ciri khas dari penulis saat menuliskan cerita. Gaya bahasa ini bisa dibedakan dari penggunaan majas, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya. Ada penulis yang menggunakan bahasa bakuada juga yang menggunakan bahasa santai. Amanat Amanat adalah pesan moral yang ditulis oleh penulis cerita, yang bisa dipetik oleh pembacanya, setelah membaca karya tersebut. Amanat atau pesan moral, biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat. |