Berikut ini merupakan teknik yang digunakan dalam pembuatan keramik adalah

KOMPAS.com - Kerajinan keramik sudah dikenal sejak zaman neolitikum. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya berbagai pecahan kecil tembikar di bukit kulit kerang Sumatera.

Kerajinan keramik merupakan jenis kerajinan yang dibuat dari pembentukan dan pembakaran tanah liat sehingga mengalami perubahan sifat. Dalam hal ini, perubahan sifat yang dimaksud ialah pada tanah liat itu sendiri.

Contohnya, sebelum dibakar tanah liat cenderung memiliki sifat yang masih mudah hancur. Namun, setelah mengalami proses pembakaran, sifatnya menjadi lebih kuat.

Pengertian kerajinan keramik

Mengutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), kerajinan keramik merupakan karya seni buatan tangan manusia yang menggunakan tanah liat sebagai bahan pembuatannya.

Kata keramik berasal dari Bahasa Yunani, yakni keramos. Artinya benda pecah belah dibuat dari tanah liat yang telah melalui proses pembakaran. Jadi, bahan baku utama dalam pembuatan karya kerajinan keramik adalah tanah liat.

Selain tanah liat, pembuatan keramik juga membutuhkan bahan seperti pasir, kaolin atau tanah liat putih, bahan pengikat, dan bahan lain yang diperlukan.

Baca juga: Syarat-Syarat Perancangan Benda Kerajinan

Sifat plastis dari tanah liat ini membuat bahan baku tersebut sangat mudah dibentuk sesuai dengan keinginan perajin. Walau begitu, sifat plastis ini juga membuat bahannya menjadi mudah hancur, maka diperlukan proses pembakaran.

Penentuan suhu untuk pembakaran tanah liat pun juga beragam. Namun, kisaran suhunya 600º Celcius hingga 1300º Celcius. Suhu ini harus disesuaikan dengan jenis tanah liatnya.

Contohnya tanah liat yang sudah bersifat agak keras tidak perlu memerlukan suhu pembakaran yang sangat tinggi. Sebaliknya, tanah liat yang masih agak lunak memerlukan suhu lebih tinggi untuk pembakaran.

Selain untuk membuat keramik menjadi tidak mudah hancur, proses pembakaran ini juga ditujukan supaya kerajinan ini menjadi lebih padat serta kedap air.

Menurut Bambang Gatot Soebroto dalam jurnal yang berjudul Empat Teknik Dasar Membuat Keramik Manual (Tanpa Alat Putar) (2019), ada empat teknik dasar yang sering digunakan dalam pembuatan keramik, yakni:

Teknik ini juga sering disebut sebagai coil. Biasanya diterapkan di atas meja putar, karena perajin akan menambah pilinan sedikit demi sedikit sambil memutar bentuk keramik sesuai dengan yang diinginkan.

Penggunaan teknik ini juga bisa ditujukan untuk meninggikan atau membesarkan keramik yang dibuat. Agar bisa rapi dan indah, pilinan harus disatukan dengan cara ditekan dari atas ke bawah, tiap dua atau tiga tumpukan pilinan.

Teknik ini juga sering disebut dengan pinch. Biasanya teknik ini diterapkan dengan mengambil dan menggunakan segumpal tanah liat untuk kemudian ditekan menggunakan ibu jari.

Saat ditekan, keempat jari lainnya harus diletakkan di bagian luar tanah liat untuk menahannya agar tetap rapi dan sesuai dengan bentuknya. Teknik pijat tekan harus dibarengi dengan memutar tanah liat, agar hasilnya nanti memiliki tingkat kedalaman yang seimbang.

Baca juga: Perancangan dan Produksi Kerajinan Obyek Budaya Lokal

Teknik ini juga sering disebut dengan slab. Biasanya teknik ini diterapkan untuk membuat kerajinan keramik yang berbentuk persegi atau silinder. Slab tidak memerlukan meja putar sebagai media pembuatannya.

Cara pembuatannya dilakukan dengan membentuk lembaran atau lempengan tanah liat. Kemudian digulung menggunakan benda silinder. Contohnya kayu bundar, paralon, ataupun benda lainnya. Agar hasilnya bisa seimbang, antara sisi kanan dan kiri tanah liat harus diberikan benda silinder dengan ukuran dan ketebalan yang sama.

Teknik ini sering digunakan untuk memproduksi kerajinan keramik dalam jumlah banyak. Sehingga tidak memiliki cukup banyak waktu untuk menerapkan proses atau teknik lainnya.

Penerapan teknik cetak ini dilakukan dengan membuat cetakan dari bentuknya terlebih dahulu. Kemudian tanah liat bisa ditekan atau press untuk cetak padat serta menggunakan cor untuk cetak basah.

Selain empat teknik di atas, masih ada satu teknik lagi yang lumrah digunakan dalam proses pembuatan keramik, yaitu teknik putar.

Teknik ini sering digunakan untuk memproduksi kerajinan keramik yang berbentuk bulat ataupun silinder. Teknik putar sudah sangat sering diterapkan oleh para perajin keramik.

Cara pembuatannya dengan tanah liat ditaruh di atas meja putar. Secara perlahan meja diputar sambil menekan tanah liat tersebut sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Soal-soal pilihan ganda Seni Budaya kelas x semester 1 kurikulum 2013 beserta jawaban tulisan ini, berisikan materi Seni Rupa, seperti soal yang berhubungan dengan hakikat seni rupa, bahan, media, dan teknik dalam karya seni rupa serta menerapkan jenis, simbol, dan nilai estetis dalam karya seni rupa.

Baca juga : Contoh Soal PG Seni Budaya Kelas X Semester 1 KTSP Beserta Jawabannya dan yang terbaru 15 contoh soal SBK kelas 12 semester ganjil K13
Berikut, contoh soal PG Seni budaya kelas 10 semester satu dengan kunci jawabannya kurikulum 2013 untuk siswa SMA/MA/MAK/SMK/Sederajat. 1. Berikut ini yang merupakan teknik pembuatan keramik adalah…. a. teknik air brush b. teknik arsir c. teknik dussel d. teknik slab e. teknik pemalaman Jawaban: d 2. Unsur rupa paling dasar adalah…. a. titik b. garis c. bidang d. tekstur e. ruang Jawaban: a 3. Pensil berwarna hitam arang yang menmpunyai goresan tebal dan lebar adalah…. a. pensil 2B b. pensil H c. pensilHB d. konte e. pensil berwarna Jawaban: c 4. Karya seni patung termasuk karya seni rupa…. a. 1 dimensi b. 2 dimensi c. 3 dimensi d. kerajinan e. terapan Jawaban: c 5. Cabang seni rupa yang menciptakan alat komunikasi dengan gambar adalah…. a. seni lukis b. seni patung c. seni kriya d. seni kerajinan e. desain komunikasi visual Jawaban: e 6. Dalam mengolah garis, warna bentuk, tekstur, dan gelap terang, artinya seseorang seniman melakukan proses…. a. batiniah b. lahiriah c. ekspresi d. repetisi e. apresiasi Jawaban: b 7. Suatu lukisan akan ada kesan jauh dan dekat dengan adanya gelap terang. Warna gelap akan memberi kesan…. a. suram b. keburukan c. jauh d. dekat e. sedih Jawaban: d 8. Warna yang mempunyai intensitas yang tinggi akan berkesan…. a. suram b. sedih c. lembut d. mencolok dan berefek tegas e. menakutkan Jawaban: d 9. Teknik melukis pada media tembok disebut…. a. pointilis b. tempra c. aquarel d. spray e. al fesco Jawaban: b 10. Seni kriya seperti keramik, pada awalnya diciptakan untuk…. a. memenuhi fungsi tertentu dalam hidup sehari-hari b. memenuhi fungsi sebagai karya seni c. menciptakan daya tarik bagi wisatawan asing d. membuat nama seniman terangkat dengan pameran seni kriya e. menciptakan riset bagi perkembangan seni rupa modern Jawaban: b

Lanjut ke soal nomor 11-20 => Contoh Soal PG Seni Budaya Kelas X Semester 1 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban ~ Part-2

Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini menghasilkan banyak bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Kerajinan Indonesia telah dikenal luas di mancanegara dengan bentuk yang sangat beragam, kreatif, inovatif, dan selalu berkembang mengikuti kebutuhan dan perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, Indonesia dikenal sebagai negara eksportir kerajinan yang dibuat dengan proses yang lebih mengandalkan keterampilan tangan bukan hanya mesin. Kekayaan budaya Indonesia merupakan modal munculnya keberagaman produk kerajinan Indonesia. Bahan alam sebagai salah satu bahan dasar kerajinan banyak tersebar di bumi Indonesia. Bahan alam tersebut dimanfaatkan sebagai produk kerajinan yang memiliki kekhasan dari setiap daerah. Sejak dulu masyarakat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat untuk kebutuhan hidup sehari-hari sebagai kebutuhan rumah tangga. Kini kerajinan berkembang fungsinya dapat sebagai hiasan, baik interior, maupun eksterior. Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal orang dengan kerajinan keramik. Asal kata keramik adalah keramos (bahasa Yunani) yang artinya benda pecah belah yang terbentuk dari tanah liat dan telah mengalami proses pembakaran. Dalam pembuatan keramik, tanah liat memiliki sifat plastis sehingga mudah dibentuk. Setelah itu, dapat dibakar dalam tingkat pembakaran suhu 600 oC sampai 1.300 oC sesuai jenis tanah liatnya sehingga tanah liat menjadi keras, padat, dan kedap air. Indonesia memiliki kerajinan keramik dari berbagai daerah yang berciri khas. Setiap daerah mempunyai keunikan dari bentuk, teknik hingga ragam hias yang ditampilkan. Kekayaan hayati di Indonesia telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk kerajinan keramik menjadi keramik Indonesia yang kental akan corak budaya yang membedakannya dengan keramik China, Jepang, atau Eropa.

A. Bahan dan Alat Pembuatan Keramik


1. Bahan Secara garis besar bahan baku yang dipergunakan untuk membuat keramik Terdiri atas 3 macam (triaxial), yaitu Tanah liat (clay), Pasir, Feldspar.
  • Tanah liat (Clay ) Kandungan utama dari tanah liat antara lain Kaolinite (Al2O3.2SiO2.2H2O), Montmorillinote, Illite, Halloysite, Perbedaan kandungan tanah liat memberikan sifat yang berbeda-beda. Sifat tanah liat yang penting untuk pembuatan keramik antaralain Plastisitas (kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak), Fusibilitas (kemampuan untuk dilebur), Bahan baku pasir (kwarsa), Fungsi (sebagai bahan non plastik).
  • Pasir Berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika penambahan terlalu banyak silikat dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran.
  • Feldspar Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan keramik, dan Menurunkan temperatur pembakaran. Ada beberapa jenis bahan feldspar yang diantaranya K-feldspar, Na-feldspar, Ca-feldspar. Bahan lainnya yaitu :
  • Kaolin Nama kaolin berasal dari bahasa cina, kauling yang berarti pegunungan tinggi, yaitu gunung yang terletak dekat Jakhau Cina yang tanah lempungnya sudah dimanfaatkan dalam pembuatan keramik sejak beberapa abad lalu. Kaolin adalah tanah liat putih yang mempunyai mutu penyusutan yang baik selama pengeringan dan pembakaran. Clay jenis ini merupakan clay yang paling penting dalam pembuatan keramik dan paling putih di antara clay lainnya, karena kandungan besinya yang paling rendah. Sifat-sifat kaolin : Tidak terlalu plastis, Kekuatan keringnya rendah, Titik leburnya 1700oC-1785oC, Dalam keadaan kering berwarna putih, Memberi warna putih pada masse badan keramik, dan Setelah dibakar berwarna putih.
  • Kuarsa Kuarsa adalah mineral yang berasal dari batuan beku asam metamorf dan sedimen, dalam bentuk dengan komposisi sebagian besar berupa silika dan terdapat pada sebagian batu pasir kuarsa. Fungsi kuarsa di dalam pembuatan keramik pengarah benang adalah : Tidak mengurangi keplastisan dan penyusutan pada bodi keramik, Mengurangi susut kering dan susut bakar dari tanah liat, Memudahkan air untuk menguap sewaktu proses pengeringan dan proses pembakaran, Memberi sifat kuat pada barang-barang yang dibuat dan dapat mencegah perubahan bentuk pada waktu dibakar, dan Dapat mengurangi daya memuai dari benda yang sudah jadi

2. Alat Macam-macam alat untuk membentuk keramik, yaitu;
  • Kayu bulat/penggiling berguna untuk membuat lempengan.
  • Meja putar berguna untuk membuat keramik bentuk lingkaran atau silinder.
  • Tali pemotong berguna untuk memotong tanah liat atau mengambil keramik yang masih basah dari meja putar.
  • Cetakan biasanya terbuat dari gips. bentuknya persis seperti model yang akan kita buat.
  • Butsir berguna untuk membantu pembentukan tanah liat.
  • Pisau pahat berguna untuk membuat dekorasi pada keramik.
  • Sudip berguna untuk membuat hiasan saat tembikar masih basah.
  • Tungku pembakaran berguna untuk membakar keramik yang sudah kering atau keramik berglasir.
Berikut ini merupakan teknik yang digunakan dalam pembuatan keramik adalah
Alat-alat Pembuatan Keramik
B. Teknik dalam Pembuatan Kerajinan Keramik

1. Teknik Pijit Tekan

Teknik pijit tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan. Cara membuat keramik dengan teknik pijit tekan antara lain sebagai berikut.
  • Pijit tanah dengan ibu jari
  • Tekan tanah kemudian diputar
  • Bentuk leher dengan ibu jari
  • Membuat tutup dengan cara yang sama
  • Mengukur tutup dengan badan

Berikut ini merupakan teknik yang digunakan dalam pembuatan keramik adalah
Teknik Pembuatan
2. Teknik Pilin Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah. Cara membuat keramik dengan teknik pilin antara lain sebagai berikut.
  • Buat pilinan di atas meja
  • Buat lempengan lingkaran sebagai alas
  • Lilitkan pilinan di atas lempengan Rapikan menggunakan butsir
  • Selesaikan bentuk dengan pilinan

3. Teknik Lempengan Teknik lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder.Cara membuat keramik dengan teknik lempengan bentuk persegi antara lain sebagai berikut.
  • Gulung lempengan dengan cetakan silinder.
  • Potong kelebihan tanah menggunakan butsir.
  • Ratakan tanah dan beri alas lingkaran.
  • Satukan 3 sisi lempengan dengan lem tanah.
  • Tambahkan sisi lainnya dan satukan dengan cara yang sama.
  • Menggunakan butsir rapikan bentuk persegi dengan hati-hati

4. Teknik Cetak Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak padat dengan teknik press (tekan) dan cetak basah atau cair dengan teknik cor.
  • Tekan tanah ke dalam cetakan gips.
  • Angkat tanah hasil cetakan menggunakan tanah.
  • Rapikan bentuk menggunakan tusuk gigi.Tuang tanah cair ke dalam cetakan.
  • Diamkan beberapa menit, lalu tuang sisa tanah cair dari cetakan.
  • Balik cetakan untuk membersihkan sisa tanah cair.
  • Buang sisa tanah yang tidak perlu.
  • Copot cetakan dari tanah. Rapikan benda hasil cetakan dengan butsir.

C. Tahapan Pembuatan Keramik
1. Pengolahan Bahan Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 –100 mesh.

2. Pembentukan

Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan langsung (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).

3. Pengeringan

Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang.

4. Pembakaran

Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat. Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss).

5. Pengglasiran


Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.