Berdasarkan jumlah elektron yang terdapat dalam atom Al maka elektron valensi dari atom adalah

HOME KIMIA SMA KONFIGURASI ELEKTRON STRUKTUR ATOM

Edutafsi.com - Elektron Valensi. Elektron valensi adalah elektron yang dapat lepas sehingga dapat digunakan untuk membentuk ikatan kimia. Untuk unsur-unsur golongan utama, elektron valensi merupakan elektron yang terletak pada kulit terluar. Elektron valensi memiliki tingkat energi paling tinggi karena berada lebih jauh dari inti atom. Elektron valensi merupakan salah satu faktor yang menentukan sifat kimia suatu atom. Untuk unsur-unsur transisi, penentuan elektron valensi sedikit berbeda dibanding dengan unsur golongan utama. Untuk menentukan elektron valensi suatu atom, ada dua cara yang umum digunakan yaitu dengan menggunakan konfigurasi elektron atau dengan menggunakan tabel periodik unsur. Pada kesempatan ini, Edutafsi akan membahas cara penentuan elektron valensi dengan konfigurasi elektron dan tabel periodik.
Konfigurasi elektron merupakan susunan elektron di dalam suatu atom. Persebaran elektron dapat dinyatakan dengan cara perkulit atau subkulit. Elektron di dalam atom tersusun berdasarkan tingkat energinya. Semakin jauh dari inti atom, maka akan semakin besar tingkat energinya. Dari konfigurasi elektron, kita dapat menentukan elektro valensi suatu atom. Karena konfigurasi elektron dapat dinyatakan dalam dua cara (cara kulit KLMN dan cara subkulit spdf), maka menentukan elektron valensi juga dapat menggunakan kedua cara tersebut. Pada kesempatan ini, edutafsi menggunakan cara KLMN karena cenderung lebih sederhana. Dengan menuliskan konfigurasi elektron dari suatu atom menggunakan cara kulit, maka kita dapat melihat jumlah elektron pada kulit terluarnya. Untuk unsur golongan utama, jumlah elektron pada kulit terluar inilah yang disebut elektron valensi. Untuk menentukan elekrton valensi dengan menggunakan konfigurasi elektron, tentu konsep yang harus dikuasai oleh murid adalah bagaimana cara menentukan konfigurasi elektron suatu atom. Jika murid tidak dapat menuliskan konfigurasi elektron suatu atom, maka akan sulit menentukan elektron valensinya. Berikut contoh konfigurasi elektron dan elektron valensi dari beberapa atom:

1). 8O : 2  6 → elektron valensi = 6


2). 13Al : 2  8  3 → elektron valensi = 3
3). 20Ca : 2  8  8  2 → elektron valensi = 2
4). 35Br : 2  8  18  7 → elektron valensi = 7
5). 38Sr : 2  8  18  8  2 → elektron valensi = 2
Selain berdasarkan nomor atom dan menyusun konfigurasi elektronnya, kita juga dapat menentukan elektron valensi suatu atom dengan memanfaatkan data yang tertera pada tabel periodik unsur. Dalam hal ini kita juga harus memiliki pemahaman tentang konfigurasi elektron dengan cara subkulit atau cara spdf. Pada tabel periodik unsur, terdapat data struktur atom atau struktur elektron. Dari data tersebut kita dapat melihat nomor kulit, subkulit, dan jumlah elektron. Karena struktur elektron dengan cara spdf cukup rumit, penentuan elektron valensi dengan cara ini juga bergantung pada bentuk penulisan struktur elektron di tabel periodik.

#1 Unsur Golongan Utama

Untuk unsur-unsur golongan utama, penulisan struktur elektron sistem spdf pada tabel periodik terbilang mudah untuk dipahami karena prinsipnya masih sama dengan konfigurasi elektron sistem kulit. Elektron valensinya adalah elektron pada kulit terluar yang ditandai dengan nomor kulit terbesar. Untuk jelasnya perhatikan beberapa contoh berikut:

1). 8O : 1s2 2s2 2p4 → eval = 2 + 4 = 6


2). 13Al : (Ne) 3s2 3p1 → eval = 2 + 1 = 3
3). 20Ca : (Ar) 4s2 → eval = 2
4). 35Br : (Ar) 3d10 4s2 4p5→ eval = 2 + 5 = 7
5). 38Sr : (Kr) 5s2 → eval = 2

Keterangan : untuk menentukan elektron valensi unsur golongan utama, perhatikan kulit terluarnya (nomor kulit terbesar). Misalnya contoh nomor 1, kulit terluarnya adalah kulit ke-2 (2s2 2p4). Kemudian jumlahkan elektron pada kulit tersebut (2 + 4 = 6).

Contoh nomor 2 sampai nomor 5 penulisannya sudah dalam bentuk singkat yang dihubungkan dengan golongan unsur gas mulia (VIIIA). Perhatikan kulit terluarnya yaitu nomor kulit terbesar. Pada contoh nomor 4, kulit terluar adalah kulit ke-4, maka jumlahkan elektronnya (2 + 5 = 7).

Berdasarkan jumlah elektron yang terdapat dalam atom Al maka elektron valensi dari atom adalah

Jika masih belum paham coba perhatikan gambar di atas. Gambar di atas menunjukan cara menentukan konfigurasi elektron atom Ar. Kulit terluar adalah kulit ke-3 dan jumlah elektron pada kulit terluar adalah 8 sehingga elektron valensi Ar adalah 8.

#2 Unsur Golongan Transisi

Untuk unsur golongan transisi, ada sedikit perbedaan dalam penentuan elektron valensinya sebagian besar elektron valensinya terletak pada kulit yang berbeda atau bukan di kulit terluar. Penentuan elektron valensi ini juga mmeperhatikan apakah kulit telah penuh atau belum. Berikut contoh penentuan elektron valensi unsur golongan transisi.

1). 23V : (Ar) 3d3 4s2 → eval = 3 + 2 = 5


2). 23Zn : (Ar) 3d10 4s2 → eval = 2 Pada contoh pertama, elektron pada kulit ke-3 juga termasuk elektron valensi sehingga elektron valensi dari Vanadium (V) adalah 5. Sedangkan pada contoh kedua, karena pada 3d sudah terisi penuh elektron, maka elektron pada 3d tidak dihitung sebagai elektron valensi sehingga eval dari seng (Zn) adalah 2.

Demikian pembahasan singkat mengenai cara menentukan elektron valensi suatu atom dengan menggunakan konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur. Jika artikel ini bermanfaat, silahkan bagikan kepada teman anda melalui tombol share di bawah ini.

Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.

Elektron dalam atom tersusun berdasarkan tingkat energinya. Penyusunan elektron ini dikenal sebagai konfigurasi elektron. Urutan pengisian elektron dimulai dari kulit yang memiliki tingkat energi yang lebih rendah sampai tingkat energi yang lebih tinggi, sampai pada kulit terakhir yang ditempati elektron sisa.

Hal tersebut dapat dijelaskan dengan bagan sebagai berikut:

Berdasarkan jumlah elektron yang terdapat dalam atom Al maka elektron valensi dari atom adalah

Gunakan bagan di atas untuk memudahkan Anda menuliskan konfigurasi elektron.

Contoh:

Agar mudah kita kerjakan secara bertahap…

Misalkan kita diminta menuliskan konfigurasi elektron 11Na, maka:

11Na    2  8  1

pada kulit K kita tuliskan 2 (karena elektron yang ada sebanyak 11 elektron ≥ 2)

sekarang elektron yang tersisa setelah kulit pertama terisi 2 adalah 9 elektron (11 – 2 = 9) .

pada kulit L kita tuliskan 8 (karena elektron sisa setelah kulit pertama sebanyak 9 elektron dan ≥ 8 )

sekarang elektron yang tersisa sebanyak 1 buah elektron, sehingga kita tuliskan 1 pada kulit M karena jumlah elektron sisa < 8.

Misalkan kita diminta menuliskan konfigurasi elektron 38Sr, maka:

38Sr     2  8  18  8  2

pada kulit K kita tuliskan 2 (karena elektron yang ada sebanyak 38 elektron ≥2)

sekarang elektron yang tersisa setelah kulit pertama terisi 2 adalah 36 elektron (38 – 2 = 36)

pada kulit L kita tuliskan 8 (karena elektron sisa setelah kulit pertama sebanyak 36 elektron dan ≥ 8 )

sekarang elektron yang tersisa sebanyak 28 (36 – 8 = 28) buah elektron, ingat bahwa 28 lebih besar daripada 18 dan lebih kecil daripada 32 sehingga kita tuliskan 18 pada kulit M.

Setelah kulit M terisi 18 maka elektron yang tersisa sebanyak 10 (28 – 18 = 10) buah elektron.

Karena elektron yang tersisa 10 buah elektron, ingat bahwa 10 lebih besar daripada 8 dan lebih kecil daripada 18 sehingga kita tuliskan 8 pada kulit N.

Sisa 2 elektron kita tuliskan pada kulit O.

Nah, cobalah menuliskan konfigurasi elektron atom-atom berikut:

18Ar; 19K; 36Kr; 38Sr; 52Te; 54Xe; 56Ba; 83Bi; 86Rn dan 88Ra

Elektron valensi merupakan elektron yang terletak pada kulit terluar sehingga memiliki tingkat energi yang paling tinggi. Elektron valensi inilah yang berperan dalam reaksi kimia. Cara menentukan jumlah elektron valensi, yaitu dengan menentukan konfigurasi elektronnya terlebih dahulu sehingga dapat diketahui jumlah elektron kulit terluarnya

Berdasarkan jumlah elektron yang terdapat dalam atom Al maka elektron valensi dari atom adalah

Elektron valensi akan berperan dalam penentuan golongan suatu unsur dalam sistem periodik. Pada saat ini kita hanya belajar menentukan golongan Utama (A) saja sementara penentuan golongan Transisi (B) menggunakan aturan subkulit.

 

Periode dan Golongan

Golongan menempati lajur tegak dalam sistem periodik modern. Golongan berkaitan dengan jumlah elektron valensi yang dimiliki atom unsur tersebut. Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki sifat-sifat yang mirip. Pada golongan utama terdapat 8 golongan yaitu:

  • Golongan I A (kecuali H) disebut golongan alkali
  • Golongan II A disebut golongan alkali tanah
  • Golongan III A disebut golongan boron-alumunium
  • Golongan IV A  disebut golongan karbon-silikon
  • Golongan V A disebut golongan nitrogen-fosfor
  • Golongan VI A disebut golongan oksigen-belerang
  • Golongan VII A disebut golongan halogen
  • Golongan VIII A disebut golongan gas mulia

Perhatikan contoh sebelumnya:

Berdasarkan jumlah elektron yang terdapat dalam atom Al maka elektron valensi dari atom adalah

Penentuan Periode dilakukan dengan menghitung jumlah kulit yang terisi elektron. Contoh:

Berdasarkan jumlah elektron yang terdapat dalam atom Al maka elektron valensi dari atom adalah

Perhatikan bahwa jumlah kulit yang terisi elektron adalah 3 kulit sehingga Ar terdapat pada periode 3.

Contoh:

Berdasarkan jumlah elektron yang terdapat dalam atom Al maka elektron valensi dari atom adalah

Elektron yang berperan dalam reaksi pembentukan ikatan kimia dan reaksi kimia adalah elektron pada kulit terluar atau elektron valensi.

Jumlah elektron valensi suatu atom ditentukan berdasarkan elektron yang terdapat pada kulit terakhir dari konfigurasi elektron atom tersebut.

Perhatikan Tabel 2 berikut ini untuk menentukan jumlah elektron valensi.

Berdasarkan jumlah elektron yang terdapat dalam atom Al maka elektron valensi dari atom adalah

Unsur-unsur yang mempunyai jumlah elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia yang sama pula.

Unsur natrium dan kalium memiliki sifat yang sama karena masing-masing memiliki elektron valensi = 1.

Suatu atom netral dapat melepaskan 1 atau lebih elektronnya dan membentuk ion yang bermuatan positif, atau menangkap elektron dan membentuk muatan negatif.

2311 Na mempunyai 11 proton, 11 elektron, dan 12 netron.

Konfigurasi elektron Na dapat ditulis: 2, 8, 1.

Apabila atom Na melepaskan elektron valensinya maka jumlah elektronnya menjadi 10 sedangkan protonnya tetap 11, sehingga atom Na akan bermuatan +1. 2311 Na → Na+ + e

Lihat Juga : Harga Ready Mix