JAKARTA – Di masa pandemi memelihara ikan cupang tengah menjadi tren bagi sebagian orang. Pasalnya, ikan hias petarung ini memiliki warna kontras dan bentuk sirip yang unik sehingga tampak indah di akuarium. Karena keunikan dan karakternya yang tangguh, ikan cupang banyak diburu. Tak jarang, para penggemar ikan territorial ini rela menguras kantongnya demi dapat memiliki ikan cupang yang unik. Memelihara ikan cupang juga relatif mudah. Ikan cupang merupakan salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama. Sehingga tidak memerlukan perawatan ekstra, hanya dibutuhkan akuarium dan pakan ikan. Baca Juga: Viral! Pria Ini Rela Tukar Cincin Emas Milik Istri demi Cupang Mengutip buku berjudul Panduan Lengkap Budi Daya & Perawatan Cupang Oleh Joty Atmadjaja & Maloedyn Sitanggang, Berikut ini beberapa jenis ikan cupang terpopuler yang bisa menjadi pilihan untuk dipelihara dan bisa mendapat untung besar. 1. Cupang Serit (Crown Tail) Cupang serit merupakan cupang asli Indonesia. Siripnya yang serupa jarum atau berserit adalah perpanjangan dari tulang sirip. Cupang serit menjadi kebanggan Indonesia dan memberikan sumbangan pada dunia cupang internasional. Hingga kini Indonesia dikenal sebagai penghasil cupang serit. Cupang serit silang atau King Crown Tail memiliki harga tinggi dan banyak dicari oleh para penggemar ikan cupang. Sebab, memiliki ekor yang menyilang dan melengkung menyerupai mahkota raja. Karena masih terbilang sulit diperoleh, harganya mencapai lebih dari jutaan rupiah. 2. Cupang Halfmoon (Separuh Bulan) Di Indonesia, cupang halfmoon pertama dikenal pada awal 2000. Saat itu, Henry Gunawan (penggemar ikan cupang yang membawa cupang serit untuk dikonteskan di AS) mendatangkan beberapa pasang dari Eropa dan Amerika. Perkembangan halfmoon sangat pesat dan banyak diminati karena ekornya yang lebar dan gerakannya yang anggun.
3. Cupang Cagak (Double Tail) Double tail memiliki ekor ganda yang membelah di bagian tengah sirip ekor. Akibat mutasi genetik, ikan ini memiliki sirip punggung yang pajangnya sama dengan sirip bawah. Double tail juga memiliki cuping sirip ekor yang berbeda. Itu mengapa ketika si cupang mengembang, ekornya tampak bercabang dua atau cagak. Di Indonesia double tail masih belum banyak dibudidaya karena faktor keberhasilannya yang kecil. Para penggemar ikan cupang masih kesulitan untuk mendapatkan jenis ini. Tak bayak juga kontes yang menyediakan kelas bagi double tail. 4. Cupang Plakat Cupang plakat adalah cupang ekor pendek. Nama plakat dipakai di mancanegara untuk membedakan cupang hias ekor pedek dengan cupang aduan. Pemulian cupang plakat lebih ditujukan kepada warna dan bentuk sirip ketimang kekerasan sisik, gigi, dan gaya bertarungnya. Cupang plakat juga dikembangkan untuk mendapatkan ukuran yang besar melalui persilangan dengan cupang alam yang umumnya berukuran 10-12 cm. Cupang plakat raksasa dihargai mulai dari Rp10 juta rupiah per ekornya.
Animalia Chordata Actinopterygii Perciformes Osphronemidae Macropodusinae Betta Bleeker, 1850 B. persephone Cupang, ikan laga, atau ikan adu siam (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam, dan Indonesia. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli, salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur. Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup. Perkembangan variasi ditinjau dari segi bentuk dan warna terbilang pesat dalam beberapa generasi terakhir. Beberapa jenis cupang yang dikenal sekarang ini:[3]
Ikan cupang di atas dikenal sebagai mouth breeder yaitu ikan cupang yang mengerami telurnya di dalam mulut, sedangkan kelompok di bawah ini yang merupakan kerabat ikan cupang (betta), yang membangun sarangnya dengan busa (bubble nest)
Jenis ikan cupang lain yang dikenal sebagai:
Cupang hias dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Lihat Foto JAKARTA,KOMPAS.com - Selama masa pandemi, memelihara ikan merupakan salah satu cara untuk membunuh kebosannya karena tidak bisa bebas beraktivitas di luar rumah. Salah satu ikan yang menjadi incaran untuk dipelihara adalah ikan cupang. Dilansir dari National Geographic, Kamis (5/11/2020), ikan cupang termasuk hewan peliharaan yang mudah dirawat ketimbang banyak jenis ikan lainnya. Baca juga: Mau Pelihara Ikan Hias? Ini 5 Hal yang Harus Diperhatikan Ikan cupang hanya membutuhkan lebih sedikit ruang daripada ikan lainnya serta ikan cupang memiliki daya tahan yang lebih kuat. Bahkan ikan ini tidak memerlukan alat sirkulasi udara (aerator) untuk hidup. Selain itu, ikan cupang bisa ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit. Ikan cupang memiliki organ labirin yang memungkinkan mereka menghirup udara dari permukaan, sehingga mereka dapat bertahan hidup di air dengan kadar okesige lebih rendah daripada jenis ikan lainnya. Ikan cupang hidup di air tawar yang lebih mudah dirawat dan dipelihara daripada ikan laut. Asal habitat ikan cupang dari beberapa Negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Vietnam. Baca juga: Omzet Terpukul Pandemi, Pengusaha Minuman Ini Banting Setir Jual Ikan Cupang Ikan ini memiliki bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Ikan cupang terbagi menjadi tiga golongan yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar.
Lihat Foto Di Indonesia terdapat spesies ikan cupang asli, salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur. 1. Ikan Cupang Hias Seperti sebelumnya dijelaskan, ikan cupang memiliki jenis yang beragam. Salah satunya ikan cupang hias yang memiliki bentuk serta warna yang cantik, sebagai berikut. |