Berapa lama virus bertahan di benda mati

Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti berapa lama COVID-19 mampu bertahan di permukaan suatu benda, meskipun studi awal menunjukkan bahwa COVID-19 dapat bertahan hingga beberapa jam, tergantung jenis permukaan, suhu, atau kelembaban lingkungan. Namun disinfektan sederhana dapat membunuh virus tersebut sehingga tidak mungkin menginfeksi orang lagi. Dan membiasakan cuci tangan dengan air dan sabun, atau hand-rub berbasis alkohol, serta hindari menyentuh mata, mulut atau hidung (segitiga wajah) lebih efektif melindungi diri Anda.

Suara.com - Ketua Sub Bidang Penanganan Limbah Medis Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Dr. Lia Gardenia Partakusuma mengungkapkan lama ketahanan virus Sars-Cov2 di suatu permukaan benda dan limbah rumah tangga.

Lia mengatakan masa hidup virus Sars-Cov2 bisa bertahan paling sebentar bertahan di udara (aerosol) selama tiga jam, hingga yang paling lama bertahan lima hari di permukaan kaca.

"Kami lihat bahwa dia(virus) masih hidup di permukaan, memang di aerosol dia hanya 3 jam, tetapi kalau di permukaan dalam jumlah banyak dia bisa hidup di kaca, kayu, plastik, karton, nah ini dia masih ada atau di feses juga masih ada," kata Lia dalam diskusi Satgas Covid-19, Jumat (19/2/2021).

Dalam slide presentasinya, dijelaskan bahwa Sars-Cov2 bisa bertahan di udara (aerosol) selama 3 jam, tembaga 4 jam, karton 24 jam, stainless steel 2-3 hari, saluran air 3 hari, solid feses (tinja) 3-4 hari, plastik 3 hari, kayu 4 hari, dan kaca 5 hari.

Baca Juga: Update Pasien Covid di Wisma Atlet 19 Februari: 3.474 Bergejala, 440 OTG

Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat khususnya yang tengah menjalani isolasi mandiri untuk sering melakukan disinfeksi di rumah.

"Tentu kita harus melakukan disinfeksi, kita membunuh kumannya, virus ini bisa mati dalam suhu lebih dari 60 derajat celcius, pakai alkohol, atau pakai detergen," tegasnya.

Kemudian, Lia juga meminta masyarakat untuk bijak membuang masker medis sekali pakai dengan cara merusak masker, memotong talinya dan membuangnya di tempat sampah khusus limbah medis.

"Kita desinfektan atau rendam di detergen dulu maskernya, lalu digunting, rusak termasuk talinya, karena tali kita lihat ada burung tersangkut dan segala macam, kalau maskernya sendiri itu supaya kita tidak ada oknum yang bisa menyalahgunakan masker tersebut untuk dijual lagi," tutupnya.

Baca Juga: Ahli Ungkap Kasus Tak Terkontrol Picu Munculnya Varian Baru Virus Corona

Berapa lama virus bertahan di benda mati

Sebuah studi menunjukkan bahwa virus corona dapat bertahan hidup di permukaan benda mati selama lebih dari seminggu. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Virus corona dapat bertahan antara empat dan lima hari di berbagai benda, seperti:

  • Di sarung tangan operasi/medis: 8 jam
  • Di bahan kayu: 4 hari
  • Di bahan Stainless Steel: 5 hari
  • Di bahan karton/kardus: 24 jam
  • Di plastik: 5 hari
  • Di bahan kaca: 4 hari
  • Di bahan kertas: 4-5 hari
  • Di bahan aluminium: 2-8 jam

Maka dari itu, untuk mengurangi penyebaran virus corona secara umum, sebaiknya setiap orang harus berhati-hati saat membersihkan permukaan perabotan rumah atau kantor.

Langkah pencegahan yang dapat dilakukan yaitu sering mencuci tangan dan memastikan untuk mendesinfeksi area publik. Terutama area tempat tinggal dan tempat kita biasa melakukan aktivitas.

Seperti penjelasan infografis di bawah ini:

Berapa lama virus bertahan di benda mati

Karena berbahayanya virus ini, kesadaran akan pencegahan dan cara menghindarinya sangat penitng unuk kita ketahui. Yang penting, tetap jaga kebersihan diri dan benda-benda di sekitarmu.

Berapa lama virus bertahan di benda mati

Berapa lama virus bertahan di benda mati
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/RUKSUTAKARN studio

Ilustrasi virus corona

KOMPAS.com - Covid-19 dapat menular dari orang ke orang melalui percikan yang keluar dari hidung atau mulut ketika seseorang yang membawa virus batuk, bersin, atau berbicara.

Jika percikan tersebut dihirup oleh orang lain, orang tersebut dapat terjangkit virus corona. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain.

Selain melalui percikan, virus corona juga dapat menempel pada permukaan benda. Jika benda tersebut disentuh, kemudian tangan yang memegangnya menyentuh mata, hidung, atau mulut, Covid-19 pun dapat menular.

Inilah sebabnya rajin mencuci tangan menggunakan hand sanitizer atau air mengalir dan sabun wajib dilakukan.

Berapa lama virus corona bertahan di permukaan?

Para ahli masih terus melakukan penelitian terkait Covid-19, termasuk berapa lama virus corona dapat bertahan di permukaan benda.

Baca juga: Virus Corona Pernah Mewabah di Asia Timur 25.000 Tahun Lalu, Studi Baru Jelaskan

Sejauh ini, terdapat dua penelitian yang telah diterbitkan terkait topik ini. Penelitian pertama diterbitkan dalam New England Journal of Medicine (NEJM) dan penelitian kedua diterbitkan di The Lancet.

Pada penelitian pertama, jumlah standar virus aerosol diterapkan pada permukaan yang berbeda. Pada penelitian kedua, tetesan yang mengandung sejumlah virus ditempatkan di permukaan.

Kemudian, dalam kedua penelitian tersebut, permukaan benda yang telah diberi virus diinkubasi pada suhu kamar.

Sampel dikumpulkan pada interval waktu yang berbeda, yang kemudian digunakan untuk menghitung jumlah virus yang hidup.

Dilansir dari Healthline, 29 April 2020, berikut adalah perkiraan lamanya virus corona bertahan di permukaan.

Baca juga: Ilmuwan Sebut Virus Corona Mampu Beradaptasi Sangat Baik dalam Menginfeksi Manusia

JAKARTA | patrolipost.com – Virus Corona (Covid-19) bisa menular dengan beberapa cara melalui benda mati. Tanpa disadari tangan atau bagian tubuh lain menyentuh virus yang bisa hidup lama di permukaan benda mati. Dari tangan ini, kemudian virus masuk ke dalam tubuh manusia melalui hidung atau mulut.

Ketua Sub Bidang Penanganan Limbah Medis Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Dr dr Lia G Partakusuma, SpPK, MM, MARS, merinci berapa lama Covid-19 bertahan di beberapa jenis permukaan benda mati. Ternyata, Covid-19 paling lama bertahan di permukaan kaca dan solid fases.

“Bahwa dia itu masih hidup sebetulnya di dalam permukaan-permukaan, iya memang di aerosol dia bisa tinggal cuma 3 jam, tetapi kalau di permukaan dalam jumlah banyak dia bisa hidup di kaca, di kayu, di plastik, di limbah karton,” jelas Dr Lia, yang juga seorang spesialis patologi klinis, dalam webinar di YouTube BNPB.

Menurut Dr Lia, Covid-19 juga bisa hidup di solid feses bahkan hingga berhari-hari. Maka dari itu, Lia menyebut setiap orang perlu mewaspadai penularan virus Corona Covid-19 dari beragam media.

“Nah di dalam solid feses itu dia masih ada 3-4 hari itu ya atau di feses masih ada, jadi banyak sekali bisa menularkan lewat mana-mana,” bebernya.

Dr Lia menyarankan, bagi mereka yang tengah menjalani isolasi mandiri agar perlu selalu melakukan disinfeksi di rumah. Setidaknya, virus Corona (Covid-19) disebutnya bisa mati dalam suhu lebih dari 60 derajat Celcius.

“Tentu kita harus melakukan disinfeksi, kita membunuh kumannya, virus ini bisa mati dalam suhu lebih dari 60 derajat celcius, pakai alkohol, atau pakai detergen,” tegasnya.

  • Udara (aerosol): 3 jam
  • Tembaga: 4 jam
  • Karton: 24 jam
  • Stainless steel: 2-3 hari
  • Saluran air: 3 hari
  • Solid feses: 3-4 hari
  • Plastik: 3 hari
  • Kayu: 4 hari
  • Kaca: 5 hari. (dtc/807)

Berapa lama virus bertahan di benda mati