Berapa lama sembuh dari tidak bisa mencium bau



MOMSMONEY.ID - Jakarta. Kehilangan indra penciuman atau anosmia menjadi keluhan banyak pasien Covid-19. Indra penciuman biasanya akan pulih sendiri setelah sembuh dari Covid-19. Berapa lama indra penciuman bisa pulih kembali? Kehilangan indra penciuman atau anosmia hanyalah sementara. Gejala neurologis ini merupakan salah satu gejala yang dilaporkan oleh pasien Covid-19. Faktanya, menurut Healthline, sejumlah penelitian menemukan bahwa anosmia adalah salah satu indikator Covid-19 terkuat dibandingkan dengan gejala lain, seperti demam dan batuk. Bahkan pada kasus ringan sekalipun, beberapa pasien Covid-19 melaporkan dirinya mengalami anosmia atau tidak bisa mencium bau dan merasakan gangguan pada indera perasa. Berapa lama anosmia Covid-19 bisa sembuh? Meski terdengar sepele, namun anosmia atau kehilangan penciuman bisa mengurangi kualitas hidup seseorang. Kondisi ini juga bisa menyebabkan seseorang dengan anosmia berisiko mengalami masalah lain. Misalnya, bayangkan tidak bisa mencium gas yang bocor di rumah atau tidak bisa mengecap makanan. Padahal, spesialis penyakit dalam dan penyakit menular dari New York-Presbyterian Medical Group Westchester, Dr David Goldberg mengatakan, indera penciuman dan perasa sangat berkaitan. "Bau berkontribusi besar terhadap rasa. Jika kita kehilangan kemampuan pada indra penciuman, kita akan kehilangan indra perasa juga. Keduanya benar-benar tidak terpisahkan," kata dia. Baca juga: Simak, begini cara sembuhkan penciuman yang hilang akibat Covid-19 Lalu, berapa lama indra penciuman bisa pulih? Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan - Bedah Kepala & Leher dari RS Akademik UGM, Dr Mahatma Sotya Bawono, MSc, SpTHT-KL mengatakan sudah menangani banyak kasus anosmia termasuk yang belum pulih hingga lebih dari dua bulan. "Ada pasien saya yang belum juga pulih sejak terpapar Covid-19," katanya, seperti dikutip laman ugm.ac.id. Sementara itu, sebuah penelitian terbaru yang dipresentasikan oleh American Academy of Neurology menemukan bahwa banyak orang yang pulih dari Covid-19 masih merasakan anosmia atau kehilangan indra penciuman hingga lima bulan kemudian. Sementara penelitian lainnya menemukan bahwa lebih dari 87 persen pasien Covid-19 di Italia yang menjalani rawat inap melaporkan gejala anosmia yang bertahan setidaknya dua bulan setelah keluar dari rumah sakit. Menurut Goldberg, temuan tersebut sejalan dengan apa yang ia temukan bersama kebanyakan dokter spesialis penyakit menular lainnya. "Lebih kurang setengah dari orang-orang dengan Covid-19 mengalami kehilangan penciuman atau perasa, dan banyak yang belum 100 persen pulih dalam lima bulan," ucapnya. Namun, Spesialis Telinga, Hidung dan Tenggorokan sekaligus profesor dari Washington University School of Medicine in St. Louis, Missouri, Jay Piccirillo, MD mengatakan, kabar baiknya adalah sekitar 90-95 persen kasus anosmia terkait Covid-19 dapat kembali pulih dalam waktu dua minggu hingga 1 bulan. "Tetapi ada juga 5-10 persen orang yang kemampuan penciumannya tidak kembali, berkurang atau kembali dengan cara yang terdistorsi," kata Piccirillo seperti dikutip oleh laman McGill University. Indera penciuman yang terdistorsi ini dikenal sebagai parosmia. Mereka yang mengalaminya kerap melaporkan bahwa bau yang biasanya menyenangkan sekarang membuat sangat tidak menyenangkan. Beberapa bau yang mereka gambarkan seperti bau sampah, karet terbakar, atau asap. Hal ini dapat sangat mempengaruhi kualitas hidup. Sebab, seperti yang telah dijelaskan di atas, indera penciuman sangat erat kaitannya dengan indera perasa. Ketika indera penciuman terdistorsi, mereka mungkin merasa sulit untuk menelan makanan apa pun karena seringkali rasanya sama dengan bau tidak sedap yang mereka cium. Mengapa pulihnya penciuman bisa sangat lama? Secara singkat, Goldberg menjelaskan bahwa hilangnya kemampuan indera penciuman menunjukkan adanya kerusakan saraf. Itulah mengapa pemulihannya bisa lambat. "Setiap jenis kerusakan neurologis memiliki pemulihan yang lambat. Itu diukur dalam bulan atau tahun," katanya. Itulah waktu yang dibutuhkan indra penciuman untuk pulih setelah infeksi Covid-19. Sambil menunggu indra penciuman pulih, kamu bisa melatih indra penciuman dengan mencium bermacam-macam bau, seperti kopi, jeruk nipis, dll. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Lama Anosmia Akibat Covid-19 Bisa Pulih?", #satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun   Editor : Nabilla Tashandra

Selanjutnya: Bantu Cegah Covid-19, Konsumsi Makanan & Vitamin Untuk Meningkatkan Imun Tubuh

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Adi Wikanto


Anosmia akibat Covid-19 berbeda dengan tidak bisa mencium akibat pilek atau flu berat yang umumnya disertai pilek atau hidung tersumbat. Latihan penciuman dapat membantu mengembalikan kemampuan indra penciuman Anda dan pulih dari anosmia.

21 Mar 2022|Yanita Nur Indah Sari

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Anosmia akibat Covid-19 biasanya tanpa disertai pilek atau hidung tersumbat

Anosmia atau kehilangan indra penciuman merupakan gejala umum Covid-19, khususnya waktu varian delta merebak. Anda mungkin khawatir terkena Covid-19 ketika mulai tidak bisa mencium bau. Padahal, anosmia juga bisa menjadi salah satu gejala flu. Lantas, apa bedanya anosmia covid dengan flu biasa? Simak ulasan lengkap mengenai anosmia berikut ini. 

Penyebab anosmia

Anda mungkin bertanya-tanya, apakah anosmia sudah pasti covid? Kenyatannya, kehilangan indra penciuman atau anosmia bisa disebabkan oleh berbagai hal. Tak hanya covid-19, flu berat juga bisa menyebabkan anosmia disertai dengan pilek dan hidung tersumbat. Secara umum, ada beberapa penyebab anosmia, antara lain:
  • Cedera kepala dan hidung
  • Tumor otak
  • Polip hidung
  • Infeksi virus, seperti influenza, Covid-19, dan hepatitis
  • Paparan bahan kimia tertentu
  • Obat-obatan
  • Tindakan pembedahan
  • Gagal hati atau gagal ginjal
  • Kekurangan vitamin B12
  • Rhinitis alergi
  • Asma 
  • Penyakit Parkinson
  • Multiple sclerosis
  • Alzheimer
  • Sinusitis kronis
  • Kecanduan kokain
Beberapa penyebab anosmia tersebut sekaligus menjawab pertanyaan, apakah anosmia sudah pasti covid? Kehilangan indra penciuman tidak selalu menandakan Anda terkena Covid-19. Lantas, berapa lama anosmia sembuh? Tergantung penyebabnya, anosmia bisa sembuh dengan cepat ataupun butuh waktu hingga beberapa bulan.Anosmia yang disebabkan oleh pilek atau flu berat biasanya akan sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Namun, pada beberapa kasus anosmia, termasuk akibat Covid-19, belum dapat diprediksi berapa lama akan sembuh. Mengingat penelitian tentang penyakit ini masih terus berjalan.Jadi, belum diketahui secara pasti berapa lama anosmia akibat Covid-19 dapat pulih kembali. Bahkan, beberapa orang diketahui mengalami anosmia permanen. BACA JUGA: Batuk Covid-19 atau Batuk Biasa, Ini Bedanya

Beda anosmia flu dan covid

Gejala umum anosmia adalah kehilangan indra penciuman sehingga Anda tidak bisa mencium bau apa pun, termasuk aroma parfum ataupun bau tidak sedap yang biasanya menyengat. Tidak hanya Covid-19, dikutip dari jurnal Rhinology, anosmia juga merupakan gejala umum pilek akut atau flu berat. Beda anosmia flu dan Covid-19 adalah anosmia flu biasanya disertai dengan hidung tersumbat, sedangkan anosmia akibat Covid-19 tidak. Penderita Covid-19 yang mengalami anosmia masih bisa bernapas dengan lega tanpa hidung tersumbat atau hidung berair, seperti terkena flu. Selain itu, anosmia akibat Covid-19 juga biasanya disertai dengan kehilangan indra perasa (ageusia), sehingga tidak bisa mendeteksi rasa pahit atau manis. Akibatnya, makanan atau minuman yang Anda konsumsi akan terasa hambar. Hal ini terjadi karena indra indra penciuman sangat erat hubungannya dengan indra perasa.Berbeda dengan virus yang menyerang pernapasan lainnya, SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 bisa memengaruhi sistem saraf pusat sehingga bisa mengganggu reseptor penciuman di otak. Hal lain yang membedakan anosmia Covid-19 dengan penyebab lainnya adalah adanya kemungkinan parosmia pada penderita Covid-19. Parosmia adalah kondisi ketika seseorang mengalami distorsi bau yang aneh dan tidak menyenangkan. Alih-alih mencium bau lemon, orang yang terkena parosmia mungkin mencium bau yang berbeda. BACA JUGA: Waspadai Parosmia, Salah Satu Gejala Awal Covid-19 Selain Anosmia

Cara mengatasi anosmia 

Mengingat anosmia adalah salah satu gejala yang muncul akibat penyakit tertentu, mengobati penyebabnya bisa membantu memulihkan indra penciuman. Secara umum, tidak ada obat khusus yang bisa mengobati anosmia. Setelah masalah yang mendasarinya hilang, anosmia bisa hilang dengan sendirinya. Misalnya, jika kehilangan indra penciuman terjadi akibat flu berat, mengobati flu bisa menjadi cara efektif menyembuhkan anosmia. Jika anosmia disebabkan oleh polip hidung, operasi pengangkatan polip bisa menjadi pilihan pengobatan sekaligus mengatasi anosmia.Meski begitu, ada beberapa hal yang direkomendasikan dokter untuk mengatasi gejala anosmia berdasarkan penyebabnya, antara lain:
  • Nasal spray 
  • Pil steroid
  • Antihistamin
  • Antibiotik
  • Operasi pengangkatan polip hidung
  • Mengurangi paparan bahan kimia dan penyebab lain 
Selain cara di atas, latihan penciuman bisa menjadi cara menyembuhkan anosmia akibat Covid-19 yang efektif. Latihan penciuman untuk mengatasi anosmia akibat Covid-19 dilakukan dengan menghirup empat aroma berbeda setiap 2 kali sehari. Aroma ini berasal dari kategori buah (lemon, jeruk, atau buah sitrus), rempah (cengkih atau kayu manis), pepohonan (eukaliptus, pinus), dan bunga-bungaan (mawar).Berikut adalah langkah-langkah melakukan latihan penciuman untuk mengatasi anosmia akibat Covid-19:
  • Siapkan 3-4 wewangian berbeda sesuai kategori di atas. Letakkan di wadah tertutup
  • Buka wadah aroma pertama dan hiruplah mendalam selama 20 detik sambil berkonsentrasi pada aroma yang keluar
  • Setelah selesai, beralihlah pada wadah kedua dan hirup kembali selama 20 detik sambil fokus terhadap aroma yang Anda hirup
  • Ulangi langkah di atas hingga semua wadah selesai
Tak harus menggunakan bahan alami, Anda juga bisa menggunakan minyak esensial berbau serupa untuk melatih penciuman. Lakukan cara di atas sebanyak dua kali sehari selama empat bulan atau sampai penciuman Anda kembali. BACA JUGA: Panduan Mengatasi Gejala Long Covid Setelah Dinyatakan Negatif

Catatan dari SehatQ

Tidak hanya Covid-19, kehilangan indra penciuman atau anosmia juga bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk flu berat. Bedanya, anosmia covid tidak disertai dengan hidung tersumbat, dan biasanya disertai dengan ageusia atau kehilangan indra perasa. Mengetahui penyebab anosmia bisa menjadi langkah awal yang tepat untuk mengembalikan penciuman. Beberapa kasus anosmia bisa hilang dengan sendirinya atau membutuhkan waktu berminggu-minggu hingga hitungan bulan.Pada anosmia covid, melatih penciuman dengan menghirup 4 aroma berbeda sebanyak 2 kali sehari bisa membantu mengembalikan penciuman Anda. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter terkait cara mengatasi anosmia melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

anosmiacovid-19vaksin corona

Rhinology. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/?term=%22Rhinology%22%5Bjour%5D
Diakses pada 10 Maret 2022
Eureka Alert. https://www.eurekalert.org/news-releases/834478
Diakses pada 10 Maret 2022
Health Direct. https://www.healthdirect.gov.au/anosmia-loss-of-smell
Diakses pada 10 Maret 2022
Web MD. https://www.webmd.com/lung/news/20201201/smell-training-might-speed-the-senses-return-after-covid
Diakses pada 10 Maret 2022
Royal Australlasian College of Surgeons. https://www.surgeons.org/News/News/COVID-19-induced-anosmia-and-Smell-Retraining-Therapy
Diakses pada 10 Maret 2022

Kembalinya liga Inggris di era new normal membutuhkan beberapa penyesuaian, baik sebelum pertandingan, di dalam lapangan, hingga setelah pertandingan. Berikut peraturan baru yang diberlakukan di era new normal liga Inggris.

Jumlah vaksin Covid-19 yang dibutuhkan Indonesia untuk bisa mencapai herd immunity dan menekan penyebaran adalah sekitar 426 juta dosis. Pemerintah sudah tetapkan lima jalur.

31 Des 2020|Nina Hertiwi Putri

Kapan vaksin corona tersedia di Indonesia tentu menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat di Tanah Air. Isunya, vaksin corona mulai diedarkan pada Februari 2021 mendatang. Bagaimana rincian dan penjelasannya?

Dijawab Oleh dr. Lidya Hapsari

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti