Berapa lama ngeflek saat hamil muda

Keluarnya flek saat hamil muda merupakan keluhan yang banyak terjadi pada ibu hamil. Warna flek saat hamil muda atau bercak darah yang keluar ini biasanya berwarna merah muda, merah, atau coklat. 

Ketika hamil muda keluar flek hitam Anda mungkin merasa khawatir dan berpikir ini merupakan tanda keguguran. Namun, kenyataannya tidak selalu demikian.

Apakah keluar flek saat hamil berbahaya?

Flek saat hamil muda adalah kondisi keluarnya bercak darah dari vagina. Kondisi ini umum terjadi terutama pada masa kehamilan trimester pertama. Banyak ibu hamil sering mengalaminya di usia kandungan 12 minggu. Warna flek yang keluar juga bervariasi, dari coklat tua, merah, hingga merah muda.

Umumnya, hamil muda keluar flek hitam bukanlah masalah yang serius. Akan tetapi, pada sebagian kasus kondisi ini dapat menjadi gejala dari komplikasi kehamilan. 

Berapa lama flek darah saat hamil muda? Kondisi ini umumnya terjadi selama beberapa hari hingga minggu bergantung pada penyebabnya. Sekitar 25 persen ibu hamil diperkirakan mengalami flek dalam 12 minggu trimester pertama masa kehamilan. 

Sebuah studi menunjukkan bahwa flek seperti keluar gumpalan darah saat hamil muda paling sering terjadi di minggu keenam dan ketujuh kehamilan. Namun Anda tidak perlu khawatir, hal ini tak selalu menjadi tanda dari keguguran.

Flek berbeda dengan pendarahan berat. Ketika mengalami flek, Anda mungkin hanya membutuhkan pantyliner ketimbang pembalut atau tampon. 

Jika flek coklat saat hamil muda tergolong ringan dan tak disertai gejala apa pun, tunggulah hingga flek berhenti. Untuk memastikan kondisi kehamilan, sebaiknya konsultasikan pada dokter jika Anda khawatir dengan masalah ini.

Apalagi jika Anda mengeluarkan flek yang disertai dengan kram perut parah, demam, keputihan abnormal, atau merasa sakit, sebaiknya segera cari bantuan medis.

Keluarnya flek saat hamil muda memang tak dapat diprediksi. Namun, dengan menjaga kesehatan dan kehamilan, Anda dapat membantu meminimalisir kemungkinan keluarnya flek.

Baca juga: Ini Keluhan Ibu Hamil Trimester 1 yang Umum dan yang Perlu Diwaspadai

Apa saja penyebab flek saat hamil muda?

Beberapa kondisi dapat menyebabkan timbulnya flek saat hamil muda. Adapun beberapa penyebab pendarahan saat hamil muda yang mungkin terjadi di antaranya:

1. Pendarahan implantasi

Pendarahan implantasi terjadi pada 6-12 hari setelah pembuahan. Ini menjadi tanda bahwa embrio (sel telur yang telah dibuahi) ditanamkan ke dinding rahim. Flek yang keluar biasanya hanya sedikit, dan berwarna merah muda terang hingga coklat tua. 

Pendarahan implantasi juga hanya berlangsung selama beberapa jam hingga 3 hari, dan akan berhenti sendiri. Kondisi ini juga merupakan salah satu gejala awal kehamilan. 

2. Kehamilan ektopik

Ektopik atau hamil di luar kandungan terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim. Kondisi ini bisa menimbulkan flek saat hamil muda sepanjang kehamilan terus tumbuh. Apabila kehamilan ini pecah, bisa menyebabkan Anda mengalami pendarahan yang membahayakan jiwa ataupun infeksi berbahaya.

3. Iritasi serviks atau leher rahim

Mulut rahim atau serviks lebih rentan berdarah karena iritasi. Flek ringan merupakan tanda yang bisa muncul dari pendarahan serviks setelah penetrasi vagina atau pemeriksaan panggul. Flek tersebut biasanya berwarna merah atau coklat, dan biasanya berhenti sendiri dalam beberapa jam.

Cedera pada serviks sangat jarang terjadi, namun jika terjadi dapat menyebabkan pendarahan yang parah. Kondisi ini bahkan bisa menyebabkan infeksi dan komplikasi serius lainnya sehingga harus segera mendapat perawatan.

4. Perubahan serviks dan hormon akibat kehamilan

Pada awal kehamilan, tubuh mengalami banyak perubahan. Perubahan serviks dan hormon yang terjadi akibat kehamilan dapat menyebabkan flek saat hamil muda. Namun, kehamilan dapat berlanjut dengan aman. dan kecil kemungkinan mengalami keguguran jika Anda rutin melakukan pemeriksaan kehamilan.

5. Hamil anggur

Hamil anggur juga bisa menimbulkan flek di kehamilan muda hingga pendarahan berat. Hamil anggur terjadi ketika jaringan-jaringan abnormal berbentuk seperti anggur yang tumbuh di dalam rahim. Kondisi ini juga bisa ditandai dengan hal lain, seperti kadar hormon hCG yang sangat tinggi dan tak ada denyut jantung janin.

6. Keguguran

Umumnya, keguguran terjadi pada 20 minggu pertama kehamilan. Jika ketika hamil muda, keluar aliran darah berwarna coklat atau merah terang, yang disertai gejala lain, seperti sakit punggung, kram perut, adanya gumpalan yang keluar dari vagina, dan menurunnya gejala kehamilan, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter karena dikhawatirkan ini merupakan keguguran.

7. Polip serviks

Polip serviks adalah gangguan yang dialami sekitar 2-5% wanita. Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan massa di leher rahim. Umumnya, polip serviks bersifat jinak dan tidak menyebabkan kanker. Namun, bisa meradang atau teriritasi sehingga menyebabkan pendarahan berwarna merah cerah. 

8. Perdarahan subchorionic

Pendarahan subchorionic atau biasa dikenal dengan hematoma adalah perdarahan yang terjadi ketika plasenta sedikit terlepas dari dinding rahim. Kondisi ini menyebabkan terbentuknya kantung pada celah di antara keduanya. Ketika Anda mengalami kondisi ini, ibu hamil akan mengalami pendarahan ringan hingga berat berwarna merah muda, merah, atau coklat, nyeri perut bagian bawah, dan kram.

9. Infeksi

Pendarahan saat hamil muda juga bisa disebabkan oleh infeksi pada leher rahim, vagina atau infeksi menular seksual yang biasanya dapat terjadi di trimester pertama.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Bahaya Perdarahan Antepartum Selama Kehamilan

Apa yang harus dilakukan jika keluar flek saat hamil muda?

Beberapa sejumlah cara menghentikan flek saat hamil muda yang perlu Anda coba:

  • Rutin melakukan pemeriksaan prenatal
  • Mengonsumsi makanan bernutrisi dan bergizi
  • Minum vitamin prenatal
  • Berhenti mengonsumsi kafein dan alkohol
  • Tidak merokok 
  • Menjaga berat badan agar tidak naik atau turun secara berlebihan
  • Istirahat dan tidur dengan cukup
  • Rutin berolahraga minimal 30 menit dalam sehari namun harus tetap dengan persetujuan dokter kandungan
  • Jangan melakukan pekerjaan atau aktivitas berat
  • Perbanyak minum air putih agar tetap terhidrasi.

Dikutip dari American Pregnancy, selama mengalami perdarahan, Anda disarankan untuk memakai panty liner atau pembalut. Selain itu, hindari memakai tampon atau memasukkan apapun ke area vagina, seperti douche atau hubungan seksual.

Selalu konsultasikan pada dokter mengenai kondisi yang terjadi dalam kehamilan Anda. Dokter akan melakukan diagnosis dan menentukan penanganan yang tepat untuk menjaga kehamilan Anda.

Kapan waktu yang tepat untuk berkonsultasi ke dokter?

Perdarahan saat hamil muda perlu diwaspadai ketika warna darah semakin cerah dan darah kian mengental. Hamil muda keluar darah seperti haid, yakni flek atau perdarahan tidak berhenti, maka Anda perlu mewaspadainya. 

Selain itu, berikut gejala perdarahan saat hamil muda 1 bulan atau lebih menjadi tanda Anda perlu berkonsultasi dengan dokter:

  • Mengalami perdarahan hebat sampai kram dan kontraksi
  • Flek perdarahan berlangsung lebih dari 24 jam
  • Demam dengan suhu lebih dari 38 derajat celcius
  • Pernah melakukan aborsi
  • Pernah diberikan perawatan untuk kehamilan ektopik

Jika Anda mengalaminya, segere berkonsultasi ke dokter untuk melihat perdarahan dengan melakukan USG, baik di perut maupun USG transvaginal. 

Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.