Benteng pertahanan yang dibangun salahuddin al ayyubi bernama …

Benteng Salahuddin Al Ayyubi (qal’ah) dibangun oleh panglima Salahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1183 untuk membentengi kota Kairo dari serangan-serangan luar, khususnya dimasa Perang Salib.

Di Utara benteng terdapat Masjid Al-Marmari, yang dipenuhi dengan batu marmer dan granit, kini dikenal dengan Masjid Muhammad Ali, yang dibangun ala Turki Osmani dengan kubahnya yang indah menjulang 52 meter ke angkasa dan dua puncak menara dengan ketinggian lebih dari 84 meter.

Dari tempat ini kita dapat melepas pandangan ke seluruh penjuru kota Kairo. Di dalam Benteng Salahuddin Al Ayyubi kini juga terdapat dua museum, yaitu Museum Permata (Qashrul Jawharah) yang berisi perhiasan raja-raja Mesir, diantaranya singgasana Raja Farouk, dan Museum Polisi (Mathaf As-Syurthah) yang terdiri dari 6 bagian, diantaranya ruangan yang memamerkan senjata-senjata yang pernah dipakai polisi Mesir sepanjang sejarahnya, ruangan dokumen-dokumen penting semenjak masa pemerintahan Muhammad Ali Pasha hingga kini, dan ruangan-ruangan lainnya.

Sumber : Muslim Media News

Benteng pertahanan yang dibangun salahuddin al ayyubi bernama …

Rombongan Daarul Qur’an yang berada di Mesir dalam rangka bekerjasama dalam program Muadalah antar pesantren menyempatkan diri untuk mampir ke bangunan yang bersejarah di Kota Cairo, yaitu Benteng Salahuddin Al-Ayyubi. KH. Yusuf Mansur, KH. Ahmad Jamil, Ust. Anwar Sani dan Ust. Tarmizi Ashidiq datang ke benteng pada Jumat (26/11).

Benteng yang dibangun antara 1176-1183 ini merupakan benteng yang dibangun oleh panglima Salahuddin Al-Ayyubi untuk membentengi kota Kairo dari serangan-serangan luar, khususnya di masa Perang Salib.

Dengan pertahanan lapis tiganya, Benteng Salahuddin merupakan benteng termaju pada zamannya ditambah dengan arsitektur yang dibangun dengan batu marmer dan granit. Benteng tersebut juga memiliki gerbang yang megah dengan menara kokoh menjulang ke langit.

Jika pasukan musuh sudah datang dari kejauhan, benteng memiliki pertahanan jarak jauh menggunakan meriam dan panah yang dilakukan lewat menara-menara benteng yang dibangun dengan jarak seratus meter. Apabila pasukan musuh berhasil menembus dinding benteng, mereka akan disambut ruang terbuka yang akan menjadi sasaran pasukan Shalahuddin yang bersiap di atas benteng. Lalu musuh akan melewati lorong-lorong bercabang sepanjang 2.100 meter yang berfungsi untuk membingungkan musuh.

Benteng ini telah menjadi saksi sejarah panjang di Cairo, kini terdapat dua museum di Benteng Salahuddin. Museum Permata (Qashrul Jawharah) yang berisi perhiasan raja-raja Mesir, diantaranya singgasana Raja Farouk, dan Museum Polisi (Mathaf As-Syurthah) yang terdiri dari 6 bagian, diantaranya ruangan yang memamerkan senjata-senjata yang pernah dipakai polisi Mesir sepanjang sejarahnya, ruangan dokumen-dokumen penting semenjak masa pemerintahan Muhammad Ali Pasha hingga kini, dan ruangan-ruangan lainnya.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini

Benteng pertahanan yang dibangun salahuddin al ayyubi bernama …

Institut Daarul Qur'an

0

Wednesday, 29 Sep 2021, 10:42 WIB

Thursday, 30 Sep 2021, 15:52 WIB

  Silakan Login untuk Berkomentar

Benteng pertahanan yang dibangun salahuddin al ayyubi bernama …

Benteng pertahanan yang dibangun salahuddin al ayyubi bernama …

Benteng pertahanan yang dibangun salahuddin al ayyubi bernama …

Benteng pertahanan yang dibangun salahuddin al ayyubi bernama …

Benteng pertahanan yang dibangun salahuddin al ayyubi bernama …

Benteng pertahanan yang dibangun salahuddin al ayyubi bernama …

FRANCONA.COM

Crac des Chevaliers, kastil pengikut setia Perang Salib.

Red: Damanhuri Zuhri

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Nashih NashrullahDinasti Ayubiyah adalah salah satu kerajaan yang didirikan oleh Salahudin al-Ayubi, seorang tokoh Kurdi yang berkebangsaan Suriah. Bersama Shirkuh, ia menaklukan Mesir untuk Raja Zengiyyah Nuruddin dari Damaskus pada 1169. Selama berkuasa pada abad ke-12 dan ke-13, dinasti ini memiliki daerah kekuasaan yang cukup luas meliputi Mesir, Suriah, Yaman (kecuali Pegunungan Utara), Diyar Bakr, Makkah, Hijaz, dan Irak utara. Salah satu prestasi terbesar yang pernah ditorehkan dinasti ini adalah memukul mundur dan membuat malu tentara Salib dalam Perang Hattin, yang bertujuan menaklukkan dan mengambil alih Baitul Maqdis dari tangan tentara Salib. Peristiwa itu terjadi pada 1187.Salahudin wafat pada 1193, dan perlahan laju kerajaan semakin melemah. Dinasti ini berakhir, setelah pada 1250 Turanshah, Sultan Ayubiyah terakhir terbunuh oleh budak Mamluk Aibeknya.Selama berkuasa, Dinasti ini memiliki armada dan benteng yang sangat kuat. Dinasti Ayubiyah mendirikan sejumlah benteng kokoh di sejumlah daerah yang pernah menjadi kekuasaannya.

Qal'at, Bertengger di Puncak Kairo 

Salahudin mendirikan benteng ini antara 1176 dan 1183 M, beberapa tahun setelah mengalahkan Dinasti Fatimiyah. Pendiriannya dimaksudkan untuk membendung dan melindungi Mesir dari tentara Salib. Seusai merampungkan benteng, ia membangun dinding yang mengelilingi dua pusat kota ketika itu, yaitu Kairo dan Fustat. Benteng itu hingga kini masih berdiri kokoh dan berlokasi tak jauh dari pusat Kota Kairo modern.

Jejak Saône di Suriah

Benteng Salahudin selanjutnya berada di Suriah yang lokasinya terletak di 7 km sebelah timur dari Kota Al-Haffah dan 30 km sebelah timur dari Kota Latakia. Lokasi tersebut sebetulnya telah dianggap strategis oleh para penguasa sebelumnya, setidaknya sejak abad ke-10.Situs ini pernah berada di bawah Kaisar Bizantium John I Tzimiskes. Pada awal abad ke-12, kaum Frank memegang kendali situs dan pada 1188 jatuh ke tangan pasukan Saladin setelah pengepungan tiga hari. Pada 2006, UNESCO memasukkannya dalam Situs Warisan Dunia di bawah Pemerintah Suriah. 

Benteng Taba di Perbatasan Laut

Benteng ini berlokasi 10 km dari Kota Al-Aqaba dan 250 meter dari perbatasan Mesir. Kastil ini memiliki peran strategis dan historis yang sangat signifikan karena terletak dekat perbatasan empat negara, yaitu Mesir, Arab Saudi, Jordon, dan Israel, atau Palestina. Selain itu, benteng yang dibangun oleh Salahudin pada 1171 M ini diperuntukkan guna melindungi Mesir dari serangan tentara salib yang datang dari Eropa.

  • mozaik
  • benteng pertahanan salahuddin al ayyubi
  • tentara salib
  • perang hattin

Benteng pertahanan yang dibangun salahuddin al ayyubi bernama …

Bagaimana suatu peristiwa sejarah dapat di akui ke dalam sejarah nasional?sebutkanlah tokoh² dalam sejarah dunia

namakan negeri yang melaksanakan sistem residen di tanah melayu

Kelompok muslim non arab yang memiliki pemerintahan peran penting dalam Bani Abbasiyyah adalah kecuali... a. Kaum Barmak b. Dinasty Buwaihiyah C. Kaum … khawarij d. Dinasty Seljuk​

Tuliskan dan Jelaskan contoh tindakan yang mengatakan perilaku hidup berpengharapan

42. Pada Periode kedua dan keempat, khalifah Dinasty Abbasiyah hanya sebagai simbol, karena pemerintahan dikendalikan oleh... a. Perwira militer Turki … b. Dinasty Buwaihiyah c. Keluarga Barmak d. Kaum Syiah 49​

41. Jalinan kerjasama antara Abu Ja'far Al Mansyur dengan Raja Peppin. guna menghalangi melebarnya kekuasaan Bani Umayyah di .... a. Afrika Utara b. M … esir c. Andalusia d. Palestina​

Berikut ini bukan termasuk contoh peradaban Islam pengaruh-pengaruh di Eropa, adalah a. pencetakan uang dengan tulisan Arab oleh raja Alfonso IV b. pe … rtemuan ilmiah di istana Kerajaan Normandia yang dilakukan oleh ilmuwan muslim atas undangan Raja Roger I sarung c. d. penggunaan- masyarakat Eropa datangnya penuntut ilmu dari Prancis, Inggris, Jerman, dan Italia untuk belajar di Andalusia oleh​

34. Berikut banyaknya kesenian ini yang tidak termasuk pengaruh kebudayaan Islam di Eropa adalah... a. b. Pencetakan uang dengan tulisan arab oleh Raj … a Alfonso IV Penggunaan Pakaian-pakaian Arab c. Gereja dihiasi dengan ukiran arab dan kaligrafi d. Para wanita Eropa memakai hijab​

Sistem penggiliran dalam pengwarisan takhta kesultanan perak yang diasaskan pada awal tahun 1820 Namakan pihak yang terlibat dalam perebutan takhta te … rsebut Peristiwa yang menyebabkan berlakunya krisis perebutan takhta kesultanan perak.

Apa sisi negatif dari sejarah sebagai kisah dan seni?