Bagaimanakah pengaruh globalisasi terhadap kearifan lokal dalam masyarakat modern pada saat ini

Fenomena globalisasi telah kita rasakan saat ini. Kemudahan mengakses informasi berkat internet membuat kita menyerap berbagai nilai-nilai dari budaya luar dan mengadaptasinya. Dampak globalisasi tentu bisa kita rasakan, baik secara positif maupun negatif.

Globalisasi sendiri diartikan oleh Selo Soemardjan sebagai proses terbentuknya sistem komunikasi dan organisasi antarmasyarakat yang ada di seluruh dunia. Karena itu, globalisasi ditandakan dengan kemudahan kita berkomunikasi dengan orang yang berada di belahan Bumi lain.

(Baca juga: Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Globalisasi)

Tapi, informasi dan budaya dari luar tersebut tentu memiliki dampak terhadap komunitas lokal. Komunitas lokal merujuk kepada kelompok dari daerah sendiri dan memiliki ciri khas tertentu. Mereka memiliki budaya dan identitas sendiri yang bisa terpengaruh dengan adanya globalisasi. Kira-kira apa saja ya dampak globalisasi terhadap komunitas lokal? Yuk kita cari tahu.

Menghilangnya Tradisi Masyarakat

Tradisi adalah tindakan yang telah dilakukan sejak lama, turun-temurun, dan menjadi bagian dari kehidupan. Mulai dari bahasa, kebiasaan sehari-hari, makanan, hingga pakaian yang kita pakai mencerminkan tradisi. Adanya globalisasi dapat mengikis tradisi karena mendatangkan nilai-nilai tradisi dari luar yang berbeda. Karenanya, diperlukan perilaku yang bijak agar tidak menghilangkan tradisi lokal yang telah bertahan lama.

Komunikasi

Kemajuan teknologi merupakan pendukung globalisasi. Masyarakat telah dimudahkan dengan teknologi telekomunikasi, termasuk masyarakat di komunitas lokal. Tapi, bahasa daerah dapat terkikis akibat masuknya bahasa asing. Orang-orang mungkin fasih berbahasa Inggris, tapi tidak bisa berbicara menggunakan bahasa daerahnya.

Transportasi

Dampak globalisasi lain yang dirasakan oleh komunitas lokal adalah transportasi. Transportasi merupakan salah satu dampak positif dari globalisasi karena memudahkan masyarakat dalam menempuh perjalanan. Jarak yang lebih jauh dapat ditempuh dalam waktu yang lebih singkat. Bayangkan, dulu sebagian masyarakat masih mengandalkan kaki ataupun hewan seperti kuda sebagai alat transportasi. Sekarang, kita telah dimudahkan dengan adanya mobil dan motor.

Gaya Hidup

Masuknya tren-tren dari luar tentu memberikan dampak terhadap gaya hidup komunitas lokal. Yang biasanya berperilaku dan berpakaian sesuai adat yang diajarkan, globalisasi memungkinkan terjadinya westernisasi dan Korean wave yang membuat kita meniru gaya ala Barat dan Korea. Tak jarang pula yang ingin berpenampilan layaknya sosialita yang ramai di media sosial atau televisi.

Dampak Positif Globalisasi

Setelah membahas empat dimensi di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa dampak globalisasi bisa bernilai positif ataupun negatif. Jika kita lihat sisi positifnya, kita bisa memperhatikan bahwa globalisasi mendorong pembangunan ekonomi dan sosial.

(Baca juga: Perubahan Sosial sebagai Dampak Globalisasi, Positif dan Negatif)

Globalisasi juga memudahkan sarana transportasi, informasi, dan komunikasi berkat teknologi. Efisiensi dan produktivitas ekonomi meningkat, juga dengan daya saing pariwisata dan teknologi. Selain itu, teknologi juga secara umum mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memudahkan informasi serta ilmu pengetahuan.

Dampak Negatif Globalisasi

Sayangnya, ancaman terbesar dari globalisasi adalah budaya lokal yang mulai terkikis. Terkadang, kita menganggap budaya dan tren orang luar negeri lebih menarik dari budaya kita, sehingga kita mulai meniru. Padahal, budaya kita sama baiknya dan harus dijaga. Bahkan dengan adanya globalisasi, kitalah yang berperan untuk membesarkan nama budaya Indonesia ke masyarakat di seluruh dunia. Meniru hal-hal baik dari kebiasaan orang luar tentu tidak masalah, selama kita tidak melupakan identitas kita sendiri.

Red: Miftahul Falah

Globalisasi sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat indonesia. Pengaruh yang berhubungan dengan kehidupan, baik dari segi ilmu pengetahuan, teknologi, sosial dan kebudayaan. 

Seiring berjalannya waktu, pengaruh-pengaruh tersebut tentu membawa nilai positif maupun negatif. Eratnya hubungan tersebut memungkinkan untuk saling mendukung ke arah yang positif atau justru ke arah yang negatif. Maka, yang perlu di perhatikan saat ini yaitu dampak negatif dari globalisasi. Terutama, pengaruhnya terhadap bidang sosial dan kebudayaan, seperti rendahnya apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai di bidang tersebut (terutama generasi muda). Pengaruhnya terlihat pada perkembangan kesenian tradisi di indonesia.

Proses globalisasi, pada awalnya ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan di bidang tersebut dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Contohnya, dengan teknologi internet, semua orang akan dapat mengakses berita darimanapun secara cepat dan instan. Hal ini menyebabkan terjadinya interaksi antar masyarakat secara luas yang akhirnya akan mempengaruhi satu sama lain terutama pada kebudayaan daerah seperti kebudayaan gotong royong, menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Bahkan bukan hanya itu saja globalisasi juga dapat berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya.

 Dalam perkembangannya globalisasi dapat menimbulkan berbagai masalah dalam bidang sosial dan kebudayaan misalnya hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara, hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong , hilangnya nilai-nilai budaya, kehilangan kepercayaan diri, dan banyak pemuda-pemuda jaman sekarang yang terpengaruh dengan dampak globalisasi tersebut yaitu banyak pemuda-pemuda di jaman sekarang yang terpengaruh dalam kehidupan sehari-harinya yang mengikuti gaya berpakaian, gaya rambut, dan gaya hidup kebarat-baratan salah satunya gaya berpakaian para remaja yang menggunakan pakaian mini dan ketat telah menjadi trend di lingkungan anak muda. Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan barat adalah masuknya budaya barat (dalam hal ilmu dan teknologi ) di terima dengan “Baik” oleh kalangan masyarakat, hal ini lah yang membuat masyarakat dapat dengan mudahnya terpengaruh dengan kebudayaan barat sehingga masyarakat lupa akan kebudayaan mereka sendiri. Karena hal ini globalisasi telah merasuki berbagai nilai-nilai social dan budaya timur (termasuk Indonesia).

Seni tradisi dari kebiasaan hidup dan kebudayaan masyarakat indonesia telah terlupakan  dengan perkembangan jaman. Padahal jika kita perhatikan seni tradisi merupakan bagian dari jiwa masyarakatnya. Karya seni yang sudah banyak di tinggalkan yaitu tarian tradisional, seni lukis tradisional, wayang kulit dan beberapa seni tradisi lain sudah jarang yang di minati. 

Globalisasi  telah banyak merubah pola pikir dan pandangan generasi muda Indonesia terhadap nilai-nilai seni  tradisional yang semula seni tradisi di jadikan sebagai kebanggaan bangsa sekarang telah menjadi suatu yang tak benilai lagi. Banyak generasi muda Indonesia yang salah dalam mengartikan globalisasi mereka lebih mengarah dan terpengaruh dengan budaya asing hanya sedikit orang yang masih mempertahankan seni tradisi dengan tujuan agar tidak hilang oleh kemajuan jaman. Sebenarnya ini bukan sepenuhnya kesalahan dari kemajuan jaman tetapi lebih mendekat pada ketidaksiapan generasi menerima kemajuan, kemajuan yang arti dapat berakibat terbunuhnya kebudayaan. Kebudayaan sendiri yang tersingkir dan tergantikan dengan budaya luar  yang belum tentu sesuai dengan kepribadian bangsa. Kemajuan teknologi juga memberikan peluang besar kepada bangsa lain untuk memasukkan budayanya pada bangsa ini dan secara tidak langsung budaya leluhur kita tidak hanya di pelajari tetapi banyak diakui menjadi milik bangsa lain, karena masyarakat sendiri kurang memperhatikan budaya kita yang mulai terlupakan dengan perkembangan jaman. 

Ketika budaya dan barang kebudayaan atau hasil buah tangan seniman Indonesia masih ada di Indonesia, banyak dari warga merasa budaya tersebut tidak berharga, tetapi ketika ada negara lain akan mengambil budaya tersebut dan kemudian hilang dari kita, barulah mereka merasa itu sangat berharga. Kenapa berharga saat sudah hilang? Kenapa tidak waktu masih ada? Inilah orang – orang indonesia yang telah terpengaruh oleh budaya barat. Banyak sekali kebudayaan Indonesia yang hilang karna kelalaian kita sendiri, contoh kebudayaan yang banyak diakui menjadi milik bangsa asing, yakni lagu rasa saying-sayange yang di klaim oleh pemerintah Malaysia. Lagu rasa saying- sayange adalah lagu yang berasal dari Maluku lagu ini merupakan lagu daerah yang selalu di nyanyi kan secara turun temurun sejak dulu untuk mengungkapkan rasa saying mereka terhadap lingkungan dan sosialisasi di antara masyarakat Maluku. Lagu ini digunakan oleh departemen Pariwisata Malaysia untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersikeras lagu “Rasa Sayange” adalah milik Indonesia karena ia merupakan lagu rakyat yang telah membudaya di provinsi Maluku sejak leluhur, sehingga klaim Malaysia itu adalah salah. Selain itu desain grafis perak asli bali Rasa terambilnya desain garafis perak asli Bali ini muncul ketika seorang warga bali yang menjaul hasil karyanya ke konsumen luar negeri. Namun tanpa diketahui konsumen tersebut malah mematenkan hasil karya tersebut sebagai desain dari luar negeri. Tarian reog ponorogo dengan tarian barongan Malaysia, Tempe yang diklaim oleh WN Jepang, dan Makanan Daerah yang tergantikan oleh makanan dari Luar Negeri,  Batik Jawa  di rebut oleh Adidas, Naskah Kuno Riau, Sumatra barat, Sulawesi selatan, Sulawesi tenggara di rebut oleh Malaysia,Tari Soleram Riau direbut oleh Malaysia, lagu Injit – Injit Semut Jambi di rebut oleh Malaysia, Alat Musik Gamelan Jawa di rebut oleh Malaysia. 

Perubahan yang terjadi di masyarakat yaitu perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, ilmu pengetahuan dan teknologi  telah mempengaruhi masyarakat, komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan budaya setiap bangsa. Misalnya sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di televisi  yang di buat oleh Negara-negara maju seperti jepang, korea dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi ada kesenian-kesenian lain yang dapat di lihat melalui kaset, vcd, dvd yang berasal dari manca negara  pun sekarang sudah banyak hadir di tengah-tengah. Peristiwa tersebut mau tidak mau akan berpengaruh terhadap kesenian yang kita miliki. Padahal kesenian kita merupakan bagian dari kebudayaan nasional yang perlu di jaga kelestariannya. Disaat yang lain dengan teknologi  yang semakin canggih seperti saat ini, kita di sediakan oleh banyak tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam yang mungkin lebih menarik dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Peristiwa tersebut mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian Indonesia. Dengan datangnya perubahan social sebagai akibat globalisasi informasi maka kesenian kita pun mulai bergeser . kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Meskipun seperti itu bukan berati semua  kesenian tradisional kita lenyap begitu saja.

Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya Indonesia. Semakin banyaknya arus informasi dan telekomunikasi ternyata banyka menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah pada hilangnya pelestarian budaya Indonesia, perkembangan 3T (Transportasi, teknologi dan telekomunikasi) mengakibatkan berkurangnya untuk melestarikan budaya negeri sendiri. Budaya indonesia yang dulunya ramah tamah, gotonng royong, dan sopan sekarang berganti dengan budaya barat misalnya,  pergaulan bebas yang dulunya anak-anak remaja masih banyak yang berminat untuk belajar tarian daerahnya atau alat musiknya dan setiap minggu dalam acara-acara para remaja selalu di undang pentas budaya yang meriah tapi saat ini setelah teknologi semakin maju kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat.

Globalisasi mempunyai dampak yang besar terhadap tradisi dan budaya. Kontak budaya melalui media masa menyadarkan dan memberikan informasi tentang keberadaan nilai-nilai budaya lain yang di miliki dan dikenal selama ini. Betapa malunya kita kebudayaan yang selama ini kita jaga telah di curi dan kita tidak cepat tanggap menanggulangi hal- hal tersebut. Oleh karena itu Dalam tulisan ini ada beberapa cara supaya globalisasi tidak merubah tradisi-tradisi kebudayaan yang kita miliki yaitu :

1. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing dan budaya bangsa  pada umumnya.

2. Untuk para usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan, dan informasi yang di berikan agar tidak menimbulkan pergeseran tradisi dan budaya.

3. Masyarakat harus berhati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di Negara kita tidak terlalu terpengaruh.

4. Marilah kita jaga dan kita lestarikan budaya nenek moyang kita jangan sampai dirampas lagi.

Kesenian adalah kekayaan yang tidak ternilai harganya dan tidak di miliki oleh bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu sebagai generasi muda yang merupakan pewaris budaya bangsa hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu. Khususnya bagi para remaja Indonesia marilah kita jaga bersama-sama kebudayaen nenek moyang kita jangan sampai di rebut kembali dengan Negara lain buktikan pada dunia bahwa Negara kita kaya akan budaya. 

Saya harap tulisan ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan saya berharap dapat tercetak.

Devit Fitriani

SMK Prudent School

Tangerang