Bagaimana sikap yang tepat dalam menghadapi perubahan cuaca

Home > Kesehatan > Kesehatan Umum

04 Juni 2019

Istirahat cukup bisa jadi senjata untuk menghadapi cuaca esktrem

Bagaimana sikap yang tepat dalam menghadapi perubahan cuaca


Cuaca yang tidak menentu seperti saat ini tentunya membuat khawatir, hujan deras hingga panas ekstrem membuat tubuh kita harus ekstra menghadapi perubahannya.

Tak jarang beberapa penyakit seperti demam, influenza, diare hingga demam berdarah menjadi beberapa salah satu penyakit di cuaca ekstrem seperti ini.

Lalu bagaimana ya caranya agar tubuh kita tetap terjaga saat menghadapi cuaca ekstrem? Yuk cek 5 tips sehat menghadapi cuaca ekstrem berikut ini:

1. Istirahat cukup

Daya tahan tubuh menurun disebabkan karena kurangnya istirahat akibat dari padatnya aktifitas.

Tubuh hampir sama seperti smartphone yang Moms gunakan. Saat daya baterai smartphone habis maka butuh di charge agar tetap maksimal.

Begitu juga dengan tubuh kita yang memiliki limit yang harus kembali diisi dayanya dengan istirahat yang cukup.

Baca Juga: 3 Resep Smoothie Sehat Untuk Menemani Anak Istirahat Sepulang Sekolah

2. Menjalankan pola makan sehat

Cuaca yang dingin memang nikmatnya sambil mengonsumsi mie instan. Tapi makanan instan atau cepat saji tidak baik untuk kesehatan lho Moms.

Dalam menghadapi cuaca ekstrem seperti ini, mengganti makanan instan tersebut dengan buah atau sayur segar yang mengandung banyak vitamin dan mineral dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca Juga : 5 Manfaat Kesehatan Semangkuk Kacang Hijau

3. Olahraga yang teratur

Rasanya malas berolahraga ditambah lagi cuaca di luar sedang ekstrem?

Jangan malas ya, olahraga dapat melancarkan metabolisme dan dapat menjaga berat badan kita. Cobalah lakukan olahraga yang ringan dan bisa dilakukan di dalam ruangan seperti yoga.

4. Jaga kebersihan dan lingkungan

Mandi dan mencuci tangan dapat mengurangi kuman-kuman jahat yang menempel di kulit kita.

Selain itu jangan lupa menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar agar tubuh tetap sehat.

Baca Juga: Jaga Kebersihan Rumah Supaya Asma Tidak Kumat

5. Perlindungan tambahan untuk tubuh

Jika sudah Moms lakukan semua, maka ada satu perlindungan tambahan yang dapat melindungi tubuh secara optimal yaitu dengan melakukan vaksinasi.

Vaksinasi sangat berguna untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu.

Untuk hadapi cuaca ekstrem dingin, vaksinasi flu sangat direkomendasikan karena udara dingin dan kering sebabkan virus influenza lebih dapat bertahan lama.

Jadi sudah siap hadapi cuaca ekstrem? Jaga kesehatan Moms dan keluarga serta beri perlindungan tambahan dengan vaksinasi.

Liputan6.com, New York - Banyak orang di seluruh dunia, termasuk anak-anak sekolah, menjalankan aksi damai yang menuntut agar pemerintah mereka, pebisnis dan investor, mengambil sikap tegas terhadap perubahan iklim.

Merespons perubahan iklim adalah kunci untuk menuju sustainable (keberlanjutan). Menurut United Nations Environment Programme atau UNEP, sikap ini merupakan bagian dari upaya yang disepakati secara global, sejalan dengan Paris Climate Agreement (Perjanjian Iklim Paris) dan Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan).

“Meskipun skala dan langkah tindakan saat ini tidak cukup untuk mencapai sustainable, masih ada waktu bagi kita untuk secara radikal mengatur cara produksi, konsumsi, dan investasi,” kata Niklas Hagelberg, spesialis iklim di UN Environment.

Inilah tujuh 'area' yang harus difokuskan oleh seluruh orang di dunia, untuk menangani perubahan iklim, merujuk pada pernyataan UNEP yang dikutip pada Minggu (24/3/2019).

Saksikaan video pilihan berikut ini:

Bagaimana sikap yang tepat dalam menghadapi perubahan cuaca

Perbesar

foto ilustrasi penggunaan drone untuk pertanian gandum barley di Inggris - AP

Menurut Emissions Gap Report 2018 dari UN Environment, sistem pangan --dari produksi hingga konsumsi-- berpotensi mengurangi hingga 6,7 gigaton CO2. Pangan merupakan urutan kedua setelah sektor energi.

"Kita membutuhkan transformasi pangan global dalam 12 tahun ke depan, di mana limbah makanan dikurangi, serta menjalankan diet dan pola hidup sehat melalui penurunan asupan protein hewani," menurut badan PBB ini.

UNEP menambahkan, penduduk dunia juga perlu memberi insentif pada pertanian agar lebih tanggap terhadap iklim dan berkelanjutan, serta mengakhiri situasi pangan yang tidak adil saat ini --di mana lebih dari 820 juta orang kekurangan gizi.

Bagaimana sikap yang tepat dalam menghadapi perubahan cuaca

Perbesar

Ilustrasi perubahan iklim (AFP)

Sekitar 70 persen penggunaan energi, bangunan dan konstruksi menyumbang 39 persen dari emisi karbon dioksida. Infrastruktur perkotaan dalam jumlah besar akan dibangun dalam 15 tahun mendatang, seiring percepatan migrasi desa ke kota (atau sebaliknya).

UNEP menuturkan, ada peluang besar untuk memperbaiki bangunan yang didirikan, meningkatkan standar bangunan, dan memikirkan kembali perencanaan kota seperti memberikan insentif untuk mini-grid solutions atau solusi jaringan mini.

"Kita juga perlu mengatasi emisi metana, nitro oksida, dan CF11 yang diinduksi manusia, dan menemukan solusi yang lebih cerdas untuk pendinginan, pemanasan, dan pengelolaan limbah," UNEP menjelaskan.

Bagaimana sikap yang tepat dalam menghadapi perubahan cuaca

Perbesar

Sebenarnya, seberapa efektif kebijakan Sekolah Ramah Anak untuk Mengurangi Angka Kekerasan yang Terjadi pada si Kecil (iStockphoto)

Kata UNEP, menyekolahkan perempuan hingga tingkat tertinggi adalah sesuatu yang penting, sebab wanita yang berpendidikan akan memprogram masa suburnya untuk memiliki anak dalam jumlah sedikit, lebih sehat, meningkatkan akses global, dan menjalankan keluarga berencana.

"Kita perlu fokus pada inklusi ekonomi, sosial dan politik agar tidak merugikan siapa pun. Pendidikan, keterampilan, dan pembentukan kesadaran pada kaum Hawa adalah unsur-unsur penting untuk inklusi yang bermakna," papar UNEP.

Bagaimana sikap yang tepat dalam menghadapi perubahan cuaca

Perbesar

Ilustrasi pemanasan global. (AFP)

"Kita sudah harus memulai berinvestasi dalam energi terbarukan dan menghentikan pengembangan pembangkit listrik berbahan bakar batubara. Kita perlu mengarahkan subsidi bahan bakar fosil untuk mendorong investasi skala besar dan penciptaan lapangan kerja dalam energi terbarukan," menurut UNEP.

Pada saat yang sama, masyarakat global membutuhkan standar efisiensi energi untuk peralatan listrik (penerangan, mesin listrik, transformer) dan transisi menuju peralatan listrik berlabel efisiensi.

Bagaimana sikap yang tepat dalam menghadapi perubahan cuaca

Perbesar

Ilustrasi Foto Pabrik dan Industri Kertas (iStockphoto)

Bantu negara-negara miskin mengurangi dan beradaptasi dengan perubahan iklim. Menurut Emissions Gap Report 2018, energi terbarukan dan proyek efisiensi energi di negara-negara berkembang dapat secara signifikan mengurangi emisi pada tahun 2020, jika negara-negara industri mau untuk memobilisasi pendanaan iklim senilai US$ 100 miliar per tahun.

Bagaimana sikap yang tepat dalam menghadapi perubahan cuaca

Perbesar

Ilustrasi hutan. Sumber foto: unsplash.com/Julien R.

Melindungi dan memulihkan hutan tropis. Tanam satu triliun pohon untuk mengurangi karbon dioksida, menyelamatkan keanekaragaman hayati, meningkatkan ketahanan pangan, membuka mata pencaharian dan menolong ekonomi pedesaan.

Untuk melakukan hal ini, kita perlu meningkatkan investasi yang mengurangi separuh deforestasi hutan tropis pada 2020, menghentikan deforestasi pada tahun 2030 secara global, dan mengumpulkan sekitar US$ 50 miliar per tahun untuk mencapai target 350 juta hektar hutan dan restorasi bentang alam pada 2030 --sejalan dengan Bonn Challenge.

Sejauh ini, 168 juta hektar restorasi telah dijanjikan oleh 47 negara. "Kita perlu menanam lebih banyak pohon di tanah pertanian dan padang rumput, juga pemulihan lahan gambut," pungkas UNEP.

Bagaimana sikap yang tepat dalam menghadapi perubahan cuaca

Perbesar

Ilustrasi kemacetan di India (iStock)

Kendaraan bermotor bertanggung jawab atas sekitar seperempat dari semua emisi CO2 (sektor energi), dan akan meningkat menjadi sepertiga pada tahun 2050, tumbuh lebih cepat daripada sektor lain mana pun.

Dengan kebijakan dan insentif yang tepat, pengurangan emisi yang signifikan dapat dicapai. "Agar hal ini terjadi, kita perlu menerapkan standar efisiensi kendaraan, insentif untuk transportasi tanpa emisi dan berinvestasi dalam mobilitas tidak bermotor," tegas UNEP.

Misalnya, seperti pemerintah India yang memprioritaskan kebijakan yang membantu mengalihkan angkutan barang dari jalan ke kereta.

Lanjutkan Membaca ↓

Bagaimana sikap yang tepat dalam menghadapi perubahan cuaca