Bagaimana sikap dan tanggung jawab kalian sebagai pemuda berkaitan dengan perkembangan IPTEK

Tahukah kamu bagaimana perwujudan sikap tanggung jawab dalam pengembangan IPTEK? Tak bisa disangkal, kemajuan suatu bangsa ada kaitannya dengan keadaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dari bangsa tersebut. Bangsa yang menguasai IPTEK dengan baik, akan tampil sebagai bangsa yang unggul. Penguasaan terhadap IPTEK tentu saja dilakukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) masing-masing bangsa.

Bagaimana sikap dan tanggung jawab kalian sebagai pemuda berkaitan dengan perkembangan IPTEK


Semua bangsa di dunia berlomba untuk memajukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Indonesia tidak boleh ketinggalan, setiap anak bangsa harus menunjukkan sikap tanggung jawab dalam pengembangan IPTEK. Peran pemerintah tentu saja sangat penting, yaitu menyediakan segala sarana dan prasarana pendukung pengembangan IPTEK.

Sekarang, bukan saatnya berleha-leha, tetapi kita harus berbuat agar Indonesia tidak semakin ketinggalan dalam bidang IPTEK. Sebagian besar teknologi yang kita gunakan saat ini berasal dari luar. Sepantasnya, Indonesia juga harus mampu menciptakan teknologi sendiri, mengingat dukungan SDM kita yang sangat besar. Tetapi, syaratnya adalah memajukan ilmu pengetahuan.

Pengembangan IPTEK bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab seluruh komponen bangsa. Lantas, bagaimana perwujudan sikap tanggung jawab dalam pengembangan IPTEK? Karena itulah artikel ini hadir untuk memberikan beberapa contoh perwujudan sikap tanggung jawab terhadap pengembangan IPTEK.

Baca Juga:

Yuk, berikut ini pembahasannya...

Pengembangan IPTEK tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tetapi harus ditunjukkan juga sikap bertanggung jawab agar IPTEK berkembang ke arah yang baik dan benar. Oleh sebab itu, sikap tanggung jawab dalam pengembangan IPTEK penting untuk diketahui oleh siapa saja, agar kesadaran tentang IPTEK bisa terbangun. 

Berikut ini adalah beberapa bentuk perwujudan sikap tanggung jawab dalam pengembangan IPTEK:

IPTEK itu penting, tetapi pengembangannya harus memperhatikan etika. Sikap ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dalam pengembangan IPTEK. Tujuannya adalah agar IPTEK tidak menabrak nilai-nilai moral yang berlaku dalam masyarakat. Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK harus memperhatikan etika sosial kemanusiaan atau etika moral.

Salah satu bentuk sikap tanggung jawab dalam pengembangan IPTEK adalah memperhatikan segala aspek yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan dalam proses pengembangan IPTEK. IPTEK yang sedang dikembangkan jangan sampai menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan hidup, pencemaran yang berakibat kerusakan ekosistem.

Sikap bertanggung jawab dalam pengembangan IPTEK bisa ditunjukkan dengan memperhatikan kegunaan IPTEK terhadap kemaslahatan masyarakat untuk kepentingan bersama. Dengan kata lain, pengembangan IPTEK harus terarah pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Secara umum, ciri-ciri IPTEK yang memiliki nilai guna antara lain:

  • Bisa meringankan masalah manusia
  • Bisa menjadikan sesuatu lebih efektif dan efisien
  • Dapat meningkatkan kesejahteraan manusia
  • Dapat membantu manusia mencapai kemakmuran
  • Dapat menciptakan rasa aman bagi manusia
Sikap penting lainnya yang harus diperhatikan dalam proses pengembangan IPTEK adalah dampak negatif dari IPTEK itu sendiri. Para pengembang sebisa mungkin harus meminimalisir, bahkan kalau bisa menghilangkan segala dampak negatif yang mengiringi pengembangan IPTEK. Sikap ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dalam proses pengembangan IPTEK.
IPTEK adalah produk budaya manusia, maka sudah seharusnya pengembangan IPTEK juga harus memperhatikan nilai-nilai budaya. Dengan kata lain, terjadi hubungan timbal balik, nilai-nilai budaya mempengaruhi IPTEK dan IPTEK mempengaruhi nilai-nilai budaya. Maka, sudah seharusnya proses pengembangan IPTEK jangan sampai melanggar nilai-nilai budaya.
Salah satu sikap yang juga harus diperhatikan dalam proses pengembangan IPTEK adalah memperhatikan nilai-nilai agama. IPTEK memang penting bagi pembangunan untuk menuju pada tingkat kesejahteraan umat manusia, tetapi tanpa memperhatikan nilai-nilai agama, akan muncul suatu pemujaan terhadap IPTEK. Selain itu, pengembangan IPTEK yang tidak memperhatikan agama ditakutkan akan menabrak nilai-nilai suci yang diajarkan oleh agama.
Menurut Data Global Competitiveness Index, perkembangan IPTEK di Indonesia masih tergolong rendah. Indikatornya adalah Indonesia masih lemah dalam hal kesiapan teknologi dan pilar inovasi, serta bidang manufaktur yang belum menggunakan teknologi tinggi. IPTEK dengan segala dukungan sumber dayanya yang terdiri dari anggaran, jumlah dan kualitas peneliti dan perekayasa, hingga tingkat produktivitas IPTEK yang berhubungan dengan paten dan publikasi ilmiah masih belum optimal. Padahal, IPTEK sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga mampu menjadi penggerak daya saing bangsa. Oleh karena itu, dukungan semua pihak, khususnya pemerintah sangat diperlukan untuk mendorong proses pengembangan IPTEK di Indonesia. Dengan SDM dan SDA yang melimpah, Indonesia pasti bisa sejajar dengan negara-negara maju lainnya. Indonesia adalah negara dengan luas wilayah, jumlah penduduk, dan kandungan sumber daya alam yang sangat besar. Untuk mengelola semua itu, diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tantangan terbesar Indonesia saat ini adalah bagaimana menjadikan masyarakat Indonesia bukan hanya unggul dari segi kuantitas, tetapi unggul juga dari segi kualitas. Jika sumber daya manusia Indonesia telah terbangun, selanjutnya bisa mengelola sumber daya alam dengan baik. Saat ini, sebagian besar SDM kita dikelola oleh bangsa lain. Hal ini disebabkan oleh Indonesia belum siap secara SDM dan teknologi untuk mengelola SDA yang sedemikian besar ini. Sebut saja Freeport, sekian puluh tahun dikelola oleh bangsa asing, membawa pergi kekayaan emas Indonesia. Bukan hanya dari segi pengelolaan SDA, Indonesia juga masih bergantung kepada negara lain untuk memenuhi kebutuhan teknologi sehari-hari. Hampir seluruh peralatan yang digunakan oleh masyarakat Indonesia diimpor dari negara luar, seperti handphone, televisi, motor, mobil, pesawat terbang, dan lain-lain. Itulah sebabnya mengapa sehingga pengembangan IPTEK sangat penting untuk terus digalakkan di Indonesia. Pembinaan ilmu pengetahuan dilakukan dengan jalan pendidikan. Agar pendidikan dapat terselenggara dengan baik, maka perlu dukungan saran dan prasarana yang memadai. Hasilnya adalah kita akan menghasilkan lulusan-lulusan yang bisa menciptakan teknologi yang bermanfaat buat bangsa dan negara. Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh oleh bangsa Indonesia dalam proses pengembangan IPTEK, antara lain sebagai berikut:
  • Ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa Indonesia menuju ke taraf yang lebih maju
  • Indonesia akan memiliki SDM berkualitas tinggi
  • Kekayaan alam Indonesia bisa dikelola secara mandiri
  • Ketergantungan terhadap impor teknologi bisa dikurangi
  • Bisa menghasilkan produk dengan kualitas ekspor
  • Indonesia akan sejajar dengan negara-negara maju lainnya
Tidak bisa dipungkiri, bahwa IPTEK juga memiliki beberapa dampak negatif yang harus diwaspadai. Dampak negatif tersebut lebih banyak disebabkan oleh pengguna yang kurang bijak dalam menggunakan teknologi. Jadi, bukan teknologinya yang salah, tetapi manusialah yang tidak mengikuti tuntunan moral ketika menggunakan teknologi. Contoh dampak negatif dari teknologi, antara lain sebagai berikut:
  • Meningkatnya aktivitas pornografi, khususnya di internet
  • Merenggangkan hubungan sosial di kehidupan nyata
  • Radiasi dari berbagai perangkat teknologi berbahaya bagi kesehatan 
  • Ancaman kerusakan lingkungan akibat pengelolaan limbah industri yang kurang baik
  • Penyalahgunaan teknologi untuk penipuan
Demikianlah penjelasan tentang Perwujudan Sikap Tanggung Jawab dalam Pengembangan IPTEK. Bagikanlah informasi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.

6+ Perwujudan Sikap Tanggung Jawab dalam Pengembangan IPTEK 2019-11-19T05:12:00-08:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Author Ilmusiana

Bagaimana sikap dan tanggung jawab kalian sebagai pemuda berkaitan dengan perkembangan IPTEK

 Oleh : Imam Rofii

Pada tahun 1937, muncullah pendapat lainnya mengenai teknologi. Pendapat ini dicetuskan oleh seorang sosiolog yang berasal dari Amerika, bernama Read Bain. Bain (1937) mengatakan bahwa teknologi pada dasarnya meliputi semua alat, mesin, perkakas, aparat, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut dan komunikasi, dan juga keterampilan, dimana hal ini memungkinkan kita sebagai seorang manusia dapat menghasilkan semua itu.

Berdasarkan pendapat Bain tersebut, maka dapat kita simpilkan bahwa tekhnologoi merupakan segala sesuatu yang dapat diciptakan oleh siapapun yang memiliki kemampuan dalam bidangnya, guna memberi kemudahan pada aktivitas semua manusia.

Menurut Soemitro (1990), teknologi yaitu usaha manusia dalam mempergunakan segala bantuan fisik atau jasa-jasa yang dapat memperbesar produktivitas manusia melalui pemahaman yang lebih baik, adaptasi dan kontrol, terhadap lingkungannya. Teknologi merupakan penerapan. Oleh karena itu, teknologi berbeda dalam dimensi ruang dan waktu.

Harahap juga menjelaskan bahwa penggunaan kata teknologi pada dasarnya mengacu pada sebuah ilmu pengetahuan yang menyelidiki tentang cara kerja di dalam bidang teknik, serta mengacu pula pada ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik atau industry tertentu. Definisi ini tentu saja sangat mengacu pada definisi praktis dari teknologi, yang banyak ditemukan pada pabrik-pabrik dan juga industry tertentu.(Poerbahawadja Harahap.2001)

Pendapat lainnya mengenai pengertian teknologi diungkapkan oleh Miarso (2007) yang mengungkapkan bahwa “teknologi merupakan suatu bentuk proses yang meningkatkan nilai tambah”. Proses yang berjalan tersebut dapat menggunakan atau menghasilkan produk tertentu, dimana produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada. Lebih lanjut disebutkan pula bahwa teknologi merupakan suatu bagian dari sebuah integral yang terdapat di dalam suatu sistem tertentu.

Dari beberapa definisi IPTEK diatas, penulis menyimpulkan bahwa Ilmu dan Pengetahuan Teknologi itu merupakan sebuah metode praktis yang diciptakan oleh manusia dan dapat digunakan untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bisa digunakan secara berulang kali. Penggunaan IPTEK sendiri, dikalangan remaja sangat naik peringkat, baik teknologi informasi, mesin dan industri, maupun teknologi komputer. Hal ini sangat mengacu pada pengaruh perkembangan negara. Kementerian Komunikasi dan Informatika  menyatakan, pengguna internet di Indonesia hingga saat ini telah mencapai 82 juta orang. Dengan capaian tersebut, Indonesia berada pada peringkat ke-8 di dunia. (Kemkominfo RI) Dari jumlah pengguna internet tersebut, 80 persen di antaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun. Untuk pengguna facebook, Indonesia di peringkat ke-4 besar dunia. Perkembangan teknologi saat ini bagaikan dua mata pisau yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari semua elemen.

Semua permasalahan tersebut, harus mendapat penanganan serius agar dampak negatif dari internet dapat diminimalkan. Tidak bisa dipungkiri bahwa di balik manfaat internet, juga menimbulkan banyak mudarat dan dampak yang mengkhawatirkan. Bengan semakin berkembangannya IPTEK itu sendiri, sehingga menimbulkan efek negatif dan positif, seperti :

BACA JUGA  Berlagak Bak Anti Tuhan, Tapi Tetap Butuh Tuhan

Sisi negatif :

  • Dapat merusak moral, dimana Internet menjadi media IPTEK yang dapat mempengaruhi moral dari seseorang. Seperti halnya  konten yang berbau negatif dan yang lainnya.
  • Dapat menimbulkan polusi. Perkembangan IPTEK yang semakin pesat dan banyak dimanfaatkan. Akan tetapi disamping itu banyak sekali polusi pencemaran yang dihasilkan dari perkembangan IPTEK itu sendiri.
  • Dapat membuat orang semakin malas, karena IPTEK memiliki tujuan untuk mempermudah & memanjakan manusia. Jadi manusia akan semakin malas sebab sudah ada teknologi yang dapat menggantikan dirinya bekerja.

Dan sisi positifnya seperti:

  • Dapat meringankan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
  • Dapat membuat segala sesuatunya menjadi lebih cepat dan mudah.
  • Dapat mengurangi pemakaian bahan-bahan alami yang semakin kesini semakin langka.
  • IPTEK juga membawa manusia kearah lebih maju dan moder

Jika kita baca data yang saya kutip diatas bahwa moral atau perilaku masyarakat dalam penggunaan IPTEK ini masih minim pada fungsi IPTEK itu sendiri, mereka lebih banyak memanfaatkannya pada penggunaan media sosial, seperti whatshap, facebook, instagram, dst. Terlihat dari penggunaan internet saja, masyarakat lebih mengutamakan pada penggunaan media sosial atau situs youtube yang terlarang daripada menggunakan untuk belajar dan menambah wawasan.

Dengan demikian, semakin majunya tekhnologi akan sangat berdampak pada perubahan kebudayaan, dampak tersebut antara lain adalah :

Merupakan berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Hal ini merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa pada setiap masyarakat, yang terjadi atas sebab hakikat dan sifat dasar manusia itu sendiri yang selalu ingin mengadakan perubahan. Seiring dengan kemajuan tekhnologi, sebuah budaya akan dapat terpengaruh dan pada akhirnya akan terjadi perubahan budaya.

Maksudnya adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan yang lainnya. Dengan pesatnya perkembangan tekhnologi, maka sangat tidak sulit untuk mengadakan perubahan kebudayaan masyarakat dari yang satu kepada kebudayaan yang lainnya.

Dilihat dari sudut pandang kebudayaan, tekhnologi akhir akhir ini telah menjadi anak kandung “kebudayaan barat”, dan ini berarti bahwa, penolakan ataupun penerimaan kebudayaan kebudayaan, harus betul betul difilter oleh siapa yang menerima kebudayaan tersebut, karena jika tidak, hal ini akan merubah bahkan merusak moral bangsa (Jurnal Hubungan Kebudayaan dengan IPTEK. Darnah Andi Nohe 2016).

Bagaimana seharusnya kita hidup dengan moral?

Kita sedang membicarakan masalah yang tidak kecil, yakni bagaimna seharusnya kita hidup (meminjam dari kata kata Sokrates) secara bermoral, mengapa tidak? Hal ini memang sudah lazimnya bagi manusia untuk memahami tentang bagaimana kita hidup bersikap secara bermoral, sebab manusia tak lain adalah sebagai makhluk sosial, jadi harus memiliki pengetahuan tentang konsepsi moralitas, dan mengapa demikian. Maka akan sangat berguna jikalau kita dapat memulainya dengan sebuah devinisi yang sederhana dan tidak kontroversial mengenai moralitas.

BACA JUGA  Cerita Ramadhan

 Sifat moral yang diajarkan di sekolah sekolah, dan kita sebagai manusia yang seharusnya memiliki moral jika kita ingin dihormati oleh orang lain. Moral merupakan alat ukur secara umum dalam menentukan tingkah laku seseorang dalam bermasyarakat. Moral berbicara tentang suatu tindakan, perilaku, ucapan seseorang dalam interaksinya dengan sesama manusia.

Pada dasarnya, moral adalah turunan dari produk budaya dan agama, dan setiap budaya memiliki standart moral yang bervariasi sesuai dengan sistem nilai yang telah berlaku dan telah terbangun lama dalam masyarakat tersebut. Jika orang tersebut melakukannnya sesuai dengan nilai rasa tanggung jawab yang berlaku di msyarakat, dan dapat diterima di masyarakat, maka orang tersebut dianggap memiliki moral yang baik.

Menurut Hurlock (1990), moral adalah sopan santun, kebiasaan, adat istiadat dan aturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya. Definisi ini memberi stimulus bagi kita agar dapat membaca bagaimana kondisi moral bangsa Indonesia saat ini dalam tanggung jawab penggunaan IPTEK.

Gagasan tentang kemajuan moral patut diragukan kemungkinannya, biasanya kita berpikir bahwa paling tidak sejumlah perubahan dalam masyarakat kita mengarah pada yang lebih baik. Dahulu di era sebelum adanya gerakan emansipasi wanita kedudukan perempuan dalam masyarakat dibatasi dengan amat ketat. Mereka tidak boleh mempunyai milik sendiri mereka tidak boleh memilih atau memegang jabatan politik, dengan sedikit pengecualian, merekapun tidak diperbolehkan memegang jabatan dengan gaji dan pada umumnya mereka ada dibawah kontrol mutlak dari suami mereka (Filsafat Moral. James Rachels. 2003), dan baru akhir akhir ini pasca adanya gerakan emansipasi wanita yang dipelopori oleh kartini wanita memiliki kebebasan yang faktanya terbalik dari pernyataan saya diatas.

Namun dengan adanya IPTEK  yang berdampak pada kebebasan dalam bertingkah laku  ini bukan berarti moral bangsa ini semakin membaik, faktanya kaum laki laki dan perempuan mulai menunjukkan kebebasannya dalam bermoral, bahkan yang lebih miris lagi, emansipasi wanita sudah mulai melonjak hingga melampai batas, sehingga menjadikan dunia ini terbalik. Yang mana seolah olah lelaki tidak dipandang sebagai seorang pemimpin lagi, atau pemberi nafkah dalam keluarga, akan tetapi wanita lebih dominan karirnya lebih tinggi daripada wanita, hal ini berdampak pada perubahan moral serta budaya bangsa yang terbangun sejak lama.

BACA JUGA  MENGHARGAI DIRI, MENGHARGAI PENCIPTANYA

Hal lain yang menjadi bomerang dalam menanggapi pengembangan IPTEK yang berdampak pada moralitas bangsa ini adalah keadaan tingkah laku remaja yang semakin menyakitkan, mereka lebih suka menjadi generasi penikmat atau konsumen dalam kehidupannya daripada membuat suatu penemuan penemuan yang itu bermanfaat bagi masyarakat. IPTEK yang berkembang di Indonesia saat ini adalah adopsi dari barat, dan akhirnya kita dibodohi oleh mereka yang ingin menguasai negara ini.

Tingkah laku remaja saat ini lebih memilih pada kenikmatan sesaat, bukan untuk masa depannya, Smart Phone, media sosial, internet telah menghipnotis mereka sehingga berdampak pada kerusakan moral, yang mengakibatkan adanya pergaulan bebas, penyalah gunaan narkoba, dan sejumlah kriminalitas lainnya yang telah membusuk di negara tercinta ini.

Untuk itu, dibutuhkan peran daripada pemerintah, pendidik, maupun orang tua yang memiliki tugas dalam mendidik anak demi mewujudkan generasi yang berbobot dan berdaya saing. Kebijakan – kebijakan yang menyangkut pada pendidikan karakter anak maupun remaja harus dibuat demi kecerdasan negara ini.

Pemerintah berhak mengatur dalam peraturan perundang undangan yang sejalan dengan tujuan pendidikan pembentukan bangsa, begitu pula seorang pendidik, mereka berhak membuat pengembangan pengembangan kurikulum guna terbentuknya kebijakan kebijakan yang mana bisa mengarahkan anak pada hal yang lebih positif, sehingga anak disibukkan dengan kegiatan kegiatan yang positif pula, sedangkan orang tua memiliki tanggung jawab untuk mengontrol serta mengarahkan perkembangan pengetahuan anak agar tidak kebablasan.

Hal ini bisa berjalan dengan maksimal apabila ada garis horizontal atau garis komunikasi yang menghubungkan antara pemerintah, pendidik, maupun orang tua guna mewujudkan tujuan pendidikan negara serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

DAFTAR RUJUKAN

  • Nohe, Darnah Andi. Jurnal, “Hubungan IPTEK dengan kebudayaan”. 2016
  • Rachels, James. “Filsafat Moral”. Yogyakarta. KANISIUS.2004
  • Tentang “Profil Penggunaan IPTEK”.

Biodata Penulis

Iman Rofi’i, lahir di Bojonegoro, 17 Pebruari 1994. Anak ke-7 dari 7 bersaudara. Sejak kecil menempuh pendidikan di Swasta, yaitu MI Muhammadiyah  10 Klepek, MTs Muhammadiyah 3 Sumberrejo, MA Muhammadiyah 1 Sumberrejo dan UM Surabaya. Pengalaman  kerja penulis dimiliki sejak lulus Madrasah Aliyah, yakni sebagai penyiar di salah satu stasiun radio swasta di Bojonegoro,  mengajar di MI Muhammadiyah 18 Sumberrejo dan sekarang di SD Muhammadiyah 8 Surabaya. Selain aktif di bangku perkuliahan, penulis juga aktif di organisasi kemahasiswaan dan membuat karya tulis untuk diterbitkan. Motivasi penulis membuat tulisan ini adalah “jika kita ingin dilihat oleh dunia, menulislah. Jika kita ingin melihat dunia, membacalah”.

Total kunjungan 41,692 , Kunjungan hari ini 48