Bagaimana sikap Abu Bakar terhadap usulan Umar untuk mengumpulkan dan membukukan Alquran jelaskan?

KESEDIHAN Umar bin Khattab karena kematian adiknya dalam perang Yamamah tidak sampai membuatnya lalai dari memikirkan masalah yang paling berbahaya dalam sejarah Islam dan umat Islam. Di antara yang syahid itu banyak dari mereka yang sudah hafal Al-Qur'an . Bagaimana kalau perang ini berlanjut dan akan banyak lagi yang terbunuh dari orang-orang yang sudah hafal Al-Qur'an seperti yang terjadi di Yamamah? (Baca juga: Perang Yamamah: 1.200 Sahid, 39 Orang Di Antaranya Penghafal Qur'an )

Inilah yang mendera pikiran Umar. Sampai kemudian ia mengambil keputusan pergi menemui Khalifah Abu Bakar , yang saat itu sedang dalam majelis di Masjid . "Pembunuhan yang terjadi dalam perang Yamamah sudah makin memuncak," katanya kemudian kepada Abu Bakar. "Saya khawatir di tempat-tempat lain akan bertambah banyak penghafal Qur'an yang "akan terbunuh sehingga Qur'an akan banyak yang hilang. Saya mengusulkan supaya Anda memerintahkan orang menghimpun Qur'an." (Baca juga: Meletusnya Perang Yamamah, Khalid Bin Walid dan Para Syuhada yang Bertumbangan )

Usul yang dirasakan oleh Khalifah Abu Bakar sangat tiba-tiba itu dijawab dengan pertanyaan: "Bagaimana saya akan melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam ?"

Umar memperkuat pendapatnya dengan argumen yang membuat Abu Bakar kemudian merasa puas.

Ia memanggil Zaid bin Tsabit dan menceritakan dialognya dengan Umar. Kemudian katanya: "Anda masih muda, cerdas dan kami tidak meragukan kau. Anda penulis wahyu untuk Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam. Sekarang lacaklah Qur'an itu dan kumpulkanlah." (Baca juga: Pertaruhan Besar Khalid bin Walid dalam Perang Yamamah )

Seperti Abu Bakar, Zaid juga ragu. Kemudian Allah membukakan hatinya seperti terhadap Abu Bakar dan Umar. Selanjutnya Zaid bekerja melacak dan menghimpun Qur'an dari lempengan-lempengan, dari tulang-tulang bahu, kepingan-kepingan pelepah pohon kurma dan dari hafalan orang.

Baca juga: Jelang Detik Terakhir, PKS Labuhkan Dukungan untuk Dadang-Syahrul Gunawan


Demikianlah, karena saran Umar itu pula maka Al-Qur'an dikumpulkan dan sampai sekarang dipelihara seperti ketika dikumpulkan dulu, sehingga sehubungan dengan ini Orientalis Inggris William Muir berkata: "Di seluruh belahan bumi ini rasanya tak ada sebuah kitab pun selain Qur'an yang sampai dua belas abad lamanya tetap lengkap dengan teks yang begitu murni dan cermat." (Baca juga: Sikap Umar Bin Khattab dalam Menjaga Kemuliaan Perempuan )Ada pula sumber yang menyebutkan bahwa Umar-lah yang pertama menghimpun Qur'an dalam satu jilid kitab (mushaf). Pendapat ini bertentangan dengan sumber-sumber yang mutawatir. Tetapi sumber-sumber yang mutawatir ini mengakui bahwa karena jasa Umar dengan sarannya kepada Abu Bakar sampai dapat meyakinkan untuk menghimpun Qur'an itu.

Baca juga: Kader PDIP Tulen Tersungkur di Kandang Banteng


Muhammad Husain Haekal dalam Umar bin Khattab menulis, sekiranya Umar tidak menyadari apa yang akan mungkin menimpa para penghafal Qur'an di tempat-tempat lain selain Yamamah, dan segala akibatnya dengan banyaknya Qur'an yang hilang, barangkali tidak terpikir oleh Abu Bakar untuk menghimpunnya dan tidak akan berani pula.

Baca juga: Tanggapi Tuduhan Politikus PDIP, Mardani PKS: Mari Berkompetisi Secara Sehat

Bahkan sekiranya Umar tidak mengoreksi Abu Bakar ketika mengatakan: "Bagaimana saya akan melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh Rasulullah" dan tidak dapat meyakinkannya betapa pentingnya menghimpun Qur'an, tentu Abu Bakar tidak terdorong untuk melakukannya, dan tidak akan memanggil Zaid bin Tsabit untuk mengerjakannya.

Baca juga: Australia Resesi, Awas! Investasi RI Terancam Ambyar Kalau Abu Bakar juga telah berjasa dalam pekerjaan yang besar ini sehingga Ali bin Abi Thalib berkata: "Semoga Allah memberi rahmat kepada Abu Bakar, orang yang paling besar jasanya dalam mengumpulkan Qur'an, maka sudah tentu dalam pahala dan jasa itu sekaligus Umar juga bersama-sama. Sungguh Muslimin sangat berutang budi kepadanya, begitu juga kepada Abu Bakar dalam mengumpulkan Kitabullah itu. Ini merupakan salah satu dari tiupan jiwa besarnya, tiupan yang membawa berkah paling agung dan mulia, yang telah memberikan segala yang terbaik.

Baca juga: Jalan Terjal Calon Independen Peranan Umar bin Khattab pada masa Khalifah Abu Bakar sama seperti ketika beliau mendampingi Rasulullah SAW. Ia lebih berperan sebagai orang yang mempunyai banyak gagasan dan kebijakan politik yang luar biasa, daripada sebagai orang lapangan dan di medan perang.

Ia smpat menentang Abu Bakar dalam hal memerangi orang yang tak mau membayar zakat. Begitu juga sebelum itu, ia menentang meneruskan pengiriman pasukan Usamah. Sesudah kemudian ia melihat politik jihad membawa keunggulan dan kemenangan, ia pun menerimanya dan mendukung Abu Bakar dengan sungguh-sungguh. (Baca juga: Debat Khalifah Abu Bakar dengan Umar Bin Khattab Soal Pembangkang Zakat )

Bukankah politik jihad itu yang telah dapat menumpas kaum murtad dan mengembalikan mereka ke pangkuan Islam, dan seluruh Semenanjung Arab bernaung di bawah satu panji? Bukankah politik ini juga yang telah membukakan pintu Irak dan pada gilirannya merambah jalan ke Persia? Tidak heran jika Umar benar-benar yakin dan langsung memberikan dukungannya pada setiap langkah yang sudah diyakininya. (Baca juga: Beda Haluan Politik antara Umar bin Khattab dan Abu Bakar )



Jakarta -

Sahabat Nabi yang mengusulkan agar lembaran-lembaran wahyu Allah SWT dikumpulkan menjadi satu kitab adalah Umar bin Khattab. Berkat ide kreatifnya tersebut, kita bisa membaca dan menggunakan Al Quran hingga saat ini.

Dikutip dari situs Pondok Pesantren Al Hasanah, sebagian ulama berpendapat metode penyusunan wahyu Allah sudah dimulai sejak Nabi Muhammad masih hidup. Saat itu sudah diajarkan tata letak ayat Al Quran.

Namun belum sampai tahap dibukukan seperti Al Quran yang dikenal sekarang. Salah satu alasannya adalah hafalan pada sahabat Nabi SAW yang masih terpelihara. Jumlah penghapal juga sangat banyak di kalangan kaum muslim.

Pengumpulan lembaran Al Quran menjadi satu kitab terjadi pada masa khalifah Abu Bakar. Pada masa itu Abu Bakar harus menghadapi kemurtadan orang Arab, munculnya nabi palsu, hingga gerakan ingkar bayar zakat.

Kemudian, pada tahun ke-12 H terjadi perang Yamamah yang menewaskan 70 penghapal. Kondisi ini menimbulkan rasa cemas kaum muslim termasuk sahabat Nabi Umar bin Khattab. Dia lantas mengusulkan penyusunan Al Quran menjadi buku pada Abu Bakar.

Menurut Umar, Al Quran berisiko hilang dari muka bumi jika tidak dikumpulkan. Usul ini sempat ditolak karena Abu Bakar keberatan melakukan hal yang tidak dilakukan Rasulullah SAW.

Namun Allah SWT membukakan hati Abu Bakar, sehingga sang khilafah menyetujui usul tersebut. Abu Bakar menunjuk Zaid bin Tsabit untuk tugas ini karena mampu di bidang qira'at, hafalan, penulisan, pemahahaman Al Quran.

Zaid bahkan turut hadir dalam pembacaan Al Quran Rasulullah SAW yang terakhir. Namun Zaid sempat menolak tugas ini karena terlalu berat dan merasa tidak punya kemampuan sepadan.

"Demi Allah, tugas ini sungguh berat bagiku. Seandainya aku diperintahkan memindahkan bukit, maka itu lebih ringan daripada mengumpulkan Al-Quran," ujar Zaid.

Setelah berdiskusi panjang, akhirnya Zaid menyanggupi tugas tersebut. Dia mulai mengumpulkan Al Quran yang masih berserakan di pelepah kurma, kepingan-kepingan baru, dan dari para penghafal Al Quran.

Gagasan Umar bin Khattab terkait pembukuan Al Quran memiliki dampak besar bagi dunia pendidikan. Bahkan membuka generasi mendatang untuk tetap menjaga dan mempelajari Al Quran.

Setelah memahami kisah sahabat Nabi yang mengusulkan agar lembaran wahyu Allah SWT dijadikan satu kitab, semoga membuat kita menjadi lebih mencintai Al Quran. Selamat membaca ya.

Simak Video "Makna Ayat Suci Al-Qur'an yang Dilantunkan di Pembukaan Piala Dunia 2022"


[Gambas:Video 20detik]
(rah/row)

Suatu hari setelah Perang Yamamah, tiba-tiba Umar datang kepada Khalifah Abu Bakar. Umar mengusulkan Khalifah Abu Bakar untuk mengumpulkan Al-Qur’an dalam satu mushaf agar tidak hilang.

Apa yang diusulkan Umar bin Khattab terkait Alquran kepada Abu Bakar?

Jawaban: Dibukukan. Penjelasan: Karena dikhawatirkan Alquran semakin lama semakin hilang dari hati orang orang mukmin,para penghafal al qur’an sudah pada gugur di medan perang, sehingga al qur’an dibukukan agar kelestariannya terjaga.

Mengapa Abu Bakar mengumpulkan lembaran lembaran Alquran?

karena pada saat itu para penghapal Al Qur’an banyak yang telah berguguran.. sehingga khalifah Abu Bakar pun mengumpulkan lembaran” Al Qur’an.

Mengapa Abu Bakar menolak usulan Umar?

17) Pada saat abu bakar menjadi khalifah,umar bin khattab yang saat itu menjadi penasihat utamanya mengusulkan untuk melakukan kodifikasi (membukukan) Al-Qur’an.Namun Abu Bakar menolak usulan tersebut karena Rasulullah tidak pernah mengajarkannya.

Apa saja peranan Umar bin Khattab dalam pemerintahan Abu Bakar As Siddiq?

Dalam pemerintahan khalifah Abu Bakar As-sidiq, Umar menjabat sebagai penasehat. Dan dalam pengumpulan Al-qur’an, Umarlah yang mengusulkan pengumpulan Al-qur’an. sebab sudah banyak para penghafal Al-qur’an yang sudah gugur di medan perang.

Apa yang melatarbelakangi Utsman bin Affan membukukan Alquran?

karena banyak mushaf al quran yang berbeda pada saat itu. jadi usman khawatir al quran tidak suci lagi.

Apa faktor penyebab terjadinya kekacauan pada masa khalifah Utsman bin Affan?

Keberhasilan propaganda jahat Abdullah ibn Saba’ membuat jumlah kekuatan pemberontak bertambah banyak. 2. Persaingan dan permusuhan antara keluarga Hasyim dan keluarga Umayyah turut memperlemah kekuatan Usman. 3. Lemahnya karakter kepemimpinan Usman, khususnya dalam menghadapi gejolak pemberontakan.

Awalnya Abu Bakar menolak usulan mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran sebagai mushaf sebab ia takut perbuatan tersebut mendatangkan dosa karena tidak diajarkan Rasululah SAW.

Apa alasan yang membuat khalifah Abu Bakar menerima usulan pembukuan?

seperti usulan para kholifah untuk membukukan al-qur’an karena para hafiz al-qur’an semakin lama semakin sedikit, sejhingga muncul kekhawatiran punahnya al-qur’an.

Apa saja perjuangan khalifah Umar bin Khattab?

Jawaban

  • Menyebarkan agama Islam.
  • Menaklukan persia dan romawi.
  • Melanjutkan Khalifah Abu Bakar dan memberantas orang munafik.

Apa saja kebijakan Umar bin Khattab ketika menjadi khalifah?

Kebijakan khalifah Umar bin Khattab dalam bidang pemerintahan yaitu sebagai berikut:

  1. Membagi wilayah Islam. Umar bin Khattab membagi wilayah Islam menjadi 8 provinsi.
  2. Membentuk lembaga-lembaga negara.
  3. Membentuk Dewan Hakim.
  4. Menetapkan kalender Islam.

Apa yang melatarbelakangi pembukuan Al Quran?

Hal ini karena pada masa Usmanlah Al-Qur’an dibukukan. Latar belakang pembukuan Al-Qur’an pada masa ini adalah meluasnya persoalan perbedaan qiraat di tengah masyarakat Islam pada waktu itu.