Bagaimana cara menentukan suatu larutan mengandung asam atau basa? Nah, caranya adalah dengan menggunakan indikator asam basa. Apa itu indikator asam basa? Show Nah, indikator asam basa merupakan suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa. Dengan indikator ini, kita dapat mengetahui suatu zat bersifat asam atau basa. Sementara itu, indikator asam basa terbagi menjadi dua jenis, yaitu indikator alami dan indikator universal. Indikator yang paling umum digunakan adalah kertas lakmus dan pH meter. Yuk, simak ulasan selengkapnya! Indikator AlamiBaca Juga: Sifat, Klasifikasi dan Cara Membedakan Asam Basa
Nah, indikator alami adalah indikator yang dibuat menggunakan ekstrak tumbuhan-tumbuhan, seperti bunga, umbi, kulit buah, dan daun-daun berwarna. Contohnya, kunyit, kubis merah, kubis ungu, bunga sepatu, bunga mawar, bayam merah, dan geranium. Ekstrak tumbuhan diteteskan ke dalam sebuah larutan, lalu lihat perubahan warnanya. Dari perubahan warna itu, larutan yang mengandung asam atau basa dapat diketahui. Berikut contohnya. Page 2
Mengenal Berbagai Jenis CerminRabu, 7 September 2022 | 15:30 WIBPage 3
Mengenal Berbagai Jenis CerminRabu, 7 September 2022 | 15:30 WIB
Air murni tidak mempunyai rasa, baud an warna. Bila mengandung zat tertentu, air dapat terasa asam, pahit, asin dan sebagainya. Air yang mengandung zat lain dapat pula menjadi berwarna. Kita ketahui bahwa cairan yang berasa asam di sebut karutan asam, yang terasa asin disebut larutan garam, sedangkan yang terasa licin dan pahit di sebut larutan basa. Di ingatkan, jangan mencicipi larutan untuk mengetahui rasanya, sebab berbahaya. Cara yang baik adalah mencelupkan kertas lakmus, karena lakmus dalam larutan asam berwarna merah, dan dalam basa berwarna putih. Makalah Teori Indikator Asam BasaSifat asam dan basa larutan tidak hanya terdapat dalam larutan air, tetapi juga dalam larutan lain seperti amoniak, eter, dan benzene, akibatnya, cukup sulit mengetahui sifat asam dan basa larutan yang sesungguhnya.oleh sebab itu, asam dan basa dapat dijelaskan dengan teori yang disebut teori asam basa, yaitu yang di kemukakan oleh Arrhenius, Bronsted-lowry, dan Lewis. Teori AsamAsam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan. Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari logam dalam proses yang disebut “pengawetasaman” (pickling). Asam dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin. adalah asam yang tidak terionisasi secara signifikan dalam larutan. Misalnya jika sebuah asam dilambangkan dengan HA, maka dalam larutan masih terdapat sejumlah besar HA yang belum terdisosiasi/terionisasi. Dalam air, sebuah asam lemah terdisosiasi sebagai berikut : Konsentrasi kesetimbangan dari reaktan dan produk dihubungkan melalui persamaan konstanta keasaman, Ka Semakin besar nilai Ka, maka semakin banyak pembentukan H+, sehingga pH larutan semakin kecil. Nilai Ka asam lemah berkisar antara 1.8×10-16 dan 55.5. Asam dengan Ka dibawah 1.8×10-16, merupakan asam yang lebih lemah daripada air, sehingga bersifat basa. Sedangkan asam dengan Ka diatas 55.5 adalah asam kuat yang hampir terdisosiasi dengan sempurna saat dilarutkan dalam air. Sebagian besar asam adalah asam lemah. Asam-asam organik adalah anggota terbesar dari asam lemah. Asam lemah terdapat di rumah tangga seperti asam asetat dalam cuka dan asam sitrat dalam jeruk. Teori BasaDefinisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium hidroksida (KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+. Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-. Secara kimia dapat di nyatakan : 1) HCl(aq) H+(aq) + Cl- (aq) (asam) 3) NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq) (basa) 4) BOH + aq B+ (aq) + OH- (aq) (basa) Setelah diteliti ternyata H + (proton) tidak mungkin berdiri bebas dalam air, tetapi berikatan koorfinasi dengan oksigen air, membentuk ion hodronium (H3O+) H+ + H2O ——–> H3O+ Ion H3O+ dan OH- terdapat dalam air murni melalui reaksi H2O + H2O ——–> H3O+ + OH-
Contohnya : NaOH ——–> Na + OH- Ba(OH)2 ——–> Ba + 2OH- NH4OH ——–> NH4 + OH- Menurut teori asam basa Brønsted-Lowry, sifat asam atau basa ditentikan oleh kemampuan senyawa melepas atau menerima proton (H + ) Asam adalah senyawa atau partikel tang dapat memberikan proton (H +) kepada senyawa atau partikel lain. Basa adalah senyawa atau partikel yang dapat menerima proton (H +) dari asam. Asam Zat dalam larutan disebut asam (HA) bila dapat melepaskan proton kepada molekul pelarut (HL). HA + HL H2L+ + A – Sebagai contoh : HCL(g) + H2O H3O (aq) + CL (aq) Jadi, ternyata air bersifat basa bila terdapat asam didalamnya. Basa Yang disebut basa (B) hádala zat yang dapat menerima proton dari pelarut (HL). B + HL H + + L – Reaksi umum basa (B) dalam pelarut air ádalah : B + H2O H + + O
Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton donor) dan sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik (amfoter). Walaupun teori Bronsted-Lowry lebih umumdari teori Arrhenius, ada reaksi yang nirip asam-basa tetapi tidak dapat di jelaskan dengan teori ini, contohnya antara NH3 dengan BF3 menjadi H3N-BF3
Disini terjadi ikatan koordinasi antara atom N dengan B yang pasangan elektronnya berasal dari N. Berdasarkan pembentukan ikatan koordinasi, Bilbert N. Lewis menyatakan teori yang disebut teori asam-basa Lewis. Asam adalah suatu partikel yang dapat menerima pasangan elektron dari partikel lain untuk membentuk ikatan kovalen koordinasi. Basa adalah suatu partikel yang dapat memberikan pasangan elektron kepada partikel lain untuk membentuk ikatan kovalen koordinasi.
Asam basa Keras, syaratnya : 1.Jari-jari atom kecil 2.Bilangan oksidasinya tinggi 3.polaritasnya rendah 4.elektronegatifitasnya tinggi Contoh Asam Keras : H+, Na+, Li+, K+, Ti4+, Cr3+, Cr6+,BF3, R3C+ dll Contoh Basa Keras : OH-, OR-, F-,Cl-, NH3, CH3COO-, N2H4, CO3 2-, dsb. Klasifikasi HSAB Peran klasifikasi : untuk meramalkan reaksi berbagai macam spesies, yaitu :
Tabel Klasifikasi beberapa asam basa berdasar HSAB (Bowser, 1993 )
Peranan HSAB
Contoh : HgF2(g) + BeI2(g) → HgI2(g) + BeF2(g) LK KL LL KK CH3HgOH(aq) + HSO3-(aq) → CH3HgSO3-(aq) + HOH(l) LK KL LL KK
BH+(aq) + CH3Hg+(aq) ↔ CH3HgB+(aq) + H+(aq) B = basa Dari contoh diatas, apabila basa (B) adalah basa keras maka reaksi akan bergeser ke arah kiri dan apabila basa (B) adalah basa lunak maka reaksi akan bergeser ke arah kanan. Teori Asam Basa Lux – FloodAsam adalah aseptor oksida Basa adalah donor oksida Sebagai contoh, pada lelehan anorganik temperature tinggi, reaksinya sebagai berikut : CaO + SiO2 —–> CaSiO3 Basa asam Basa (CaO) —–> donor oksida Asam (SiO2) —–> aseptor oksida Kegunaan dari definisi Lux Flood adalah kebanyakan terbatas pada sistem seperti lelehan oksida, Zat bersifat amfoter jika zat tersebut menunjukkan sebuah kecenderungan keduanya untuk memberikan ion oksida bergantung pada kondisi, yaitu:
Asam adalah senyawa kimia yang bereaksi dengan basa, membentuk kation atau menerima elektron. Contoh: Cl2 + 2e- ——> 2Cl- Cl2 bertindak sebagai asam karena menerima satu elektron sehingga membentuk 2Cl-. Basa adalah senyawa kimia yang bereaksi dengan asam, membentuk anion atau melepaskan elektron. Contoh: Fe2+ (basa) ——> Fe3+ (asam) + e- Fe2+ bertindak sebagai basa karena melepaskan satu elektron sehingga membentuk Fe3+. Kelebihan : Memperluas teori asam basa menurut Lewis sehingga senyawa yang belum diidentifikasi menurut Lewis bisa diidentifikasi melalui teori asam basa Usanovich Jenis Senyawa Asam dan BasaSenyawa Asam Berdasarkan jumlah ion H+ yang dilepas, senyawa asam dikelompokkan menjadi: a ; Asam monoprotik adalah asam yang melepaskan satu ion H+ b; Asam poliprotik adalah asam yang melepaskan lebih dari satu ion H+ Berdasarkan kemampuan senyawa asam untuk bereaksi dengan air membentuk ion H+, senyawa asam dibedakan menjadi: a ; Asam biner adalah asam yang mengandung unsur H dan unsur nonlogam lainnya (hidrida nonlogam). Contoh: HCl, HBr, HF b; Asam oksi adalah asam yang mengandunh unsur H, O dan unsur lainnya. c ; Asam organik adalah asam yang tergolong senyawa organik. Macam-Macam Indikator Asam BasaIndikator tunggal hanya dapat membedakan larutan bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat mengetahui harga pH dan pOH. Yang termasuk indikator tunggal adalah lakmus merah, lakmus biru, fenolftlein, metil jingga, metil merah, dan bromtimul biru. Perubahan warna yang terjadi sebagai berikut
Di alam banyak ditemukan indikator asam basa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan antara lain mahkota bunga, daun, dan akar. Berikut bahan-bahan alami indikator asam dan basa:
Bahan-bahan alami diatas tidak dapat langsung digunakan sebagai indikator, agar dapat digunakan sebagai indikator harus dibuat dalam bentuk larutan dengan cara mengekstraknya. Kemudian ke dalam larutan indikator alami tersebut ditetesi larutan asam dan basa. Perubahan warna yang terjadi disetiap indikator alami bermacam-macam. Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pH larutan denga mencelupkan elektrode ke dalam larutan. pH-meter akan emngukur adanya ion hidrogen yang ditunjukan pada skala pH-meter. Dengan alat ini kita jadi lebih mudah untuk menentukan sifat asam atau basa suatu larutan.
Indikator universal dapat membedakan larutan asam atau basa dengan mengetahui harga pH dari larutan tersebut. Indikator universal dapat dalam bentuk kertas dan cairan. Cara kerja indikator ini dengan mencocokan perubahan warna kertas indikator pada tabel warna indikator universal.
Warna indikator universal pada berbagai pH sebagai berikut.
Larutan indikator yang paling sering digunakan di berbagai laboratorium adalah fenolptalein (PP), metil merah (mm), metil jingga (mo) dan juga bromtimol blue (BTB). Larutan-larutan tersebut sering digunakan dalam proses titrasi larutan. Penggunaan larutan indikator dalam proses titrasi larutan harus dilakukan dengan sangat teliti dan pengamatan yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan perubahan warna akan terjadi hanya dengan beberapa mL saja. Berikut merupakan penjelasan dari tiap jenis larutan indikator: indikator ini dibuat dengan cara kondensasi anhidrida ftalein atau asam ftalat dengan fenol. Memiliki trayek pH sebesar 8,2 – 10,0 dengan asam yang tidak berwarna dan berwarna merah muda pada larutan basa. Indikator metil merah adalah salah satu indikator asam basa yang memiliki warna merah dalam asam dan jingga dalam basa dengan trayek pH 4,2 – 6,3. Indikator metil jingga merupakan salah satu indikator asam basa yang akan berwarna merah dalam asam dan berwarna jingga dalam basa dengan trayek pH 3,1 – 4,4. Indikator BTB merupakan salah satu indikator yang akan berwarna merah kuning dalam larutan asam dan biru dalam larutan yang bersifat basa dengan trayek pH 6,0 – 7,6. Untuk beberapa titrasi tertentu, kadang harus dilakukan dengan menggunakan indikator campuran. Yang dimaksud dengan indikator campuran adalah campuran antara dua jenis indikator atau antara sebuah indikator dengan suatu zat warna biasa yang bukan merupakan indikator pH. Indikator campuran ini tidak dapat berubah warna seperti indikator yang lainnya, tetapi pada pH tertentu warnanya akan hilang dalam akan menjadi hitam yang dalam pengerjaannya terlihat kelabu. Warna ini akan terlihat jelas perbedaannya dari warna pada pH sedikit di atas atau pun di bawahnya, sehingga akan mempermudah dalam menentukan larutan sudah mencapai pH tersebut atau belum. Indikator campuran digunakan apabila indikator biasa tidak bisa menunjukkan perbedaan warna asam dan warna basa dengan jelas sehingga perubahan warna yang terjadi pun tidak terlihat jelas. Apakah LUMUT KERAK termasuk asam, basa atau netral? Sebenarnya, untuk mengetahui asam atau basanya suatu zat dapat dicicipi dengan menggunakan lidah. Akan tetapi, perlu kita ingat juga bahwa tidak semua zat aman bagi tubuh kita. Masih ingatkah kalian bahwa ada bahan kimia yang bersifat racun? Berdasarkan hal tersebut di atas, maka untuk keperluan eksperimen, para ilmuan menciptakan lakmus. Lakmus adalah sejenis zat yang di peroleh dari jenis lumut kerak/liken (Rocella tinctoria), suatu simbiosis jamur dan alga. Lakmus yang banyak digunakan dalam laboratorium-laboratorium kimia sekarang ini tersedia dalam bentuk kertas. Sebagai indikator asam-basa, lakmus memiliki beberapa kelebihan antara lain adalah sebagai berikut:
Kertas lakmus jenisnya ada dua, yaitu kertas lakmus merah & kertas lakmus biru. Semua zat tergolong asam apabila :
Semua zat tergolong basa apabila :
Indikator Asam Basa
Selain lakmus, dalam laboratorium kimia juga masih banyak lagi indikator asam-basa buatan antara lain fenolftalen, metil merah dan brom timol biru. Fenolftalen dalam larutan asam tetap (tak berubah warnanya), sedangkan dalam larutan basa berubah menjadi warna merah. Metil merah dalam larutan asam berwarna merah sedangkan dalam larutan basa berwarna kuning. Indikator asam basa buatan: indikator yang dibuat di laboratorium, indikator buatan ada yang berbentuk cair dan kertas. Perubahan Warna dan rentang pHindikator buatan dalam larutan Asam dan Basa
Baik indikator buatan maupun alami digunakan untuk mengindikasi (mengetahui) ada tidaknya asam atau basa dalam sampel. Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan. Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau. Indikator asam basa alami: indikator yang berasal dair bahan-bahan alami, cara memperolehnya dengan mengekstrak Perubahan Warna dari Ekstrak Tanaman dalam Larutan Asam dan Basa
Membuat Indikator Asam-Basa AlamiIndikator asam-basa yang baik adalah zat warna yang memberi warna berbeda dalam larutan asam dan larutan basa. Bagimanakah cara membuat indikator alami? Di bawah ini, beberapa cara pembuatan indikator alami dengan menggunakan bunga sepatu, bunga hidrangea, kol merah, kunyit, dan bayam merah.
DAFTAR PUSTAKABrady, E., James. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid II. BinarupaAksara:
|