Bagaimana perkembangan bahasa Melayu setelah kedatangan kebudayaan Islam

Edukasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bahasa Melayu telah mempertahakan kedudukannya sebagai bahasa yang paling berpengaruh di Asia Tenggara dan satu dari lima bahasa dunia yang mempunyai jumlah penutur terbanyak. Bahasa Melayu merupakan bahasa Nasional satu-satunya dari empat negara yaitu: Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura. Lebih dari sejuta penutur Bahasa Melayu bermukim di Thailand, sementara minoritas bermukim di Birma, Sri Langka, Australia, dan Negeri Belanda melekat dengan Bahasa Melayu sebagai bahasa yang digunakan di tempat mereka. Budaya Melayu melalui bahasanya yang agung telah menjadi lingua franca (alat komunikasi) di Asia. Sekurang-kurangnya sejak enam abad yang lalu, Bahasa Melayu menjadi bahasa penghubung antara berbagai suku bangsa di Nusantara dan dari pulau-pulau di Pasifik dan Madagaskar karena erat kaitannya dengan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan Nusantara.

Perlu kita ketahui bahwa Bahasa Melayu dalam perkembangannya sebagai bagian dari kebudayaan Melayu tidak dapat terlepas dari nilai Islam, baik isi dan substansi maupun literasinya. Dari sudut substansi dan isi, pengaruh Islam terhadap Bahasa Melayu mengikuti pola-pola budaya yang hidup dalam masyarakat penutur Bahasa Melayu. Hal ini dapat dilihat dari ungkapan-ungkapan dan kosa kata dalam peristilahan-peristilahan, di mana bahasa Al-Qur'an diserap menjadi Bahasa Melayu. Misalnya kata adil, makmur, masyarakat, musyawarah, hakim, adat, alat, kursi dan kosa kata lainya yang begitu banyak. Sedangkan dari sisi literasinya, pengaruh Islam sangat terlihat pada penerimaan orang Melayu dalam menggunakan aksara Arab, yang notabenenya adalah akasara yang digunakan oleh sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur'an dan Sunnah. Padahal sebelum datangnya Islam ke Tanah Melayu, Bahasa Melayu sudah menyerap unsur Bahasa Sansekerta sebagai akibat dari pengaruh Hindu-Buddha pada masa itu. Setelah Islam datang dan Orang Melayu sebagai pemeluknya, mereka mendapat inspirasi baru agar Bahasa Melayu ditulis dalam aksara Arab, yang sampai sekarang masih tetap terpelihara.  

Datangnya Islam di kalangan orang Melayu, dengan bertukarnya agama Hindu-Buddha-Animisme kerajaan-kerajaan Melayu kepada Islam, maka Abjad Arab dan Tulisan Arab telah diterima dan dijadikan sebagai kepunyaan. Bahasa Melayu yang tadinya merupakan bahasa pasaran terbatas itu telah mengalami sutu perubahan besar, suatu revolusi. Selain diperkaya perbendaharaaan-katanya dengan istilah-istilah dan perkataan Arab dan Parsi, Bahasa Melayu juga dijadikan bahasa pengantar utama Islam di seluruh Kepulauan Melayu termasuk kepulauan Melayu-Indonesia.

Oleh:Ni'matul ImtiyazProgram Studi Ilmu al-Qur'an dan Tafsir

Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran


Page 2

Bahasa Melayu telah mempertahakan kedudukannya sebagai bahasa yang paling berpengaruh di Asia Tenggara dan satu dari lima bahasa dunia yang mempunyai jumlah penutur terbanyak. Bahasa Melayu merupakan bahasa Nasional satu-satunya dari empat negara yaitu: Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura. Lebih dari sejuta penutur Bahasa Melayu bermukim di Thailand, sementara minoritas bermukim di Birma, Sri Langka, Australia, dan Negeri Belanda melekat dengan Bahasa Melayu sebagai bahasa yang digunakan di tempat mereka. Budaya Melayu melalui bahasanya yang agung telah menjadi lingua franca (alat komunikasi) di Asia. Sekurang-kurangnya sejak enam abad yang lalu, Bahasa Melayu menjadi bahasa penghubung antara berbagai suku bangsa di Nusantara dan dari pulau-pulau di Pasifik dan Madagaskar karena erat kaitannya dengan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan Nusantara.

Perlu kita ketahui bahwa Bahasa Melayu dalam perkembangannya sebagai bagian dari kebudayaan Melayu tidak dapat terlepas dari nilai Islam, baik isi dan substansi maupun literasinya. Dari sudut substansi dan isi, pengaruh Islam terhadap Bahasa Melayu mengikuti pola-pola budaya yang hidup dalam masyarakat penutur Bahasa Melayu. Hal ini dapat dilihat dari ungkapan-ungkapan dan kosa kata dalam peristilahan-peristilahan, di mana bahasa Al-Qur'an diserap menjadi Bahasa Melayu. Misalnya kata adil, makmur, masyarakat, musyawarah, hakim, adat, alat, kursi dan kosa kata lainya yang begitu banyak. Sedangkan dari sisi literasinya, pengaruh Islam sangat terlihat pada penerimaan orang Melayu dalam menggunakan aksara Arab, yang notabenenya adalah akasara yang digunakan oleh sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur'an dan Sunnah. Padahal sebelum datangnya Islam ke Tanah Melayu, Bahasa Melayu sudah menyerap unsur Bahasa Sansekerta sebagai akibat dari pengaruh Hindu-Buddha pada masa itu. Setelah Islam datang dan Orang Melayu sebagai pemeluknya, mereka mendapat inspirasi baru agar Bahasa Melayu ditulis dalam aksara Arab, yang sampai sekarang masih tetap terpelihara.  

Datangnya Islam di kalangan orang Melayu, dengan bertukarnya agama Hindu-Buddha-Animisme kerajaan-kerajaan Melayu kepada Islam, maka Abjad Arab dan Tulisan Arab telah diterima dan dijadikan sebagai kepunyaan. Bahasa Melayu yang tadinya merupakan bahasa pasaran terbatas itu telah mengalami sutu perubahan besar, suatu revolusi. Selain diperkaya perbendaharaaan-katanya dengan istilah-istilah dan perkataan Arab dan Parsi, Bahasa Melayu juga dijadikan bahasa pengantar utama Islam di seluruh Kepulauan Melayu termasuk kepulauan Melayu-Indonesia.

Oleh:Ni'matul ImtiyazProgram Studi Ilmu al-Qur'an dan Tafsir

Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran


Bagaimana perkembangan bahasa Melayu setelah kedatangan kebudayaan Islam

Lihat Edukasi Selengkapnya


Page 3

Bahasa Melayu telah mempertahakan kedudukannya sebagai bahasa yang paling berpengaruh di Asia Tenggara dan satu dari lima bahasa dunia yang mempunyai jumlah penutur terbanyak. Bahasa Melayu merupakan bahasa Nasional satu-satunya dari empat negara yaitu: Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura. Lebih dari sejuta penutur Bahasa Melayu bermukim di Thailand, sementara minoritas bermukim di Birma, Sri Langka, Australia, dan Negeri Belanda melekat dengan Bahasa Melayu sebagai bahasa yang digunakan di tempat mereka. Budaya Melayu melalui bahasanya yang agung telah menjadi lingua franca (alat komunikasi) di Asia. Sekurang-kurangnya sejak enam abad yang lalu, Bahasa Melayu menjadi bahasa penghubung antara berbagai suku bangsa di Nusantara dan dari pulau-pulau di Pasifik dan Madagaskar karena erat kaitannya dengan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan Nusantara.

Perlu kita ketahui bahwa Bahasa Melayu dalam perkembangannya sebagai bagian dari kebudayaan Melayu tidak dapat terlepas dari nilai Islam, baik isi dan substansi maupun literasinya. Dari sudut substansi dan isi, pengaruh Islam terhadap Bahasa Melayu mengikuti pola-pola budaya yang hidup dalam masyarakat penutur Bahasa Melayu. Hal ini dapat dilihat dari ungkapan-ungkapan dan kosa kata dalam peristilahan-peristilahan, di mana bahasa Al-Qur'an diserap menjadi Bahasa Melayu. Misalnya kata adil, makmur, masyarakat, musyawarah, hakim, adat, alat, kursi dan kosa kata lainya yang begitu banyak. Sedangkan dari sisi literasinya, pengaruh Islam sangat terlihat pada penerimaan orang Melayu dalam menggunakan aksara Arab, yang notabenenya adalah akasara yang digunakan oleh sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur'an dan Sunnah. Padahal sebelum datangnya Islam ke Tanah Melayu, Bahasa Melayu sudah menyerap unsur Bahasa Sansekerta sebagai akibat dari pengaruh Hindu-Buddha pada masa itu. Setelah Islam datang dan Orang Melayu sebagai pemeluknya, mereka mendapat inspirasi baru agar Bahasa Melayu ditulis dalam aksara Arab, yang sampai sekarang masih tetap terpelihara.  

Datangnya Islam di kalangan orang Melayu, dengan bertukarnya agama Hindu-Buddha-Animisme kerajaan-kerajaan Melayu kepada Islam, maka Abjad Arab dan Tulisan Arab telah diterima dan dijadikan sebagai kepunyaan. Bahasa Melayu yang tadinya merupakan bahasa pasaran terbatas itu telah mengalami sutu perubahan besar, suatu revolusi. Selain diperkaya perbendaharaaan-katanya dengan istilah-istilah dan perkataan Arab dan Parsi, Bahasa Melayu juga dijadikan bahasa pengantar utama Islam di seluruh Kepulauan Melayu termasuk kepulauan Melayu-Indonesia.

Oleh:Ni'matul ImtiyazProgram Studi Ilmu al-Qur'an dan Tafsir

Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran


Bagaimana perkembangan bahasa Melayu setelah kedatangan kebudayaan Islam

Lihat Edukasi Selengkapnya


Page 4

Bahasa Melayu telah mempertahakan kedudukannya sebagai bahasa yang paling berpengaruh di Asia Tenggara dan satu dari lima bahasa dunia yang mempunyai jumlah penutur terbanyak. Bahasa Melayu merupakan bahasa Nasional satu-satunya dari empat negara yaitu: Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura. Lebih dari sejuta penutur Bahasa Melayu bermukim di Thailand, sementara minoritas bermukim di Birma, Sri Langka, Australia, dan Negeri Belanda melekat dengan Bahasa Melayu sebagai bahasa yang digunakan di tempat mereka. Budaya Melayu melalui bahasanya yang agung telah menjadi lingua franca (alat komunikasi) di Asia. Sekurang-kurangnya sejak enam abad yang lalu, Bahasa Melayu menjadi bahasa penghubung antara berbagai suku bangsa di Nusantara dan dari pulau-pulau di Pasifik dan Madagaskar karena erat kaitannya dengan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan Nusantara.

Perlu kita ketahui bahwa Bahasa Melayu dalam perkembangannya sebagai bagian dari kebudayaan Melayu tidak dapat terlepas dari nilai Islam, baik isi dan substansi maupun literasinya. Dari sudut substansi dan isi, pengaruh Islam terhadap Bahasa Melayu mengikuti pola-pola budaya yang hidup dalam masyarakat penutur Bahasa Melayu. Hal ini dapat dilihat dari ungkapan-ungkapan dan kosa kata dalam peristilahan-peristilahan, di mana bahasa Al-Qur'an diserap menjadi Bahasa Melayu. Misalnya kata adil, makmur, masyarakat, musyawarah, hakim, adat, alat, kursi dan kosa kata lainya yang begitu banyak. Sedangkan dari sisi literasinya, pengaruh Islam sangat terlihat pada penerimaan orang Melayu dalam menggunakan aksara Arab, yang notabenenya adalah akasara yang digunakan oleh sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur'an dan Sunnah. Padahal sebelum datangnya Islam ke Tanah Melayu, Bahasa Melayu sudah menyerap unsur Bahasa Sansekerta sebagai akibat dari pengaruh Hindu-Buddha pada masa itu. Setelah Islam datang dan Orang Melayu sebagai pemeluknya, mereka mendapat inspirasi baru agar Bahasa Melayu ditulis dalam aksara Arab, yang sampai sekarang masih tetap terpelihara.  

Datangnya Islam di kalangan orang Melayu, dengan bertukarnya agama Hindu-Buddha-Animisme kerajaan-kerajaan Melayu kepada Islam, maka Abjad Arab dan Tulisan Arab telah diterima dan dijadikan sebagai kepunyaan. Bahasa Melayu yang tadinya merupakan bahasa pasaran terbatas itu telah mengalami sutu perubahan besar, suatu revolusi. Selain diperkaya perbendaharaaan-katanya dengan istilah-istilah dan perkataan Arab dan Parsi, Bahasa Melayu juga dijadikan bahasa pengantar utama Islam di seluruh Kepulauan Melayu termasuk kepulauan Melayu-Indonesia.

Oleh:Ni'matul ImtiyazProgram Studi Ilmu al-Qur'an dan Tafsir

Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran


Bagaimana perkembangan bahasa Melayu setelah kedatangan kebudayaan Islam

Lihat Edukasi Selengkapnya