Bagaimana pandangan Sun Yat Sen mengenai pemerintahan yang ideal

Bagaimana pandangan Sun Yat Sen mengenai pemerintahan yang ideal
Kekalahan demi kekalahan diderita oleh Cina akibat pemerintahan Manchu yang makin lemah. Hal ini menyadarkan rakyat Cina, terutama kaum muda untuk bangkit menyelamatkan bangsa dan negaranya. Dari kelompok inilah, kemudian tampil salah seorang tokoh nasional Sun Yat Sen dengan ajarannya San Min Chu I (Tiga Asas Kerakyatan), yakni min t’sen (kebangsaan atau nasionalisme), min tsu (kerakyatan atau demokrasi ), dan min sheng (kesejahteraan atau sosialisme). Dengan asas San Min Chu I, Sun Yat Sen bercita-cita setelah Manchu runtuh akan dibentuk satu pemerintahan pusat yang demokratis. Di samping itu, akan mengangkat harkat dan martabat bangsa Cina sejajar dengan negara-negara Barat. Ia berhasil mengadakan pendekatan kepada rakyat dan menghimpun kekuatan rakyat di Cina Selatan untuk menggulingkan Manchu.

Pada tanggal 10 Oktober 1911 meletuslah revolusi di Wuchang (Wuchang Day) di bawah pimpinan Li Yuan Hung dan berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu. Itulah sebabnya, tanggal 10 Oktober 1911 kemudian dijadikan hari Kemerdekaan Cina. Dengan Revolusi Cina 1911, berarti runtuhlah kekuasaan Manchu. Selanjutnya, pada tanggal 1 Januari 1912 Sun Yat Sen dipilih sebagai Presiden Cina yang baru. Saat itu, wilayah Cina baru meliputi wilayah Cina Selatan dengan Nanking sebagai ibu kotanya. Cina Utara diperintah oleh Kaisar Hsuan Tsung (yang masih kanak-kanak) dengan didampingi oleh Yuan Shih Kai menyerahkan kekuasaan kepada rakyat Cina (12 Februari 1912). demikian berakhirlah kekuasaan Manchu di Cina. Wuilayah Cina Selatan dan Cina Utara berhasil dipersatukan. Yuan Shih Kai yang turut menandatangani penyerahan kekuasaan dan diberi kekuasaan untuk mengaturnya. Ia pun berambisi besar untuk menjadi presiden.

Ajaran Sun Yat Sen adalah San Min Chui yang terdiri dari:

  1. Nasionalisme (Min T’sen). Sun Yat Sen menghendaki adanya satu bangsa dan satu negara, yakni bangsa/negara Cina sebagai kesatuan.
  2. Demokrasi (Min Chu). Sun Yat Sen menginginkan pemerintahan di Cina berbentuk Republik yang demokratis. Oleh karena itu pemerintahan Monarki harus dihapuskan. Sebab pemerintahan monarki akan mudah digunakan sebagai alat bagi raja atau kaisar untuk melampiaskan kesenangannya.
  3. Sosialisme (Min Sheng). Sosialisme berarti kesejahteraan rakyat. Artinya seluruh rakyat harus dapat mencari nafkah yang serba cukup untuk kehidupan yang lebih layak.

Demi tetap tegaknya Republik Cina dan untuk terhindar dari perang saudara maka Sun Yat Sen mengundurkan diri dari jabatan presiden (15 Februari 1912) dan menyerahkannya kepada Yuan Shih Kai. Sun Yat Sen mengundurkan diri ke Canton pada bulan Agustus 1912 dan mendirikan Partai Kuo Min Tang (nasional) dengan asas San Min Chu I. Pada perkembangannya, setelah Yuan Shih Kai menjadi presiden, ia bertindak diktator seperti kaisar. Pada tahun 1916, Yuan Shih Kai meninggal sehingga memberi kesempatan Sun Yat Sen kembali memimpin Cina Selatan. Di Cina Utara kemudian berdiri Partai Kung Chang Tang (komunis) di bawah pimpinan Li Li-san sebagai tandingan Partai Kuo Min Tang. Sun yat Sen bercita-cita untuk menyatukan seluruh Cina, namun sayang citacitanya belum terwujud telah meninggal dunia ( 1925) dan digantikan oleh Chiang Kai Shek.

Bagaimana pandangan Sun Yat Sen mengenai pemerintahan yang ideal

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

  • Kesejahteraan dan keamanan Anda adalah prioritas kami. Temukan kiat untuk tetap sehat dan dapatkan pembaruan terkini tentang nasihat perjalanan.

Sun Yat-Sen (Hanzi: 孫逸仙, Pinyin: Sūn Yì-xian, 12 November 1866 – 12 Maret 1925) [2][3] adalah seorang pemimpin kunci revolusi Tiongkok dan diakui secara luas sebagai Bapak Negara Tiongkok Modern, baik di Tiongkok Daratan maupun di Taiwan.

Bagaimana pandangan Sun Yat Sen mengenai pemerintahan yang ideal

Sun Yat-sen

孫文 / 孫中山 / 孫逸仙

Potret Sun Yat-Sen pada 1910-an

Presiden Sementara Republik TiongkokMasa jabatan
1 Januari 1912 – 10 Maret 1912Wakil PresidenLi YuanhongPenggantiYuan ShikaiKuomintangMasa jabatan
10 Oktober 1919 – 12 Maret 1925PenggantiZhang Renjie Informasi pribadiLahir(1866-11-12)12 November 1866
Xiangshan, GuangdongMeninggal12 Maret 1925(1925-03-12) (umur 58)
BeijingMakamMonumen Sun Yat-sen, Nanjing, JiangsuKebangsaanRepublik TiongkokPartai politikKuomintangSuami/istriLu Muzhen (1885–1915)
Kaoru Otsuki (1903–1906)
Soong Ching-ling (1915–1925)
Chen Cui-fen (1892-1925)AnakSun Fo
Sun Yan
Sun Wan
Fumiko Miyagawa (b. 1906)Alma materSekolah Tinggi Kedokteran Tiongkok-Barat Hong KongPekerjaanDokter
Politikus
Revolusioner
PenulisTanda tangan
Bagaimana pandangan Sun Yat Sen mengenai pemerintahan yang ideal

Pada waktu itu, Tiongkok diperintah oleh seorang kaisar yang berkuasa seolah-olah seperti dewa. Sun Yat-sen yakin bahwa Tiongkok perlu ditata dengan cara baru melalui revolusi. Pada tahun 1895, ia memimpin suatu pemberontakan di Kanton, tetapi dapat diredam. Secara keseluruhan, ia memimpin sebelas kali revolusi terhadap Dinasti Qing dan akhirnya berhasil menumbangkan kekaisaran, sehingga kaisar harus turun takhta.[4] Tiongkok selanjutnya menjadi Republik Tiongkok pada tahun 1911 yang didirikan oleh Sun Yat-sen. Ia juga merupakan pendiri partai Kuomintang (KMT), menjadi pejabat presiden pada tahun 1912 dan presiden pada tahun 1923–1925.

Sun dianggap sebagai salah satu pemimpin terbesar Tiongkok modern, tetapi dalam kehidupan politiknya dia selalu berjuang terus-menerus dan sering diasingkan. Setelah keberhasilan Revolusi Xinhai pada tahun 1911, ia dengan cepat mengundurkan diri sebagai Presiden Republik Tiongkok yang baru didirikan dan menyerahkannya kepada Yuan Shikai. Sun pergi ke pengasingan di Jepang untuk keselamatan dirinya tetapi kembali lagi ke Tiongkok untuk membentuk pemerintahan sementara revolusioner di Tiongkok Selatan sebagai pemerintahan tandingan selama Era Panglima Perang yang menguasai sebagian besar Tiongkok. Pada tahun 1923, ia mengundang perwakilan Komunis Internasional ke Kanton guna meregorganisi kembali partainya dan membentuk aliansi rapuh dengan Partai Komunis Tiongkok. Dia tidak sempat menyaksikan partainya (KMT) menyatukan Tiongkok di bawah pimpinan Chiang Kai-shek, yang menjadi penggantinya, dalam Ekspedisi Utara. Sun meninggal di Beijing karena kanker kandung empedu pada 12 Maret 1925.[5]

Warisan utama Sun adalah filosofi politiknya yang dinamakan Tiga Prinsip Rakyat: Mínzú (民族主義, Mínzú Zhǔyì) atau nasionalisme (merdeka dari dominasi asing), Mínquán (民權主義, Mínquán Zhǔyì) atau "hak rakyat" (sering diartikan menjadi "demokrasi") dan (民生主義, Mínshēng Zhǔyì) atau mata pencaharian rakyat (terkadang diterjemahkan menjadi "komunitarianisme" atau "kesejahteraan").[6][7][8]

 

Koin perak: 1 yuan - Sun Yat Sen, tahun 1927.

Nama silsilah keluarga (谱名, pǔ míng) Sun adalah Sun Deming (Syūn Dāk-mìhng; 孫德明).[2][9] Sewaktu kecil nama timangannya (乳名, rǔ míng) yaitu Tai Tseung (Dai-jeuhng; 帝象).[2] Ketika di sekolah, gurunya memberi nama Sun Wen (Kanton: Syūn Màhn; 孫文), nama ini digunakan Sun untuk menyebut dirinya sendiri hampir sepanjang hidupnya. Nama kehormatan Sun adalah Zaizhi (Jai-jī; 載之) dan nama baptisnya yaitu Rixin (Yaht-sān; 日新).[10] Saat sekolah di Hong Kong, dia menggunakan nama samaran Yat-sen (Hanzi: 逸仙; Pinyin: Yìxiān).[11] Sūn Zhōngshān (孫中山), nama Tionghoanya yang paling populer, berasal dari nama Jepang Nakayama Shō (中山樵), nama samaran yang diberikan oleh Tōten Miyazaki saat Sun bersembunyi di Jepang.[2]

 

Sun Yat-sen (belakang, kelima dari kiri) dan keluarganya.

Sun Yat-sen lahir pada 12 November 1866,[3] anak dari Sun Dacheng dan Nyonya Yang.[3] Tempat lahirnya berada di desa Cuiheng, Xiangshan (sekarang kota setingkat prefektur Zhongshan), provinsi Guangdong.[3] Dia beretnis Hakka[12] dan Kanton. Ayahnya hanya memiliki sebidang tanah yang kecil dan bekerja sebagai penjahit di Makau merangkap pekerja harian dan pramuantar.[13] Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, dia pindah ke Honolulu, Hawaii dan hidup nyaman berkat dukungan finansial dari kakaknya, Sun Mei.[14] Sun kemudian sekolah menengah di Hawaii.[15]

Masa Pendidikan

Pada umur 10 tahun, Sun Yat-sen mulai masuk sekolah,[2] dan untuk pertama kalinya bertemu dengan Lu Haodong, yang menjadi teman masa kecilnya.[2] Tahun 1878, pada usia 13 tahun, setelah belajar beberapa tahun di sekolah lokal, Sun tinggal bersama kakak lelakinya, Sun Mei (孫眉) di Honolulu.[2] Sun Mei membiayai pendidikan Sun Yat-sen yang pada akhirnya menjadi kontributor utama penggulingan dinasti Qing.[16][17][18][19]

Selama tinggal di Honolulu, Sun Yat-sen sekolah di ʻIolani, tempat ia belajar berbahasa Inggris, Sejarah Britania Raya, Matematika, Sains dan Kekristenan.[2] Awalnya tidak bisa berbahasa Inggris, Sun Yat-sen kemudian belajar bahasa Inggris dengan sangat cepat yang membuatnya menerima hadiah karena prestasinya itu dari Raja David Kalakaua.[20] Sun lulus dari ʻIolani tahun 1882, lalu belajar di Oahu College (sekarang bernama sekolah Punahou), selama satu semester saja,[2][21] karena pada tahun 1883 dia dikirim kembali ke Tiongkok karena kakaknya mulai khawatir Sun Yat-sen akan memeluk agama Kristen.[2]

Saat ia kembali ke Tiongkok, umurnya 17 tahun dan Sun bertemu lagi dengan teman masa kecilnya, Lu Haodong di Beijidian (北極殿), sebuah kuil di desa Cuiheng.[2] Mereka melihat banyak penduduk desa menyembah Beiji (secara harfiah berarti Kutub Utara), Raja-Dewa di kuil itu dan mereka merasa tidak cocok dengan kepercayaan serta cara pengobatan kuno mereka.[2] Kedunya lantas menghancurkan patung-patung yang ada di kuil tersebut, sehingga menimbulkan kemarahan warga desa dan akhirnya mereka kabur ke Hong Kong.[2][22][23] Saat berada di Hong Kong, masih pada tahun 1883, ia belajar di Sekolah Keuskupan Putra dan dari tahun 1884 sampai 1886, dia sekolah di Akademi Pemerintah Pusat (中央書院) (saat ini bernama Queen's College, Hong Kong).[24]

Pada tahun 1886, Sun belajar tentang pengobatan di Rumah Sakit Kanton di bawah bimbingan misionaris Kristen John G. Kerr.[2] Menurut bukunya "Kidnapped in London", Sun pada tahun 1887, mendengar berita akan dibukanya Sekolah Tinggi Kedokteran Tiongkok-Barat Hong Kong (sekarang menjadi Fakultas Kedokteran Li Ka Shing, Universitas Hong Kong) dan ia segera mengambil kesempatan yang ditawarkan untuk menjadi siswa di sekolah ini.[25] Akhirnya, dia mendapatkan lisensi praktik Kristen sebagai dokter medis pada tahun 1892.[2][11] Di kelasnya terdapat 12 siswa dan Sun adalah salah satu dari hanya dua siswa yang lulus.[26][27][28]

Diawal 1880-an, Sun Mei menyekolahkan adiknya di Sekolah ʻIolani, yang berada di bawah pengawasan Anglikan Britania Raya dan dipimpin oleh uskup Anglikan yang bernama Willis. Bahasa pengantar yang dignakan adalah bahasa Inggris. Meskipun Uskup Willis menekankan bahwa tidak ada yang dipaksa untuk memeluk agama Kristen, tetapi para siswa diminta untuk hadir di kapel pada hari Minggu. Di sekolah ʻIolani, Sun Wen pertama kali mengetahui ajaran kekristenan dan memberi kesan yang mendalam pada dirinya. Schriffin menulis bahwa Kristen memiliki pengaruh besar pada seluruh kehidupan politik Sun ke depannya.[29] Selanjutnya Sun dibaptis di Hong Kong oleh misionaris Amerika dari Gereja Kongregasional Amerika Serikat, mengabaikan kakaknya yang tidak setuju. Uskup Willis juga menjalin persahabatan dengan Sun.[1][30] Sun menjadi jemaat gereja To Tsai (道濟會堂, yang didirikan oleh London Missionary Society pada tahun 1888)[31] saat ia belajar pengobatan barat di Sekolah Tinggi Kedokteran Tiongkok-Barat (香港華人西醫書院). Sun menyatakan revolusi mirip dengan misi penyelamatan Gereja Kristen. Konversinya menjadi umat Kristen terkait dengan cita-cita revolusionernya guna mendorong kemajuan.[1]

Sun Yat-sen menikah dengan istri keduanya, Soong Ching-ling. Adik Soong Ching-ling bernama Soong May-ling, menikah dengan Chiang Kai-shek, sehingga kedua pemimpin ini menjadi saudara ipar melalui pernikahan dengan kakak beradik Soong. Ayah Soong Ching-ling adalah Charlie Soong, yang meraup keuntungan besar di bidang perbankan dan pencetakan Alkitab. Meskipun secara pribadi ia adalah teman Sun, tetapi ia marah ketika Sun mengumumkan niatnya untuk menikahi Ching-ling, karena Sun sudah menjadi seorang Kristen dan telah menikah serta memiliki tiga anak. Charlie menilai tindakan Sun berlawan dengan agama tradisional mereka.

 

Foto Sun Yat-sen (duduk, kedua dari kiri) dan teman-teman revolusionarisnya, Empat Bandit yang terdiri dari Yeung Hok-ling (kiri), Chan Siu-bak (duduk, kedua dari kanan), Yau Lit (kanan) dan Guan Jingliang (關景良) (berdiri) di Sekolah Tinggi Kedokteran Tiongkok-Barat Hong Kong.

Selama pemberontakan terhadap Dinasti Qing sekitar tahun 1888, Sun berada di Hong Kong bersama dengan kelompok pemikir revolusioner yang dijuluki Empat Bandit di Sekolah Tinggi Kedokteran Tiongkok-Barat.[32] Sun, menjadi semakin frustasi oleh pemerintahan Qing yang konservatif dan menolak untuk mengadopsi pengetahuan dari negara-negara barat yang berteknologi lebih maju, sehingga ia berhenti dari praktik medisnya dalam rangka untuk mengabdikan waktunya guna fokus mengubah Tiongkok.

Furen dan Xingzhonghui

Pada tahun 1891 Sun bertemu teman-teman revolusionernya di Hong Kong termasuk Yeung Ku-wan yang merupakan pemimpin dan pendiri Perhimpunan Sastra Furen,[33] yang menyebarkan gagasan untuk menggulingkan dinasti Qing. Pada tahun 1894, Sun menulis sebuah petisi berisi 8.000 karakter ke Raja Muda Zhili Li Hongzhang untuk mempresentasikan ide-idenya yang memodernisasi Tiongkok.[34][35][36] Ia pergi ke Tianjin, secara pribadi menyerahkan petisi itu kepada Li, tetapi tidak diizinkan untuk bertemu.[37] Setelah pengalamannya ini, Sun tidak ada pilihan lain kecuali kembali fokus meluncurkan revolusi. Ia meninggalkan Tiongkok menuju Hawaii dan mendirikan Xingzhonghui, yang berkomitmen untuk merevolusi kemakmuran di Tiongkok. Anggota Xingzhonghui terutama dari kalangan ekspatriat kelas bawah Tiongkok. Pada tahun 1894, Perhimpunan Sastra Furen bergabung ke dalam Xingzhonghui cabang Hong Kong.[33] Sun menjadi sekretaris dan Yeung Ku-wan menjabat sebagai presiden.[38] Mereka menyamarkan kegiatan mereka di Hong Kong dengan menggunakan nama perusahaan Qianheng (乾亨行).[39]

Perang Tiongkok-Jepang Pertama

Pada tahun 1895, Tiongkok menderita kekalahan serius selama Perang Tiongkok-Jepang Pertama. Ada dua jenis tanggapan. Salah satu tanggapan yaitu dari organisasi intelektual yang berpendapat bahwa pemerintah Manchu Qing dapat mengembalikan legitimasinya dengan melakukan modernisasi.[40] Menekankan bahwa menggulingkan Manchu akan mengakibatkan kekacauan dan Tiongkok akan dipecah-belah oleh imperialis. Kaum intelektual seperti Kang Youwei dan Liang Qichao mendukung tanggapan dengan inisiatif melakukan Reformasi Seratus Hari.[40] Di faksi lain, Sun Yat-sen dan tokoh lainnya seperti Zou Rong, menginginkan revolusi untuk menggantikan sistem dinasti dengan sistem negara modern berbentuk republik.[40] Reformasi Seratus Hari ternyata gagal pada tahun 1898.[41]

 

Plakat di London yang menandai lokasi sebuah rumah di 4 Warwick Court, WC1, tempat Sun Yat-sen pernah tinggal saat berada di pengasingan.

 

Surat dari Sun Yat-sen kepada James Cantlie, memberitahukan kepadanya bahwa ia telah menjadi Presiden Pemerintahan Republik Sementara Tiongkok, tertanggal 21 Januari 1912.

Pada 26 Oktober 1895, bertepatan dengan tahun kedua berdirinya Xingzhonghui, kelompok itu merencanakan untuk melakukan Pemberontakan Guangzhou Pertama terhadap pemerintahan Qing di Guangzhou.[35] Yeung Ku-wan yang akan memimpin pemberontakan mulai dari Hong Kong.[38] Namun, rencana tersebut bocor dan lebih dari 70 orang anggota, termasuk Lu Haodong, ditangkap oleh pemerintahan Qing. Pemberontakan itu gagal. Sun menerima bantuan keuangan dari kakak lelakinya yang tertua Sun Mei, yang menjual sebagian besar lahan peternakannya seluas 48,5 km² termasuk ternak-ternaknya di Hawaii.[16] Selain itu, anggota keluarga dan kerabat dekat Sun juga berlindung di rumah Sun Mei di Kamaole, Kula, Maui.[16][17][18][19]

Pengasingan di Jepang

Sun Yat-sen menjalani masa pengasingannya di Jepang. Dia didukung oleh seorang politisi Jepang bernama Tōten Miyazaki. Sebagian besar orang Jepang yang secara aktif bekerja dengan Sun karena termotivasi oleh Pan-Asianisme yang berlawanan dengan Imperialisme Barat.[42] Sewaktu di Jepang, Sun bertemu dan berteman dengan Mariano Ponce, yang di kemudian hari menjadi diplomat Republik Filipina Pertama.[43] Selama Revolusi Filipina dan Perang Filipina-Amerika, Sun membantu Ponce mendapatkan senjata dari Tentara Kekaisaran Jepang dan mengirimkannya ke Filipina. Dengan membantu Republik Filipina, Sun berharap bahwa rakyat Filipina akan menang dalam perang merebut kemerdekaannya sehingga ia dapat menggunakan negara kepulauan itu sebagai titik awal revolusinya nanti. Namun, ketika perang berakhir pada Juli 1902, Amerika muncul sebagai pemenang dalam perang 3 tahun yang pahit melawan Republik Filipina. Oleh sebab itu, mimpi kemerdekaan rakyat Filipina lenyap bersamaan dengan harapan Sun untuk berkolaborasi dengan Filipina guna melakukan revolusi di Tiongkok.[44]

Pemberontakan Huizhou di Tiongkok

Pada 22 Oktober 1900, Sun melakukan Revolusi Huizhou dengan menyerang kota Huizhou dan para pejabat otoritas di provinsi Guangdong.[45] Pemberontakan ini terjadi lima tahun setelah pemberontakan Guangzhou yang gagal. Kali ini, Sun meminta bantuan dari pihak Triad.[46] Akhirnya pemberontakan ini juga gagal. Miyazaki, yang turut serta dalam pemberontakan dengan Sun, menulis catatan berkenaan dengan upaya revolusioner ini dengan judul "Mimpi 33 tahun"(三十三年之夢) pada tahun 1902.[47][48]

Pengasingan berikutnya

Sun menjalani masa pengasingan bukan hanya di Jepang tetapi juga di Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada. Dia mengumpulkan uang untuk partai revolusionernya guna mendukung pemberontakan-pemberontakan yang dilakukannya di Tiongkok. Sementara aksi-aksi yang mengarah ke sana tidak jelas, pada tahun 1896 Sun Yat-sen ditahan di Kedutaan Besar Tiongkok di London. Dinas rahasia Kekaisaran Qing berencana untuk menyelundupkannya kembali ke Tiongkok untuk dieksekusi karena tindakan-tindakan revolusionernya.[49] Dia dibebaskan 12 hari kemudian setelah melalui berbagai upaya yang dilakukan oleh James Cantlie, surat kabar The Globe dan The Times serta Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan, sehingga Sun dianggap sebagai pahlawan di Britania Raya.[50] James Cantlie adalah mantan guru Sun di Sekolah Tinggi Kedokteran Tiongkok-Barat, ia tetap bersahabat dengan Sun hingga akhir hayat dan sempat menulis biografi awal tentang Sun.[51]

Tiandihui dan perjalanan ke luar negeri

Sekte "Paguyuban Langit dan Bumi" atau yang disebut Tiandihui sudah ada sejak lama.[52] Sun Yat-sen menggunakan organisasi ini terutama untuk meningkatkan aktvitas perjalanan ke luar negeri guna mendapatkan dukungan keuangan dan sumber daya lebih banyak untuk meluncurkan aksi-aksi revolusinya.[52] Menurut New York Times "Sun Yat-sen meninggalkan desanya di Guangdong, Tiongkok selatan, pada tahun 1879 dan tinggal bersama kakak lelakinya di Hawaii. Dia akhirnya kembali ke Tiongkok dan tinggal Hong Kong pada tahun 1883. Di sanalah dia menerima pendidikan Barat, iman Kristiani, dan uang untuk revolusi."[53] Sun Yat-sen menyadari bahwa Tiongkok perlu berubah. Dia tahu bahwa satu-satunya cara agar Tiongkok bisa berubah dan menjadi modern adalah dengan menggulingkan Dinasti Qing.

Menurut Lee Yun-ping, ketua masyarakat sejarah Tiongkok, Sun membutuhkan akta lahir untuk bisa masuk ke Amerika Serikat karena pada saat itu diberlakukan Undang-Undang Eksklusi Tionghoa dan dia bisa ditolak masuk.[54] Dalam upayanya yang pertama untuk memasuki Amerika Serikat, ia ditahan. Ia dibebaskan dengan jaminan 17 hari kemudian.[54] Pada bulan Maret 1904, ketika tinggal di Kula, Maui, Sun Yat-sen memperoleh akta lahir Hawaii yang dikeluarkan oleh Territory of Hawaii. Akta tersebut menyatakan bahwa "ia dilahirkan di Kepulauan Hawaii pada tanggal 24 Nopember 1870".[55][56] Dia membuang akta lahir itu yang telah berhasil membantunya menghindari Undang-Undang Eksklusi Tionghoa.[56] Data resmi Amerika Serikat menunjukkan bahwa Sun memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat, dia pindah ke Tiongkok bersama keluarganya pada usia 4 tahun, setelah itu kembali lagi ke Hawaii 10 tahun kemudian.[57]

  • Sejarah Republik Tiongkok
  • Tiga Prinsip Rakyat (San Min Chu-i / Sānmín zhǔyì)
  • ROC Government Biography
  • Dr. Sun Yat-Sen Foundation of Hawaii: A virtual library on Dr. Sun in Hawaii including sources for six visits Diarsipkan 2005-03-01 di Wayback Machine.
  • Dr. Sun Yat-sen's "immigration" into the US with his successfully claimed (but of course illicit) "Certificate of Hawaiian birth" NARA Government documents cf. also Dr. Sun Yat-sen Foundation Hawaii, 5th visit Diarsipkan 2005-03-11 di Wayback Machine.
  • Sun Yat-sen in Hong Kong, from HKU website Diarsipkan 2007-06-07 di Wayback Machine.

Sun Yat-sen

Jabatan politik
Didahului oleh:
-
Presiden Republik China
1 Januari 1912–1 April 1912
Diteruskan oleh:
Yuan Shi-kai
Didahului oleh:
-
Ketua Partai Kuomintang
1894–1925
Diteruskan oleh:
Zhang Renjie

  1. ^ a b c Soong, (1997) p. 151-178
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o Singtao daily. Saturday edition. 23 October 2010. 特別策劃 section A18. Sun Yat-sen Xinhai revolution 100th anniversary edition 民國之父.
  3. ^ a b c d "Chronology of Dr. Sun Yat-sen". National Dr. Sun Yat-sen Memorial Hall. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-23. Diakses tanggal 15 March 2013. 
  4. ^ "1925: Sun Yat-sen Wafat". Media Indonesia. Diakses tanggal 04 April 2018.  Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
  5. ^ Barth, Rolf F.; Chen, Jie (2 September 2016). "What did Sun Yat-sen really die of? A re-assessment of his illness and the cause of his death". Chinese Journal of Cancer. 35 (1): 81. doi:10.1186/s40880-016-0144-9. PMC 5009495  . PMID 27586157. 
  6. ^ "Three Principles of the People". Encyclopedia Britannica. Diakses tanggal 15 May 2017. 
  7. ^ Schoppa, Keith R. [2000] (2000). The Columbia Guide to Modern Chinese History. Columbia university press. ISBN 0231500378, ISBN 9780231500371. p 73, 165, 186.
  8. ^ Sun Yat-sen (3 August 1924). "三民主義:民生主義 第一講 [Three Principles of the People : People's living]". 國父全集 [Father of the nation's scripts]. 中山學術資料庫系統 (dalam bahasa Tionghoa). hlm. 0129–0145. Diakses tanggal 30 December 2019. 我們國民黨提倡民生主義,已經有了二十多年,不講社會主義,祇講民生主義。社會主義和民生主義的範圍是甚麼關係呢?近來美國有一位馬克思的信徒威廉氏,深究馬克思的主義,見得自己同門互相紛爭,一定是馬克思學說還有不充分的地方,所以他便發表意見,說馬克思以物質為歷史的重心是不對的,社會問題才是歷史的重心;而社會問題中又以生存為重心,那才是合理。民生問題就是生存問題...... 
  9. ^ Wang, Ermin (王爾敏) (April 2011). 思想創造時代:孫中山與中華民國. Showwe Information Co., Ltd. hlm. 274. ISBN 978-986-221-707-8. 
  10. ^ Wang, Shounan (王壽南) (2007). Sun Zhong-san. Commercial Press Taiwan. hlm. 23. ISBN 978-957-05-2156-6. 
  11. ^ a b 游梓翔 (2006). 領袖的聲音: 兩岸領導人政治語藝批評, 1906–2006. Wu-Nan Book Inc. hlm. 82. ISBN 978-957-11-4268-5. 
  12. ^ 作者:门杰丹 (4 December 2003). "浓浓乡情系中原—访孙中山先生孙女孙穗芳博士". chinanews.com (dalam bahasa Chinese). Diakses tanggal 30 July 2012.  Parameter |trans_title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Hapus pranala luar di parameter |work= (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link) Templat:Google translation
  13. ^ Sun Yat-sen . Stanford University Press. 1998. hlm. 24. ISBN 978-0-8047-4011-1. 
  14. ^ "Sun Yat Sen Biography - Dr Sun Yat- Sen Childhood, Life, Timeline". Famous People. 2012 [last update]. Diakses tanggal 15 September 2012.  Periksa nilai tanggal di: |year= (bantuan); Hapus pranala luar di parameter |work= (bantuan)[butuh sumber yang lebih baik]
  15. ^ Gonschor, Lorenz (2 January 2017). "Revisiting the Hawaiian Influence on the Political Thought of Sun Yat-sen". The Journal of Pacific History. 52 (1): 52–67. doi:10.1080/00223344.2017.1319128. ISSN 0022-3344.  Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  16. ^ a b c Kubota, Gary (20 August 2017). "Students from China study Sun Yat-sen on Maui". Star-Advertiser. Honolulu. Diakses tanggal 21 August 2017. 
  17. ^ a b KHON web staff (3 June 2013). "Chinese government officials attend Sun Mei statue unveiling on Maui". KHON2. Honolulu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 August 2017. Diakses tanggal 21 August 2017. 
  18. ^ a b "Sun Yat-sen Memorial Park". Hawaii Guide. Diakses tanggal 21 August 2017. 
  19. ^ a b "Sun Yet Sen Park". County of Maui. Diakses tanggal 21 August 2017. [pranala nonaktif permanen]
  20. ^ "Dr. Sun Yat-Sen (class of 1882)". Iolani School website. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-20. Diakses tanggal 2014-01-01. 
  21. ^ Brannon, John (16 August 2007). "Chinatown park, statue honor Sun Yat-sen". Honolulu Star-Bulletin. Diakses tanggal 17 August 2007. Sun graduated from Iolani School in 1882, then attended Oahu College—now known as Punahou School—for one semester. 
  22. ^ "基督教與近代中國革命起源:以孫中山為例". Big5.chinanews.com:89. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-28. Diakses tanggal 26 September 2011. 
  23. ^ "歷史與空間:基督教與近代中國革命的起源──以孫中山為例 – 香港文匯報". Paper.wenweipo.com. 2 April 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-27. Diakses tanggal 26 September 2011. 
  24. ^ "中山史蹟徑一日遊". Lcsd.gov.hk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-02. Diakses tanggal 26 September 2011. 
  25. ^ Yat-sen, Sun. Kidnapped in London. 
  26. ^ HK university. [2002] (2002). Growing with Hong Kong: the University and its graduates: the first 90 years. ISBN 962-209-613-1, ISBN 978-962-209-613-4.
  27. ^ Singtao daily. 28 February 2011. 特別策劃 section A10. Sun Yat-sen Xinhai revolution 100th anniversary edition.
  28. ^ South China morning post. Birth of Sun heralds dawn of revolutionary era for China. 11 November 1999.
  29. ^ [1] Diarsipkan 2019-05-03 di Wayback Machine.,Sun Yat-sen and Christianity.
  30. ^ Bergère: 26
  31. ^ 中西區區議會 [Central & Western District Council] (2006), "孫中山先生史蹟徑 [Dr Sun Yat-sen Historical Trail]" (PDF), Dr. Sun Yat-sen Museum (dalam bahasa Chinese [& some English]), Hong Kong, China: Dr. Sun Yat-sen Museum, hlm. 30, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-02-24, diakses tanggal 15 September 2012  Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Hapus pranala luar di parameter |work= (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  32. ^ Bard, Solomon. Voices from the past: Hong Kong, 1842–1918. [2002] (2002). HK university press. ISBN 962-209-574-7, ISBN 978-962-209-574-8. pg 183.
  33. ^ a b Curthoys, Ann. Lake, Marilyn. [2005] (2005). Connected worlds: history in transnational perspective. ANU publishing. ISBN 1-920942-44-0, ISBN 978-1-920942-44-1. pg 101.
  34. ^ Wei, Julie Lee. Myers Ramon Hawley. Gillin, Donald G. [1994] (1994). Prescriptions for saving China: selected writings of Sun Yat-sen. Hoover press. ISBN 0-8179-9281-2, ISBN 978-0-8179-9281-1.
  35. ^ a b 王恆偉. (2005) (2006) 中國歷史講堂#5 清. 中華書局. ISBN 962-8885-28-6. p 146.
  36. ^ Bergère: 39–40
  37. ^ Bergère: 40–41
  38. ^ a b (Chinese) Yang, Bayun; Yang, Xing'an (November 2010). Yeung Ku-wan – A Biography Written by a Family Member. Bookoola. p. 17. ISBN 978-988-18-0416-7
  39. ^ "孫中山第一次辭讓總統並非給袁世凱 – 文匯資訊". Info.wenweipo.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-22. Diakses tanggal 26 September 2011. 
  40. ^ a b c Bevir, Mark. [2010] (2010). Encyclopedia of Political Theory. Sage publishing. ISBN 1-4129-5865-2, ISBN 978-1-4129-5865-3. pg 168.
  41. ^ Lin, Xiaoqing Diana. [2006] (2006). Peking University: Chinese Scholarship And Intellectuals, 1898–1937. SUNY Press. ISBN 0-7914-6322-2, ISBN 978-0-7914-6322-2. pg 27.
  42. ^ "JapanFocus". Old.japanfocus.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 March 2012. Diakses tanggal 26 September 2011. 
  43. ^ Thornber, Karen Laura. [2009] (2009). Empire of Texts in Motion: Chinese, Korean, and Taiwanese Transculturations of Japanese Literature. Harvard university press. pg 404.
  44. ^ Ocampo, Ambeth (2010). Looking Back 2. Pasig City: Anvil Publishing. hlm. 8–11. 
  45. ^ Gao, James Zheng. [2009] (2009). Historical dictionary of modern China (1800–1949). Scarecrow press. ISBN 0-8108-4930-5, ISBN 978-0-8108-4930-3. Chronology section.
  46. ^ Bergère: 86
  47. ^ 劉崇稜 (2004). 日本近代文學精讀. hlm. 71. ISBN 978-957-11-3675-2. 
  48. ^ Frédéric, Louis. [2005] (2005). Japan encyclopedia. Harvard university press. ISBN 0-674-01753-6, ISBN 978-0-674-01753-5. pg 651.
  49. ^ "Sun Yat-sen | Chinese leader". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-31. 
  50. ^ Contrary to popular legends, Sun entered the Legation voluntarily, but was prevented from leaving. The Legation planned to execute him, before returning his body to Beijing for ritual beheading. Cantlie, his former teacher, was refused a writ of habeas corpus because of the Legation's diplomatic immunity, but he began a campaign through The Times. The Foreign Office persuaded the Legation to release Sun through diplomatic channels.
    Source: Wong, J.Y. (1986). The Origins of a Heroic Image: SunYat Sen in London, 1896–1987. Hong Kong: Oxford University Press. 
    as summarized in
    Clark, David J.; Gerald McCoy (2000). The Most Fundamental Legal Right: Habeas Corpus in the Commonwealth. Oxford: Oxford University Press. hlm. 162. 
  51. ^ Cantlie, James (1913). Sun Yat Sen and the Awakening of China. London: Jarrold & Sons. 
  52. ^ a b João de Pina-Cabral. [2002] (2002). Between China and Europe: person, culture and emotion in Macao. Berg publishing. ISBN 0-8264-5749-5, ISBN 978-0-8264-5749-3. pg 209.
  53. ^ England, Vaudine (17 September 2007). "Hong Kong rediscovers Sun Yat-sen". The New York Times. Diakses tanggal 2017-11-21. 
  54. ^ a b 孫中山思想 3學者演說精采. World journal. 4 March 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 May 2013. Diakses tanggal 26 September 2011. 
  55. ^ "Sun Yat-sen: Certification of Live Birth in Hawaii". San Francisco, CA, USA: Scribd. Diakses tanggal 15 September 2012. 
  56. ^ a b Smyser, A.A. (2000). Sun Yat-sen's strong links to Hawaii. Honolulu Star Bulletin. "Sun renounced it in due course. It did, however, help him circumvent the Chinese Exclusion Act of 1882, which became applicable when Hawaii was annexed to the United States in 1898."
  57. ^ Department of Justice. Immigration and Naturalization Service. San Francisco District Office. "Immigration Arrival Investigation case file for SunYat Sen, 1904–1925" (PDF). Records of the Immigration and Naturalization Service, 1787–2004 ]. Washington, DC, USA: National Archives and Records Administration. hlm. 92–152. Templat:NARA catalog record. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 16 October 2013. Diakses tanggal 15 September 2012.  Note that one immigration official recorded that Sun Yat-sen was born in Kula, a district of Maui, Hawaii.

 

Artikel bertopik biografi tokoh ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sun_Yat-sen&oldid=21242362"


Page 2

1 Januari adalah hari pertama dalam kalender Gregorian maupun kalender Julian.

1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31  
  • 153 SM – Untuk pertama kalinya, konsul Romawi memulai tahun mereka di kantor pada 1 Januari.[1]
  • 45 SM – Kalender Julian mulai berlaku sebagai kalender sipil Kekaisaran Romawi, menetapkan 1 Januari sebagai tanggal baru tahun baru.[2]
  • 42 SM – Senat Romawi secara anumerta mendewakan Julius Caesar.[3]
  • 193 – Senat memilih Pertinax di luar keinginannya untuk menggantikan Commodus sebagai Kaisar Romawi.[4]
  • 404 – Saint Telemachus mencoba menghentikan pertarungan gladiatorial di amphitheater Romawi, dan dirajam sampai mati oleh orang banyak. Tindakan ini mengesankan Kaisar Kristen Honorius, yang mengeluarkan larangan bersejarah pada pertarungan gladiator.[5]
  • 417 – Kaisar Honorius memaksa Galla Placidia menikah dengan Constantius, jenderalnya yang terkenal (magister militum) (kemungkinan).[6]
  • 1001 – Pangeran Agung Stephen I dari Hongaria dinobatkan sebagai Raja Hongaria pertama oleh Paus Sylvester II (kemungkinan).[7]
  • 1068 – Romanos IV Diogenes menikah dengan Eudokia Makrembolitissa dan dimahkotai Kaisar Bizantium.[8]
  • 1259 – Michael VIII Palaiologos diproklamasikan sebagai kaisar bersama Kekaisaran Nicea dengan perwalian John IV Laskaris.[9]
  • 1438 – Albert II dari Habsburg dinobatkan sebagai Raja Hongaria.[10]
  • 1500 – Penjelajah Portugis Pedro Alvarez Cabral menemukan pantai Brasil.[11]
  • 1502 – Lokasi yang saat ini menjadi Rio de Janeiro, Brasil, pertama kali dijelajahi oleh Portugis.[12]
  • 1515 – Francis, Adipati Brittany yang berusia dua puluh tahun, menggantikan takhta Prancis setelah kematian ayah mertuanya, Louis XII.[13]
  • 1527 – Bangsawan Kroasia memilih Ferdinand I, Adipati Agung Austria sebagai Raja Kroasia dalam pemilihan 1527 di Cetin.[14]
  • 1600 – Skotlandia mengakui 1 Januari sebagai awal tahun, bukan 25 Maret.[15]
  • 1604 – The Mask of Indian and China Knights dibawakan oleh punggawa James VI dan I di Hampton Court.[16]
  • 1651 – Charles II dinobatkan sebagai Raja Skotlandia.[17]
  • 1700 – Rusia mulai menggunakan era Anno Domini alih-alih era Anno Mundi peninggalan Kekaisaran Bizantium.[18]
  • 1707 – John V diproklamasikan sebagai Raja Portugal dan Algarves di Lisbon.[19]
  • 1739 – Pulau Bouvet, pulau terjauh di dunia, ditemukan oleh penjelajah Prancis Jean-Baptiste Charles Bouvet de Lozier.[20]
  • 1772 – Cek perjalanan pertama, yang dapat digunakan di 90 kota di Eropa, diterbitkan oleh London Credit Exchange Company.[21]
  • 1773 –Himne yang kemudian dikenal sebagai "Amazing Grace", kemudian berjudul "1 Chronicles 17:16–17", pertama kali digunakan untuk mengiringi khotbah yang dipimpin oleh John Newton di kota Olney, Buckinghamshire, Inggris.[22]
  • 1776 – Perang Revolusi Amerika: Norfolk, Virginia dibakar oleh gabungan aksi Angkatan Laut Kerajaan dan Tentara Kontinental.[23]
  • 1776 – Jenderal George Washington mengibarkan bendera Amerika Serikat pertama, Grand Union Flag, di Prospect Hill.[24]
  • 1781 – Perang Revolusi Amerika: Seribu lima ratus tentara Resimen Pennsylvania ke-6 di bawah komando Jenderal Anthony Wayne memberontak melawan kamp musim dingin Tentara Kontinental di Morristown, New Jersey dalam Pemberontakan Garis Pennsylvania tahun 1781.[25]
  • 1788 – Edisi pertama The Times London, sebelumnya The Daily Universal Register, diterbitkan.[26]
  • 1801 – Persatuan legislatif Kerajaan Britania Raya dan Kerajaan Irlandia selesai, dan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia diproklamasikan.[27]
  • 1801 – Ceres, objek terbesar dan pertama yang diketahui di Sabuk Asteroid, ditemukan oleh Giuseppe Piazzi.[28]
  • 1804 – Kekuasaan Prancis berakhir di Haiti. Haiti menjadi republik mayoritas kulit hitam pertama dan negara merdeka kedua di Amerika Utara setelah Amerika Serikat.[29]
  • 1806 – Kalender Republik Prancis dihapuskan.[30]
  • 1808 – Amerika Serikat melarang impor budak.[31]
  • 1810 – Mayor Jenderal Lachlan Macquarie resmi menjadi Gubernur New South Wales.[32]
  • 1822 – Konstitusi Yunani tahun 1822 diadopsi oleh Majelis Nasional Pertama di Epidaurus.[33]
  • 1834 – Sebagian besar Jerman membentuk Zollverein serikat pabean, serikat semacam ini yang pertama antara negara-negara berdaulat.[34]
  • 1847 – "Mercy" Hospital pertama di dunia didirikan di Pittsburgh, Amerika Serikat, oleh sekelompok Sisters of Mercy dari Irlandia;[35] namanya akan terus menghiasi lebih dari 30 rumah sakit besar di seluruh dunia.
  • 1860 – Prangko Polandia pertama diterbitkan, menggantikan Prangko Rusia yang sebelumnya digunakan.[36]
  • 1861 – Pasukan liberal yang mendukung Benito Juárez memasuki Kota Meksiko.[37]
  • 1863 – Perang Saudara Amerika: Proklamasi Emansipasi berlaku di wilayah Konfederasi.[38]
  • 1877 – Ratu Victoria dari Kerajaan Inggris diproklamasikan sebagai Permaisuri India.[39]
  • 1885 – Dua puluh lima negara mengadopsi proposal Sandford Fleming untuk waktu standar (juga merupakan zona waktu).[40]
  • 1890 – Eritrea dikonsolidasikan menjadi koloni oleh pemerintah Italia.[41]
  • 1892 – Pulau Ellis mulai memproses imigran ke Amerika Serikat.[42]
  • 1898 – New York, New York mencaplok tanah dari county di sekitarnya, menciptakan City of Greater New York. Empat borough pertamanya, Manhattan, Brooklyn, Queens, dan The Bronx, bergabung pada 25 Januari dalam Staten Island untuk menciptakan kota modern dari lima borough.
  • 1899 – Kekuasaan Spanyol berakhir di Kuba.[43]
  • 1900 – Nigeria menjadi protektorat Inggris dengan Frederick Lugard sebagai komisaris tinggi.[44]
  • 1912 – Republik Tiongkok dideklarasikan sebagai sebuah negara.
  • 1915 – Perusahaan farmasi terkenal dari Jerman, Bayer, membuat aspirin dalam bentuk tablet, setelah sebelumnya dunia kedokteran menggunakannya dalam format puyer. Felix Hoffman, ahli kimia Jerman, yang bekerja di Bayer, menemukan formula untuk obat tersebut yang kemudian diberi nama Aspirin, obat penghilang rasa sakit terpopuler di dunia.
  • 1916 – Untuk pertama kalinya, darah yang telah disimpan dan didinginkan digunakan untuk transfusi darah. Transfusi yang berlangsung sukses ini dilakukan oleh The Royal Army Medical Corps (R.A.M.C), yang telah melakukan percobaan sejak tahun 1913. Transfusi darah memudahkan dan mempercepat proses pengobatan.
  • 1945 – Serangan Jerman untuk membebaskan kepungan atas kota Budapest, Operasi Konrad, dimulai.
  • 1947 – Perang lima hari lima malam antara tentara Indonesia melawan Belanda di Kota Palembang.
  • 1957 – Terbentuknya Provinsi Kalimantan Timur.
  • 1959 – Revolusi Kuba: Diktator Fulgencio Batista yang didukung oleh Amerika Serikat. melarikan diri ke Republik Dominika, setelah pasukannya mengalami kekalahan dalam Pertempuran Santa Clara dari pasukan gabungan gerilyawan komunis Kuba pimpinan Che Guevara dan pasukan Directorio Revolucionario Estudantil (DRE).
  • 1966 – Dua pesawat Dakota DC-3 milik Garuda Indonesia Airways (GIA), PK-GDU dan PK-GDE, bertabrakan di udara menjelang mendarat di Bandara Palembang dan jatuh di kawasan rawa di luar kota Palembang. Seluruh awak dan penumpangnya tewas.
  • 1973 – Britania Raya, Republik Irlandia dan Denmark bergabung di Uni Eropa.
  • 1981 – Yunani bergabung di Uni Eropa.
  • 1983 – Bandar Udara Kemayoran mulai berhenti beroperasi.
  • 1984 – Brunei menjadi negara merdeka penuh.
  • 1984 – Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dibuka secara resmi.
  • 1986 – Spanyol dan Portugal bergabung di Uni Eropa.
  • 1986 – Aruba merdeka dari Curaçao, tetapi masih berasosiasi secara bebas dengan Belanda.
  • 1993 – Cekoslowakia pecah menjadi dua negara: Ceko dan Slowakia.
  • 1995 – Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) didirikan.
  • 1995 – Austria, Finlandia dan Swedia bergabung di Uni Eropa.
  • 1999 – Mata uang Euro mulai digunakan secara elektronik.
  • 2002 – Mata uang Euro digunakan secara resmi dalam perdagangan di 12 negara anggota Uni Eropa.
  • 2002 – Peristiwa ledakan bom setelah malam tahun baru 2002.
  • 2007 – Adam Air Penerbangan 574 jatuh di Selat Makassar. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 102 tewas. Hingga saat ini korban dan bangkai pesawat tidak ditemukan.
  • 2007 – Rumania dan Bulgaria bergabung di Uni Eropa.
  • 2009 – Kebakaran di sebuah klub malam di Bangkok, Thailand yang menyebabkan 61 orang tewas.
  • 2017 – Kapal Zahro Express terbakar di Kepulauan Seribu, 23 orang tewas.
  • 2019 – Longsor di Cisolok, Sukabumi terjadi beberapa saat setelah malam Tahun Baru dan menewaskan setidaknya beberapa orang dan sisanya hilang.
  • 2019 – Serangan penabrakan kendaraan di Tokyo.
  • 2020 – Banjir melanda setelah seluruh Jabodetabek diguyur hujan selama 31 Desember 2019.
  • 1431 – Paus Aleksander VI, Paus (m. 1503).
  • 1484 – Huldrych Zwingli, tokoh gerakan Reformasi Protestan dari Swiss (m. 1531).
  • 1892 – Manuel Roxas, Presiden Filipina ke-5 (m. 1948).
  • 1911 – Achmad Nawir, kapten Hindia Belanda pada Piala Dunia 1938 (w. 1995).
  • 1930 – Gaafar M. Nimeiri, Presiden Sudan.
  • 1935 – Paul Revere, pahlawan perbudakan Amerika Serikat.
  • 1946 – Roberto Rivelino, pemain sepak bola legendaris Brasil.
  • 1957 – Ray Sahetapy, aktor Indonesia.
  • 1977 – Jerry Yan, personel grup musik F4.
  • 1981 – Mladen Petrić, pemain sepak bola Kroasia.
  • 1986 – Lee Sung-min, salah satu anggota boyband Super Junior.
  • 1988 – Marcel Gecov, pemain sepak bola Republik Ceko.
  • 1995 – Rachel Amanda, aktris Indonesia.
  • 1998 – Bio One, aktor Indonesia.
  • 2000 – Melati Putri Rahel Sesilia, anggota grup idola Indonesia JKT48
  • 2001 – Kim Min-Jeong, anggota Girlband Korea Selatan, Aespa
  • 1748 – Johann Bernoulli, matematikawan Swiss (l. 1667)
  • 1894 – Heinrich Hertz, fisikawan Jerman (l. 1857)
  • 1966 – Vincent Auriol, Presiden Republik Prancis ke-16 (l. 1884)
  • 1990 – T.B. Simatupang
  • 1992 – Grace Hopper, ilmuwan komputer dan perwira angkatan laut Amerika Serikat (l. 1906)
  • 1995 – Eugene Wigner, fisikawan dan matematikawan Amerika-Hungaria penerima Nobel (l. 1902)
  • 2013 – Patti Page, aktris dan penyanyi Amerika Serikat (l. 1927)
  • Tahun Baru Masehi
  • Hari Domain Publik
  • HUT Kodam II Sriwijaya
  • Haiti – Hari Kemerdekaan
  • Sudan – Hari Kemerdekaan
  • Kuba – Hari Pembebasan
  • Hari Terbentuknya Republik Tiongkok
  • Hari Terbentuknya Slowakia
  • Hari Keluarga Sedunia

  1. ^ Gordon, Arthur Ernest (1983). Illustrated Introduction to Latin Epigraphy. University of California Press. hlm. 229. ISBN 978-0-520-03898-1. 
  2. ^ Origines Kalendariae Italicae Nundinal Calendars of Ancient Italy, Nundinal of Calendar of Romulus, Calendar of Numa Pompilius, Calendar of the Decemvirs, Irregular Roman Calendar, and Julian Correctio Tables of the Roman Calendar, from V. C. 4 of Varro, B. C. 750, to V. C. 1108 A. D 355. 4 by Edward Greswell, B.D: Vol. 4. University Press. 1854. hlm. 103. 
  3. ^ Koortbojian, Michael (2013). The Divinization of Caesar and Augustus. Cambridge University Press. hlm. 29. ISBN 978-0-521-19215-6. 
  4. ^ Birley, Anthony R (6 December 2012). Marcus Aurelius: A Biography. Routledge. hlm. 15. ISBN 978-1-134-69569-0. 
  5. ^ The Catholic Worker. 1991. hlm. 6. 
  6. ^ Sivan, Hagith (15 September 2011). Galla Placidia: The Last Roman Empress. OUP USA. hlm. 67. ISBN 978-0-19-537912-9. 
  7. ^ Zsoldos, Attila (2001). Saint Stephen and his country: a newborn kingdom in Central Europe: Hungary. Lucidus. ISBN 9789638616395. 
  8. ^ Beihammer, Alexander Daniel (17 February 2017). Byzantium and the Emergence of Muslim-Turkish Anatolia, Ca. 1040-1130. Taylor & Francis. hlm. 134–. ISBN 978-1-351-98386-0. 
  9. ^ The Cambridge Medieval History Series volumes 1-5. Plantagenet Publishing. hlm. 1682–. GGKEY:G636GD76LW7. 
  10. ^ Henry Melvill Gwatkin; James Pounder Whitney; Joseph Robson Tanner (1936). The Cambridge Medieval History. Macmillan. hlm. 134. 
  11. ^ Legrand, Jacques (1989). Chronicle of the World. Eca, Publication. hlm. 444. ISBN 0-13-133463-8. 
  12. ^ Higgs, David (4 January 2002). Queer Sites: Gay Urban Histories Since 1600. Routledge. hlm. 138–. ISBN 978-1-134-72467-3. 
  13. ^ Bacon, James (1830). The Life and Times of Francis the First, King of France. E. Bull. hlm. 116–. 
  14. ^ Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica, inc., William Benton Publisher. 1973. ISBN 978-0-85229-173-3. 
  15. ^ Lindsay, Robert (1899). The Historie and Cronicles of Scotland: From the Slauchter of King James the First to the Ane Thousande Fyve Hundreith Thrie Scoir Fyftein Zeir. Society. 
  16. ^ Martin Butler, The Stuart Court Masque and Political Culture (Cambridge, 2008), p. 63.
  17. ^ Knight, Charles (1865). Charles Knight's school history of England, abridged from the Popular history of England. [With] Questions. hlm. 360–. 
  18. ^ The Lancet. J. Onwhyn. 1900. hlm. 351. 
  19. ^ De Puy, William Harrison (1908). The world-wide encyclopedia and gazetteer. The Christian herald. 
  20. ^ Simpson-Housley, Paul (11 March 2002). Antarctica: Exploration, Perception and Metaphor. Routledge. hlm. 69–. ISBN 978-1-134-89121-4. 
  21. ^ Robertson, Patrick (1974). The book of firsts. C. N. Potter : distributed by Crown Publishers. ISBN 9780517515778. 
  22. ^ Aitken, Jonathan (2007). John Newton: From Disgrace to Amazing Grace. Continuum. ISBN 978-0-8264-9383-5. 
  23. ^ Lossing, Benson John (1857). A Pictorial History of the United States: For School and Families. Mason Bros. hlm. 182. 
  24. ^ Almanac, Old Farmer's. "Flag Day 2020: Celebrating the American Flag". Old Farmer's Almanac. 
  25. ^ Watt, Gavin K. (1 March 1997). The Burning of the Valleys: Daring Raids from Canada Against the New York Frontier in the Fall of 1780. Dundurn. hlm. 269. ISBN 978-1-55488-312-7. 
  26. ^ Macmillan's Magazine. Macmillan and Company. 1879. 
  27. ^ Annual Register. 1802. hlm. 41. 
  28. ^ Schmadel, Lutz (2003). Dictionary of minor planet names (edisi ke-5th). Germany: Springer. hlm. 15. ISBN 978-3-540-00238-3. 
  29. ^ Finkelman, Paul (6 April 2006). Encyclopedia of African American History, 1619-1895: From the Colonial Period to the Age of Frederick Douglass Three-volume Set. Oxford University Press, USA. hlm. 1–. ISBN 978-0-19-516777-1. 
  30. ^ Brissaud, Jean (2001). A History of French Public Law. Beard Books. hlm. 551. ISBN 978-1-58798-101-2. 
  31. ^ Colton, George Hooker; Whelpley, James Davenport (1849). The American Review: A Whig Journal of Politics, Literature, Art, and Science. Wiley and Putnam. hlm. 565. 
  32. ^ "GOVERNOR MACQUARIE". The Sydney Morning Herald. National Library of Australia. 1 March 1913. hlm. 7. 
  33. ^ Blaustein, Albert P.; Flanz, Gisbert H. (1976). Constitutions of the Countries of the World. Oceana Publications. ISBN 9780379004670. 
  34. ^ Ploeckl, Florian (2019). "A Novel Institution: The Zollverein and the Origins of the Customs Union" (PDF). 
  35. ^ Brignano, Mary (September 2009). Beyond the Bounds: A History of UPMC. Dorrance Publishing. hlm. 159–. ISBN 978-1-4349-0283-2. 
  36. ^ The Stamp-collector's magazine. 1863. hlm. 1–. 
  37. ^ Kirkwood, Burton (2000). History of Mexico . Westport, CT: Greenwood Publishing Group, Incorporated. hlm. 103. ISBN 978-1-4039-6258-4. 
  38. ^ Masur, Louis P. (22 September 2012). Lincoln's Hundred Days. Harvard University Press. ISBN 978-0-674-07133-9. 
  39. ^ "Proclamation of Queen Victoria as Empress of India at the Imperial Assemblage, Delhi". The National Archives. Diakses tanggal 25 October 2018. 
  40. ^ Bartky, Ian R. (2007). One Time Fits All: The Campaigns for Global Uniformity. Stanford University Press. hlm. 272. ISBN 978-0-8047-5642-6. 
  41. ^ Tecle-Misghina, Belula (11 February 2015). Asmara - an urban history: Rivista L'architettura delle città - UNESCO Chair Series n. 1. Edizioni Nuova Cultura. hlm. 30–. ISBN 978-88-6812-354-3. 
  42. ^ Loughrey, Eithne (1999). Annie Moore: First in Line for America. Mercier Press Ltd. ISBN 978-1-85635-245-1. 
  43. ^ Steinberg, S. (26 December 2016). The Statesman's Year-Book 1965-66: The One-Volume ENCYCLOPAEDIA of all nations. Springer. hlm. 912–. ISBN 978-0-230-27094-7. 
  44. ^ Legrand, Jacques (1987). Chronicle of the 20th Century. Ecam Publication. hlm. 10. ISBN 0-942191-01-3. 

  • BBC: On This Day
  • The New York Times: On This Day
  • Historical Events on January 1
  • Today in Canadian History

31 Desember - 1 Januari - 2 Januari

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1_Januari&oldid=21411999"