Bagaimana pandangan stephen hawking tentang keberadaan tuhan

Kami melakukan sejumlah perubahan penting terkait Kebijakan Privasi dan Cookies dan kami ingin memberitahu Anda, apa arti langkah ini bagi Anda dan data Anda.

  • Coba lihat apa yang berubah

Kami dan para mitra kami menggunakan teknologi, seperti cookies, dan mengumpulkan data rambanan untuk memberikan Anda pengalaman daring terbaik dengan konten dan iklan yang ditampilkan disesuaikan dengan keperluan Anda. Mohon beritahu kami bila Anda setuju.

  • Terima pengambilan data dan lanjutkan

Pengaturan itu berlaku pada halaman AMP saja. Anda mungkin akan ditanya lagi untuk mengatur preferensi ketika Anda mengunjungi halaman non-AMP BBC.

Halaman ponsel yang Anda kunjungi dibuat dengan menggunakan teknologi AMP Google

Pengambilan data sangat diperlukan

Agar situs kami tetap berjalan, kami menyimpan sejumlah informasi terbatas dalam perangkat Anda tanpa persetujuan Anda.

Baca lebih jauh tentang informasi penting yang kami simpan di perangkat Anda untuk memastikan situs kami berjalan.

Kami menggunakan penyimpanan lokal untuk menyimpan preferensi yang Anda pilih dalam perangkat Anda.

Pengambilan data opsional

Bila Anda menyetujui pengambilan data pada halaman AMP, Anda mengizinkan kami menampilkan preferensi iklan Anda, yang relevan bagi Anda bila Anda berada di luar Inggris.

Baca lebih lanjut bagaimana kami menyesuaikan iklan di BBC dan mitra-mira iklan kami.

Anda dapat memilih untuk tidak menerima iklan yang disesuaikan dengan pilihan Anda dengan mengeklik "Tolak pengambilan data dan lanjutkan" di bawah ini. Anda tetap dapat melihat iklan, namun tak sesuai dengan pilihan Anda.

Anda dapat mengubah pengaturan dengan mengeklik "Pilihan iklan/Jangan sebarkan informasi saya" di catatan kaki, kapan saja.

  • Terima pengambilan data dan lanjutkan
  • Tolak pengambilan data dan lanjutkan

BBC News, Indonesia

Langsung ke konten

Keterangan gambar,

Stephen Hawking mengatakan alam semesta terbentuk secara spontan

Fisikawan terkemuka Stephen Hawking mengatakan alam semesta tercipta akibat hukum-hukum fisika tanpa campur tangan Tuhan.

Hawking sebelumnya berpendapat bahwa keberadaan Sang Pencipta tidak bertentangan dengan sains, tetapi dalam buku barunya Hawking mengatakan pembentukan alam semesta dalam peristiwa Big Bang merupakan konsekuensi tak terelakkan dari hukum-hukum fisika.

Dalam buku berjudul The Grand Design yang cuplikannya dimuat koran Inggris the Times, Hawking mengatakan pembentukan alam semesta tidak perlu melibatkan Tuhan.

Dalam buku barunya, fisikawan Inggris ini menggugat keyakinan Sir Isaac Newton bahwa alam semesta pasti dirancang oleh Tuhan karena semesta tidak mungkin terwujud dari chaos.

Untuk mendukung pendapatnya, Hawking antara lain menyebut temuan sebuah planet pada tahun 1992 yang mengorbit sebuah bintang yang bukan matahari kita.

"Temuan itu berarti kondisi keplanetan kita, dimana terdapat satu matahari dan kombinasi yang menguntungkan dalam jarak bumi matahari serta massa matahari, tidak begitu menakjubkan," kata Hawking.

Temuan itu menurut Hawking juga melemahkan bukti bahwa Bumi diciptakan untuk ummat manusia.

"Karena ada hukum gravitasi, alam semesta bisa dan memang terbentuk sendiri dari ketiadaan," kata Hawking.

Hawking mengatakan kehadiran Tuhan tidak diperlukan untuk memulai proses penciptaan alam semesta.

Buku baru Hawking ini ditulis bersama fisikawan Amerika Leonard Mlodinow dan akan diterbitkan tanggal 9 September.

Dalam bukunya yang terbit tahun 1988 berjudul A Brief History of Time, Profesor Hawking tampaknya menerima peran Tuhan dalam penciptaan alam semesta.

" Kalau kita bisa menemukan teori yang lengkap, teori itu merupakan kemenangan besar bagi akal manusia - karena dengan demikian kita akan tahu benak Tuhan," kata Hawking ketika itu.

Gito Yudha Pratomo | CNN Indonesia

Rabu, 22 Oct 2014 15:13 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan hal yang mencengangkan ketika fisikawan Stephen Hawking menegaskan bahwa dia adalah seorang ateis dan tidak mempercayai adanya Tuhan. Menurut Hawking, segala kehidupan dan kejadian di alam semesta dapat dijelaskan melalui sains.Tidak ada yang meragukan kecerdasan Hawking. Bahkan bisa dikatakan dia adalah salah satu orang paling cerdas yang ada di bumi dan pantas mendapat penghormatan yang tinggi. Tapi ketika dia berpendapat dan berkata bahwa Tuhan sebenarnya tidak ada, banyak orang yang kemudian meragukannya.Dikutip dari berbagai sumber, CNN Indonesia berhasil merangkum tiga argumen utama Hawking dalam melawan keberadaan Tuhan. Berikut adalah tiga argumen tersebut.
Tidak ada Tuhan, hanya ilmu pengetahuanArgumen pertama Hawking adalah mengatakan bahwa Tuhan adalah sebuah kesenjangan. Bahkan menurutnya manusia tidak memerlukan keberadaan Tuhan dan segala teori tentang keberadaan Tuhan dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan.Dalam sebuah buku Hawking pernah menulis, "Ketidaktahuan adalah cara alam yang menyebabkan orang di zaman kuno menciptakan dewa sebagai tuan atas setiap aspek kehidupan manusia."Hawking mengatakan bahwa ilmu pengetahuan saat ini telah menjelaskan bagaimana keberadaan Tuhan atau Dewa sebenarnya. Dia menganggap bahwa segala sesuatu di balik kekuatan Tuhan ata Dewa sebenarnya berasal dari alam, dan akan lebih tepat jika manusia memahami dunia serta alam semesta dengan menggunakan ilmu pengetahuan.

Ketidaktahuan yang membuat orang zaman kuno menciptakan dewa sebagai tuan atas setiap aspek kehidupanHawking
Menurut Hawking, dengan menggabungkan berbagai konsep dan mekanisme fisika secara bersama sama, manusia dapat melihat keberadaan Tuhan dan menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan adalah segalanya.

Dunia yang terbentuk sendiri

Anggapan bahwa alam semesta dibentuk atas kehendak Tuhan ternyata menjadi sesuatu yang mengganggu bagi para ateis, termasuk Hawking. Bahkan untuk membuktikan bahwa tidak ada intervensi Tuhan dalam pembentukan dunia, Hawking membuat beberapa teori.Pertama, dia menduga ada model ruang dan waktu. Namun ketika teori ruang dan waktu diragukan karena tidak dapat menjawab beberapa pertanyaan besar, Hawking mengubah pandangannya dan mengeluarkan teori baru yang mengatakan bahwa hukum gravitasi alam semseta yang membuat alam menciptakan dirinya sendiri dari ketiadaan.Menurutnya, penciptaan secara spontan adalah jawaban dari mengapa alam semesta ada. Hal ini tidak memerlukan keberadaan Tuhan untuk mengatur alam semesta terjadi.Namun seorang jurnalis sains, Tim Radford menentang teori ini. Radford mengatakan bahwa hukum kuantum dan fisika relativistik merupakan hal yang dapat diterima oleh masyarakat. Luas, namun dengan mengatakan bahwa teori ini dapat menggantikan keberadaan Tuhan adalah hal yang mustahil.“Gaya ini tidak dapat diidentifikasi oleh instrumen atau dipahami dengan matematika. Namun seluruhnya mengandung kemungkinan mencakup zat yang Maha Tahu, Maha Hadir dan Maha Kuasa (Tuhan) dan itu adalah sebuah misteri besar,” kata Radford.

Bagaimana pandangan stephen hawking tentang keberadaan tuhan

Tidak ada keajaiban

Tuhan dan mukjizat adalah sesuatu yang tidak dipercayai oleh Hawking. Sebaliknya, dia mengatakan bahwa kedua hal ini adalah konsep determinisme ilmiah yang menyiratkan bahwa tidak ada keajaiban atau mukjizat kecuali untuk hukum hukum alam.Hawking percaya bahwa hukum alam tidak bisa dilanggar dan melanggar dengan cara apapun. Dengan demikian, kesimpulan yang dia ungkapkan adalah Tuhan dan kitab suci merupakan sesuatu yang tidak diakui eksistensinya.Seluruh teori Hawking mengenai keberadaan Tuhan langsung memicu perdebatan, terutama dari para agamawan. “Fisika tidak bisa begitu saja menciptakan sesuatu dari kehampaan,” ujar Uskup Agung Canterbury, Dr. Rowan Williams kepada CNN.Sementara itu, Ibrahim Mogra dari Majelis Muslim Inggris menyatakan menyerukan hal serupa. Ia tak sependapat dengan teori Tuhan dari Hawking."Jika diamati, alam semesta dan semua hal yang telah diciptakan, hal itu memperlihatakan bahwa ada ‘sesuatu’ yang membuatnya terwujud, dan itu Yang Maha Kuasa,” jelas Ibrahim.Isi buku Hawking yang menceritakan keberadaan Tuhan memang sempat dicekal, namun tetap dirilis di Amerika Serikat dan Inggris.

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA