Bagaimana menentukan teknik pengambilan sampel apa yang digunakan dalam skripsi

Foto: Unsplash

Teknik pengambilan sampel kuantitatif digunakan dalam penelitian ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data sampel guna menguji hipotesis yang disebutkan dalam penelitian.

Sampel adalah bagian populasi penelitian yang digunakan untuk memperkirakan hasil penelitian oleh para peneliti. Sedangkan teknik sampling merupakan bagian dari metodologi statistika yang berkaitan dengan cara-cara pengambilan sampel.

Terdapat beberapa teknik pengambilan sampel kuantitatif yang akan dijelaskan dalam artikel ini, simak terus ya!

Teknik Pengambilan Sampel Kuantitatif

Berikut ini adalah beberapa jenis teknik pengambilan sampel kuantitatif yang biasanya digunakan dalam suatu penelitian ilmiah:

Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Pengambilan sampel acak sederhana kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian dengan menggunakan nomor undian.

Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)

Metode pengambilan sampel kuantitatif dengan pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam memilih sampel penelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel dari 100 orang, maka jumlah kelompok intervalnya 100/10=10.

Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)

Metode ini mengambil sampel berdasarkan tingkatan tertentu, misalnya penelitian mengenai perilaku karyawan pada masing-masing divisi.

Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)

Cluster Sampling merupakan teknik sampling secara berkelompok. Pengambilan sampel jenis ini dilakukan berdasar kelompok / area tertentu, untuk meneliti tentang suatu hal pada bagian-bagian yang berbeda di dalam suatu instansi.

Teknik Pengambilan Sampel Acak Bertingkat (Multi Stage Sampling)

Proses pengambilan sampel jenis ini dilakukan secara bertingkat. Baik itu bertingkat dua, tiga atau lebih.

Demikian, semoga bermanfaat. (adelliarosa)

Bagaimana menentukan teknik pengambilan sampel apa yang digunakan dalam skripsi
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Bailey dalam juga menyatakan “We can define a sample as a sub set or portion of the total population”, maksudnya bahwa sampel penelitian ini merupakan sebagian dari seluruh populasi.

Dengan demikian sampel adalah suatu bagian (subset) dari populasi yang dianggap mampu mewakili populasi yang akan diteliti.

Lebih lanjut Suharsimi Arikunto (1998) memaparkan cara-cara pengambilan sampel (sampling), antara lain:

a.      Sampel random, atau sampel acak, atau sampel campur

Peneliti mencampur subyek-subyek dalam populasi yang dianggap sama, dengan demikian peneliti memiliki hak yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan dipilih sebagai sampel.

b.      Sampel berstrata (stratified sample)

Sampel yang diambil dari populasi dianggap memiliki strata atau tingkat-tingkat, sehingga tidak dapat menggunakan teknik random.

c.       Sampel wilayah, atau (area probability sample)

Sampel yang tidak berstrata tapi memiliki perbedaan ciri antara wilayah yang satu dengan yang lain, yaitu dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi.

d.      Sampel proporsi atau sampel imbangan (propotional sample)

Pengambilan sampel ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata dan atau wilayah, dimana banyaknya subyek yang belum tentu berstrata dan atau perbedaan ciri wilayah yang tidak sama, sehingga ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata dan atau wilayah.

e.      Sampel bertujuan (purposive sample)

Yaitu teknik pengumpulan sumber informasi yang tersedia secara tepat dimaksudkan untuk mengoptimalkan informasi dari target yang lebih spesifik, atau sesuai dengan criteria yang diinginkan oleh peneliti.

Pengambilan sampel didasarkan atas tujuan tertentu dengan perimbangan seperti : fokus penelitian, pertimbangan ilmiah, alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana, sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.

f.        Sampel kuota (quota sample)

Pengambilan sampel ini mendasarkan pada jumlah subyek yang sudah ditentukan, yang memenuhi persyaratan ciri-ciri populasi, tanpa menghiraukan dari mana asal subyek tersebut.

g.      Sampel kelompok (cluster sample)

Pengambilan sampel berdasarkan kelompok-kelompok subyek, seperti kelompok pedagang, petani, maupun nelayan.

h.      Sampel kembar (double sample)

Pengambilan sampel menggunakan dua sampel sekaligus.

Mengenai penentuan besarnya sampel Suharsimi Arikunto mengemukakan di dalam pengambilan sampel apabila subyeknya kurang dari 100 diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10% – 15% atau 20% – 25% atau lebih.

Sampel random, atau sampel acak,

Incoming search terms:

Bagaimana menentukan teknik pengambilan sampel apa yang digunakan dalam skripsi

Teknik sampling dalam penelitian berdasarkan statistikian dan pakar akan dijelaskan pada kesempatan ini. Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel. Jadi, sebuah penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah teknik dalam menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek penelitian.

Dalam artikel ini akan dikupas habis perihal bagaimana cara kita menentukan atau menarik sampel dari sebuah populasi, agar kita lebih mudah untuk melakukan penelitian di lapangan. Jadi jangan kemana-mana dulu, silahkan baca sampai habis lalu kemudian renungkan. Semoga nantinya tulisan ini dapat membantu.

Bagaimana menentukan teknik pengambilan sampel apa yang digunakan dalam skripsi

Pengertian Teknik Sampling Menurut Ahli

Apa yang dimaksud dengan Teknik Pengambilan Sampel? Berikut adalah pengertiannya berdasarkan para ahli:

Pengertian teknik pengambilan sampel menurut Sugiyono (2001) adalah: Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2001: 56).

Pengertian teknik pengambilan sampel menurut Margono (2004) adalah: Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.

Baca Juga: Populasi dan Sampel.

Langkah Dalam Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Dalen (1981), beberapa langkah yang harus diperhatikan peneliti dalam menentukan sampel, yaitu: 1. Menentukan populasi, 2. Mencari data akurat unit populasi, 3. Memilih sampel yang representative,

4. Menentukan jumlah sampel yang memadai.

Jenis Teknik Penentuan Sampel

Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik pengambilan sampel yang digunakan. Teknik sampling berdasarkan adanya randomisasi, yakni pengambilan subyek secara acak dari kumpulannya, dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu sampling nonprobabilitas dan sampling probabilitas. Teknik-teknik sampling tersebut dapat dilihat pada skema berikut.

Bagaimana menentukan teknik pengambilan sampel apa yang digunakan dalam skripsi

Baca juga: Metode Penelitian.

Menurut Sugiyono (2001), untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Secara skematis ditunjukkan pada diagram berikut ini:

Bagaimana menentukan teknik pengambilan sampel apa yang digunakan dalam skripsi
Teknik Sampling

Dari diagram di atas menjelaskan pada kita bahwasanya teknik penentuan sampel dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Teknik pengambilan sampel pertama adalah Probability Sampling dan kedua adalah Nonprobability Sampling.

Yang termasuk ke dalam kelompok probability sampling antara lain: simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan area (cluster) sampling (disebut juga dengan sampling menurut daerah).

Sedangkan yang termasuk ke dalam jenis nonprobability sampling antara lain: sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.

Baca juga: metodologi penelitian.

Berikut penjelasannya:

1. Probability Sampling

Probability sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan probability sampling, maka pengambilan sampel secara acak atau random dari populasi yang ada.

Teknik sampel probability sampling meliputi:

a. Simple Random Sampling

Simple Random Sampling dinyatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Maka setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasinya. Cara tersebut dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

Teknik tersebut dapat dipergunakan bila jumlah unit sampling dalam suatu populasi tidak terlalu besar. Cara pengambilan sampel dengan simple random sampling dapat dilakukan dengan metode undian, ordinal, maupun tabel bilangan random.

Bagaimana menentukan teknik pengambilan sampel apa yang digunakan dalam skripsi

Untuk penentuan sample dengan cara ini cukup sederhana, tetapi dalam prakteknya akan menyita waktu. Apalagi jika jumlahnya besar, sampelnya besar.

b. Proportionate Stratified Random Sampling

Proportionate Stratified Random Sampling biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

Kelemahan dari cara ini jika tidak ada investigasi mengenai daftar subjek maka tidak dapat membuat strata.

c. Disproportionate Stratified Random Sampling

Disproportionate Stratified Random Sampling digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional.

Bagaimana menentukan teknik pengambilan sampel apa yang digunakan dalam skripsi

d. Cluster Sampling (Area Sampling)

Cluster Sampling (Area Sampling) juga cluster random sampling. Teknik pengambilan sampel ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.

Kelemahan teknik pengambilan sampel ini dapat dilihat dari tingkat error samplingnya. Jika lebih banyak di bandingkan dengan pengambilan sampel berdasarkan strata karena sangat sulit memperoleh cluster yang benar-benar sama tingkat heterogenitasnya dengan cluster yang lain di dalam populasi.

2. Nonprobability sampling

Nonprobability sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis teknik sampling ini antara lain:

a. Sampling Sistematis atau Systematic Sampling

Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

b. Sampling Kuota atau Quota Sampling

Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah jatah terpenuhi, maka pengumpulan data dihentikan.

Teknik ini biasanya digunakan dan didesain untuk penelitian yang menginginkan sedikit sampel dimana setiap kasus dipelajari secara mendalam. Dan bahayanya, jika sampel terlalu sedikit, maka tidak akan dapat mewakili populasi.

c. Sampling Aksidental atau Accidental Sampling

Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data.

Dalam teknik sampling aksidental, pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu. Peneliti langsung saja mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui.

d. Sampling Purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Maka dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian atau permasalahan penelitian.

e. Sampling Jenuh

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasinya relatif kecil, kurang dari 30 orang. Sampel jenuh disebut juga dengan istilah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

f. Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel yang awal mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Dan begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel makin lama makin banyak. Ibaratkan sebuah bola salju yang menggelinding, makin lama semakin besar. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel purposive dan snowball.

Bagaimana menentukan teknik pengambilan sampel apa yang digunakan dalam skripsi
teknik pengambilan sampel. Sumber: https://www.questionpro.com/

Pemilihan Jenis Teknik Penetapan Sampel

Pemilahan jenis teknik pengambilan sampel probabilitas dan nonprobabilitas didasarkan adanya randomisasi atau keacakan, yakni pengambilan subjek secara acak dari kumpulannya. Dalam hal randomisasi berlaku, setiap subjek penelitian memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan anggota sampel sejalan dengan anggapan bahwa pada dasarnya probabilitas distribusi kejadian ada pada seluruh bagian.

Baca juga: Menghitung Besar Sampel Penelitian.

Tujuan Teknik Pengambilan Sampel

Apa tujuan utama dari pengambilan sampel?

Tujuan pengambilan sampel menurut ahli adalah (Soegeng dalam Tahir):

  1. Mengurangi jumlah objek atau orang yang diteliti, jumlah tenaga yang terlibat, waktu yang diperlukan, dan biaya yang harus dikeluarkan.
  2. Membuat simpulan atau ringkasan dari fenomena yang sangat banyak jumlahnya
  3. Menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi, ciri-ciri khas individual diabaikan. (Soegeng dalam Tahir, 2011:37).

Tujuan pengambilan sampel menurut Sugiarto dalam Martono (2010:75)

  1. Apabila kita tidak mungkin mengamati seluruh anggota populasi yang ada, hal tersebut dapat terjadi jika anggota populasi sangat banyak.
  2. Pengamatan terhadap seluruh anggota populasi dapat bersifat merusak.
  3. Menghemat biaya, waktu dan tenaga yang digunakan.
  4. Mampu memberikan suatu informasi yang akurat, lebih menyeluruh dan mendalam (komprehensif). (Martono, 2011:75).

Pemilihan teknik pengambilan sampel harus berdasarkan 2 hal penting yaitu, reliabilitas dan efisiensi. Sampel yang reliable adalah sampel yang memiliki reliabilitas tinggi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin kecil kesalahan sampling, reliabilitas sampling semakin rendah. Jika dikaitkan dengan varian nilai statistiknya berlaku kriteria bahwa semakin rendah varian, maka reliabilitas sampel yang diperoleh semakin tinggi pula.

Demikian statistikian telah membahas dan menguraikan secara singkat perihal teknik sampling berdasarkan para ahli. Intinya, dalam artikel ini telah dijelaskan bagaimana cara anggota populasi untuk menjadi sampel dalam penelitian. Dan begitu pula dalam artikel ini telah dijelaskan alasan mengapa kita harus menggunakan sampel dari pada menggunakan keseluruhan populasi penelitian.

Baca Juga: Populasi dan Sampel Penelitian.

Semoga dapat bermanfaat.

Bagaimana menentukan teknik pengambilan sampel apa yang digunakan dalam skripsi