Bagaimana cara menerapkan pengetahuan tentang penyelamatan kecelakaan di alam bebas

Bagaimana cara menerapkan pengetahuan tentang penyelamatan kecelakaan di alam bebas

Banyaknya kecelakaan yang terjadi adalah dikarenakan oleh faktor human error (kurangnya kehati-hatian dalam melakukan aktifitas) terlebih dalam aktifitas yang memiliki resiko dan membutuhkan perhatian tinggi. Kecelakaan bisa terjadi kepada siapa saja termasuk orang yang berpengalaman apalagi yang tidak memiliki pengalaman.

Untuk memberikan bantuan (pertolongan) kepada korban, para personel penyelamat (rescuer) diperlukan memiliki kemampuan penyelamatan. Kemampuan ini secara dasarnya adalah sama, namun secara khusus kemampuan tersebut akan berkaitan dengan jenis dari penyelamatan itu sendiri.

Rescue

Berikut ini beberapa macam tindak penyelamatan (rescuing) :

1. Air Rescue (Penyelamatan di Udara)

Air Rescue adalah penyelamatan korban yang berada di suatu kawasan dengan melalui udara. Kawasan penyelamatan lebih umum bisa di laut atau di darat. Hanya saja para tim rescuer menggunakan jalur udara untuk memudahkan pertolongan. Kejadian yang mungkin menggunakan tim Air Rescue adalah ketika akses untuk menuju lokasi korban lebih sulit jika melewati jalur darat atau tidak adanya jalur darat seperti di laut. Air Rescue berkaitan dengan Helli Rescue, namun lebih umum alat transportasi dan perlengkapan yang dipergunakan bila dibandingkan dengan  Helli Rescue.

2. Helli Rescue (Penyelamatan dengan Helikopter)

Helli Rescue merupakan tindakan penyelamatan korban dengan mempergunakan helikopter sebagai media atau alat transportasi menuju lokasi korban. Helli Rescue sama halnya dengan Air Rescue yang memerlukan kemampuan dan keahlian berada di udara. Di Indonesia Helli Rescue terbatas karena perlengkapan dan helikopternya merupakan alat transportasi yang tidak umum dipergunakan. Sebagian besar Helli Rescue di Indonesia hanya dimiliki oleh instansi khusus kepemerintahan. Di luar negeri Helli Rescue sudah dikembangkan oleh pihak-pihak swasta dan lembaga-lembaga independent lainnya.

3. Water Rescue (Penyelamatan di Air)

Water Rescue merupakan tindakan penyelamatan kepada korban yang berada di medan berair khususnya di sungai, rawa dan danau. Keahlian khusus yang dbutuhkan oleh rescuer di medan ini adalah kemampuan berenang dan menyelam. Water Rescue hampir mirip dengan sea rescue, namun sea rescue dikhususkan untuk medan pada daerah laut.

4. Sea Rescue (Penyelamatan di Laut)

Sea Rescue adalah tindakan penyelamatan kepada korban yang berada di kawasan laut. Sea Rescue juga membutuhkan seorang rescuer yang mampu berenang dan menyelam di kawasan laut yang dalam. Tidak hanya kemampuan dasar berenang dan menyelam saja yang diperlukan pada sea rescue keahlian dan teknik yang berkaitan dengan daerah laut juga diperlukan di sini.

5. High Angle Rescue atau Vertical Rescue (Penyelamatan di Ketinggian)

High Angle Rescue atau juga disebut dengan istilah lainnya yaitu Vertical Rescue adalah tindakan penyelamatan kepada korban yang berada di daerah yang tinggi seperti tebing, menara, gedung atau bangunan yang tinggi. Resiko yang nyata bagi seorang vertical rescuer di medan seperti ini adalah terjatuh. Untuk itu kemampuan dan keberaniannya berada di daerah yang tinggi merupakan suatu kebutuhan yang penting dikuasai.

6. Mountain Rescue (Penyelamatan di Gunung)

Mountain Rescue adalah tindakan penyelamatan korban yang berada di daerah gunung atau pegunungan. Dibutuhkan kemampuan seorang rescuer yang bisa bertahan di daerah gunung dan mengenal baik tentang gunung. Sebagian besar korban yang terjadi di kawasan ini adalah para pendaki yang disebabkan oleh tersesat, kecelakaan atau disebabkan oleh human error lainnya.

7. Jungle Rescue (Penyelamatan di Hutan Rimba)

Jungle Rescue merupakan tindakan penyelamatan korban yang berada di hutan rimba. Jungle Rescueberkaitan dengan Mountain Rescue. Kadang medan yang ditempuh memiliki ciri masuk ke dalam kategori hutan dan juga daerah gunung. Permasalahan yang muncul dari korban bisa mirip dengan yang ada pada Mountain Rescue. Daerah yang memiliki kombinasi antara hutan dan gunung umumnya ada di kawasan tropis katuristiwa. Di Indonesia ada di daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya.

8. Fire Rescue (Penyelamatan di Daerah Kebakaran)

Fire Rescue adalah penyelamatan korban yang berada di daerah kebakaran. Umumnya kebakaran terjadi di kawasan yang ada penduduknya seperti kota. Faktor terjadinya kebakaran akan muncul sejalan dengan berkembangnya populasi dan kepadatann tempat tinggal daerah tersebut. Tidak menutup kemungkinan pula kebakaran itu terjadi di kawasan kecil seperti desa atau tidak ada penduduk seperti hutan, namun ini lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan daerah perkotaan.

Di Indonesia, tim rescuer yang sering kali menangani penyelamatan di daerah kebakaran dikenal baik dengan sebutan Pemadam Kebakaran. Rata-rata di setiap daerah memiliki Badan Pemadam Kebakaran ini baik itu yang dibentuk dari instansi kepemerintahan ataupun relawan dari masyarakat (Independent). Paling banyak para Fire Rescuer adalah dari pihak swasta yang mereka tidak terikat secara lansung dengan kepemerintahan dengan mengandalkan swadaya dari masyarakat untuk tetap bisa mengembangkan keahlian mereka.

Bagaimana cara menerapkan pengetahuan tentang penyelamatan kecelakaan di alam bebas

Bagaimana cara menerapkan pengetahuan tentang penyelamatan kecelakaan di alam bebas
Lihat Foto

KOMPAS.COM/DOK BASARNAS CILACAP

Anggota Basarnas melakukan operasi pencarian penjaring ikan yang tenggelam di Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (13/3/2020).

KOMPAS.com - Kecelakaan di air seperti tenggelam bisa terjadi kapanpun dan pada siapapun.

Penguasaan teknik penyelamatan di air menjadi hal yang sangat penting. Salah satu tujuannya agar bisa menghindari atau meminimalisir korban jiwa.

Definisi kecelakaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kejadian yang membuat orang celaka atau menderita kemalangan.

Kecelakaan di air bisa diartikan sebagai kejadian yang bisa membuat orang celaka ketika sedang berada di air.

Penyebab kecelakaan di air

Ada empat penyebab terjadinya kecelakaan di air. Perlu pengetahuan dan pemahaman yang biak tentang penyebab kecelakaan di air terjadi.

 Baca juga: Menganalisis Keterampilan Penyelamatan Kegawatdaruratan di Air

Hal ini dikarenakan aksi penanganan atau penyelamatan harus disesuaikan dengan penyebab terjadinya kecelakaan.

Berikut adalah penyebab kecelakaan di air, yang dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):

  1. Tidak melakukan pemanasan sebelum berenang.
  2. Tidak mematuhi peraturan yang berlaku di kolam renang atau laut.
  3. Kurang atau tidak menguasai teknik berenang dengan baik.
  4. Kelelahan akibat terlalu lama berenang.

Pertolongan pada kecelakaan di air

Pertolongan atau aksi penyelamatan pada korban kecelakaan di air harus dilakukan secepat mungkin dengan memperhatikan faktor penyebabnya.

Baca juga: Gerakan Koordinasi dalam Renang Gaya Dada

Berikut adalah tiga cara memberi pertolongan pada orang yang mengalami kecelakaan di air. Tiga cara ini hanya berlaku untuk korban yang masih sadar.

  1. Memberi pelampung atau ban atau peralatan lain yang tersedia dan bisa mengapung. Ikatkan tali yang kuat pada pelampung atau ban. Tali ini digunakan untuk menarik korban tersebut.
  2. Menolong secara langsung korban yang terlihat mengapung di atas permukaan air.
  3. Apabila korban masih bisa bergerak, doronglah korban secara perlahan hingga ke ujung kolam renang atau ke tempat yang lebih aman.

Pertolongan kegawatdaruratan menggunakan alat bantu

Pertolongan kecelakaan di air juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat bantu.

Bagaimana cara menerapkan pengetahuan tentang penyelamatan kecelakaan di alam bebas
Pelatihan Pertolongan Pertama. ©Liputan6.com/Yopi

JABAR | 2 April 2020 06:42 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Kecelakaan merupakan kondisi tak terduga yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai macam jenis luka atau infeksi akibat kecelakaan harus segera ditangani. Kecelakaan kerap kali membuat korban mengalami luka dan membutuhkan pertolongan pertama.

Pertolongan pertama pada kecelakaan merupakan tindakan darurat yang harus dilakukan oleh seseorang untuk membantu korban kecelakaan sampai menunggu petugas medis datang.

Pertolongan pertama pada kecelakaan ini bertujuan untuk membantu korban agar tidak mengalami pendarahan dan luka yang lebih parah ketika menunggu tenaga medis terdekat datang untuk mengobati.

Ada beberapa prosedur pertolongan pertama yang harus diketahui setiap orang agar tidak panik saat menemui kejadian kecelakaan dan bisa menolong korban untuk tidak terluka semakin parah. Berikut ini ada 4 pertolongan pertama pada kecelakaan yang wajib kamu ketahui telah dirangkum merdeka.com melalui berbagai sumber.

2 dari 5 halaman

Saat hendak melakukan pertolongan pertama sebaiknya perhatikan baik-baik kondisi lingkungan sekitar. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan sehingga kamu tahu langkah-langkah apa yang bisa diambil sebagai bentuk pertolongan pertama pada korban.

Bagaimana cara menerapkan pengetahuan tentang penyelamatan kecelakaan di alam bebas

Istimewa 2020 Merdeka.com

Saat menolong korban kamu juga tetap harus memperhatikan keselamatan diri sebagai penolong supaya tidak menambah korban jiwa.

3 dari 5 halaman

Setelah mengetahui lingkungan sekitar dalam rangka melakukan pertolongan pertama kamu juga perlu untuk memeriksa tingkat kesadaran korban dengan mengecek pernapasan dengan cara memperhatikan, mendengarkan dan merasakan bagaimana cara korban bernapas.

Bagaimana cara menerapkan pengetahuan tentang penyelamatan kecelakaan di alam bebas
2018 Merdeka.com

Dalam ini pastikan korban masih dalam kondisi bernapas sehingga dapat diberikan langkah pertolongan pertama yang cepat, tepat dan akurat.

4 dari 5 halaman

Ketiak korban dalam kondisi tidak sadarkan diri atau pun mengalami kesulitan dalam bernapas, salah satu langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan berikutnya adalah dengan memberikan kompresi dada atau napas buatan untuk membantu pernapasan korban.

Napas buatan adalah metode pemberian oksigen pada seseorang yang mengalami kesulitan bernapas atau henti napas. Napas buatan merupakan bagian dari resusitasi jantung paru (RJP) yang dalam bahasa inggris disebut cardiopulmonary resuscitation (CPR) yakni teknik pertolongan pertama pada seseorang yang napas atau detak jantungnya berhenti.

Cara melakukan kompresi letakkan salah satu tumit tangan di tengah dada korban sembari meletakkan tumit satunya dengan kondisi jari-jari tangan mengunci. Kemudian letakkan dada menggunakan tumit dengan kedalaman 4 sampai 5 cm. Jika dirasa keadaan belum membaik segera membawa korban ke dokter untuk mendapat penangan yang jauh lebih baik.

5 dari 5 halaman

Langkah berikutnya dalam pertolongan pertama pada kecelakaan adalah dengan periksa trauma dan luka korban.

Bagaimana cara menerapkan pengetahuan tentang penyelamatan kecelakaan di alam bebas
2020 REUTERS/Jose Cabezas

Jika kamu menemukan luka pada korban, segera obati luka tersebut agar korban tidak mengalami pendarahan dan memperparah kondisi korban.

Setelah itu, jangan lupa untuk menghubungi ambulan dan petugas keamanan atau polisi untuk tindakan lebih lanjut.

(mdk/nof)