Bagaimana cara memperoleh data dalam penelitian

Data merupakan suatu fakta atau gambaran yang dikumpulkan dan nantinya akan diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna bagi suatu penelitian. Informasi inilah yang akan digunakan sebagai alat pengambilan keputusan. Di dalam suatu penelitian terdapat dua sumber data yang digunakan yaitu, data primer dan data sekunder. Yang membedakan dari dua data ini adalah, data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain.

Metode pengumpulan data sekunder sering disebut juga dengan metode penggunaan bahan dokumen. Karena dalam hal ini, peneliti tidak secara langsung mengambil data sendiri tapi meneliti dan memanfaatkan data yang dihasilkan oleh pihak-pihak lain. Terdapat beberapa sumber data yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data sekunder, seperti apakah sumber data tersebut? Bagaimana cara memperoleh data tersebut? Simak penjelasan berikut ini!

1. Badan Pusat Statistik (BPS)

Data sekunder diperoleh dengan cara menghubungi pihak yang memiliki data tersebut, misalnya Badan Pusat Statistik (BPS) baik yang dipublikasikan dalam edisi khusus maupun data yang belum dipublikasikan. Peneliti hanya perlu menghubungi pihak BPS untuk memperoleh data yang diinginkan. Data-data yang dihasilkan BPS meliputi data sosial, data ekonomi, dan data-data lainnya. Cara mendapatkan data di BPS bisa dengan datang ke perpustakaan yang berada di semua kantor BPS baik pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota. Jika ingin membeli buku terbitan BPS, bisa mendatangi Ruang Galeri Buku yang ada di kantor BPS.

Baca juga : Data Analisis : 2 Jenis Metode yang Penting Untuk Kamu Tahu dalam Analisis Data

2. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen merupakan metode pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu dokumen primer dan sekunder. Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya seperti autobiografi. Berbeda dengan dokumen sekunder, dokumen sekunder merupakan dokumen yang ditulis berdasarkan laporan atau cerita orang lain, misalnya seperti biografi.

3. Penelitian Kepustakaan

Tujuan pengumpulan data dengan penelitian kepustakaan ini berguna untuk mengetahui berbagai macam pengetahuan dan karya yang pernah dicapai oleh para peneliti pendahulu, seperti bagaimana usaha mereka meneliti dan menemukan apa yang sekarang dianggap sebagai hal yang biasa saja. Dengan penelitian kepustakaan, peneliti belajar dan melatih dirinya untuk mengatasi masalah-masalah penyusunan yang rumit, bagaimana mengekspresikan semua data dari bermacam-macam sumber tersebut yang mungkin mengandung sudut pandang yang berbeda beda atau bahkan terkadang bertentangan menjadi suatu karya yang terseleksi.

Penelitian kepustakaan dapat dilakukan dengan beberapa langkah. Diantaranya adalah menemukan topik, lalu melanjutkannya dengan mencari buku-buku atau referensi yang relevan dengan topik tersebut. Dalam mencari buku atau referensi tersebut, kita harus memperhatikan isi atau penyampaian dari bahan bacaan tersebut. Akan tetapi, hal tersebut akan memakan waktu yang lama sehingga tidak mungkin bagi kita untuk memeriksanya satu per satu. Untuk mengatasinya, salah satu cara yang paling efektif adalah dengan sebuah sistem perulangan dimana kita bisa mencari judul bahan bacaan yang memiliki kata yang relevan dengan topik.

Baca juga : Langkah-Langkah Menggunakan Teknik Analisis Data Kualitatif

4. Yuk, BELAJAR DATA SCIENCE GRATIS DI DQLAB SELAMA 1 BULAN!

Bagaimana cara memperoleh data dalam penelitian
                                       

Gunakan Kode Voucher "DQTRIAL", dan simak informasi di bawah ini mendapatkan 30 Hari FREE TRIAL:

  1. Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id/signup

  2. Buka academy.dqlab.id dan pilih menu redeem voucher 

  3. Redeem voucher "DQTRIAL" dan check menu my profile untuk melihat masa subscription yang sudah terakumulasi. 

  4. Selamat, akun kamu sudah terupgrade, dan kamu bisa mulai Belajar Data Science GRATIS 1 bulan.

Penulis : Salsabila Miftah Rezkia

Editor : Annissa Widya Davita

kenapa terjadinya pemanasan global​

Jika luas A1 = 800 cm2 dan luas A2 = 400 cm2, maka besar tekanan yang diberikan benda terhadap lantai adalah….(g= 10 m/s2) ​

Indonesia memprakarasi sebuah organisasi Internasional yang bertujuan bahwa suatu negara tidak terjebak pada dua kekuatan negara adidaya antara blok b … arat dengan liberalisme dan blok timur dengan komunisme. Organisasi internasional tersebut adalah. *​.

Suatu patogen diketahui menyebar ke seluruh tubuh melalui cairan interstisial. Antibodi dapat menginaktivasi patogen tersebut dengan cara. ​.

Mengapa briophyta memiliki struktur tubuh yang lebih komplek dibandingkan alga!​.

Di dalam ginjal manusia cairan dalam tubuh masuk ke Simpai Bowman melalui​.

Diketahui titik B (-5,10), tentukan koordinat bayangan titik B jika dicerminkan terhadap garis Y = 6. ​.

1. Sperma di dalam saluran kelamin akan mengalami penambahan cairan-cairan kelamin. Apa fungsi dari penambahan cairan-cairan tersebut? Di manakah cair … an-cairan tersebut dihasilkan? Jelaskan karakteristik cairan-cairan tersebut!​

Sebuah alel W, untuk warna bulu putih, dominan terhadap alel w untuk warna bulu hitam. Dalam sebuah populasi terdapat 900 ekor domba, dimana 891 berwa … rna putih dan 9 berwarna hitam. Jika diasumsikan populasi tersebut dalam keadaan equilibrium, hitunglah:a. Frekuensi alel pada W dan w pada populasi tersebutb. Berapa banyak domba yang bergenotip WW, Ww, dan ww​.

Jelaskan bagaimana gipsum yang berupa serbuk halus dapat digunakan untuk membidai tulang yang patah. ​.

Dalam menulis atau mengerjakan karya ilmiah, peneliti tentu harus memilih teknik pengumpulan data yang tepat. Teknik tersebut dinilai sangat krusial atau penting demi lancarnya penelitian yang dilakukan. Selain itu, teknik pengumpulan data juga harus dilakukan agar penelitian lebih terarah dan terkendali.

Dalam memilih teknik pengumpulan data, tentu ada beberapa teknik yang harus dilakukan untuk meminimalisasi adanya hambatan, kesalahan, atau masalah yang terjadi selama penelitian berlangsung. Sehingga teknik yang dipilih juga harus tepat dan berlangsung secara sistematis.

Untuk itu, Anda harus mengetahui berbagai hal mengenai teknik pengumpulan data, mulai dari pengertian, proses pengumpulan data, berbagai macam teknik pengumpulan data, dan juga jenis-jenis data yang akan dikumpulkan memiliki jenis atau klasifikasi seperti apa.

Di bawah ini, akan dijelaskan berbagai hal mengenai teknik pengumpulan data dan bisa menjadi bekal bagi Anda yang ingin melakukan penelitian.

Pengertian Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yang akan diteliti. Artinya, teknik pengumpulan data memerlukan langkah yang strategis dan juga sistematis untuk mendapatkan data yang valid dan juga sesuai dengan kenyataannya.

Selain itu, teknik atau metode pengumpulan data ini biasanya digunakan untuk peneliti demi mengumpulkan data yang merujuk pada satu kata abstrak yang tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya. Misalnya adalah melalui angket, wawancara, pengamatan, uji atau tes, dokumentasi, dan lain sebagainya.

Dilakukannya pengumpulan data untuk penelitian agar data dan teori yang ada di dalamnya valid dan juga sesuai kenyataan, sehingga peneliti harus benar-benar terjun langsung dan mengetahui teknik pengumpulan data tersebut. Dengan demikian, peneliti akan mengetahui validitas atau kebenaran konsep penelitiannya.

Secara umum, teknik pengumpulan data ini digunakan peneliti untuk dapat mengumpulkan data atau informasi berdasarkan fakta pendukung yang ada di lapangan demi keperluan penelitian dan teknik yang dilakukan sangat ditentukan oleh metodologi penelitian yang dipilih oleh peneliti itu sendiri.

Di dalam melakukan teknik pengumpulan data atau proses mengumpulkan data, keberadaan instrumen penelitian menjadi bagian yang sangat integral dan termasuk ke dalam komponen metodologi penelitian karena instrumen penelitiannya berupa alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, dan menyelidiki masalah yang diteliti.

Tentu saja, keberadaan instrumen tersebut akan membantu berbagai penelusuran terhadap gejala yang ada pada penelitian sehingga dapat digunakan untuk membuktikan kebenaran atau untuk menyanggah berbagai hipotesis. Oleh sebab itu, instrumen yang digunakan harus memiliki validitas dan reliabilitas yang baik.

Sebelum memulai melakukan teknik pengumpulan data, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

Bagaimana cara memperoleh data dalam penelitian

– Data biasanya sudah ditentukan oleh beberapa variabel penelitian. Ketika semua data terkumpul, langkah berikutnya adalah mengolah data, sehingga data yang dikumpulkan memiliki arti karena diolah dengan sistematis.

– Data yang sudah diolah tersebut dipakai dan dipilih berdasarkan data yang berhubungan atau relevan dengan konsep, kejadian, atau objek penelitian. Datanya bisa berbentuk huruf, angka, simbol, gambar, dan lainnya.

– Setelah itu, pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian yang diungkap dalam bentuk hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.

– Data yang sudah dikumpulkan ditentukan oleh berbagai variabel yang ada di dalam hipotesis dan dikumpulkan dalam bentuk sampel yang sudah ditentukan sebelumnya dan sampelnya digunakan untuk menganalisis sasaran penelitian.

Baca Juga:

Instrumen Penelitian: Pengertian,Jenis-Jenis,dan Contoh Lengkap

11 Jenis Laporan Penelitian yang Baik dan Benar 

Jenis Data Penelitian yang Perlu Anda Ketahui 

Kesulitan Menentukan Topik Penelitian ? Temukan Jawabannya Disini!

Proses Pengumpulan Data 

Dalam teknik pengumpulan data, tentu saja ada proses yang harus dilakukan. Prosesnya harus terlaksana secara sistematis dan terarah agar data yang dikumpulkan bisa dibuktikan kebenarannya. Karena pada dasarnya, proses pengumpulan data dalam teknik mengumpulkan data ini nanti harus bisa membuktikan hipotesis dari data yang hasilnya sudah dikumpulkan oleh peneliti.

Berikut ini, ada 8 tahap atau proses yang harus dilakukan sebagai tahapan pengumpulan data.

1. Tinjau literatur dan konsultasi dengan ahli

Proses atau tahap pertama yang harus dilakukan untuk mengumpulkan data yakni mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Informasi ini diperoleh melalui tinjauan literatur dan konsultasi dengan para ahli sehingga peneliti benar-benar mengerti isu, konsep, dan variabel yang ada di dalam penelitian.

2. Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat di mana data akan dikumpulkan

Tahap kedua atau proses yang dilakukan setelah tinjauan literatur adalah peneliti harus mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat yang kemudian penelitiannya bisa diterima dan juga berkaitan dengan tokoh-tokoh yang bersangkutan.

Bagaimana cara memperoleh data dalam penelitian

3. Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan lingkungannya

Tahap selanjutnya adalah membina hubungan baik dengan responden dan lingkungannya. Ini termasuk pada mempelajari bagaimana kebiasaan yang dilakukan responden dan cara berpikir mereka, melakukan sesuatu, bahasa yang digunakan, dan lain sebagainya untuk mendukung berlangsungnya penelitian.

4. Uji coba atau pilot study

Selanjutnya, tahapan yang harus dilakukan adalah melakukan uji coba instrumen penelitian pada kelompok masyarakat yang merupakan bagian dari populasi, bukan sampel. Maksudnya untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan cukup dipahami, bisa digunakan, komunikatif atau tidak, dan lain sebagainya.

5. Merumuskan dan menyusun pertanyaan

Setelah itu, instrumen yang sudah didapatkan disusun dalam bentuk pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Pertanyaan yang dirumuskan harus mengandung makna yang signifikan dan substantif.

6. Mencatat dan memberi kode (recording and coding)

Setelah instrumen penelitian disiapkan, dilakukan pencatatan terhadap data yang dibutuhkan dari setiap responden. Berbagai informasi yang diperoleh ini perlu dicatat guna memudahkan proses analisis.

7. Cross checking, validitas, dan reliabilitas

Setelah itu, dilakukan metode cross checking terhadap data yang didapatkan untuk menguji lagi kebenarannya dan memeriksa sehingga tidak ada keraguan terhadap validitas dan reliabilitasnya.

8. Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul supaya dapat dianalisis

Terakhir, setelah data terkumpul, penulis harus melakukan koordinasi terhadap berbagai data yang sudah dikumpulkan, dan Anda bisa mulai menganalisis data tersebut sehingga tidak ada data yang kurang valid.

Teknik Pengumpulan Data

Setelah memahami pengertian dan juga proses pengumpulan data, selanjutnya akan dijelaskan mengenai berbagai teknik pengumpulan data. Setidaknya ada empat teknik pengumpulan data. Berikut ini merupakan teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2017).

1. Observasi (Pengamatan)

Teknik observasi artinya melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi ini tergolong teknik  pengumpulan data yang paling mudah dilakukan dan biasanya juga banyak digunakan untuk statistika survei, misalnya meneliti sikap dan perilaku suatu kelompok masyarakat.

Dengan teknik observasi, peneliti biasanya terjun ke lokasi yang bersangkutan untuk memutuskan alat ukur yang tepat untuk digunakan.

2. Kuestioner (Kuesioner/Angket)

Teknik yang kedua adalah kuestioner atau kuesioner yang artinya teknik pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang berperan sebagai responden agar dapat menjawab pertanyaan dari peneliti. Meski terlihat mudah, teknik ini cukup sulit dilakukan jika jumlah respondennya besar dan tersebar di berbagai wilayah.

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan saat memilih teknik pengumpulan data kuesioner, yaitu:

– Isi dan tujuan pertanyaannya ditujukan untuk mengukur mana yang harus ada dalam skala yang jelas dan dalam pilihan jawaban.

– Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan responden, sehingga tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh dengan istilah asing atau bahasa asing yang tidak dimengerti responden.

– Tipe dan bentuk pertanyaannya bisa terbuka atau tertutup. Terbuka artinya jawaban yang diberikan bebas, dan tertutup artinya responden hanya boleh memilih jawaban yang sudah disediakan.

3. Interview (Wawancara)

Teknik wawancara atau interview ini dilakukan secara tatap muka melalui tanya jawab antara peneliti atau pengumpul data dengan responden atau narasumber atau sumber data. Teknik pengumpulan data dengan wawancara biasanya dilakukan sebagai studi pendahuluan, karena teknik ini tidak mungkin dilakukan jika respondennya dalam jumlah besar.

4. Document (Dokumen)

Teknik pengumpulan data yang terakhir adalah dokumen yang mana peneliti mengambil sumber penelitian atau objek dari dokumen atau catatan dari peristiwa yang sudah berlalu, baik dalam bentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. Bisa diambil dari catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan, dan lain sebagainya.

Baca Juga:

Pengertian Observasi dan Jenis-Jenisnya(Lengkap)

10 Contoh Karya Ilmiah yang Baik dan Benar 

Contoh Variabel Kontrol Lengkap Dengan Pengertian dan Ciri-Cirinya

Contoh Variabel Terkait yang Baik dan Benar 

Instrumen Penelitian:Pengertian,Jenis-Jenis,dan Contoh Lengkap

Jenis Angket Penelitian yang Wajib Diketahui 

Desain Penelitian: Pengertian,Jenis,dan Contoh Lengkap

Jenis-Jenis Data

Dalam teknik pengumpulan data, tentu saja dibutuhkan data yang berupa fakta yang valid sebagai informasi. Sehingga ada beberapa jenis data yang bisa dipilih dan dikategorikan. Pembagian data ini dibagi menjadi tiga, yaitu: (a) berdasarkan tipe penelitian, (b) berdasarkan sumber, dan (c) berdasarkan cara memperoleh.

A. Berdasarkan Tipe Penelitian 

1. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang berbentuk narasi atau deskripsi yang bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena atau kualitas sebuah fenomena yang tidak bisa diukur secara numerik.

Contoh data kualitatif misalnya:

– deskripsi suatu daerah yang diteliti

– biografi narasumber yang dijadikan referensi di dalam penelitian

– sejarah berdirinya suatu tempat yang diteliti

2. Data Kuantitatif

Sementara itu, data yang didapatkan pada teknik pengumpulan data berupa data kuantitatif maksudnya jenis data yang dapat diukur atau measurable dan bisa dihitung langsung sebagai variabel angka atau suatu bilangan. Variabel ini menjadi atribut atau karakteristik untuk mengukur dan mendeskripsikan suatu kasus atau objek pada penelitian tersebut.

Contoh data kuantitatif misalnya:

– data jumlah karyawan setiap tahun pada suatu perusahaan yang akan dijadikan objek penelitian

– data penjualan barang pada suatu toko tiap harinya

– data mengenai usia siswa dalam suatu kelas

B. Berdasarkan Sumber

Berdasarkan sumbernya, data dalam teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua yakni data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer pada teknik pengumpulan data adalah data utama atau data pokok yang digunakan di dalam penelitian. Biasanya, data primer ini bisa dideskripsikan sebagai jenis data yang diperoleh langsung dari tangan pertama subjek penelitian atau responden atau narasumber, dan lain sebagainya, kecuali pada riset kuantitatif.

Contoh data primer misalnya:

Pada sensus ibu dan anak-anak di salah satu kelurahan, karyawan di kelurahan tersebut akan mengambil data dari ketua RT atau RW yang mana data tersebut didapatkan dari berapa jumlah ibu dan anak dalam suatu KK di wilayah tersebut. Kemudian data tersebut dijadikan data primer.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data dalam teknik pengumpulan data yang menjadi data pelengkap. Artinya data tersebut diperoleh tidak melalui tangan pertama responden atau narasumber, melainkan dari tangan kedua, tangan ketiga, dan seterusnya. Sama halnya dengan data primer, perkecualian ini berlaku pada riset kuantitatif.

Biasanya, peneliti akan mencontohkan berbagai dokumen, misalnya seperti literatur atau naskah akademik, koran, majalah, pamflet, dan lain sebagainya sebagai media yang tepat mendapatkan data sekunder.

Contoh data sekunder misalnya:

Adanya catatan atau dokumentasi pada sebuah perusahaan berupa presensi, besaran gaji, laporan keuangan, publikasi perusahaan, laporan pajak perusahaan, dan lain sebagainya yang diperoleh melalui pembukuan atau majalah dan lain sebagainya.

C. Berdasarkan Cara Memperoleh

Berdasarkan cara memperolehnya, teknik pengumpulan data dibagi menjadi tiga.

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan langsung. Peneliti biasanya terjun ke lapangan untuk melakukan pengamatan terhadap objek penelitian dan diamati menggunakan pancaindera. Dalam teknik ini, peneliti biasanya berperan sebagai orang asing yang mengamati secara langsung.

Setelah itu, data atau hasil yang didapat dan dikumpulkan dicatat baik dalam bentuk tulisan, rekaman suara, foto, video, dan lain sebagainya. Sifat penelitian observasi ini partisipatoris yang mana peneliti langsung bergabung dan juga melakukan pengamatan objeknya bersama-sama.

Cara pengambilan data pada teknik observasi ada dua, yaitu observasi partisipasi dan non partisipan.

2. Observasi Partisipasi

Observasi partisipasi ini dilakukan dengan cara peneliti turut langsung untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan kelompok yang diteliti. Peneliti kemudian melakukan aktivitas yang dilakukan oleh kelompok yang diteliti, sehingga meski hanya melakukan pengamatan, peneliti ikut membaur dalam kegiatan tersebut.

Metode ini sangat cocok untuk penelitian yang sifatnya memuat aspek psikis, misalnya kesan, pemaknaan, apa yang dirasakan, dan lain-lain. Akan tetapi, penelitian ini dirasa kurang objektif karena peneliti hanya mengetahui orang yang diteliti atau partisipan umumnya mengetahui bahwa mereka sedang diteliti.

Contoh observasi partisipasi adalah ketika peneliti ikut terjun bermain gobak sodor dengan anak-anak di kampung yang diteliti ketika ia meneliti mengenai permainan tradisional anak di wilayah tersebut.

3. Observasi Non Partisipan

Observasi ini dilakukan dengan cara tidak berpartisipasi atau mengikuti aktivitas yang dilakukan kelompok yang diteliti. Ia hanya menempatkan diri sebagai penonton. Teknik pengumpulan data ini biasanya dilakukan secara diam-diam, agar partisipan tidak menyadari bahwa mereka sedang diamati. Sehingga akurasi data bisa terjamin.

Akan tetapi, peneliti harus memiliki pengetahuan yang lebih dan sudah lebih dulu membaca teori-teori penelitian yang dilakukan karena teknik pengumpulan data ini akan sulit jika dilakukan hanya dengan cara mengamati saja.

Contoh observasi non partisipasi adalah misalnya peneliti meneliti tradisi atau adat Pasang Kembar Mayang pada upacara pernikahan adat Jawa. Peneliti hanya melihat dan mengamati apa yang dilakukan saat berlangsungnya kegiatan tersebut.

4. Wawancara

Teknik pengumpulan data berupa wawancara ini dilakukan dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan responden agar mendapat informasi atau persepsi subjektif dari informan terkait topik yang ingin diteliti. Peneliti sebelumnya harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan wawancara terlebih dahulu.

5. Eksperimental

Terakhir yakni teknik pengumpulan data dengan metode eksperimental. Artinya penelitian ini dilakukan dengan sengaja dan peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel tertentu yang kemudian akan berpengaruh pada variabel lain yang diukur.

Teknik ini dilakukan dengan tujuan meneliti berbagai kemungkinan sebab akibat dengan menggunakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau lebih kelompok eksperimen dan kemudian membandingkan hasilnya sebagai kontrol.

Artikel Terkait:

  • Jenis-Jenis Penelitian Lengkap dengan Contoh dan Penjelasannya
  • Penelitian Kuantitatif: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya
  • Penelitian Eksperimen: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya
  • Penelitian Pengembangan: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya
  • Penelitian Kualitatif: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya
  • Penelitian Korelasional: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya
  • Penelitian Deskriptif: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya
  • Penelitian Studi Kasus: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya

Bagaimana cara memperoleh data dalam penelitian