Awal menggambar dengan pensil hanya bagian bagian yang penting saja yang menonjol adalah kegiatan

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

Sangatlah banyak definisi atau pengertian dari seni lukis, namun secara umum seni lukis  merupakan salah satu hasil karya seni rupa yang berwujud 2 dimensi, merupakan pengembangan dari menggambar dan merupakan perwujudan dari ide/gagasan, teknik, serta ekspresi perasaan atau emosi pelukis. Masih ada banyak pengertian seni lukis menurut para ahli yang perlu diketahui.

Pengertian Seni Lukis Menurut Para Ahli

1. Menurut Pringgodigdo dalam Ensiklopedi Umum, Kanisius, Yogyakarta, 1977)
Seni lukis ialah penggambaran pada bidang dua dimensi berupa hasil pencampuran warna yang mengandung maksud. 
2. Menurut Sukaryono 1998:7

Seni lukis ialah ungkapan isi hati serta perasaan yang disebut dengan bahasa seniman yang akan dikomunikasikan.

3. Menurut Thomas Munro “Mikke Susanto, 2002:101”

Seni lukis ialah alat buatan manusia guna menimbulkan efek-efek psikologis terhadap manusia lain yang telah melihatnya.

4. Menurut Soedarso SP “Mike Susanto, 2002:101”

Seni lukis ialah Karya manusia yang dapat mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya, dan pengalaman batinnya disajikan dengan indah yang bisa merangsang munculnya pengalaman batin juga pada manusia lainnya yang menghayati karya tersebut.

5. Menurut Soedarso Sp “1990:11”

Seni lukis ialah cabang seni rupa yang pengungkapannya diwujudkan dengan karya 2 dimensional yang mana unsur-unsur pokok karya 2 dimensional adalah garis dan warna.

6. Menurut Soni Ade & Imam R

Seni lukis ialah kekuatan peradaban manusia, dan kekuatan budaya, dikarenakan ketika melakukan lukis sesorang akan dilatih jeli, cermat lebih teliti untuk mengamati fenomena alam maupun kehidupannya.

7. Menurut Herbert Read

Seni lukis ialah kegiatan rohani yang didalamnya merefleksikan pada jasmani, serta memiliki daya yang dapat membangkitkan perasaan atau jiwa.

8. Menurut Myers “1962:156”

Seni lukis ialah nilai-nilai intelektual, simbolis, emosional, religius maupun nilai-nilai subyektif lainnya.

9. Menurut Aristoteles

Seni lukis ialah sesuatu selain baik menyenangkan juga.

10. Menurut Jim Supangat

Seni lukis ialah suatu upaya untuk menegaskan kembali pengalaman dimasa lalu dalam konteks sekarang.
11. Menurut Leo Tolstoy “Sumardjo, 2000:62”

Seni lukis ialah ungkapan perasaan dari pencipta yang disampaikan pada orang lain supaya mereka bisa merasakan apa yang telah dirasakan oleh pelukis.

TEKNIK SENI LUKIS

Di dalam seni lukis ada banyak teknik yang harus anda ketahui. Beberapa teknik seni lukis seperti yang sudah dijelaskan pada uraian di bawah ini.

Teknik melukis tidak dapat hanya digeneralisir melalui istilah teknik plakat atau water color. Teknik plakat adalah teknik yang menggabungkan beberapa teknik dasar lukis. Teknik watercolor adalah penamaan teknik yang absurd. Teknik tersebut dapat digunakan oleh pada media lukis lain yang berbahan dasar air: cat akrilik, tinta, dan sebagainya. Selain itu teknik water color juga adalah gabungan dari berbagai teknik dasar melukis diatas kertas seperti washing, kuas basah dan filling. Watercolor juga dapat diaplikasikan tanpa menggunakan teknik tersebut.

Teknik melukis terbagi menjadi teknik dasar penggunaan alat&manajemen media, kemudian kerangka teknis untuk mempermudah proses melukis. Berikut adalah beberapa teknik dan kerangka dasar melukis yang telah digunakan seniman dari masa ke masa. Beberapa diantaranya bahkan telah digunakan dari zaman sebelum renaisans.

Teknik Melukis Dasar

Lining adalah secara harfiah membuat garis panjang melalui cat dengan menggunakan kuas liner atau round yang panjang. Lining dapat menjadi hambatan pertama dalam melukis, bahkan ketika seseorang telah mahir menggambar. Membuat garis panjang pada lukisan tidak semudah yang kita bayangkan, terutama jika kita tidak tahu alat lukis apa yang seharusnya digunakan. Namun garis pada lukisan biasanya hanya untuk keperluan sketsa awal saja, Karen proses melukis itu tidak seperti menggambar dengan pensil yang melibatkan banyak garis. Namun garis biasanya tetap dibutuhkan untuk mencapai detail kecil tertentu.

Awal menggambar dengan pensil hanya bagian bagian yang penting saja yang menonjol adalah kegiatan

Paul Klee Burdened Children 1930 Tate.jpg

Melukis tidak seperti menggambar menggunakan pensil atau pulpen, tidak ada proses mengarsir dalam melukis, yang ada adalah Filling. Proses melukis lebih seperti “mengukir”. Cat yang lebih gelap digunakan untuk menggali kedalaman, dan warna yang terang digunakan untuk menambahkan tambalan. Seperti namanya, dalam melukis ketika kita mewarnai objek kita bukan mengarsirnya, melainkan mengisinya dengan cat yang disapukan oleh kuas. Hasil filling sendiri ditentukan oleh teknik kuas yang kita gunakan; kuas kering atau kuas basah, besar-kecilnya tekanan kuas yang kita berikan dan banyaknya cat yang ditampung oleh kuas. Kuas digunakan dengan cara disapukan atau sedikit disikat, bukan digosok seperti pensil.

Sapuan basah menggunakan cat yang dicampur oleh pengencer untuk memaksimalkan fleksibilitas sapuan kuas. Kuas basah dapat dengan cepat menutupi banyak bagian permukaan kanvas. Manajemen sedikit dan banyaknya cat yang “diambil” (diserap) oleh kuas menjadi salah satu bagian penting yang harus diperhatikan juga.

Sapuan kering adalah kebalikan dari sapuan basah, yaitu kuas dioleskan pada cat yang tidak menggunakan pengencer sama sekali. Kuas kering biasanya digunakan untuk detail dan finishing. Biasanya Kuas Kering mengcover lapisan teratas lukisan setelah impresi gambar yang masih buram telah terbentuk sebelumnya. Cat yang dioleskan ke kuas kering biasanya relatif sedikit, lagi-lagi jumlah cat yang dibawa oleh kuas harus menjadi perhatian.

Smudging adalah salah satu manajemen tepian yang dilakukan dengan menggunakan jari tangan untuk menarik dan menghapus sebagian cat yang masih basah pada tepiannya agar tercipta efek fading pada cat tersebut. Smudging adalah opsi lain untuk menciptakan efek gradasi dengan hanya satu warna diatas warna lain yang telah kering.

Awal menggambar dengan pensil hanya bagian bagian yang penting saja yang menonjol adalah kegiatan


Masking adalah teknik melukis dengan menempelkan masking tape (selotip) pada bagian yang diinginkan, agar cat tidak menyetuh dan mengisi bagian tersebut. Masking dapat digunakan untuk memperoleh tepian yang tajam, boleh dibilang teknik ini adalah kebalikan dari teknik smudging. Agar masking tidak menghasilkan bleeding (cat yang tidak sengaja tetap menembus ke tepian yang ditutupi oleh selotip) biasanya cat diaplikasikan menggunakan kuas mop atau kuas stensil yang berbentuk seperti kuas blush-on. Kuas tersebut digunakan dengan cara mencocolkan cat ke tepian selotip dengan hati-hati. Teknik stensil menggunakan prinsip yang sama dengan masking, hanya saja “cetakan” stensil lebih mendetail seperti membuat cetakan teks, dll.

9.     Manajemen Tepian (Hard & Soft Edge)

Dabbing adalah mencocolkan cat sedikit demi sedikit dengan menggunakan kuas. Biasanya dabbing berarti melukis menggunakan marka kuas, bukan menggunakan kuas untuk membuat fill atau garis bahkan gradasi. Marka kuas disusun sedemikian rupa untuk membentuk gambar subjek yang dilukis. Gradasi untuk keperluan shading dan highlight pada teknik Dabbing dibuat menggunakan warna yang berbeda antara marka kuas yang satu dengan yang lain. Karena kedua marka yang berbeda warna tersebut saling berdekatan dan dalam kuantitas yang banyak, maka bila dilihat sekilas kumpulan marka kuas tersebut seolah menjadi warna lain. Misalnya marka warna kuas adalah kuning dan merah yang saling berderetan, maka area tersebut tampak menjadi warna oranye.

Awal menggambar dengan pensil hanya bagian bagian yang penting saja yang menonjol adalah kegiatan

Jean Metzinger, 1906, Coucher de Soleil No. 1 (Landscape), oil on canvas, 72.5 x 100 cm

Dripping secara harfiah berarti meneteskan cat ke permukaan media lukis. Efek yang dihasilkan bergantung pada tingkat ketinggian penetesan cat. Dripping juga dapat digunakan dengan meneteskan cat langsung dibagian atas kanvas untuk menciptakan efek yang menyerupai air mata.

Awal menggambar dengan pensil hanya bagian bagian yang penting saja yang menonjol adalah kegiatan

Apples by Chrissy Angliker


Memasukan cat kedalam botol spray yang kosong, Cat dituangkan menggunakan botol saus, stempel, membuat garis lurus menggunakan benang atau pisau roll pizza dan sebagainya. Banyak teknik lain yang dapat dieksplorasi, teknk melukis tidaklah terbatas. Ada teknik-teknik yang khas dan tidak terbatasi oleh teknik-teknik yang telah mapan. Menggunakan teknik khas yang memang efektif dan tidak hanya menjadi gimmick saja akan menambah nilai lebih pada karya lukis yang kita buat.

Kerangka Teknik Melukis

Blocking-in atau blocking adalah teknik melukis dengan memulai dari bagian yang umum terlebih dahulu, biasanya berupa cat dasar midtone, sketsa dan garis bantu saja yang dibuat menggunakan kuas dan cat tipis, kemudian dilanjutkan ke impresi lalu penyelesaian detail. Pada dasarnya Blocking-In adalah melukis secara perlahan dari cat yang tipis terlebih dahulu sebagai panduan untuk menyelesaikan detail yang akan menggunakan cat yang lebih tebal. Blocking-In adalah teknik dinamis yang dapat digunakan pda banyak subjek atau genre lukisan.

2.     Drawing to Painting

Beberapa seniman masih memilih untuk menggambar sketsa pensil diatas kanvas terlebih dahulu sebelum dilukis. Hal ini dapat dilakukan, hanya saja jenis pensil dan ketebalan markanya harus diperhatikan. Terkadang cat minyak tidak dapat menutupi bekas pensil marka tebal dengan sempurna. Penggunaan pensil pastel berbasis minyak untuk membuat sketsa lukisan cat minyak dianjurkan. Menyelesaikan warna background terlebih dahulu setelah membuat sketsa pensil juga sangat dianjurkan.

4.     Alla Prima (Wet on Wet)

Alla Prima atau wet on wet adalah teknik melukis yang menggunakan cat minyak dan terus menerus dikerjakan disaat catnya masih basah. Teknik ini akan banyak menggunakan blending dan scumbling. Biasanya lukisan dilakukan dalam satu sesi, lukisan selesai saat itu juga. Kerangka teknik ini membutuhkan keahlian yang terlatih.

UNSUR DAN PRINSIP SENI RUPA

Membahas dan mengapresiasi sebuah karya seni lukis atau seni rupa tak lepas dari dua hal penting, yaitu unsur seni rupa dan prinsip dasar seni rupa. Dalam uraian berikut akan disajikan secara singkat apa itu unsur-unsur seni rupa dan prinsip dasar seni rupa.

A.Unsur-unsur Seni Rupa

Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.

1.Titik

Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.

2.Garis

Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.

Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:

     a.  Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.

    b. Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau ruang.

3.Bidang

Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.

4.Bentuk

Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:

a.Bentuk geometris

Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:

1.Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.

2.Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.

b.Bentuk nongeometris

Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan, dan hewan.

5.Ruang

Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.

6.Warna

Teori Brewster adalah teori yang menyederhanakan warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut, yaitu: warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1831.

Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

a.Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru.

b.Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.

Contoh:

merah + kuning : jingga

biru + kuning     : hijau

merah + biru      : ungu

c.Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.

Contoh:

kuning + hijau    : kuning kehijau-hijauan

biru + ungu        : ungu kebiruan

jingga + merah   : jingga kemerahan

Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.

Awal menggambar dengan pensil hanya bagian bagian yang penting saja yang menonjol adalah kegiatan

7.Tekstur

Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.

8.Gelap Terang

Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam. Amati gambar di bawah ini.

B. Prinsip-prinsip Seni Rupa

Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa, yaitu:

     1.  Kesatuan (unity)

Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.

    2.  Keselarasan (harmony)

Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.

    3.  Penekanan (kontras)

Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan  yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.

    4.  Irama (rhytm)

Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.

     5.  Gradasi

Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur.

     6.  Proporsi

Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.

     7.  Keserasian

Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur rupa walaupun berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Tujuan keserasian adalah menciptakan keselarasan dan keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda.

    8.  Komposisi

Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.

    9.  Keseimbangan (balance)

Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.

   10.  Aksentuasi/Center of Interest/Emphasis


Aksentuasi/Center of Interest/Emphasis/Pusat Perhatian adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada disekitamya.


ALAT DAN BAHAN SENI LUKIS

Pada umumnya melukis menggunakan alat dan bahan seperti di bawah ini, walaupun tentu saja masih sangat banyak alat dan bahan alternatif lain untuk melukis.


  •      Kuas
  •      Alat pembersih kuas
  •      Palet
  •      Pisau palet
  •      Easel (atau penjepit kanvas)

2.  Bahan yang dibutuhkan

Cat/Tinta. Biasanya cat/tinta yang digunakan untuk melukis ialah: Cat air, tinta bak, cat minyak, kemudian cat poster, maupun cat akrilik, dan cat tekstil. Disamping menggunakan tinta dan cat diatas, anda juga bisa memakai pensil warna atau pastel /crayon.

Media lukis. Untuk media yang dimanfaatkan untuk melukis seperti kanvas, kertas, dinding maupun lainnya.

PENUTUP

Teknik melukis tentunya akan mengikuti  perkembangan zaman, bisa jadi teknik melukis di atas suatu saat akan ditinggalkan dan berganti dengan teknik-teknik yang baru. Karena pada dasarnya seni itu dinamis dan mencari hal-hal yang baru.