Artikel tentang membuang sampah di sungai

Surabaya (beritajatim.com) – Sungai sebagai tempat berkehidupan makhluk hidup air tawar. Sungai juga dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk menjadi air bersih yang nantinya dialirkan pada setiap rumah penduduk.

Membuang sampah atau limbah ke sungai akan berimbas pada lingkungan dan kehidupan. Tidak hanya kehidupan di air, kehidupan manusia pun terkena dampaknya.

Dampak yang ditimbulkan dari membuang sampah di sungai memang tidak bisa dipandang enteng. Bahkan Ombudsman RI mengkategorikan pembuangan limbah ke sungai sebagai kejahatan luar biasa. Berikut dampak nyata dari membuang sampah ke sungai.

Membunuh Biota Air

Partikel dari sampah yang dibuang ke sungai akan menjadi limbah. Untuk kategori plastik dan styrofoam justru jauh lebih mengerikan. Limba itu akan mengikat sumber oksigen yang ada pada sungai. Hal ini menyebabkan ikan dan biota air lainnya mengalami hambatan dalam mengambil oksigen pada air dan berujung pada kematian.

Menurunnya Kualitas Air Minum

Membuang sampah ke sungai menyebabkan air menjadi keruh. Sampah yang dibuang akan bertumpuk menjadi limbah.Limbah ini tentu saja akan membuat air menjadi tidak layak minum. Air sungai yang tercemar memiliki hubungan hidrostatis dengan akuifer atau sumur gali yang digunakan oleh warga di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS). Ketika air sungai tercemar, air warga yang asalnya digunakan untuk kegiatan sehari-hari akan mengeluarkan bau tidak sedap dan berwarna kekuningan sampai gelap. Hal Ini mengakibatkan warga sekitar DAS harus rela merogoh kocek untuk mendapatkan akses dasar sanitasi.

Baca Juga:

  • Perbedaan Vaksinasi, Imunisasi, dan Inokulasi
  • Mengapa Sebagian Besar Sprei dan Handuk Hotel Berwarna Putih?
  • Biar Aman, Pahami Perbedaan Copyright, Trademark, dan Paten
  • Cerita Singkat Pengukuran Jarak Bumi dengan Matahari
  • Simpati dan Empati, Apa Bedanya?

Banjir

Sampah yang dibuang sembarangan ke sungai akan menghambat aliran air dari hulu sungai. Pada musim hujan hal ini bisa membahayakan penduduk di wilayah DAS. Air yang seharusnya dialirkan melalui media sungai terhambat jalannya dan menyebabkan limpasan permukaan, yang jika tergenang akan mengakibatkan banjir. Hal ini diperparah pula dengan minimnya ruang terbuka hijau dan sumur resapan yang memungkinkan air hujan untuk masuk ke tanah dan mengisi pori-pori batuan untuk membuat reservoir air tanah.

Jadi tidak heran jika di Indonesia sering terjadi banjir pada beberapa daerah. Sebab banjir dimulai dengan kebiasaan masyarakat yang tidak peduli lingkungan. Meskipun hal kecil, tapi dampaknya besar. Oleh karenanya, mulailah mengurangi sampah plastik dan membuang sampah ke tempat pembuangan sampah akhir. [dan/bjo]


Di ambil dari: https://www.pexels.com/id-id/foto/sampah-di-perairan-2480807/

Banyaknya kebutuhan rumah tangga, menyebabkan bertumpuknya sampah. Sehingga tak jarang ditemui banyak sekali oknum-oknum di masyarakat yang membuang sampah sembarangan, seperti kali atau sungai. Dan tampaknya hal ini sudah menjadi suatu hal yang biasa.

Banyaknya oknum-oknum yang membuang sampah di aliran sungai atau kali, disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat, dan kurangnya tempat untuk pembuangan sampah. Penumpukan sampah di kali atau sungai dapat menyumbat jalannya aliran air, sehingga hal ini akan menyebabkan banjir, mencemari lingkungan kali atau sungai, serta menjadi sarang penyakit..

Dilansir dari Radio Edukasi Kemendikbud, banjir terjadi karena banyaknya sampah yang menyumbat aliran-aliran air, bahkan dapat membuat kerusakan pada turbin waduk. (Sita, 2019)

Banjir menjadi faktor utama yang disebabkan dengan membuang sampah ke sungai atau kali. Bertumpuknya sampah, baik sampah organik maupun anorganik yang dihasilkan dari kebutuhan rumah tangga, menyebabkan penyumbatan aliran sungai atau kali, sehingga ketika hujan, kali menjadi meluap dan tak dapat terbendung, sehingga air mengalir ke pemukiman dan membanjiri pemukiman. Selain itu juga, sampah-sampah yang dibuang di lingkungan sekitar sungai, akan membuat sampah terjatuh kedalam sungai, dan menumpuk di aliran sungai.

Membuang sampah ke kali atau sungai juga akan berdampak kepada lingkungan kali atau sungai. Saat ini banyak sekali sungai atau kali yang sudah tercemar akibat dampak dari pembuangan sampah ini. Bertumpuknya sampah anorganik, atau sampah-sampah yang sulit untuk terurai menyebabkan penuhnya sampah yang bertumpuk di kali atau sungai, dan mencemari lingkungan kali. Begitu pula dengan sampah yang mudah terurai, akan menimbulkan bau busuk di daerah sekitaran kali atau sungai.

Dilansir dari artikel Kompas.com, mengutip dari Compound Interest “Penguraian awal zat organik sampah yang lambat dan konsumsi oleh mikroorganisme menghasilkan serangkaian senyawa kimia yang berbau tidak sedap.” (Utami, 2021)

Yang mana bakteri-bakteri tadi akan merusak ekosistem dalam air, selain itu juga air sungai atau kali tidak lagi jernih dan mengalir, serta akan menimbulkan bau yang tidak sedap, yang dihasilkan dari sampah.

Dan dari pencemaran lingkungan ini akan melahirkan dampak baru, yaitu akan berdampak berdampak pada kesehatan terutama kesehatan masyarakat yang tinggal dalam lingkungan sungai atau kali.

Dilansir dari artikel Kompas.com, mengenai dampak sampah bagi kesehatan: “Selain menjadi tempat bakteri, sampah juga melepaskan berbagai senyawa toksik ke sungai. Senyawa berbahaya tersebut tidak hanya membunuh tumbuhan dan hewan air, melainkan juga dapat meracuni manusia.” (Utami, 2021)

Bakteri-bakteri pada sampah yang menempel secara langsung maupun tidak langsung kepada manusia, akan menyerang tubuh manusia, dan menjadi racun di tubuh kita, yang akan membuat kita menjadi lebih mudah untuk terserang penyakit. Adapun beberapa penyakit yang biasanya disebabkan oleh sampah yaitu, diare, malaria, demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang bersarang di air sungai atau kali, dan penyakit-penyakit lainnya.

Dampak yang ditimbulkan dalam pembuangan sampah di kali atau sungai, sangat berdampak besar bagi lingkungan. Kurangnya kesadaran masyarakat akan membuang sampah pada tempatnya, dan kurangnya tempat pembuangan sampah, menjadi suatu permasalahan yang harus segera ditindak. Agar tidak berefek semakin besar untuk lingkungan dan masyarakat. Mulailah dari kesadaran diri sendiri, untuk membuang sampah pada tempatnya, memilah dan memilih sampah yang organik dan non-organik, adakan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sungai, dan segera berkoordinasi untuk membuat tempat pembuangan sampah. Dan mari menjaga lingkungan agar lingkungan bersih dan dapat mengurangi dampak-dampak tersebut.

Sita, E. (2019, Desember 16). Bahaya Sampah Plastik Bagi Kesehatan dan Lingkungan. Retrieved from Radio Edukasi : https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/read/2141/bahaya-sampah-plastik-bagi-kesehatan-dan-lingkungan.html

Utami, S. N. (2021, Oktober 29). Dampak Membuang Sampah Sembarangan di Sungai. Retrieved from Kompas.com: https://www.kompas.com/skola/read/2021/10/29/133000069/dampak-membuang-sampah-sembarangan-di-sungai?page=all#:~:text=Selain%20berkurangnya%20volume%20sungai%2C%20sampah,menyebabkan%20kerugian%20jiwa%20maupun%20harta.