Apakah yang dimaksud dengan hidup sederhana

Jakarta -

Ada banyak hal yang bisa diteladani dari kehidupan Rasulullah SAW. Salah satunya hidup sederhana menurut Al Quran.

Semasa hidupnya, Nabi Muhammad SAW senantiasa menerapkan pola hidup yang sederhana. Mulai dari cara memenuhi kebutuhan harian, cara berpakaian, hingga tempat tidur nabi SAW.

Disebutkan dalam sebuah hadits at-Tirmidzi, Rasulullah SAW tidak pernah memiliki banyak makanan dalam kesehariannya kecuali saat menjamu tamu.

Dari Malik bin Dinar ra. dia berkata:

مَا شَبِعَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مِنْ خُبْزٍ قَطُّ وَلاَ لَحْمٍ إِلاَّ عَلَى ضَفَفٍ

Artinya: "Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam tidak pernah merasakan kenyang karena makan roti atau kenyang karena makan daging, kecuali jika sedang menjamu tamu (maka beliau makan sampai kenyang)" (HR. Tirmidzi)

Bahkan, Rasulullah SAW dalam doanya meminta rezeki kepada Allah SWT sesuai kebutuhan pokok secukupnya saja. Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW berdoa yang bunyinya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ رِزْقَ آلِ مُحَمَّدٍ قُوتًا

Artinya: "Ya Allah, jadikan rezeki keluarga Muhammad berupa makanan yang secukupnya" (HR. Muslim)

Dua hadits tersebut memperkuat gambaran kesederhanaan kehidupan yang dijalani Rasulullah SAW. Allah SWT juga telah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk hidup sederhana.

Perintah untuk hidup sederhana ini disebutkan dalam surat Al Isra ayat 29.

وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ ٱلْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَّحْسُورًا

Artinya: "Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal." (QS. Al Isra: 29)

Sementara itu, orang yang menyalurkan hartanya kepada orang yang membutuhkan termasuk orang-orang yang baik. Adapun menurut Al Quran, tepatnya surat Al Furqan ayat 67, hidup sederhana adalah di antara tidak berlebihan dan tidak terlalu pelit.

وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا۟ لَمْ يُسْرِفُوا۟ وَلَمْ يَقْتُرُوا۟ وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا

Artinya: "Dan orang-orang yang baik adalah apabila menyalurkan (hartanya), maka ia tidak tidak berlebihan dan tidak terlalu pelit. Dan adalah (pembelanjaan itu) di antara kedua itulah yang baik." (QS. Al Furqan: 67)

Lawan dari sederhana adalah boros. Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya supaya tidak menghambur-hamburkan harta secara boros. Pemboros adalah saudara setan. Sebagaimana termaktub dalam QS. Al Isra ayat 26-27 sebagai berikut:

وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا (26) إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا (27)

Artinya: "Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. Al Isra: 26-27)

(erd/erd)

Amirul Nisa Senin, 20 September 2021 | 11:45 WIB

Apakah yang dimaksud dengan hidup sederhana

Sikah sederhana dengan mengenakan seragam sekolah yang rapi dan sesuai peraturan. (pxhere)

Bobo.id - Teman-teman perlu belajar tentang pola hidup sederhana yang merupakan materi tema kelas 3 SD tema 3, sehingga mendapatkan banyak manfaat.

Hidup sederhana merupakan perilaku yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Menerapkan pola hidup ini teman-teman harus mengutamakan kebutuhan sehari-hari yang paling utama.

Dengan pola hidup ini, kebutuhan utama seperti makanan bergizi, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan keluarga adalah hal yang paling utama.

Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 3 SD Tema 3, Apa yang Dimaksud Volume Benda?

Saat menjalani pola hidup sederhana, teman-teman tidak akan berlebihan dalam melakukan sesuatu atau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Supaya teman-teman bisa lebih paham tentang hidup sederhana, berikut ciri-ciri dari pola hidup sederhana.

Ciri-ciri Hidup Sederhana

1. Tidak Memamerkan Kekayaan

Untuk melakukan hidup sederhana, teman-teman tidak boleh memamerkan kekayaan.

Dengan tidak memamerkan kekayaan, teman-teman hanya perlu bersikap wajar tanpa menyombongkan barang yang dimiliki.


Page 2


Page 3

Apakah yang dimaksud dengan hidup sederhana

pxhere

Sikah sederhana dengan mengenakan seragam sekolah yang rapi dan sesuai peraturan.

Bobo.id - Teman-teman perlu belajar tentang pola hidup sederhana yang merupakan materi tema kelas 3 SD tema 3, sehingga mendapatkan banyak manfaat.

Hidup sederhana merupakan perilaku yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Menerapkan pola hidup ini teman-teman harus mengutamakan kebutuhan sehari-hari yang paling utama.

Dengan pola hidup ini, kebutuhan utama seperti makanan bergizi, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan keluarga adalah hal yang paling utama.

Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 3 SD Tema 3, Apa yang Dimaksud Volume Benda?

Saat menjalani pola hidup sederhana, teman-teman tidak akan berlebihan dalam melakukan sesuatu atau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Supaya teman-teman bisa lebih paham tentang hidup sederhana, berikut ciri-ciri dari pola hidup sederhana.

Ciri-ciri Hidup Sederhana

1. Tidak Memamerkan Kekayaan

Untuk melakukan hidup sederhana, teman-teman tidak boleh memamerkan kekayaan.

Dengan tidak memamerkan kekayaan, teman-teman hanya perlu bersikap wajar tanpa menyombongkan barang yang dimiliki.

tirto.id - Salah satu teladan hidup yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW adalah hidup ikhlas dan sederhana. Dua hal tersebut dapat saling melengkapi agar memperoleh berkah dari Allah SWT.

Orang yang hidup ikhlas dan sederhana akan merasa cukup atas karunia Allah SWT, bersyukur, tidak mengeluh, serta tidak berlebihan dalam menampilkan diri, ataupun kelewat konsumtif dalam kehidupan sehari-harinya.

Perintah hidup ikhlas dan sederhana ini tertuang dalam Alquran surah Al-Furqan ayat 67 sebagai berikut:

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan [harta], mereka tidak berlebihan, dan tidak [pula] kikir, di antara keduanya secara wajar," (QS. Al-Furqān[25]: 67).

Penjelasan mengenai hidup ikhlas dan sederhana adalah sebagai berikut:

Ikhlas dalam Hidup dan Beramal Saleh

Ikhlas adalah perilaku hati yang tak kasat mata. Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2017) yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ikhlas dinyatakan sebagai kebersihan dan kesucian hati kepada Allah SWT.

Hidup yang ikhlas adalah hidup yang dijalani untuk menerapkan perintah dan ajaran Allah SWT, bukan untuk memperoleh pujian, imbalan, ataupun mencari perhatian orang lain. Tujuan hidup menurut Islam adalah untuk beribadah kepada-Nya

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku," (QS. Adz Dzariyat [51]: 56).

Dilansir dari NU Online, ikhlas sendiri mempunyai tiga tingkatan. Tiga tingkatan ini menunjukkan level tertinggi hingga level terendah dari ikhlas sebagai berikut:

1. Mengharapkan Rida Allah SWT Semata

Tingkatan tertinggi dalam ikhlas adalah mengharapkan rida Allah SWT, serta tidak terbersit sedikit pun rasa ingin mencari imbalan atau perhatian orang lain, baik itu pujian, simpati, harta, dan lain sebagainya.

2. Mengharapkan Surga dan Minta Dihindarikan dari Neraka

Dalam Alquran, Allah SWT sudah menjanjikan bagi hambanya yang berbuat baik dan beramal saleh akan memperoleh surga dan terhindar dari neraka.

Karena itu, seorang muslim yang beramal dan mengharapkan balasan akhirat dari Allah SWT masih dikategorikan ikhlas.

3. Mengharapkan Berkah Dunia dari Allah SWT

Tingkatan ketiga dan yang terendah dari ikhlas adalah mencari keutamaan dunia yang sudah Allah SWT janjikan.

Sebagai misal, Rasulullah SWT bersabda dalam hadis qudsi bahwa seorang muslim yang salat Duha, maka ia akan diluaskan hartanya.

“Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya akan Aku [Allah SWT] cukupkan untukmu [rezeki] di sepanjang hari itu," (HR. Ahmad).

Berdasarkan hal itu, seorang hamba yang melakukan ibadah dan mengharapkan janji duniawi masih tergolong ikhlas, asalkan tidak mencari imbalan atau perhatian dari selain Allah SWT.

Hidup Kanaah dan Sederhana

Hidup sederhana tidak selalu berada dalam kemiskinan, melainkan merasa puas, bersyukur, serta menghindar dari sikap berlebihan.

Dalam istilah modern, hidup sederhana dapat dilakukan dengan menerapkan gaya minimalis. Artinya, barang-barang dibeli atau mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan, bukan terus menuruti keinginan yang tak ada habis-habisnya.

Dalam uraian "Bahagia Hidup Sederhana" yang diterbitkan Kementerian Agama RI, dinyatakan bahwa sikap sederhana dalam Islam bermakna kanaah, yang artinya menerima keadaan dengan ikhlas, bersabar dalam kesusahan, dan bersyukur ketika diberi nikmat dan keberuntungan.

Lawan sikap sederhana adalah perbuatan boros yang diimbau agar dihindari setiap muslim, sebagaimana firman Allah SWT:

"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya," (Q.S. Al-Isra[17]: 27).

Hidup ikhlas dan sederhana bukan berarti menerima tekanan hidup begitu saja, abai berusaha, bukan juga bermalas-malasan, dan pasrah menerima takdir.

Hidup ikhlas dan sederhana dilakukan dengan berniat, berusaha, ikhtiar sesuai kemampuannya dengan maksimal, serta diiringi dengan tawakal kepada Allah SWT.

Baca juga:

  • Perilaku Ikhlas, Sabar & Pemaaf Menurut Agama Islam serta Contohnya
  • Perilaku Ihsan: Dalil dan Contoh Perilakunya Menurut Agama Islam

Baca juga artikel terkait SEDERHANA DAN IKHLAS atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates