Apakah sila ketiga pancasila yaitu persatuan Indonesia ada pada diri masyarakat Indonesia Jelaskan

Jakarta -

Pancasila merupakan dasar negara yang mengandung nilai-nilai luhur. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila tersebut dekat dengan kehidupan rakyat Indonesia. Seperti apa bunyi sila ke-3?

Pancasila lahir tanggal 1 Juni 1945. Pada saat itu, tokoh kemerdekaan Indonesia yang juga Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, mengusulkan rumusan pancasila dalam sidang pertama BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Bung Karno, panggilan Soekarno memberikan 5 gagasan yang kemudian disebut dengan Pancasila atau 5 sila.

Bunyi sila ke-3 adalah "Persatuan Indonesia". Menurut Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, sila tersebut mengandung nilai sebagai landasan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dalam sila ke-3 tersebut, terdapat tujuh butir pengamalan, sebagai berikut:

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

3. Mengembangkan rasa cinta kepada Tanah Air dan bangsa.

4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan ber-Tanah Air Indonesia.

5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Dikutip dari buku Pasti Bisa: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas IV oleh Tim Tunas Karya Guru, berikut contoh pengamalan sila ke-3 di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat:

Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-3 di Lingkungan Keluarga

1. Giat belajar agar membanggakan keluarga.

2. Berperilaku hormat pada anggota keluarga lebih tua dan menghargai yang lebih muda.

3. Ikut membantu berbagai kegiatan dalam keluarga.

4. Mendahulukan kepentingan bersama, dibandingkan kepentingan pribadi.

5. Selalu menjaga kerukunan antar anggota keluarga.

Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-3 di Lingkungan Sekolah

1. Giat dan tekun belajar agar dapat membanggakan nama baik sekolah.

2. Saling menghargai antar sesama warga sekolah.

3. Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompok.

4. Menjaga kerukunan antar warga sekolah.

5. Menunjukkan rasa cinta terhadap Tanah Air, bangsa, dan negara dengan melakukan upacara bendera dengankhidmad dan tertib, mempelajari sejarah bangsa agar semakin menghargai jasa dan perjuangan para pahlawan, dan mengetahui serta hafal lagu-lagu nasional.

Selanjutnya Contoh Pengamalan sila ke-3 di Lingkungan Masyarakat

(kri/nwy)

Grace Eirin Kamis, 18 November 2021 | 07:00 WIB

Apakah sila ketiga pancasila yaitu persatuan Indonesia ada pada diri masyarakat Indonesia Jelaskan

Makna dari sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. (stories/freepik)

Bobo.id - Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi negara Republik Indonesia. 

Dasar negara yaitu landasan dan fondasi negara, artinya penyelenggaraan pemerintahan negara berpedoman pada Pancasila. 

Dengan kata lain, Pancasila juga disebut dengan ideologi negara. Ideologi adalah ide, konsep, gagasan, dan cita-cita. 

Dalam pengertian yang lebih luas, ideologi juga merupakan pedoman dan pandangan hidup bagi bangsa. 

Makna Pancasila terdapat pada masing-masing sila di dalamnya, mulai dari Ketuhanan Yang Maha Esa hingga Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. 

Pada pelajaran tematik kelas 4 SD Tema 4, kamu akan mempelajari makna Pancasila dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 4, Apa Saja Unsur-Unsur Cerita dalam Dongeng?

Terdapat pertanyaan yang berbunyi, jelaskan makna dari Sila Ketiga Pancasila dan contoh penerapannya. 

Makna Sila Ketiga Pancasila

Sila ketiga Pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia" memiliki simbol bergambar pohon beringin. 

Makna pohon beringin ini adalah bangsa Indonesia menjadi tempat berteduh seluruh masyarakat Indonesia. 

Artinya, pohon beringin mencerminkan persatuan dan kesatuan Indonesia. 

Sila ketiga Pancasila dijadikan pedoman bangsa Indonesia untuk mengutamakan kepentingan persatuan bangsa daripada kepentingan individu. 


Page 2


Page 3

Apakah sila ketiga pancasila yaitu persatuan Indonesia ada pada diri masyarakat Indonesia Jelaskan

stories/freepik

Makna dari sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia.

Bobo.id - Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi negara Republik Indonesia. 

Dasar negara yaitu landasan dan fondasi negara, artinya penyelenggaraan pemerintahan negara berpedoman pada Pancasila. 

Dengan kata lain, Pancasila juga disebut dengan ideologi negara. Ideologi adalah ide, konsep, gagasan, dan cita-cita. 

Dalam pengertian yang lebih luas, ideologi juga merupakan pedoman dan pandangan hidup bagi bangsa. 

Makna Pancasila terdapat pada masing-masing sila di dalamnya, mulai dari Ketuhanan Yang Maha Esa hingga Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. 

Pada pelajaran tematik kelas 4 SD Tema 4, kamu akan mempelajari makna Pancasila dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 4, Apa Saja Unsur-Unsur Cerita dalam Dongeng?

Terdapat pertanyaan yang berbunyi, jelaskan makna dari Sila Ketiga Pancasila dan contoh penerapannya. 

Makna Sila Ketiga Pancasila

Sila ketiga Pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia" memiliki simbol bergambar pohon beringin. 

Makna pohon beringin ini adalah bangsa Indonesia menjadi tempat berteduh seluruh masyarakat Indonesia. 

Artinya, pohon beringin mencerminkan persatuan dan kesatuan Indonesia. 

Sila ketiga Pancasila dijadikan pedoman bangsa Indonesia untuk mengutamakan kepentingan persatuan bangsa daripada kepentingan individu. 

tirto.id - Contoh pengamalan sila ke-3 Pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia" dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai dasar negara Republik Indonesia, Pancasila berisi rumusan serta pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada kelima sila, masing-masing menyimpan nilai-nilai luhur yang diharapkan dapat diterapkan oleh seluruh rakyat.

Advertising

Advertising

Pancasila merupakan dasar negara sekaligus pedoman hidup bangsa Indonesia yang mana pengaplikasiannya sebaiknya diterapkan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.

Terdapat 5 sila dalam Pancasila sebagai pijakan untuk menjalani kehidupan bernegara, yakni (1) Ketuhanan yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Menurut P.J. Soewarno dalam Pancasila Budaya Bangsa Indonesia

(1993), meskipun ke-5 sila merupakan satuan yang tidak terpisahkan, tetapi dalam pelaksanaannya dapat ditelusuri perbedaan intensitas masing-masing sila. Walaupun satu tetap lima, masing-masing sila tidak sama asasinya.

Khusus membahas pengamalan Pancasila sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia", maka penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sangat penting karena keberagaman yang ada pada masyarakat Indonesia.

Indonesia memiliki ribuan pulau dengan sangat banyak suku yang berbeda-beda hidup di dalamnya. Begitu pula aneka bahasa daerah yang dipergunakan sehari-hari, jumlahnya juga mencapai ribuan.

Karena itu dalam sila ke-3 Pancasila, terkandung butir-butir pengamalan yang memuat nilai-nilai, isi, serta penjelasan rinci karena bangsa Indonesia sangat majemuk.

Buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) yang disunting oleh Al Khanif, mengungkap bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dalam berbagai kondisi masyarakat dapat digali sebagai kunci untuk menghadapi segala macam tantangan yang dihadapi oleh segenap rakyat Indonesia.

Secara bahasa, Pancasila berarti “lima asas" atau “lima prinsip". Kata tersebut diambil dari bahasa Sanskerta yang bermakna lima asas berisi rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa serta bernegara.

Butir-Butir Pengamala Sila ke-3 Pancasila

Berikut ini isi butir-butir pengamalan Pancasila sila ke-3 selengkapnya:

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Contoh pengamalan sila ke-3 Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Dalam butir ketiga dari sila ke-3 Pancasila yaitu "Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa", contoh pengamalan yang dapat diterapkan adalah dengan membeli produk dalam negeri atau buatan masyarakat Indonesia sendiri.

Dengan begitu maka kehidupan perekonomian rakyat jadi makin baik dan kesejahteraannya meningkat.

Dalam butir keenam sila ke-3 yang berbunyi “Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika", contoh pengamalannya adalah dengan menggunakan bahasa persatuan yakni Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Apalagi masyarakat kita dengan beragam suku dengan kekayaan budaya berupa bahasa daerah masing-masing yang berbeda.

Bahasa Indonesia diperlukan agar tercipta komunikasi yang baik dan tidak terjadi salah paham.

Pada butir ketujuh sila ke-3, “memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa" contoh pengamalannya adalah dengan berinteraksi dengan semua teman tanpa memandang suku asal mereka.

Walau berbeda suku, seharusnya tidak menjadi batas dalam bergaul karena adanya bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Contoh lain dalam butir kedua sila ke-3 yang berbunyi “Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia," yakni dengan bangga memakai Bahasa Indonesia, memakai produk dalam negeri, juga mempromosikan keindahan alam Indonesia agar pariwisata negara ini makin maju.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait ILMU SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/adr)

Penulis: Cicik Novita Editor: Yandri Daniel Damaledo Kontributor: Cicik Novita