Mengapa Hari kelahiran Budi Utomo ditetapkan sebagai Hari kebangkitan Nasional

Mahasiswa STOVIA mendirikan Budi Utomo

Intisari-Online.Com – Hari ini tanggal 20 Mei bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111.

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) menjadi momentum perjuangan seluruh rakyat di tanah air.

Harkitnas tak pernah lepas dari sebuah organisasi gerakan nasional bernama Budi Utomo (ejaan lama: Boedi Oetomo (BO)).

Dan tanggal lahirnya Budi Utomo itulah yang dijadikan sebagai Harkitnas, meskipun Budi Utomo bukan organisasi gerakan nasional yang pertama berdiri pada masa perjuangan.

Baca Juga: HARKITNAS: Boedi Oetomo, Pengobar Semangat Nasional Bangsa Indonesia

Lalu mengapa tanggal lahir Budi Utomo yang dipilih sebagai Hari Kebangkitan Nasional?

Berdirinya Budi Utomo diawali oleh kampanye keliling Jawa oleh dr. Wahidin Soedirohoesodo.

Di Batavia, ia berbicara di depan mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) mengenai kebutuhan adanya Studie Fonds (beasiswa) untuk Bumiputera agar bisa bersekolah, kala itu kampanye dr. Wahidin berorientasi mengenai pemerataan pendidikan masyarakat Bumiputera. Kampanye ini menggugah mahasiswa STOVIA yang dipimpin oleh Soetomo untuk mendirikan sebuah organisasi yang akan dikenal dengan nama Budi Utomo.

Budi Utomo oleh pemerintah kolonial disebut sebagai Het Schome Stroven, bagai bunga berkembang di tengah masyarakat terbelakang dan memberi titik cerah dari masyarakat terjajah, itulah sebutan Budi Utomo oleh pemerintah kolonial. 

Sejak berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908, organisasi itu terus berkembang bahkan memiliki redaksi surat kabar bernama Darmo Kondo yang berisi gagasan program-program Budi Utomo.

Meski begitu, karena pendanaannya masih dibiayai kaum priyayi Jawa, dalam menjalankan programnya Budi Utomo memusat pada budaya Jawa.

Akhirnya terjadi keretakan, membuat dua kubu di tubuh Budi Utomo yang berbeda pandangan dan tujuan.

Kubu pertama yaitu golongan konservatif yang menghendaki Budi Utomo fokus pada pengembangan budaya Jawa dan pendidikan dan keanggotaannya bersifat eksklusif, untuk kaum priyayi Jawa dan Madura.

Baca Juga: HARKITNAS : Jelang Harkitnas, Kenali 5 Tokoh Kebangkitan Nasional


Page 2


Page 3

Mengapa Hari kelahiran Budi Utomo ditetapkan sebagai Hari kebangkitan Nasional

Kemdikbud RI

Mahasiswa STOVIA mendirikan Budi Utomo

Intisari-Online.Com – Hari ini tanggal 20 Mei bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111.

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) menjadi momentum perjuangan seluruh rakyat di tanah air.

Harkitnas tak pernah lepas dari sebuah organisasi gerakan nasional bernama Budi Utomo (ejaan lama: Boedi Oetomo (BO)).

Dan tanggal lahirnya Budi Utomo itulah yang dijadikan sebagai Harkitnas, meskipun Budi Utomo bukan organisasi gerakan nasional yang pertama berdiri pada masa perjuangan.

Baca Juga: HARKITNAS: Boedi Oetomo, Pengobar Semangat Nasional Bangsa Indonesia

Lalu mengapa tanggal lahir Budi Utomo yang dipilih sebagai Hari Kebangkitan Nasional?

Berdirinya Budi Utomo diawali oleh kampanye keliling Jawa oleh dr. Wahidin Soedirohoesodo.

Di Batavia, ia berbicara di depan mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) mengenai kebutuhan adanya Studie Fonds (beasiswa) untuk Bumiputera agar bisa bersekolah, kala itu kampanye dr. Wahidin berorientasi mengenai pemerataan pendidikan masyarakat Bumiputera.

Kampanye ini menggugah mahasiswa STOVIA yang dipimpin oleh Soetomo untuk mendirikan sebuah organisasi yang akan dikenal dengan nama Budi Utomo.

Budi Utomo oleh pemerintah kolonial disebut sebagai Het Schome Stroven, bagai bunga berkembang di tengah masyarakat terbelakang dan memberi titik cerah dari masyarakat terjajah, itulah sebutan Budi Utomo oleh pemerintah kolonial. 

Sejak berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908, organisasi itu terus berkembang bahkan memiliki redaksi surat kabar bernama Darmo Kondo yang berisi gagasan program-program Budi Utomo.

Meski begitu, karena pendanaannya masih dibiayai kaum priyayi Jawa, dalam menjalankan programnya Budi Utomo memusat pada budaya Jawa.

Akhirnya terjadi keretakan, membuat dua kubu di tubuh Budi Utomo yang berbeda pandangan dan tujuan.

Kubu pertama yaitu golongan konservatif yang menghendaki Budi Utomo fokus pada pengembangan budaya Jawa dan pendidikan dan keanggotaannya bersifat eksklusif, untuk kaum priyayi Jawa dan Madura.

Baca Juga: HARKITNAS : Jelang Harkitnas, Kenali 5 Tokoh Kebangkitan Nasional

Hari Kebangkitan Nasional merupakan salah satu hari besar bangsa Indonesia yang diperingati setiap tanggal 20 Mei. Sumber: ANTARA FOTO

Indonesia sebagai suatu negara pasti memiliki hari-hari besar yang diperingati untuk mengenang atau mengingat kembali peristiwa-peristiwa yang terjadi pada sepanjang sejarah perjuangan bangsa ini.

Hari Kebangkitan Nasional merupakan salah satu hari besar yang diperingati oleh bangsa Indonesia untuk mengenang awal pergerakan bangsa ini dalam mewujudkan cita-cita bangsa yaitu kemerdekaan.

Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei setiap tahunnya. Mengapa 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional? Simak jawabannya pada penjelasan berikut ini.

Latar Belakang Peristiwa 20 Mei

20 Mei merupakan tanggal lahir dan berdirinya organisasi yang bernama Budi Utomo (ejaan lama: Boedi Oetomo). Peristiwa lahirnya ini dinilai sebagai tonggak awal persatuan, kesatuan dan nasionalisme bangsa Indonesia.

Melansir dari buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia yang disusun oleh Dr. Sudiyo,dkk, berdirinya organisasi ini pada tanggal 20 Mei untuk membuat sebuah organisasi yang bersifat nasional yang dapat menyuarakan hak-hak pribumi, mencerdaskan anak bangsa dan serta menjadi penggerak pemuda Indonesia.

Berbeda dengan pergerakan yang dilakukan oleh. RA Kartini yang disebut sebagai "Awal Kesadaran Nasional", pergerakan Budi Utomo dikenal sebagai "Awal Pergerakan Nasional".

Melalui pergerakan nasional inilah, Indonesia dapat mencapai kemerdekaan pada peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Organisasi Budi Utomo. Sumber: Kemendikbud

Untuk memahami, mengapa Hari Kebangkitan Nasional diperingati pada tanggal berdirinya organisasi Budi Utomo, kita perlu mengenali organisasi pemuda ini.

Budi Utomo merupakan organisasi yang didirikan oleh R.Sutomo bersama para murid terpelajar dari sekolah STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen), yaitu Gunawan Mangunkusumo dan Suraji serta digagas oleh dr Wahidin Sudirohusodo.

Organisasi Budi Utomo merupakan organisasi nasional pertama yang bergerak untuk keperluan sosial, ekonomi, budaya, dan tidak bersifat politik. Organisasi ini lahir untuk mencerdaskan kaum pribumi yang belum memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan.

Organisasi Budi Utomo kemudian menjadi cikal bakal pergerakan bangsa Indonesia. Hal ini ditandai dengan usai berdirinya organisasi ini, banyak organisasi-organisasi lainnya yang sama-sama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Organisasi Budi Utomo merupakan cikal bakal pergerakkan Indonesia menuju kemerdekaan. Sumber: Pixabay.com

Melansir dari Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia yang ditulis oleh Henk Schulte Nordholt dkk, Presiden Soekarno pada 20 Mei 1948 menetapkan hari lahirnya Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Pada tahun 1948, terjadi perseteruan antar-partai politik. Oleh karena itu Presiden Soekarno menetapkan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional dengan harapan para anggota partai politik akan berdamai dan bersama-sama melawan Belanda yang waktu itu kembali menyerang Indonesia.

Selain itu, organisasi ini juga dianggap menjadi pelopor bagi organisasi kebangsaan lainnya, maka tanggal didirikannya Boedi Oetomo, 20 Mei, ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.