Apakah sifat garam dan sifat air hilang setelah terbentuk larutan garam

Apakah sifat garam dan sifat air hilang setelah terbentuk larutan garam

Photo by Chokniti Khongchum from Pexels

Penjelasan Lengkap Sifat-Sifat Larutan Asam, Basa, dan Garam

Bobo.id - Tahukah kamu kalau bahan yang kita gunakan sehari-hari itu banyak yang terdiri dari asam, basa, atau garam?

Misalnya ada pada bahan dasar makanan, cairan pembersih, sabun, atau bahkan cairan kimia.

Apakah teman-teman tahu sifat-sifat larutan asam, basa, dan garam? Kalau belum tahu, simak penjelasannya di sini, ya!

Baca Juga: Perbedaan Campuran dan Larutan, Ketahui Juga Jenis-Jenis Keduanya

1. Asam dan Basa Bisa Dibedakan dari Rasa dan Sentuhan

Saat kita membuat makanan dan minuman biasanya kita akan mulai dengan mencicipinya terlebih dahulu.

Apakah rasanya manis, asin, gurih, atau bahkan pahit.

Meskipun rasa bukan merupakan cara yang aman untuk mengelompokkan asam dan basa, tapi setidaknya kita sudah mengenal bahwa asam rasanya masam.

Jeruk, jus lemon, tomat dan cuka sebagai contoh, merupakan larutan yang bersifat asam. Sedangkan basa mempunyai rasa pahit.

Sentuhan bukan cara yang aman untuk menguji basa, tetapi tentunya kita telah terbiasa dengan sentuhan sabun yang terasa licin.

Basa (seperti sabun) bersifat alkali, bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian.

Reaksi ini merupakan bagian dari rasa licin yang diberikan oleh sabun, sama halnya dengan proses pembersihan.

Baca Juga: Apakah Larutan Penyegar Benar-Benar Bisa Mengatasi Panas Dalam?

2. Asam, Basa, dan Garam Bersifat Elektrolit

Zat-zat yang larut dalam air dan dapat membentuk sifat larutan yang menghantarkan arus listrik dinamakan larutan elektrolit.

Demikian juga larutan asam, basa , dan garam. Jika dilarutkan dalam air maka larutan itu akan bersifat elektrolit.

a. Zat yang bersifat asam

Zat asam adalah zat yang jika dimasukkan dalam air melepas ion H+.

b. Zat yang bersifat basa

Zat bersifat basa adalah zat yang jika dimasukkan dalam air melepas ion OH-.

c. Zat yang bersifat garam

Zat garam merupakan senyawa yang terbentuk dari logam dan non logam yang bergabung dengan ikatan ion.

3. Asam dan Basa Bersifat Korosif

Sifat khas lain dari asam adalah bisa bereaksi dengan logam-logam, marmer dan berbagai bahan lain.

Sifat ini bisa menjelaskan mengapa asam bersifat korosif terhadap sebagian besar logam.

Sedangkan basa secara umum tidak bereaksi dengan logam, tapi basa bisa juga bersifat korosif dan jika mengenai kulit akan mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan.

Baca Juga: Berkumur dengan Air Garam Punya Banyak Manfaat, Salah Satunya Redakan Sakit Tenggorokan dan Sariawan

4. Asam Bereaksi dengan Basa

Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa. Kedua larutan ini cenderung bereaksi satu sama lain.

Reaksi asam dan basa merupakan pusat kimiawi sistem kehidupan, lingkungan, dan proses-proses industri yang penting.

Reaksi antara asam dan basa akan menghasilkan garam dan air. Jadi, reaksi asam dengan basa juga bisa disebut dengan penggaraman.

Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk SMP/Mts Kelas VII, Zaepudin Arahim, tahun 2009.

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Definisi dari larutan garam yaitu larutan yang tercipta dari perpaduan reaksi asam dan basa. Inilah yang menyebabkan larutan garam bersifat netral dan mampu menetralisir. Memiliki fungsi sangat kompleks, baik kesehatan tubuh, memperbaiki perabot, membersihkan logam, dan lain sebagainya.

Tentu sangat menarik memperlajari bagaimana sifat larutan garam serta sifat-sifat dari garam itu sendiri. Sebelum makin penasaran, berikut ulasannya:

Sifat-Sifat Larutan Garam

  1. Larutan bersifat netral dari dua undur yang menciptakannya, yaitu asam dan basa. Ketentuannya kedua harus sama kadarnya, sama-sama lemah atau kuat. Contohnya: NaCI dan CH3COONH4.
  2. Larutan garam juga berpotensi bersifat asam apabila kadar asam di dalamnya lebih banyak. Misalnya: NH4CI dan A12(SO4)3
  3. Larutan garam bersifat basa jika terbentuk dari asam lemah dan basa kuat. Misalnya: CH3COONa dan Na2CO3.

Sifat Garam

Sifat-sifat larutan garam tentu tidak dapat dilepaskan dari sifat garam itu sendiri. lalu, apa saja sifat garam?

  1. Memiliki kemampuan untuk menghantarkan listrik. Hal ini disebabkan kandungan seimbang di dalamnya, membuat ia memenuhi syarat untuk menjadi elemen elektromagnetik.
  2. Sifat garam sangat dipengaruhi kadar dua elemen bertentangan yang membentuknya yaitu asam dan basa. Siapa salah satu yang lebih kuat akan menjadi lebih dominan.
  3. Tidak mengubah warna kertas lakmus menjadi merah ataupun biru. Hal ini disebabkan ia bersifat netral.
  4. Memiliki jumlah Ph 7 tepat
  5. Garam dapur (NaCI) terbentuk dari garam yang memiliki komponen asam dan basa yang sama-sama kuat.

Dapat dikatakan bahwa larutan garam dapur yang biasa kita gunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak atau perawatan tubuh, bersifat netral. Sebab garam tersebut alami berasal dari alam dan memiliki sifat alamiah asli. Selanjutnya larutan garam dikena juga memiliki banyak khasiat, diantaranya mengangkat sel kulit mati, menghilangkan karang gigi, membunuh bakteri dan kuman di mulut serta tenggorokan, dan banyak manfaat lainnya bagi berbagai perabotan di sekitar.

Demikian penjelasan singkat padat terkait larutan garam. Semoga bermanfaat.

KOMPAS.com - Garam adalah kata yang sangat akrab di dengar. Namun tahukah kamu bahwa ada banyak jenis garam di dunia? Garam adalah senyawa ionik yang terbentuk akibat reaksi netralisasi asam dan basa.

Kebalikan reaksi netralisasi asam basa adalah hidrolisis garam. Hidrolisis berasal dari bahasa Yunani “hydro” yang berarti air dan “lysis” yang berarti lepas atau penguraian.

Hidrolisis garam dapat diartikan sebagai reaksi reversible penguraian garam oleh air. Sehingga, hidrolisis garam adalah reaksi antara salah satu ion-ion garam (kation atau anion) dengan air dan membentuk larutan bersifat asam atau basa.

Sifat asam atau basa larutan yang dihasilkan hidrolisis garam bergantung pada jenis asam basa yang membentuk garam tersebut.

Baca juga: Hukum Kekekalan Energi: Pengertian, Rumus, dan Penerapannya

Misalnya garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat, garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah, garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat, serta garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah.

Garam dari asam kuat dan basa kuat

Dilansir dari The Fact Factor, garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat tidak akan mengalami hidrolisis karena baik kation maupun anionnya tidak bereaksi dengan air.

Misalnya garam natrium klorida (NaCl) yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat, yaitu asam klorida (HCl) dan natrium hidroksida (NaOH).


Dari reaksi terlihat ion yang terbentuk saat garam NaCl dilarutkan dalam air adalah OH- dan H+. keduanya akan saling menetralkan, dan tidak bereaksi dengan air.

Dengan kata lain garam NaCl hanya terionisasi dan tidak terhidrolisis, sehingga larutan yang dihasilkannya bersifat netral (pH=7).

Garam dari asam kuat dan basa lemah

Garam dari asam kuat dan basa lemah akan mengalami hidrolisis sebagian. Misalnya ammonium klorida (NH4Cl) yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah, yaitu asam klorida (HCl) dan ammonia (NH3). Amonia akan mengalami ionisasi terurai menjadi ion NH4+ dan Cl-.

Baca juga: Senyawa Hidrokarbon: Pengertian, Rumus, Golongan, dan Contohnya


Perlu diingat bahwa ion Cl- dari asam kuat HCl tidak akan terhidrolisis oleh air, maka hanya ion NH4+ yang akan bereaksi dengan air dan meningkatkan konsentrasi ion hidronium.

Hidrolisis garam ammonium klorida akan mengasilkan larutan asam dengan pH di bawah 7. Dari persamaan tersebut, kita dapat menghitung derajat hidrolisisnya untuk menghitung pH larutannya.
Keteragan:

H : derajat hidrolisisKw : konstanta ionisasi air (1x10^-14)Kb : konstanta basa

[G] : konsentrasi kation garam

Garam dari asam lemah dan basa kuat

Garam dari asam lemah dan basa kuat jika di hidrolisis akan menghasilkan larutan basa. Misalnya garam natrium flurida (NaF) yang terbentuk dari asam lemah flurida (HF) dan basa kuat natrium hidroksida (NaOH).

Kation Na+ dari basa kuat natrium hidrokida tidak akan terhidrolisis. Dilansir dari Lumen Learning, sedangkan anion F- adalah basa konjugasi HF yang akan menerima proton dari air (terhidrolisis).

Baca juga: Akor: Pengertian, Fungsi, Rumus dan Simbolnya

Saat anion (F-) terhidrolisis dengan air, maka terbentuk ion OH- yang membuat larutan bersifat asam dengan pH lebih besar dari 7. Derajat hidrolisisnya dapat dicari dengan rumus:
Keterangan:

H : derajat hidrolisisKw : konstanta ionisasi air (1x10^-14)Ka : konstanta asam

[G] : konsentrasi kation garam

Garam dari asam lemah dan basa lemah

Garam dari asam lemah dan asa lemah dapat terhidrolisis secara sempurna, namun untuk menantukan sifat larutannya harus diperhitungkan konsentrasi asam dan basanya.

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, jika Ka lebih besar dari Kb maka larutan hidrolisis bersifat asam, jika kb lebih besar dari Ka maka larutan hidrolisis bersifat basa, adapun jika nilai Ka sama dengan Kb maka larutan bersifat netral.

Baca juga: Hukum Proust: Pengertian, Rumus, Peran, dan Contoh Soal

Misalnya garam ammonium asetat (CH3COONH4) yang terbentuk dari asam lemah dan basa lmah, yaitu asam asetat (CH3COOH) dan ammonium hidroksida (NH4OH).
Kedua ion-ion tersebut bisa terhidrolisis oleh air, sehingga derajat ionisadi dan pH nya dapat dihitung melalui persamaan:

Keterangan:

H : derajat hidrolisisKw : konstanta ionisasi air (1x10^-14)Ka : konstanta asam

Kb : konstanta basa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.