Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

T3/04/2017

Soal essay ini adalah tentang bagaimana kita dapat menghitung pH larutan garam dengan mudah dan memberikan pengalaman kepada kalian dalam menjawab soal essaynya. Soal essay memang sedikit sulit dibandingkan soal objektif, sehingga kita perlu memperbanyak latihan. Dengan menyimak pembahasan kali ini, maka kalian akan dengan mudah menjawab soal essay tentang menghitung pH larutan garam nantinya.

Soal 1

Mengapa garam NaNO3 dapat membirukan kertas lakmus merah? Jelaskanlab dengan reaksi kimia!

Pembahasan :

Zat yang dapat membirukan lakmus merah adalah zat yang bersifat basa. Artinya garam NaNO2 adalah garam yang larutannya bersifat basa. Kenapa demikian? Mari kita cari tahu jawabannya. Pertama yang harus kita tentukan adalah garam jenis garam NaNO2 ini. NaNO2 ==> Na+ + NO2-                       |          |                      OH-     H+                   NaOH  HNO2                       |          |                      BK       AL Jadi, NaNO2 adalah garam BK-AL Dalam larutannya garam ini akan mengalami hidrolisis parsial yaitu komponen AL nya sesuia dengan reaksi berikut : NO2- + H2O ==> HNO2 + OH- Nah dapat kalian lihat bahwa dari reaksi hidrolisis NO2, dihasilkan ion OH- sehingga jumlahnya akan semakin banyak dalam larutan. Ion ini akan menyebabkan larutan bersifat basa dan dapat membirukan kertas lakmus merah.


Soal 2

Tulisakanlah reaksi hidrolisis dan tentukan sifat garam garam berikut! A. Na2S B. AlCl3 C. CH3COOK D. Ba3(PO4)2

Pembahasan :

Nah, pada soal ini saya anggap kalian sudah bisa menentukan jenis dati suatu garam. Sehingga akan menghemat waktu kita menjawab soal. A. Na2S ==> garam BK(NaOH) + AL(H2S) Karena yang kuat adalah basa, maka sifat larutan garamnya adalah basa. Reaksi hidrolisis : S2- + 2H2O ==> H2S + 2OH- B. AlCl3 ==> garam BL(Al(OH)3) + AK(HCl) Sifat larutan garam adalah asam dengan reaksi hidrolisis sebagai berikut: Al3+ + 3H2O ==> Al(OH)3 + 3OH- C. CH3COOK ==> garam AL(CH3COOH) + BK(KOH) Sifat larutan garam CH3COOK adalah basa dengan reaksi hidrolisis. CH3COO- + H2O ==> CH3COOH + OH Nah untuk Ba3(PO4)2 kalian cari sendiri ya. Caranya sama dengan tiga garam diatas.

Soal 3

Berapakah pH larutan KCN 0.01 M jika diketahui Ka HCN = 6 x 10^-10?

Pembahasan :

KCN adalah garam BK (KOH) dan AL (HCN) sehingga sifat garam adalah basa. Untuk itu yang kita cari adalah [OH-] nya.

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

pH = - log [OH-]       = - log 4 x 10^-4       = 4 - log 4

Soal 4

Hitungglah pH campuran larutan 100 mL NH4OH 0.1 M dan 100 mL HCN 0.1 M jika diketahui Ka HCN = 1 x 10^-10 dan Kb NH4OH 1 x 10^-5!

Pembahasan. :

Pertama kita cari dulu mol asam dan basanya. mol NH4OH = M x V = 0.1 x 100 = 10 mmol mol HCN = M x V = 0.1 x 100 = 10 mmol NH4OH = BL HCN = AL            NH4OH + HCN ==> NH4CN + H2O m.       10.             10.           -                 - rx.       10.             10.             10.           10 s.           -                 -                10.           10 Karena kedua pereaksi habis bereaksi, maka garam NH4CN yang mengalami hidrolisislah yang menentukan pH. NH4CN adalah garam AL + BL sehingga akan terhidrolisis sempurna. Ka < Kb maka sifat larutan adalah basa. Untuk menghitung pH kita gunakan rumus berikut :

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

pOH = - log 1 x 10^-4,5          = 4.5 pH = 14 - pOH        = 14 - 4.5        = 9.5 Nah sekian saja soal essay dan pembahasannya yang dapat saya bavikan kepada kalian semua. Semoga bermanfaat.

Sumber soal : buku PR kimia kelas XI semester 2, intan pariwara.

Bantu Orang Untuk Temukan Artikel Ini Lewat Tombol Share Di Bawah Ini

PENGERTIAN LARUTAN ASAM-BASA DAN INDENTIFIKASINYA


MENURUT ARRHENIUS

Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+. Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.

Contoh:

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

MENURUT BRONSTED-LOWRY

Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah proton akseptor.

Contoh:

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah


HCl dengan Cl - merupakan pasangan asam-basa konyugasi.

H3O+ dengan H2O merupakan pasangan asam-basa konyugasi.

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah


H2O dengan OH- merupakan pasangan asam-basa konyugasi.

NH4+ dengan NH3 merupakan pasangan asam-basa konyugasi.

Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton donor) dan sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik (amfoter).

MENURUT LEWIS

Asam adalah senyawa penerima (akseptor) pasangan elektron. Basa adalah senyawa pemberi (donor) pasangan elektron

Contoh :

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

dari contoh diatas BF3 bertindak sebagai asam lewis sedangkan NH3 bertindak sebagai basa lewis

Ciri-Ciri umum larutan asam yaitu :

  1. Terasa masam
  2. Bersifat korosif
  3. Dapat memerahkan kertas lakmus biru
  4. Larutan dalam air dapat mengantarkan arus listrik
  5. Menyebabkan perkaratan logam (korosif)

Ciri-ciri umum larutan basa yaitu :

  1. Rasanya pahit
  2. Bersifat licin
  3. Dapat membirukan kertas lakmus merah
  4. Larutan dalam air dapat mengantarkan listrik
  5. Jika mengenai kulit, maka kulit akan melepuh (kaustik)

Peta Konsep

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

Peta Konsep Asam Basa Garam

A. Sifat-Sifat Asam, Basa, dan Garam

Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Seperti diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.

Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga bersifat alkali (bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian). Rasa pahit merupakan salah satu sifat zat yang bersifat basa.

Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara yang aman. Untuk mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan aman dapat dengan menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan menimbulkan perubahan warna.

1. Asam

Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan  melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif.

Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam, marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk Besi (II) klorida (FeCl2).

Tabel beberapa contoh asam

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

Tabel Asam Kehidupan Sehari-hari

Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organik dan asam anorganik. Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia.

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

Buah yang bersifat Asam

2.Basa

Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (antacid) dan sabun serta deterjen mengandung basa.

Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH.

Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida.

Tabel beberapa contoh Basa

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

Tabel Basa Kehidupan Sehari-hari

Perbedaan Sifat Asam dan Basa

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

Perbedaan Sifat Asam Basa

3. Garam

Orang mengalami sakit perut disebabkan asam lambung yang meningkat. Untuk menetralkan asam lambung (HCl) digunakan antacid. Antacid mengandung basa yang dapat menetralkan kelebihan asam lambung (HCl).

Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi membentuk zat baru. Bila larutan asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari basa membentuk molekul air.

H+ (aq) + OH- (aq) —> H2O (ℓ)

Asam       Basa               Air

Karena air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan.

Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila garam yang terbentuk ini mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di dalam larutan. Tetapi jika garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk suatu endapan. Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga reaksi penggaraman karena membentuk senyawa garam.
Mari kita simak contoh reaksi pembentukan garam berikut!

Asam + Basa —> Garam + Air

Asam klorida + Natrium hidroksida —> Natrium klorida + air

HCl (aq) + Na OH (aq) —> Na Cl (aq) + H2O (ℓ)

Asam             Basa                 Garam             Air

Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada kekuatan asam dan basa penyusunnya.

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4 Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa, contohnya adalah CH3COONa. Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,

Ca(OH)2 termasuk basa kuat.

Tabel beberapa contoh garam

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

Tabel Garam Kehidupan Sehari-hari

4. Larutan Asam, Basa, dan Garam Bersifat Elektrolit

Ketika seseorang mencari ikan dengan  menggunakan ”setrum” atau aliran listrik yang berasal dari aki,  apa yang terjadi setelah beberapa saat ujung alat yang telah dialiri arus listrik itu dicelupkan ke dalam air sungai? Ternyata ikan yang berada di sekitar ujung alat itu terkena aliran listrik dan pingsan atau mati.

Apakah air dapat menghantarkan listrik?

Sebenarnya air murni adalah penghantar listrik yang buruk. Akan  tetapi bila dilarutkan asam, basa, atau garam ke dalam air maka larutan ini dapat menghantarkan arus listrik. Zat-zat yang larut dalam air dan dapat membentuk suatu larutan yang menghantarkan arus listrik dinamakan larutan elektrolit. Contohnya adalah larutan garam dapur dan larutan asam klorida. Zat yang tidak menghantarkan arus listrik dinamakan larutan nonelektrolit. Contohnya adalah larutan gula dan larutan urea.

Untuk mengetahui suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik atau tidak, dapat diuji dengan alat penguji elektrolit. Alat penguji elektrolit sederhana terdiri dari dua elektroda yang dihubungkan dengan sumber arus listrik searah dan dilengkapi dengan lampu, serta bejana yang berisi larutan yang akan diuji. Mari kita lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui apakah asam, basa, dan garam dapat menghantarkan arus listrik.

B. Identifikasi Asam, Basa, dan Garam

Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami.

Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan.

1. Identifikasi dengan Kertas Lakmus

Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.

a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.

c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

Identifikasi Kertas Lakmus

2. Identifikasi Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Alami

Cara lain untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu zat dapat menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa.  Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

Indikator Alami

Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.

C. Penentuan Skala Keasaman dan Kebasaan

1. Kekuatan Asam dan Basa

Kekuatan suatu asam atau basa tergantung bagaimana senyawa tersebut dapat diuraikan menjadi ion-ion dalam air. Peristiwa terurainya suatu zat menjadi ion-ionnya dalam air disebut ionisasi. Asam atau basa yang terionisasi secara sempurna dalam larutan merupakan asam kuat atau basa kuat. Sebaliknya asam atau basa yang hanya terionisasi sebagian merupakan asam lemah atau basa lemah.

Jika ingin mengetahui kekuatan asam dan basa maka dapat dilakukan percobaan sederhana. Perhatikan nyala lampu saat mengadakan percobaan uji larutan elektrolit. Bila nyala lampu redup berarti larutan tergolong asam atau basa lemah, sebaliknya apabila nyala lampu terang berarti larutan tersebut tergolong asam atau basa kuat.

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

Uji Kekuatan Asam Basa

Asam kuat atau asam lemah pada konsentrasi yang sama menghantarkan listrik yang berbeda. Nyala lampu pada Gambar (a) tampak redup. Ini berarti larutan yang diuji berupa asam lemah atau basa lemah. Adapun pada Gambar (b) lampu menyala terang, menandakan bahwa larutan yang diuji berupa asam kuat atau basa kuat.

2. Derajat Keasaman dan Kebasaan (pH dan pOH)

Pada dasarnya derajat/tingkat keasaman suatu larutan (pH = potenz Hydrogen)) bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H+ semakin asam larutan tersebut.

Umumnya konsentrasi ion H+ pada larutan sangat kecil, maka untuk menyederhanakan penulisan digunakan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+. Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan secara matematika dinyatakan dengan persamaan

pH = – log (H+)

Analog dengan pH, konsentrasi ion OH– juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu pOH (Potenz Hydroxide) dinyatakan dengan persamaan berikut.

pOH = – log (OH-)

Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0—14.

a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.

b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.

c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.

Jumlah harga pH dan pOH = 14. Misalnya, suatu larutan memiliki pOH = 5, maka harga pH = 14 – 5 = 9. Harga pH untuk beberapa jenis zat yang dapat kita temukan di lingkungan sehari-hari dinyatakan dalam Tabel.

Tabel Harga pH untuk Beberapa Jenis Zat

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

Tabel pH

3. Menentukan pH Suatu Larutan

Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator universal, indikator stick, larutan indiaktor, dan pH meter.

a. Indikator Universal.

Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan.

b. Indikator Kertas (Indikator Stick)

Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

Indikator Universal

c. Larutan Indikator

Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah  larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning.

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

Larutan Asam Basa

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

Larutan Indikator

Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10.

d. pH Meter

Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

pH meter digital

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

PH meter elektronika

IDENTIFIKASI LARUTAN ASAM-BASA MENGGUNAKAN KERTAS LAKMUS

Kertas lakmus akan mengalami perubahan warna jika dimasukkan (dicelupkan) ada larutan yang memiliki pH antara 5.0-9.0, yang mana pada pH dibawah 7.0 (larutan asam) kertas lakmus akan berwarna merah sedangkan pada pH diatas 7.0 (larutan basa) kertas lakmus akan berwarna biru.

Teori: Larutan asam dapat memerahkan kertas lakmus, artinya jika kertas lakmus biru dicelupkan pada larutan yang bersifat asam maka warna kertas lakmus tersebut akan berubah menjadi merah sedangkan jika kertas lakmus merah yang dicelupkan warna kertas lakmus akan tetap merah. perhatikan gambar dibawah ini!

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah


Teori: Larutan basa dapat membirukan kertas lakmus, artinya jika kertas lakmus merah dicelupkan pada larutan yang bersifat basa, maka warna kertas lakmus tersebut akan berubah menjadi biru. Sedangkan jika kertas lakmus biru yang dicelupkan, warna kertas lakmus akan tetap biru. perhatikan gambar dibawah ini!

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

IDENTIFIKASI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR FENOLFTALEIN

Larutan indikator fenolftalein akan mengalami perubahan warna pada pH 8.0-9.8, ini artinya warna larutan fenolftalein akan berubah jika larutan ini dicampurkan (ditambahkan) larutan yang bersifat basa (pH larutan diatas 7.0) atau dapat diartikan pula bahwa larutan yang bersifat basa akan mengalami perubahan warna menjadi merah jika ditambahkan indikator fenolftalein. Perhatikan gambar dibawah ini:

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

Gambar.1

Apakah NH4OH dapat membirukan lakmus merah

Gambar.2

Dari kedua gambar diatas dapat dibedakan antara perubahan warna yang terjadi setelah penambahan fenolftalein antara Gambar 1 dan Gambar 2. Pada Gambar 1 warna larutan tetap kuning walaupun telah ditambahkan fenolftalein hal ini menandakan bahwa warna fenolftalein tidak berubah pada larutan tersebut. fenolftalein tidak mengalami perubahan pada Gambar 1 karena larutan tersebut adalah larutan asam yang memiliki pH dibawah 7,0. Pada Gambar 2 terjadi perubahan warna larutan menjadi merah setelah penambahan fenolftalein. Sesuai dengan teori bahwa larutan fenolftalein akan berwarna merah jika ditambahkan pada larutan yang bersifat basa yang memiliki pH lebih dari 7,0.

Selain menggunakan indikator berupa kertas lakmus dan fenolftalein dalam menentukan larutan asam-basa, kita juga dapat menggunakan indikator alami misalnya dengan ekstrak kunyit dan bunga kembang sepatu, nah sekarang tugas anda adalah menentukan larutan asam-basa dengan menggunakan indikator alami tersebut!! Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan kunyit dan bunga kembang sepatu, air jeruk atau cuka dan air sabun atau air kapur
  2. Kunyit atau bunga kembang sepatu ditumbuk dan ditambahkan aquadest (air) kemudian disaring sehingga diperoleh filtrat (ekstak)
  3. Ekstrak kunyit dan ekstrak kembang sepatu tersebut masing-masing diteteskan pada air jeruk atau cuka dan air sabun atau air kapur
  4. Amati perubahan warna larutan yang terjadi pada air jeruk atau cuka dan air sabun atau air kapur

Catt: air jeruk dan cuka merupakan larutan yang bersifat asam sedangkan air sabun dan air kapur merupakan larutan yang bersifat basa