Apakah kertas dapat digunakan untuk membuat alat musik jelaskan alasanmu

Apakah kertas dapat digunakan untuk membuat alat musik jelaskan alasanmu
Ilustrasi angklung. ©Pixabay

JABAR | 7 Juli 2020 21:00 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki banyak tradisi, salah satunya adalah seni musik yang setiap daerah asalnya memiliki keunikan tersendiri. Keunikan ini sedikit banyak dipengaruhi oleh alat musik yang digunakan.

Hampir seluruh seni tradisional Indonesia memiliki semangat kolektivitas yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter ciri khas masyarakat Indonesia yaitu ramah dan penuh sopan santun. Dalam hal ini, seni tradisional dapat berfungsi sebagai identitas, jati diri, serta media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.

Di tengah perkembangan alat musik yang semakin canggih, keberadaan alat masuk tradisional tetap tak hilang dan selalu ada di hati para pengagumnya. Apalagi kini banyak orang yang semakin ingin mengenal alat musik tradisional Indonesia, bukan saja bangsa Indonesia tapi juga bangsa lain di dunia. Maka sudah sepatutnya kita selalu senantiasa merasa bangga dan melestarikan budaya Indonesia salah satunya melalui alat musik tradisional.

Berikut ini informasi mengenai 5 macam alat musik tradisional Indonesia yang populer dan mendunia telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com.

2 dari 6 halaman

Apakah kertas dapat digunakan untuk membuat alat musik jelaskan alasanmu

©2012 Merdeka.com

Macam alat musik tradisional yang pertama adalah gamelan. Jenis alat musik ini berasal dari Jawa Tengah. Cara memainkan gamelan yaitu dengan dipukul dengan alat pemukul. Gamelan terdiri dari himpunan alat musik seperti Kendang, Bonang Barung, Bonang Penerus, Demung, Saron, dan Rebab.

Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa, “gamel” yang berarti memukul atau menabuh, diikuti akhiran “an” yang menjadikannya kata benda. Alat musik tradisional gamelan di Indonesia banyak ditemukan di pulau Jawa, Madura, Bali dan Lombok dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk himpunan alat musik.

3 dari 6 halaman

Apakah kertas dapat digunakan untuk membuat alat musik jelaskan alasanmu
©Pixabay

Macam alat musik tradisional berikutnya yaitu angklung. Alat musik ini berasal dari Jawa Barat. Cara memainkan angklung yaitu dengan menggerakkan tangan kita. Alat musik ini telah mendunia hingga banyak warga asing yang tertarik dengan alat musik ini.

Angklung terbuat dari bambu yang dibunyikan dengan cara digoyangkan dengan tangan. Setelah digoyang, bunyi akan keluar yang disebabkan oleh benturan badan pipa bambu. Bunyi yang bergetar menghasilkan susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.

Meskipun berasal dari Jawa Barat tetapi ada banyak jenis angklung di Indonesia, seperti Angklung Bali, Angklung Banyuwangi, Angklung Gubrag dan lain-lain.

4 dari 6 halaman

Apakah kertas dapat digunakan untuk membuat alat musik jelaskan alasanmu
liputan6.com

Serune Kale merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Aceh. Alat musik ini telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh. Selain itu, musik ini juga populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar, dan Aceh Barat.

Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan.

Bahan dasar Serune Kale ini berupa kayu, kuningan, dan tembaga. Bentuk alat musik ini ternyata hampir menyerupai seruling bambu. Warna dasarnya hitam yang fungsinya sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh.

5 dari 6 halaman

Alat musik tradisional selanjutnya berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur yaitu Sasando yang cara memainkannya dengan dipetik. Kini dengan sedikit modifikasi, ada sasando elektrik. Meski modern, alat musik ini tetap mempertahankan bentuknya yang klasik, yaitu beresonansi daun lontar.

Di Indonesia sendiri sasando terbilang langka. Apalagi makin berkurangnya minat anak muda yang memainkan alat musik itu. Padahal dengan modifikasi elektrik tak tertutup kemungkinan bisa bersaing dengan alat musik masa kini.

6 dari 6 halaman

Kolintang merupakan salah satu jenis alat musik yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Permainan Kolintang pernah memecahkan rekor dunia pada 2009 silam. Hal ini tak lain karena pada tahun tersebut tercatat 3.011 orang memainkan alat musik bambu bersama-sama dan 1.223 orang memainkan kolintang secara massal di Stadion Maesa Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara. Ribuan peserta memainkan alat musik mereka masing-masing secara apik sehingga nada yang dihasilkan pun serasi dan memiliki nilai seni yang tinggi.

Tak sia-sia, empat rekor dunia berhasil diraih, yakni memainkan alat musik bambu terbanyak, memainkan alat musik kolintang terbanyak, instrumen musik kolintang dan instrumen musik bambu terompet raksasa. Pemecahan rekor dunia di bidang seni budaya ini adalah rekor pertama di Sulut ataupun Indonesia.

(mdk/nof)

Apakah kertas dapat digunakan untuk membuat alat musik jelaskan alasanmu

Apakah kertas dapat digunakan untuk membuat alat musik jelaskan alasanmu
Lihat Foto

KOMPAS.com/RAMADHAN TRIADI

Berbagai hasil kerajinan dari limbah kertas koran produk Salam Rancage

KOMPAS.com - Keberadaan limbah tidak hanya menjadi masalah bagi masyarakat luas, keberadaan limbah bisa juga bermanfaat untuk masyarakat dan memiliki nilai jual tinggi.

Caranya dengan memanfaatkan limbah itu sendiri dengan dibuat berbagai keterampilan yang menarik bagi masyarakat luas.

Limbah yang dimanfaatkan adalah limbah organik. Salah satu limbah organik yang bisa dibuat keterampilan adalah limbah kertas.

Dikutip dari buku Kreasi Cantik dari Bubur Kertas (2006) karya Elvira Novianti Nurwarjani, kertas memiliki karakter cukup unik, di mana terdiri dari bahan tipis dan rata yang dihasilkan dari kompresi serat.

Serat yang digunakan biasanya adalah serat alami dan mengandung selulosa. Permukaan yang kasar justru membuat kertas tampak lebih alami dan artistik.

Baca juga: Kemasan dan Pemasaran Produk Kerajinan Obyek Lokal

Kertas juga merupakan bahan yang ringan dan mudah digunakan. Umumnya, orang menggunakan kertas sebagai media untuk menulis, mencetak, mengambar, membungkus, atau menggemas barang.

Setelah digunakan, sisa kertas sering kali langsung dibuang. Padahal jika dimanfaatkan dengan dijadikan karya menarik akan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Dengan menjadikan limbah kertas sebagai karya seni yang indah, maka membuat harganya pun menjadi tinggi. Banyak orang-orang yang tertarik untuk memilikinya.

Selain dapat bermanfaat kembali, hasil dari produk kerajinan kertas bekas dapat menjadi peluang usaha.

Kertas termasuk bahan yang ringan dan mudah digunakan, bahkan dengan memanfaatkan dan mempermainkan tekstur dapat menghasilkan karya yang menarik.

Apakah kertas dapat digunakan untuk membuat alat musik jelaskan alasanmu

Apakah kertas dapat digunakan untuk membuat alat musik jelaskan alasanmu
Lihat Foto

Ira Rachmawati / Kompas.com / Banyuwangi

Alat musik yang diletakkan seseorang atas nama Pak Ogah di halaman ruang jenasah RSUP Sanglah


BALI, KOMPAS.com - Ada sesuatu yang menarik saat mengunjungi ruang jenazah RSUP Sanglah Bali. Di antara tumpukan bunga dan boneka, terdapat mainan anak-anak berbentuk gitar, seruling dan piano untuk Angeline.

Di antara alat musik itu, terdapat kertas yang terselip di mainan gitar. Kertas itu bertuliskan, "Angeline, tadi malam Pak Ogah udah ke sini naruh pianika. Tapi kok hilang yaaa... Angeline jangan sedih ya, Pak Ogah sekarang bawain keyboard, gitar, ukulele, seruling, 2 buku, spidol. Semoga engkau terhibur ya nak. Buat tangan jahil Enyahlah dari sini. Semua alat musik ini milik Angeline. Tolong kuburkan semuanya di pusara angeline. From Pak Ogah Taman Pancing".

Kholik, salah satu warga yang menginap di RSUP Sanglah, mengatakan, alat musik tersebut dibawa langsung oleh seseorang yang memilik toko alat musik di Denpasar.

"Semalam dia nginep di sini bersama kami. Sempat cerita kalau sebelumnya dia bawa pianika tapi hilang. Terus diganti sama gitar itu," kata Kholik kepada Kompas.com, Minggu (14/6/2015).

Sementara Kholik dan beberapa temannya mengaku memang sengaja meningap di RS Sanglah untuk menunggu kepastian pemakaman Angeline.

"Kami standby di sini. Ada beberapa orang yang nginap di sini untuk menemani Angeline," ujarnya.

Menurut Kholik, bapak yang membawa gitar tersebut sempat mengatakan akan terus menginap di RSUP Sanglah setiap malam sampai Angeline dimakamkan.

"Biasanya malam dia ke sini. Banyak yang juga yang mengirim bunga. Tapi bapak itu beda karena bawa alat musik. Namanya saya tidak tahu tapi di tulisan itu namanya Pak Ogah," ujarnya.Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.