Apakah daun mahkota dewa dapat digunakan sebagai bahan kerajinan?

A. Serat dari Tumbuhan

Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Sebab, serat harus memenuhi beberapa syarat, yaitu kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk. Serat dari tumbuhan dapat dibagi menjadi 4 macam, antara lain:

1. Serat dari Biji

Biji yang memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat contohnya biji kapas dan kapuk. Namun saat ini kapas dan kapuk sudah jarang digunakan untuk bahan baku produk tekstil. Kapas lebih banyak digunakan sebagai bahan kosmetik.

2. Serat dari Batang

Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contoh serat alam dari batang, antara lain anggrek, melinjo, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosela, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn.

3. Serat dari Daun

Beberapa tumbuhan memiliki serat daun yang dapat diolah sebagai bahan serat, contohnya daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.

4. Serat dari Buah


Page 2

Serat dari buah yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah buah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut yang melapisi buahnya, dan sabut tersebut telah banyak digunakan sebagai bahan serat. Sabut yang digunakan sebagai serat hanyalah yang memiliki potongan-potongan panjang. Selain itu, kamu juga dapat memanfaatkan serat dari buah jambe.

B. Serat dari Hewan

Serat dari hewan banyak disukai oleh negara Eropa atau negara dengan iklim ekstrem. Karakteristik serat hewan memiliki tekstur yang lembut dan halus, serta menghangatkan. Inilah alasan utama penggunaan serat hewan untuk orang yang tinggal di daerah musim dingin. Berikut serat dari hewan yang biasa dimanfaatkan.

1. Serat dari Stapel

Stapel adalah serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol. Contoh serat dari stapel adalah domba, alpaka, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut hewan yang paling banyak digunakan adalah wol dari bulu domba.

2. Serat dari Filamen

Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya serat larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu dipintal menjadi benang.

Teknik Produksi Kerajinan Tekstil Serat Alam

Teknik dasar kerajinan tekstil adalah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau mengolah bahan tekstil. Berikut beberapa teknik produksi tekstil dari serat alam.

1. Menenun


Page 3


Page 4


Page 5


Page 6

A. Serat dari Tumbuhan

Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Sebab, serat harus memenuhi beberapa syarat, yaitu kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk. Serat dari tumbuhan dapat dibagi menjadi 4 macam, antara lain:

1. Serat dari Biji

Apakah daun mahkota dewa dapat digunakan sebagai bahan kerajinan?

Kain Katun

Biji yang memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat contohnya biji kapas dan kapuk. Namun saat ini kapas dan kapuk sudah jarang digunakan untuk bahan baku produk tekstil. Kapas lebih banyak digunakan sebagai bahan kosmetik.

2. Serat dari Batang

Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contoh serat alam dari batang, antara lain anggrek, melinjo, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosela, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn.

3. Serat dari Daun

Beberapa tumbuhan memiliki serat daun yang dapat diolah sebagai bahan serat, contohnya daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.

4. Serat dari Buah

Apakah daun mahkota dewa dapat digunakan sebagai bahan kerajinan?
Phaleria macrocarpa Ripe Phaleria macrocarpa Klasifikasi ilmiah Kerajaan:

Plantae

(tanpa takson):

Angiospermae

(tanpa takson):

Eudikotil

(tanpa takson):

Rosids

Ordo:

Malvales

Famili:

Thymelaeaceae

Genus:

Phaleria

Spesies:

P. macrocarpa

Nama binomial Phaleria macrocarpa

(Scheff.) Boerl.

Apakah daun mahkota dewa dapat digunakan sebagai bahan kerajinan?

Buah mahkota dewa

Pohon Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) atau dalam bahasa melayu pohon simalakama, yang buahnya juga disebut buah simalakama. Di sinilah muncul peribahasa bagaikan buah simalakama. Karena buah ini dikenal sebagai buah beracun yang bisa mematikan bagi para pemakannya jika kita tidak pandai mengolahnya, juga sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia. Asalnya dari Papua/Irian Jaya.

Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif seperti:

  • Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisasi racun di dalam tubuh
  • Saponin, yang bermanfaat sebagai:
    • Sumber antibakteri dan antivirus
    • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
    • Meningkatkan vitalitas
    • Mengurangi kadar gula dalam darah
    • Mengurangi penggumpalan darah
  • Flavonoid
    • Melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
    • Mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah
    • Mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner
    • Mengandung antiinflamasi (antiradang)
    • Berfungsi sebagai antioksidan
    • Membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
  • Polifenol
    • Berfungsi sebagai antihistamin (antialergi)

Tanaman atau pohon mahkota dewa sering kali ditanam sebagai tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang berwarna merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.

Untuk memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa, dapat dilakukan pengawetan dengan beberapa cara antara lain pendinginan, pengalengan, dan pengeringan. Pengeringan yang dilakukan pada buah mahkota dewa bertujuan mengurangi kadar air dalam bahan, sehingga air yang tersisa tidak dapat digunakan sebagai media hidup mikrob perusak yang ada di dalam bahan tersebut, dengan kata lain dapat memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa tersebut. Kondisi pengeringan yang tepat akan menentukan mutu hasil pengeringan yang tinggi.[1]

Apakah daun mahkota dewa dapat digunakan sebagai bahan kerajinan?

Buah mahkota dewa yang ada di pohon

  • Makuto Rojo
  • Makuto Ratu
  • Obat Dewa
  • Pau (Obat Pusaka)
  • Crown of God (Inggris)
  • Boh Anggota Dewan (Aceh)
  • Simalakama (bahasa malayu)

  1. ^ Pratama, Hadi Azis. 2007. Mempelajari Karakteristik Pengeringan Dengan Cara Menentukan Kadar Air Kesetimbangan dan Konstanta Pengeringan Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.), sebuah skripsi. IPB, Bogor.

  • IPB Repository
 

Artikel bertopik tanaman obat ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mahkota_dewa&oldid=20970784"

Jenis daun yang seratnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan, kecuali ....

    A.   daun mendong (purun tikus), daun nanas, dan daun pandan berduri

    B.    daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen

    C.    daun mendong (purun tikus), daun nanas, dan daun henequen

    D.   daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun mahkota dewa

Pembahasan:

Serat daun adalah jenis serat yang memanfaatkan daunnya. Contohnya, serat daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.

Jawaban: D

----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! 😁