Apakah chi square bisa untuk data ordinal?

Dikutip dari buku Pengantar Statistika, Usman, H. & R. Purnomo Setiady Akbar, Bumi Aksara, 2000, Uji Chi Square biasanya digunakan untuk mengetahui hubungan dua variabel nominal kemudian mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel yang dimaksud. Skala data kedua variabel adalah nominal. Apabila dari 2 variabel, ada 1 variabel dengan skala nominal maka dilakukan uji Chi Square dengan merujuk bahwa harus digunakan uji pada derajat yang terendah.
�  Many articles  in the literature refer to a paper by Maxwell (1961) as a source for dealing with ordinal data. With one minor exception, Maxwell's approach is the one advocated here, though it is difficult to tell from his description because his formulae were selected for computational ease.

Uji Chi Square dengan SPSS Serta Interpretasi Lengkap | Untuk melakukan uji chi square terhadap data penelitian, kita dapat menggunakan fasilitas Crosstab (tabulasi silang) yang ada dalam program SPSS. Uji chi square atau sering disebut uji chi kuadrat (X kuadrat) bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang terdapat pada baris dengan kolom. Jenis data yang digunakan dalam uji chi square harus berbentuk data frekuensi berkala nominal atau ordinal (data kualitatif) atau dapat juga salah satu data berskala nominal atau ordinal. Uji chi square tidak dipakai untuk data berskala rasio maupun interval (data kuantitatif). Uji chi square merupakan bagian dari analisis statistik non parametrik. Oleh karena itu, penggunaan uji chi square untuk analisis data penelitian tidak memerlukan persyaratan asumsi normalitas data.

Apakah chi square bisa untuk data ordinal?


Contoh Kasus Uji Chi Square dalam Penelitian

Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat “hubungan antara sumber air minum dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Juwiring Kabupaten Klaten tahun 2019”. Untuk mengukur (memperoleh data) variabel sumber air minum dan variabel kejadian diare tersebut, maka peneliti membagikan kuesioner atau angket kepada (30 responden) orang tua balita yang berkunjung ke Puskesmas Juwiring. Adapun bentuk kuesioner penelitian adalah sebagai berikut:

A. “Pertanyaan kuesioner variabel Sumber Air Minum” Apakah jenis sumber air yang anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari? Adapun pilihan jawabannya adalah sebagai berikut:
  1. PDAM
  2. Air Mineral
  3. Air Sumur
  4. Air Hujan
  5. Air Sungai

B. “Pertanyaan kuesioner variabel Kejadian Diare” Apakah anak balita anda pernah terkena diare dalam enam bulan terakhir? Adapun pilihan jawabannya adalah sebagai berikut:
  1. Tidak
  2. Ya

Kriteria atau kategori skor jawaban responden atas kuesioner penelitian di atas dengan ketentuan sebagai berikut:
  1. Variabel Sumber Air Minum. Jika responden menjawab “PDAM atau Air Mineral” maka diberi skor 1. Artinya sumber air minum terlindung. Sementara jika responden menjawab “Air Sumur atau Air Hujan atau Air Sungai” maka diberi skor 2. Artinya sumber air minum tidak terlindung.
  2. Variabel Kejadian Diare. Jika responden menjawab “Tidak” maka diberi skor 1. Artinya tidak diare. Sementara jika responden menjawab “Ya” maka diberi skor 2. Artinya diare.

Adapun data jawaban ke 30 orang responden tersebut dapat kita lihat pada gambar tabel di bawah ini.

Apakah chi square bisa untuk data ordinal?


[Download data excel, input-output SPSS]

Langkah-langkah Uji Chi Square dengan SPSS Versi 21

1. Buka program SPSS, kali ini kita menggunakan SPSS versi 21. Setelah program SPSS terbuka, selanjutnya klik Variable View. Untuk proses pengisian properti variabel penelitian sesuai dengan ketentuan berikut ini.

Apakah chi square bisa untuk data ordinal?


Properti variabel “Sumber Air Minum”, maka isikan:
Name ketikan Air
Type pilih Numeric
Width pilih 8
Decimals pilih 0
Label ketikan Sumber Air Minum
Untuk mengisi properti Values, maka klik kolom None pada “Values” sampai muncul kotak dialog “Value Label", pada kotak Value isikan 1 dan pada kotak Label isikan Terlindung, lalu klik Add. Tampak di layar.

Apakah chi square bisa untuk data ordinal?


Berikutnya, isi kembali pada kotak Value dengan angka 2 dan pada kotak Label tuliskan Tidak Terlindung, lalu klik Add. Tampak di layar.

Apakah chi square bisa untuk data ordinal?


Jika sudah benar kemudian klik Ok
Missing pilih None
Columns pilih 8
Align pilih Right
Measure pilih Nominal
Role pilih Input

Properti variabel “Kejadian Diare”, maka isikan:
Name ketikan Kejadian
Type pilih Numeric
Width pilih 8
Decimals pilih 0
Label ketikan Kejadian Diare
Klik kolom None pada “Values” sampai muncul kotak dialog “Value Label", pada kotak Value isikan 1 dan pada kotak Label isikan Tidak Diare, lalu klik Add. Tampak di layar.

Apakah chi square bisa untuk data ordinal?


Berikutnya, isi kembali pada kotak Value dengan angka 2 dan pada kotak Label tuliskan Diare, lalu klik Add. Tampak di layar.

Apakah chi square bisa untuk data ordinal?


Jika sudah benar kemudian klik Ok
Missing pilih None
Columns pilih 8
Align pilih Right
Measure pilih Nominal
Role pilih Input
Jika pengisian properti untuk variabel sumber air minum dan variabel kejadian diare dilakukan dengan benar, maka tampilan Data View SPSS akan tampak sebagaimana gambar di bawah ini.

Apakah chi square bisa untuk data ordinal?


2. Jika sudah berhasil pada tahap mengisi properti variabel, langkah selanjutnya klik Data View. Kemudian masukan skor jawaban untuk variabel Sumber Air Minum dan variabel Kejadian Diare di atas ke sesuai kolom variabel yang tersedia. (bisa dengan cara copy paste dari file excel). Tampak di layar.

Apakah chi square bisa untuk data ordinal?


3. Langkah selanjutnya, dari menu SPSS pilih menu Analyze, pilih Descriptive Statistics, lalu pilih Crosstabs…

Apakah chi square bisa untuk data ordinal?


4. Muncul kotak dialog dengan nama “Crosstabs”. Berikutnya masukkan variabel Sumber Air Minum ke kotak Row(s), kemudian masukkan variabel Kejadian Diare ke kotak Column(s). Tampak di layar.

Apakah chi square bisa untuk data ordinal?


5. Langkah berikutnya klik Statistics... muncul kotak dialog dengan nama “Crosstabs: Statistics”, berikan tanda centang (V) pada bagian Chi-square, lalu klik Continue. Tampak di layar.

Apakah chi square bisa untuk data ordinal?


6. Terakhir klik Ok, maka akan muncul Output SPSS yang akan kita interpretasikan (tafsirkan).

Interpretasi Output Uji Chi Square dengan SPSS

Output 1 (Case Processing Summary)

Apakah chi square bisa untuk data ordinal?


Berdasarkan output di atas diketahui bahwa terdapat 30 data yang semuanya di proses ke dalam analisis (maka tidak ada data yang missing atau hilang), sehingga tingkat kevalidannya adalah 100%.

Output 2 (Sumber Air Minum * Kejadian Diare Crosstabulation)

Apakah chi square bisa untuk data ordinal?


Dari output di atas terlihat tabel tabulasi silang yang memuat informasi hubungan antara variabel sumber air minum dengan variabel kejadian diare. Cara menafsirkan: misal pada baris 1 kolom 1, pada tabel Count terdapat angka 10. Angka ini menunjukkan ada 10 balita yang meminum air dari sumber air kategori terlindung dimana 10 balita tersebut tidak mengalami diare. Begitu seterusnya cara menafsirkan untuk angka-angka yang lain.

Output 3 (Chi-Square Tests)

Apakah chi square bisa untuk data ordinal?


Sebelum kita menafsirkan tabel output “Chi-Square Tests” di atas, maka terlebih dahulu kita perlu membuat rumusan hipotesis (kesimpulan sementara) yang di ajukan dalam penelitian ini serta melihat dasar pengambilan keputusan dalam uji chi square.

Rumusan Hipotesis Penelitian

H0: Tidak ada hubungan antara Sumber Air Minum dengan Kejadian Diare pada balita di wilayah kerja Pukesmas Juwiring Kabupaten Klaten tahun 2019.
Ha: Ada hubungan antara Sumber Air Minum dengan Kejadian Diare pada balita di wilayah kerja Pukesmas Juwiring Kabupaten Klaten tahun 2019.

Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Chi Square

Menurut Singgih Santoso (2014: 222) Pedoman atau dasar pengambilan keputusan dalam uji chi square dapat dilakukan dengan cara melihat nilai tabel output “Chi Square Test” dari hasil olah data SPSS. Dalam pengambilan keputusan untuk uji chi square ini, kita dapat berpedoman pada dua hal, yakni membandingkan antara nilai Asymp. Sig. dengan batas kritis yakni 0,05 atau dapat juga dengan cara membandingkan antara nilai chi square hitung dengan nilai chi square tabel pada signifikansi 5%.

Pengambilan Keputusan Berdasarkan Nilai Signifikansi (Asymp. Sig)
  1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-sided) < 0,05, maka artinya H0 ditolak dan Ha diterima.
  2. Jika nilai Asymp. Sig. (2-sided) > 0,05, maka artinya H0 diterima dan Ha ditolak.

Pengambilan Keputusan dan Kesimpulan Hasil Uji Chi Square: Berdasarkan tabel output di atas diketahui nilai Asymp. Sig. (2-sided) pada uji Pearson Chi-Square adalah sebesar 0,003. Karena nilai Asymp. Sig. (2-sided) 0,003 < 0,05, maka berdasarkan dasar pengambilan keputusan di atas, dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat diartikan bahwa “Ada hubungan antara Sumber Air Minum dengan Kejadian Diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Juwiring Kabupaten Klaten tahun 2019”. Hal ini dapat diartikan pula bahwa semakin terlindung sumber air yang diminum oleh balita maka kejadian diare akan semakin menurun, demikian sebaliknya semakin tidak terlindung sumber air yang minum oleh balita maka kejadian diare akan semakin meningkat.

Catatan: dibagian bawah tabel output Chi-Square Tests terdapat keterangan “0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,00” yang berarti bahwa asumsi penggunaan uji chi square dalam penelitian ini sudah memenuhi syarat. Sebab tidak ada sel yang memiliki frekuensi harapan di bawah 5 dan frekuensi harapan terendah adalah sebesar 6,00. Sementara jika asumsi atau persyaratan uji chi square untuk penelitian anda tidak terpenuhi, maka pengambilan keputusan untuk uji hubungan berpedoman pada nilai atau angka yang terdapat pada hasil uji Fisher's Exact Test.

Pengambilan Keputusan Berdasarkan Nilai Chi Square
  1. Jika nilai chi square hitung > chi square tabel, maka artinya H0 ditolak dan Ha diterima.
  2. Jika nilai chi square hitung < chi square tabel, maka artinya H0 diterima dan Ha ditolak.

Berdasarkan tabel output “Chi-Square Tests” di atas diketahui nilai chi square hitung adalah sebesar 8,889. Selanjutnya mencari nilai chi square tabel untuk df = 1 pada signifikansi (α) 5% atau 0,050 pada distribusi nilai chi square tabel statistik. Maka ketemu nilai chi square tabel adalah sebesar 3,841. Lihat gambar.

Apakah chi square bisa untuk data ordinal?


[Download Distribusi Nilai Chi Square Tabel]

Karena nilai chi square hitung 8,889 > chi square tabel 3,841, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan di atas, dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat diartikan bahwa “Ada hubungan antara Sumber Air Minum dengan Kejadian Diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Juwiring Kabupaten Klaten tahun 2019”.

Setelah mengetahui bahwa ada hubungan antara Sumber Air Minum dengan Kejadian Diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Juwiring Kabupaten Klaten tahun 2019. Maka pertanyaan selanjutnya adalah seberapa kuat hubungan antar variabel tersebut? Pembahasan tentang tingkat kekuatan hubungan dalam uji chi square ini akan kami sajikan pada artikel yang lain.

Demikian pembahasan mengenai cara melakukan uji chi square atau uji chi kuadrat dengan SPSS serta interpretasinya. Semoga panduan ini dapat bermanfaat bagi anda yang sedang mengerjakan penelitian (tugas, skripsi maupun tesis) dengan program SPSS. Berikutnya akan dibahas mengenai Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif dengan SPSS

[Search: Uji Chi Square dengan SPSS Serta Interpretasi Lengkap, Cara Uji Chi Square Menggunakan SPSS, Cara Uji Chi Square dengan SPSS Versi 21 Lengkap, Langkah-langkah Uji Chi Square atau Uji Chi Kuadrat SPSS, Chi-Square Tests dengan Program SPSS] - [Source: Singgih Santoso. 2014. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: Gramedia | Umiati. 2010. Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun 2009. Skripsi. Surakarta. FIK. UMS]
VIDEO Tutorial Cara Uji Chi Square dengan Program SPSS
UPDATE DATA: JUM'AT, 19 FEBRUARI 2021

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google+

Share on LinkedIn

Apakah uji chi square bisa untuk data ordinal?

Kriteria data untuk uji chi square : Data yang digunakan pada pengujian ini adalah data dari variabel numerik bertingkat maupun yang tidak bertingkat (skala pengukuran ordinal atau nominal).

Skala ordinal menggunakan uji apa?

Skala pengukuran variabel penting untuk penentuan uji statistik yang sesuai: skala nominal dan ordinal hanya bisa menggunakan uji statistik non parametrik, sedangkan skala interval dan rasio bisa menggunakan statistik parametrik.

Uji chi square dapat digunakan pada penelitian apa saja?

Uji Chi square bisa digunakan pada pengujian Ⅹ² untuk ada atau tidaknya hubungan dua variabel atau biasa disebut independency test. Selanjutnya untuk uji Ⅹ² homogeneity test dan terakhir adalah untuk uji Ⅹ² pada bentuk distribusi.

Chi square untuk skala data apa?

Chi-Square adalah salah satu jenis uji komparatif nonparametrik yang dilakukan pada dua variabel, dimana skala data dari kedua variabel tersebut adalah nominal (Jika dari kedua variabel tersebut, ada 1 variabel dengan skala nominal maka chi- test dilakukan.