Apakah alat yang digunakan untuk menganalisis kerusakan atau kesalahan sistem EFI?

A. Pengertian Scanner Scanner adalah suatu alat yang di gunakan untuk men-scan suatu mobil yang sudah dilengkapi dengan suatu sistem EFI (elektrik full injeksion), dengan cara mendapatkan data dari ECU suatu mobil tersebut dan ditampilkan dilayar scanner itu sendiri. Engine scanner merupakan scan / analisa mesin injeksi yang berfungsi untuk mencari kerusakan pada mesin injeksi dengan cara menyecan data dari ECU unit, untuk kecepatan scan tentu jauh lebih cepat dari berfikir dengan otak kita, karena engine scanner membaca data error yang di kirim ECU unit dengan cepat.

Apakah alat yang digunakan untuk menganalisis kerusakan atau kesalahan sistem EFI?


B. Fungsi Scanner Untuk mendeksi kerusakan system electronik kendaraan terutama yang berhubungan dengan input sensor. Sistim electronik untuk kendaraan banyak macamnya, misalnya untuk mesin (EFI), dan untuk rem (ABS dan EBD), untuk bodi mobil (BCM), untuk transmisi (ECT or TCU or EGS) dan bisa juga untuk sistem AC dan juga power steering.
  1. DTC (Diagnostic trouble code) yaitu kesalahan system electronik yang disebabkan oleh sensor-sensor, atau part lain yang mungkin bisa dideteksi oleh ECU.
  2. Clear DTC / Erase DTC, fungsi untuk menghapus DTC.
  3. Data stream, yaitu untuk mengeluarkan digital data dari sistem yang kita cek (engine, rem, transmisi, dsb).
FUNCTION TEST/ TEST UNIT/ ACTUATION TEST, yaitu menu scanner yang berguna untuk menjalankan test-test tertentu, misal mematikan injector, mematikan coil, menjalankan pompa bensin, menjalankan kipas radiator, menjalankan ISC, dsb. Sifat operasional dari test ini sementara, karena hanya untuk memeriksa bahwa system tersebut kerja atau tidak. Ada beberapa mobil yang menyediakan fungsi ini untuk mengatur CO, mengatur timing dan juga mengatur rpm.

C. Cara Pemakaian Scanner

1. Hubungkan unit scanner dengan “socket Diagnostic Kendaraan” melalui kabel DLC dan socket adaptor yang telah di sediakan dalam paket pembelian. Untuk pencarin dimana letak “socket diagnostic kendaraan” ikutilah petunjuk dibawah ini:
  • Toyota, letak diagnosticnya ada di ruang mesin (17 pin) atau dibawah dashboard (16 pin). OBD 16 pin biasanya digunakan pada kendaraan tahun muda (2000an keatas, innova, avanza, rush, fortuner, yaris, ist, alpard, raum dsb) sedangkan untuk 17 pin adaptor biasanya untuk mobil yang agak tua (kijang efi, great/neo/all neo corrona, soluna, cressida, corrona). khusus teknologi mobil terbaru, menggunakan socket CAN/OBD. Pilihlah software scanner, sesuai dengan system socket ang tersedia. Khusus untuk socket OBD/16 pin atau CAN/OBD, memang agak mirip, oleh karenanya kedua socket tersebut bisa di coba, sesuai mana software yang cocok. CAN/OBD terutama untuk mobil generasi terbaru.
  • Honda, letak socketnya semuanya ada di dashboard dalam, hanya untuk mobil lama menggunakan 3 pin socket, dan letak socketnya di depan penumpang agak ke kanan atau di sebelah kiri. Mobil yang masih menggunakan socket ini misalnya Genio, Ferio, Maestro, cr-v th 99, city z, legend dsb. Sedangkan untuk mobil baru biasanya menggunakan socket Obd 16 pin, misalnya mobil jazz, cr-v, new cr-v, city, new city, new civic, new accord dsb. Letak socket OBD 16 pin ada di depan pengemudi.
  • Suzuki dan Daihatsu, kedua tipe mobil ini sudah menggunakan adaptor socket OBD 16 pin dan letak socketnya di mobil ada di bawah dashboard kemudi, agak ke kiri.
  • Mitsubhisi, mobil ini letak socketnya juga ada di dashboard kendaraan di bawah kemudi. Namun ada yang menggunakan OBD +12 pin dan OBD 16 pin saja. Kedua tipe socket ini juga telah di sediakan dalam paket JBT.
  • Mazda, mobil ini juga menggunakan 2 tipe diagnostic socket, yaitu 17 pin (letaknya di ruang mesin) dan OBD 16 pin (letaknya di dashboard di bawah kemudi). Sedangkan mobil terbarunya sudah menggunakan socket CAN/OBD.
  • BMW, juga menggunakan dua tipe socket diagnostic socket, yaitu 20 pin bulat yang letaknya di ruang mesin dan OBD 16 pin yang letaknya di dashboard di bawah kemudi.
  • Mercedez Benz, menggunkan tipe adaptor socket, yaitu 38 pin bulat, 8 pin kotak dan 16 pin kotak, semuanya itu ada di ruang mesin sedangkan satu type lagi OBD 16 pin berada di bawah ruang kemudi.
2. Setelah kita menghubungkan scanner tersebut dengan mobil lewat socket-socket adaptor tersebut, maka putar kunci kontak ke posisi ON. 3. Tekan tombol power scanner (warna merah) sehingga unit scanner hidup. 4. Tekan tombol OK, kemudian pilih jenis mobil dari benua ASIA (jepang, korea, malaysia, china) atau EROPA (jerman, italy or prancis) atau juga mobil dari Amerika. Gunakan tombol anak panah naik turun. 5. Pilih Autodiagnosis, kemudian pilih system electronic yang akan di test, misalnya Engine, Transmisi, Rem dsb dan akhiri dengan tombol OK. 6. Dari pemilihan deteksi system tersebut akan muncul DTC, clear DTC, Data stream dan juga Test functian. Jalankan menu-menu tersebut sesuai dengan keperluan service yang kita kehendaki.

D. Tips Penggunaan Scanner

Gunakan scanner secara urutan yang benar, mulai dari memasang socket adaptor di mobil. Menghidupkan kunci kontak baru menghidupkan scanner. Selanjutnya lakukan langkah men-scan kendaraan tersebut, mulai dari memilih benua pembuat kendaraan (ASIA, Europe, US) dan di lanjutkan negara pembuatan kendaraan tersebut. Jika sudah memasuki nama MERK kendaraan, pastikan type socket yang dipakai di kendaraan tersebut. Selanjutnya jika ingin menghidupkan kendaraan, matikan dulu scanner tersebut.

E. Cara Perawatan


  1. Jangan di dekatkan dengan medan magnet
  2. Jika ingin menghidupkan kendaraan, matikan dulu scanner tersebut agar scanner tidak rusak.
  3. Sebelum dam sesudah memakai alat bersihkan terlebih dahulu 

Apakah alat yang digunakan untuk menganalisis kerusakan atau kesalahan sistem EFI?
Manifold Absolute Pressure Sensor pada mobil yang menggunakan sistem EFI (Foto: Istimewa)

Hampir semua kendaraan roda empat yang beredar saat ini sudah menggunakan sistem EFI atau Electronic Fuel Injection. Sistem EFI adalah sistem dimana bahan bakar yang masuk ke ruang bakar di kontrol secara elektronik. Pada dasarnya sistem ini memiliki 3 komponen utama yakni sensor, ECU dan aktuator.

Sensor memiliki fungsi untuk mendeteksi keadaan mesin mulai dari bukaan throtle gas, suhu mesin, kevakuman pada intake manifold dan lain sebagainya. Data dari sensor tersebut kemudian diolah oleh ECU dan kemudian diteruskan ke aktuator. Dalam sistem bahan bakar, aktuatornya adalah injektor yang berfungsi menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar. Jadi besarnya bahan bakar yang disemprotkan diatur oleh ECU berdasarkan informasi dari sensor sensor pada mesin EFI itu sendiri. Lalu seperti apa bentuk sensor tersebut dan apa saja macamnya? Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Sensor Air Flow Meter

Apakah alat yang digunakan untuk menganalisis kerusakan atau kesalahan sistem EFI?
Sensor Air Flow Meter (Foto: KabarOto)

Sensor ini memiliki fungsi mendekteksi aliran udara (volume) yang masuk ke intake manifold. Air flow meter berupa potensio yang dilengkapi dengan pegas pengembali dan measuring plate. Besar kecilnya udara yang masuk akan berpengaruh pada putaran potensiometer. Karena potensiometer berputar maka tegangan output dari potensiometer juga berubah. Besarnya tegangan dari potensiometerini diterima ECU sebagai signal.

2. Manifold Absolute Pressure Sensor

Apakah alat yang digunakan untuk menganalisis kerusakan atau kesalahan sistem EFI?
Manifold Absolute Pressure Sensor

Selain menggunakan air flow meter, volume udara yang masuk juga bisa dihitung dengan MAP sensor. Sensor ini menghitung kevakuman atau tekanan pada intake manifold. Besarnya kevakuman pada intake manifold diubah menjadi nilai tahanan pada MAP Sensor.

3. Throttle Position Sensor

Throttle Position Sensor

TPS terpasang pada throttle body. Sensor ini mendeteksi besarnya bukaan throttle dalam bentuk nilai tahanan. Sama seperti air flow meter, TPS juga menggunakan potensiometer. Cara kerjanya sama, ketika throttle berputar, potensiometer juga berputar dan nilai tahanan juga berubah. Karena nilai tahananya berubah, tegangan yang dikirim ke ECU juga ikut berubah. Nilai tegangan tersebut diterima ECU sebagai signal.

4. Water Temperatur Sensor

Apakah alat yang digunakan untuk menganalisis kerusakan atau kesalahan sistem EFI?
Water Temperatur Sensor

Pada dasarnya sensor pada mesin mobil EFI menggunakan variable resistor atau resistor yang nilai tahananya bisa berubah ubah. Selain potensiometer, variable resistor yang digunakan untuk sensor lainya adalah thermistor. Resistor ini nilai tahananya berubah tergantung pada suhu. Thermistor digunakan pada water temperatur sensor atau WTS untuk mengetahui sushu air pendingin.Semakin dingin suhu air, maka bahan bakar yang disemprotkan semakin banyak.

5. Intake Air Temperatur Sensor

Apakah alat yang digunakan untuk menganalisis kerusakan atau kesalahan sistem EFI?
Intake Air Temperatur Sensor

Seperti namanya, IATS berfungsi untuk mengetahui suhu udara yang masuk melalui intake manifold. Sensor ini juga berupa thermistor. Semakin dingin suhu udara, maka bahan bakar yang disemprotkan melalui injektor
semakin banyak.

6. Crankshaft Position Sensor

Apakah alat yang digunakan untuk menganalisis kerusakan atau kesalahan sistem EFI?
Crankshaft Position Sensor

Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi putaran mesin dan menentukan timing pengapian. Fungsinya mirip dengan pulser pada sepeda motor. Pada beberapa mobil, sensor ini diletakan dekat noken sehingga bernama Crankshaft Position Sensor.

7. Oxygent Sensor

Apakah alat yang digunakan untuk menganalisis kerusakan atau kesalahan sistem EFI?
Oxygent Sensor

Oxygen sensor terletak di exhaust manifold untuk mendeteksi emisi gas buang. Sensor ini berfungsi untuk mengevaluasi apakah campuran bahan bakar sudah tepat atau belum.

Itulah beberapa sensor pada mesin mobil EFI. Jadi konsep dari sensor sensor tersebut adalah menggunakan variable resistor, dimana ada tegangan input dan tegangan output. Tegangan output akan berubah ubah tergantung nilai tahanan pada sensor. Tegangan tersebut kemudian ditangkap oleh ECU sebagai signal untuk kemudian di kalkulasi untuk menentukan banyaknya bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bakar.

baca juga:

Sensor Sensor Pada Mesin Mobil EFI dan Fungsinya