A. Pengertian Scanner Scanner adalah suatu alat yang di gunakan untuk men-scan suatu mobil yang sudah dilengkapi dengan suatu sistem EFI (elektrik full injeksion), dengan cara mendapatkan data dari ECU suatu mobil tersebut dan ditampilkan dilayar scanner itu sendiri. Engine scanner merupakan scan / analisa mesin injeksi yang berfungsi untuk mencari kerusakan pada mesin injeksi dengan cara menyecan data dari ECU unit, untuk kecepatan scan tentu jauh lebih cepat dari berfikir dengan otak kita, karena engine scanner membaca data error yang di kirim ECU unit dengan cepat.
B. Fungsi Scanner Untuk mendeksi kerusakan system electronik kendaraan terutama yang berhubungan dengan input sensor. Sistim electronik untuk kendaraan banyak macamnya, misalnya untuk mesin (EFI), dan untuk rem (ABS dan EBD), untuk bodi mobil (BCM), untuk transmisi (ECT or TCU or EGS) dan bisa juga untuk sistem AC dan juga power steering.
C. Cara Pemakaian Scanner 1. Hubungkan unit scanner dengan “socket Diagnostic Kendaraan” melalui kabel DLC dan socket adaptor yang telah di sediakan dalam paket pembelian. Untuk pencarin dimana letak “socket diagnostic kendaraan” ikutilah petunjuk dibawah ini:
D. Tips Penggunaan Scanner Gunakan scanner secara urutan yang benar, mulai dari memasang socket adaptor di mobil. Menghidupkan kunci kontak baru menghidupkan scanner. Selanjutnya lakukan langkah men-scan kendaraan tersebut, mulai dari memilih benua pembuat kendaraan (ASIA, Europe, US) dan di lanjutkan negara pembuatan kendaraan tersebut. Jika sudah memasuki nama MERK kendaraan, pastikan type socket yang dipakai di kendaraan tersebut. Selanjutnya jika ingin menghidupkan kendaraan, matikan dulu scanner tersebut.E. Cara Perawatan
Hampir semua kendaraan roda empat yang beredar saat ini sudah menggunakan sistem EFI atau Electronic Fuel Injection. Sistem EFI adalah sistem dimana bahan bakar yang masuk ke ruang bakar di kontrol secara elektronik. Pada dasarnya sistem ini memiliki 3 komponen utama yakni sensor, ECU dan aktuator. Sensor memiliki fungsi untuk mendeteksi keadaan mesin mulai dari bukaan throtle gas, suhu mesin, kevakuman pada intake manifold dan lain sebagainya. Data dari sensor tersebut kemudian diolah oleh ECU dan kemudian diteruskan ke aktuator. Dalam sistem bahan bakar, aktuatornya adalah injektor yang berfungsi menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar. Jadi besarnya bahan bakar yang disemprotkan diatur oleh ECU berdasarkan informasi dari sensor sensor pada mesin EFI itu sendiri. Lalu seperti apa bentuk sensor tersebut dan apa saja macamnya? Berikut penjelasan selengkapnya. 1. Sensor Air Flow Meter Sensor ini memiliki fungsi mendekteksi aliran udara (volume) yang masuk ke intake manifold. Air flow meter berupa potensio yang dilengkapi dengan pegas pengembali dan measuring plate. Besar kecilnya udara yang masuk akan berpengaruh pada putaran potensiometer. Karena potensiometer berputar maka tegangan output dari potensiometer juga berubah. Besarnya tegangan dari potensiometerini diterima ECU sebagai signal. 2. Manifold Absolute Pressure Sensor Manifold Absolute Pressure SensorSelain menggunakan air flow meter, volume udara yang masuk juga bisa dihitung dengan MAP sensor. Sensor ini menghitung kevakuman atau tekanan pada intake manifold. Besarnya kevakuman pada intake manifold diubah menjadi nilai tahanan pada MAP Sensor. 3. Throttle Position Sensor Throttle Position SensorTPS terpasang pada throttle body. Sensor ini mendeteksi besarnya bukaan throttle dalam bentuk nilai tahanan. Sama seperti air flow meter, TPS juga menggunakan potensiometer. Cara kerjanya sama, ketika throttle berputar, potensiometer juga berputar dan nilai tahanan juga berubah. Karena nilai tahananya berubah, tegangan yang dikirim ke ECU juga ikut berubah. Nilai tegangan tersebut diterima ECU sebagai signal. 4. Water Temperatur Sensor Pada dasarnya sensor pada mesin mobil EFI menggunakan variable resistor atau resistor yang nilai tahananya bisa berubah ubah. Selain potensiometer, variable resistor yang digunakan untuk sensor lainya adalah thermistor. Resistor ini nilai tahananya berubah tergantung pada suhu. Thermistor digunakan pada water temperatur sensor atau WTS untuk mengetahui sushu air pendingin.Semakin dingin suhu air, maka bahan bakar yang disemprotkan semakin banyak. 5. Intake Air Temperatur Sensor Intake Air Temperatur SensorSeperti namanya, IATS berfungsi untuk mengetahui suhu udara yang masuk melalui intake manifold. Sensor ini juga berupa thermistor. Semakin dingin suhu udara, maka bahan bakar yang disemprotkan melalui injektor 6. Crankshaft Position Sensor Crankshaft Position SensorSensor ini berfungsi untuk mendeteksi putaran mesin dan menentukan timing pengapian. Fungsinya mirip dengan pulser pada sepeda motor. Pada beberapa mobil, sensor ini diletakan dekat noken sehingga bernama Crankshaft Position Sensor. 7. Oxygent Sensor Oxygen sensor terletak di exhaust manifold untuk mendeteksi emisi gas buang. Sensor ini berfungsi untuk mengevaluasi apakah campuran bahan bakar sudah tepat atau belum. Itulah beberapa sensor pada mesin mobil EFI. Jadi konsep dari sensor sensor tersebut adalah menggunakan variable resistor, dimana ada tegangan input dan tegangan output. Tegangan output akan berubah ubah tergantung nilai tahanan pada sensor. Tegangan tersebut kemudian ditangkap oleh ECU sebagai signal untuk kemudian di kalkulasi untuk menentukan banyaknya bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bakar. baca juga:
|