Apabila ada lam jalalah didahului dengan huruf yang berharakat fathah atau dhammah maka dibaca

Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. Alhamdulillah pada kesempatan ini kita dapat menjalankan aktifitas sehari-hari dengan sehat seperti biasanya. Semoga nikmat dan rahmat-Nya ini selalu menyertai kita. Amin.

Pada kesempatan kali ini, mimin akan membahas bab tajwid tentang bacaan Lam Jalalah termasuk pembagian hukum bacaan lam jalalah, pengertian dan contohnya.

Baca Juga:

  • Ra Tafkhim dan Ra Tarqiq: Arti, Hukum Bacaan dan Contohnya

Pengertian Lam Jalalah

Lam Jalalah adalah huruf lam ( ل ) yang terdapat pada lafal Allah ( اَللّٰهُ ) yang dibaca tebal apabila didahului huruf yang berharakat fathah atau dhammah dan dibaca tipis apabila didahului huruf yang berharakat kasrah.

Hukum Bacaan Lam Jalalah

Hukum bacaan lam jalalah terbagi menjadi dua yaitu tebal dan tipis. Dibaca tebal apabila huruf Lam pada lafal Allah ( اَللّٰهُ ) didahului huruf yang berharakat fathah atau dhommah yang disebut Lam Tafkhim dan dibaca tipis apabila huruf Lam pada lafal Allah ( اللّٰهُ ) didahului huruf yang berharakat kasroh yang disebut Lam Tarqiq.

Cara Membaca Lam Jalalah

Cara membaca lam jalalah terbagi menjadi 2 yaitu:

  1. Tafkhim / Tebal ( تَفْخِمْ )
  2. Tarqiq / Tipis ( تَرْ قِيْق )

Tafkhim ( تَفْخِمْ )

Lam Tafkhim atau disebut juga dengan Lam Mufakhomah ( لَامُ الْمُفَخَّمَةْ ) adalah harus membaca huruf lam pada lafal Allah ( اَللّٰهُ ) dengan tebal yaitu dengan cara mengangkat semua lidah dan menekankanya ke langit-langit atas sambil menekankan suara yang cukup kuat.

Berikut adalah contoh bacaan lam jalalah yang dibaca tebal (tafkhim), diantaranya:

Bacaan Dibaca
اللهم Allaahumma
شَهِدَاللّٰهُ Syahidallaahu
رَسُوْلُ اللّٰهِ Rasulullaahi

Tarqiq ( تَرْ قِيْق )

Lam Tarqiq atau disebut juga dengan Lam Muraqqaqah ( لَامُ الْمُرَقَّقَةْ ) adalah harus membaca huruf lam pada lafal Allah ( اللّٰهُ ) dengan tipis yaitu dengan cara mengangkat lidah keatas dengan suara rendah.

Contoh Lam Tarqiq

Berikut adalah contoh bacaan lam jalala yang dibaca tipis (tarqiq), diantaranya:

Bacaan Dibaca
بِا اللّٰهُ Billaahi
بِسْمِ اللّٰهُ Bismillaahi
دِيْنِ اللّٰهِ Diinillaahi

Huruf lam yang terdapat dalam semua kalimat bahasa arab selain lafal Allah harus dibaca tipis, contohnya:

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ – مَالُهُ – وَلَمْ يَكُنْ لَهُ

Demikian pembahasan mengenai bab tajwid lam jalalah pada kesempatan kali ini. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata sekian dan terimakasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Hukum Lam Jalalah | Cara Membaca kata Allah dan Allahumma

Hukum Lam pada lafadz Allah (الله) dan Allahuma (اَللَّهُمَّ) ada dua, yakni tafkhim tarqiq. Tafkhim dan tarqiq merupakan sifat aridhah karena sifat ini muncul dalam kondisi tertentu saja. Adapun hukum tafkhim dan tarqiq dalam lam jalah akan dibahas di bawah ini:

Apabila ada lam jalalah didahului dengan huruf yang berharakat fathah atau dhammah maka dibaca
Skema Hukum Lam Jalalah

1. Tafkhim (تَفْخِيْم)

Hukum pertama ketika kita membaca lam jalalah adalah tafkhim dan adapula yang menyebutnya dengan istilah taglizh. Kedua istilah sama maknanya yakni tebal. Pengertian tafkhim atau taghlizh adalah:

هُوَ تَسْمِيْنُ صَوْتِ الْحَرْفِ عِنْدَ النُّطْقِ بِهِ فَيَمْتَلِئُ الْفَمِّ بِصَدَى الْحَرْفِ

Artinya:

Tafkhim adalah menebalkan bunyi huruf ketika diucapkan maka penuhlah mulut oleh gemanya huruf.

Lafadz lam pada kata “Allah” atau “Allahumma” dibaca tafkhim/tebal apabila huruf sebelumnya berharakat fathah atau dhammah. Dalam kitab Muqaddimah Al-jazariyah dijelaskan:

وَفَخِّمِ اللاَّمَ مِنِ اسْمِ اللَّهِ . عَنْ فَــتْحٍ أوْ ضَمٍّ كَعَــبْدُ اللَّهِ

Artinya:

Dan tebalkanlah lam pada kata “Allah”, karena (sebelumnya) fathah atau dhammah seperti kata:

عَــبْدُ اللَّهِ

Ketika lam dibaca tebal maka bunyinya menjadi “LO”. Contoh lam jalalah yang dibaca tebal:

وَاللهُ – إِنَّ اللهَ – وَجْهُ اللهُ – اَللَّهُمَّ

2. Tarqiq  (تَرْقِيْق)

Hukum yang kedua dari cara membaca lam jalalh adalah tarqiq. Secara bahasa tarqiq artinya tipis. Adapun dalam istilah ilmu tajwid, tarqiq didefinisikan:

هُوَ تَنْحِيْفُ صَوْتِ الْحَرْفِ عِنْدَ النُّطْقِ بِهِ فَلَا يَمْتَلِئُ الفم بِصَدَى الْحَرْفِ

Tarqiq adalah menipiskan bunyi huruf ketika diucapkan sehingga tidak penuh mulut oleh gemanya huruf.

Lafadz lam kata “Allah” atau “Allahumma” dibaca tarqiq atau tipis apabila huruf sebelumnya berharakat kasrah. Ketika lam dibaca tipis maka bunyinya normal yakni “LA”. Contoh lam jalalah yang dibaca tipis:

بِسْمِ اللهِ – وَكَفَى بِاللهِ

Peringatan:

Terdapat kesalahan dalam melafalkan lafadz Allah dengan menebalkan hamzahnya sehingga menjadi “AWLOH” atau “AWLOHUMMA”. Hal ini pernah disinggung oleh Imam Al-jazari dalam bait:

فَرَقِّقَنْ مُسْتَفِلاً مِنْ أَحْرُفِ. وَحَاذِرَنْ تَفخِيمَ لَفْظِ الأَلِـفِ

كَهَمْزِ أَلْحَمْدُ أَعُـوْذُ إِهْدِنَا. اللهُ  ثُمَّ  لاَمِ  لِلَّـهِ  لَـنَا

Artinya:

Dan tipiskanlah huruf-huruf yang memiliki sifat istifal, dan hati-hati (jangan) menebalkan alif

Seperti hamzah pada kata (أَلْحَمْدُ), (أَعُـوْذُ), (إِهْدِنَا), kemudian (jangan menebalkan) lam pada kata (لِلَّـهِ).

Latihan:

اَللّٰهُمَّ رَبَّنَآ اَنۡزِلۡ عَلَيۡنَا مَآئِدَةً

وَعَلَى اللّٰهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ

قُلِ اللّٰهُمَّ فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ

اَنۡ يُّؤۡمِنُوۡا بِاللّٰهِ الۡعَزِيۡزِ الۡحَمِيۡدِ


اَلَيۡسَ اللّٰهُ بِعَزِيۡزٍ ذِى انۡتِقَامٍ

Kesimpulan:

Hukum lam lafadz Allah atau Allahumma ada dua:

1. Tafkhim atau tebal apabila huruf sebelumnya berharakat fathah atau dhammah.

2. Tarqiq atau tipis apabila huruf sebelumnya berharakat kasrah.

Ilustrasi Al-Qur'an. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Ilmu tajwid dibutuhkan umat Islam untuk memudahkan dalam membaca Alquran dan mengetahui pelafalan huruf sesuai kaidah. Dalam kajian ilmu tajwid, dikenal beberapa hukum bacaan yang bisa dipelajari, salah satunya adalah bacaan lam.

Huruf lam dalam Alquran bisa dibaca sukun atau berharakat. Mengutip buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid oleh Dr. Marzuki, lam sukun bisa bertemu dengan huruf setelahnya dan dibaca idgham atau izhar. Sedangkan lam berharakat bisa dibaca tarqiq atau tafkhim, bergantung pada huruf yang mendahuluinya.

Hukum bacaan lam berharakat dinamakan lam jalalah. Sesuai dengan namanya, hukum bacaan ini hanya terdapat pada lafaz jalalah atau lafaz dengan nama Allah, seperti شَهِدَ اللهُ dan لاَإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ .

Lam jalalah dibagi menjadi dua jenis, yakni tafkhim (tebal) dan tarqiq (tipis). Berikut penjelasan lengkapnya yang bisa Anda simak.

Ilustrasi Alquran Foto: Pexels

Tafkhim secara bahasa artinya tebal. Sedangkan secara istilah, tafkhim adalah mengucapkan huruf tebal sampai memenuhi mulut ketika mengucapkannya.

Sesuai dengan artinya, bunyi lam tafkhim harus dibaca tebal. Suara yang keluar tidak seperti bunyi "a", melainkan menyerupai huruf "o". Lafaz jalalah dapat dibaca tafkhim jika didahului oleh huruf yang berharakat fathah atau dammah.

قُلْ هُوَاللهُ أَحَدٌ ,Dibaca qulhuqallohu ahad

شَهِدَ اللهُ, Dibaca Syahidalloh

يُؤْتِيَهمُ الله خَيْرًا Dibaca yu'tiyahumulloh khoiron

Ilustrasi membaca Al Quran. Foto: Shutterstock

Secara bahasa, tarqiq artinya tipis. Sedangkan secara istilah, tarqiq adalah mengucapkan huruf dengan ringan atau tipis sehingga tidak sampai memenuhi mulut ketika mengucapkannya.

Mengutip buku Alquran Hadist untuk Kelas VIII MTs oleh Muhaemin, bunyi lam tarqiq harus dibaca tipis, sehingga suara yang keluar seperti bunyi "a" bukan "o". Lam ini didahului oleh huruf yang berbaris kasrah.

فِىْ رَسُوْلِ اللهِ Dibaca, fii rasuulillah

فِىْ دِيْنِ اللهِ أَفْوَاجًا Dibaca, fii diinillahi afwaajaa

بِسْمِ اللهِ Dibaca, bismillahi