Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Republik Indonesia terus berupaya untuk mengoptimalkan pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan untuk pengembangan potensi sektor parekraf tersebut, adalah menyusun panduan perihal pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Berikut ini panduan potensi pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif menurut Kemenparekraf/Baparekraf RI: Potensi Pembangunan Pariwisata Sektor pariwisata telah lama menjadi tulang punggung dari ekonomi kreatif di Indonesia. Dalam rangka pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf membagi potensi sektor pariwisata atas 4 sub-bab antara lain: 1. Potensi pengembangan destinasi pariwisata Destinasi pariwisata merupakan inti utama dari pembangunan pariwisata. Dalam pengembangannya, daya tarik wisata sebaiknya dibangun secara sinergis dengan memerhatikan fasilitas wisata, fasilitas umum, aksesibilitas/sarana prasarana. Tidak kalah penting, pembangunan pariwisata haruslah berbasis pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan ini harus mengadopsi sistem yang utuh dan berkelanjutan. Indonesia memiliki sejumlah potensi pembangunan pariwisata. Potensi ini sekaligus dapat menjadi kekuatan bangsa dalam pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif. Ragam potensi pariwisata tersebut antara lain:
Berbagai poin di atas akan menjadi kekuatan pariwisata Indonesia yang dapat dikembangkan. 2. Potensi pembangunan pemasaran pariwisata Panduan pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang disusun oleh Kemenparekraf/Baparekraf ini meliputi potensi pembangunan pemasaran pariwisata yang telah dirintis sejak dulu. Potensi ini menjadi modal utama untuk mendorong akselerasi pemasaran pariwisata Indonesia. Hingga saat ini, keunggulan dalam hal pariwisata yang telah dikantongi Indonesia antara lain:
3. Potensi pembangunan industri pariwisata Sebagai modal untuk melakukan akselerasi industri pariwisata, Indonesia telah mengantongi sejumlah bekal potensi. Bekal potensi sektor parekraf tersebut meliputi:
4. Potensi Pembangunan Kelembagaan Kepariwisataan Pembangunan pariwisata tidak akan terwujud tanpa adanya peran kelembagaan yang efektif. Dalam rangka pembangunan kepariwisataan nasional, berikut ini potensi kelembagaan dalam sektor pariwisata yang telah dimiliki:
Potensi Pembangunan Ekonomi Kreatif Selain pariwisata, panduan pembangunan ini juga menjangkau sektor ekonomi kreatif. Pada dasarnya terdapat pula 4 potensi sektor ekraf yang dimiliki Indonesia, yaitu: 1. Indonesia memiliki keragaman budaya dan sumber daya manusia yang tinggi Keragaman budaya membawa potensi yang besar terhadap pengembangan sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Pasalnya, budaya merupakan sumber kekayaan peradaban yang dapat dijadikan bahan baku, atau inspirasi dalam proses kreasi dan produksi karya kreatif. 2. Keragaman sumber daya alam sebagai bahan baku kuliner dan kriya Potensi sektor parekraf juga ditopang atas kekayaan bahan baku untuk kriya dan kuliner. Kekayaan alam yang berlimpah memberikan peluang bagi pelaku ekonomi kreatif untuk terus berkarya, dan terus menciptakan inovasi baru. Selain itu, kekhasan bahan baku di tiap daerah memberikan identitas bagi setiap karya. 3. Bonus demografi Indonesia sedang berada pada bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif jumlahnya lebih dominan. Bonus demografi ini membawa potensi besar bagi sektor ekonomi kreatif. Penduduk dengan usia produktif berpotensi menghasilkan lebih banyak karya karena faktor tenaganya. Mereka juga mampu menciptakan hasil karya yang fresh dan kreatif karena jiwa mudanya. 4. Konsumen produk ekonomi kreatif sangat besar Pada pasar domestik potensi sektor ekonomi kreatif sangat tinggi. Konsumen didominasi oleh kelas menengah Indonesia, yang ingin mengutamakan pengalaman dari sebuah karya kreatif. Itulah berbagai potensi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan. Potensi-potensi ini dapat dijadikan modal awal untuk pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Foto Cover: Suasana keindahan Pulau Padar yang menjadi salah satu primadona pariwisata di Indonesia. (Shutterstock/Kzenon) sebutkan letak astronomis dan letak geografis ASEAN? mengapa sebagian besar negara-negarar beriklim tropis? Saat beras sulit didapatkan, Ibu Yono membeli kentang sebagai pengganti beras .Berdasarkan hubungannya dengan barang lain, maka kentang termasuk jenis … 12. Jelaskan cara hidup manusia kurban paleolitikum dan mesolitikum kemasa neolitikum 5. Berikut ini merupakan ciri-ciri badan usaha. Soal HOTS A B C 1. Modal terdiri 1. Bisa 1. Orientasi laba atas saham mengalihkan 2. Adanya modal 2. P … Ciri ciri periodisasi zaman praaksara arkelogis Bagaimana karakteristik daerah Pontianak yang dipilih sebagai tempat untuk membuka pemukiman baru oleh Syarif Abdurrahman tolong dijawab dengan baik y … letak geografis Indonesia Ciri ciri periodisasi zaman praaksara arkelogis 1. Masa praaksara periodesasi (waktu dan ciri-ciri) mengidentifikasikan bukti kehidupan manusia praaksara. Sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia seharusnya sudah bisa mandiri tanpa perlu mengandalkan kebutuhan pokok hasil impor. Tapi kenyataannya, hingga kini sebagian besar bahan pangan yang ada merupakan hasil impor. Untuk memperbaiki kondisi ekonomi, pemerintah mulai mengeluarkan beberapa kebijakan. Salah satunya adalah dengan mengembangkan sektor ekonomi kreatif (creative economy). Baca Juga: Bisnis Board Game? Percayalah Pada Konten Lokal! Secara umum, ekonomi kreatif merupakan industri yang memanfaatkan kreativitas, bakat, dan kemampuan individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan. Industri ini mengeksploitasi hasil karya seseorang seperti kerajinan tangan, karya tulis, musik, seni pertunjukan, film, kuliner, dan lain-lain. Secara potensi, industri ekonomi kreatif bisa dijadikan alternatif untuk mengembalikan kondisi ekonomi masyarakat yang mulai menurun. Apalagi jika dibandingkan dengan sumber daya alam, potensi ekonomi kreatif cenderung berkembang seiring dengan perkembangan kemampuan pelaku industri ini. Baca juga: Bisnis Makanan? Tiru Eatlah dan Kopi Tuku Selain yang sudah disebutkan, di bawah ini merupakan beberapa alasan lain mengapa Indonesia perlu mengembangkan sektor ekonomi kreatif. Di antaranya, 1. Mampu menyerap banyak tenaga kerja Karena sektor industri ini cukup beragam dan luas, angka penyerapan tenaga kerjanya tentu saja cenderung lebih banyak dari industri lain. Apalagi jika SDM di Indonesia dibekali dengan kemampuan khusus. Permintaan tenaga kerja berbakat pasti selalu tinggi dalam industri ini. 2. Dapat menciptakan identitas bangsa Seperti halnya K-Pop di Korea Selatan atau Hollywood di Amerika, keberadaan industri kreatif di negara kita juga dapat membuat Indonesia memiliki identitas unik yang tidak dimiliki bangsa lain. Contohnya, saat ini Indonesia dikenal sebagai negara penghasil kain batik yang berhasil diekspor ke berbagai negara di dunia. 3. Dapat merangsang kreativitas dan inovasi Kreativitas dan inovasi merupakan dua hal yang selalu dilakukan para pelaku creative economy untuk mengembangkan industri ini. Karena terbiasa, secara natural setiap kebijakan yang dilakukan pasti merangsang jiwa kreatif dan inovatif di dalam diri pelaku ekonomi kreatif. Baca juga: Salah Pilih Karyawan, Data UMKM Disandera 4. Memberi dampak ekonomi positif Kemajuan industri ini secara tidak langsung juga berkontribusi pada meningkatnya kondisi keuangan negara. Jadi jika pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan creative economy maka secara tidak langsung pemerintah juga memajukan perekonomian bangsa. 5. Berasal dari sumber daya yang dapat diperbaharui Kreativitas merupakan salah satu kemampuan yang hadir karena bakat atau kebiasaan. Inilah mengapa sektor ekonomi kreatif merupakan industri yang berasal dari sumber daya yang dapat diperbaharui. Itulah 5 alasan yang mendasari keberadaan sektor creative economy di Indonesia. Semoga bermanfaat. |