Apa yang menjadi dasar bangsa Indonesia dapat bersatu?

Nama : Rafli Tangguh Setiawan

Kelas : PPTI 7

NIM : 2301935975

Pancasila adalah simbol negara kita. Pancasila juga merupakan simbol persatuan. Bahkan semboyan Pancasila yang berbunyi : Bhineka Tunggal Ika. Arti dari semboyan tersebut adalah “Beraneka Satu itu”. Namun, terkadang istilah itu dirumah menjadi berbeda – beda tetapi tetap satu jiwa. Hal inilah yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Namun seiring berkembangnya zaman, Makna ini sudah mulai luntur karena globalisasi dan hal lain.

Di zaman modern ini, Pancasila sudah mulai hilang maknanya. Pada zaman dahulu, Pancasila di junjung tinggi oleh para pejuang yang memperjuangkan hak kita untuk merdeka dari para penjajah. Pancasila digunakan untuk semangat membara melawan para penjajah. Akhirnya kita dapat merdeka dari para penjajah karena kita memperjuangkan hak kita dan semua itu didasari oleh semangat Bersatu dan Pancasila. Mengapa semua itu perlahan hilang dan membuat kita lupa akan jati diri kita sendiri?.

Banyak orang yang mempemasalahkan perbedaan yang ada di sekitar mereka. Mulai dari isu politik, agama, ekonomi, dan sebagainya. Mengapa semua itu bisa terjadi?. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perpecahan tersebut. Adanya oknum oknum yang tidak betanggung jawab, adanya golongan tertentu yang ingin memecah masyarakat Indonesia

demi kepentingan sendiri, ada yang memiliki perbedaan pendapat. Seharusnya jika kita ingin tetap Bersatu, kita harus dapat mengesampingkan perbedaan kita dan maju Bersama sebagai Indonesia. Namun, semua itu hanya dapat dicapai bila persatuan kita didasari oleh ideologi yang sama, yaitu Pancasila.

Cara kita untuk menjadikan Pancasila sebagai ideologi bersama harus didasarkan akan kebersamaan dan kebiasaan. Sama seperti para pendahulu kita, kita harus dapat menjadikan Pancasila sebagai dasar di dalam kehidupan sehari – hari kita. Contohnya adalah kita harus sadar bahwa kita tidak hidup sendiri, kita akan bertemu banyak orang yang berbeda didalam kehidupan kita sehari – hari. Kita tidak boleh dengan cepat menilai orang hanya dengan stereotype dirinya. Misalkan, kita bertemu orang batak, kita tidak boleh langsung menilai bahwa dirinya jahat atau keras. Tidak semua orang batak memiliki sifat seperti itu. Atau jika kita bertemu orang muslim, kita tidak boleh beranggapan bahwa semua muslim itu teroris. Jika kita dapat menerapkan itu dalam kehidupan kita sehari – hari maka kita sudah berhasil menerapkan ideologi Pancasila di daiam kehidupan kita sehari hari. Selain itu kebersamaan juga tidak luput dari ideologi Pancasila. Sudah banyak anak mudah pada zaman sekarang lebih suka menyendiri dan tidak ingin bergaul atau bercengkrama dengan orang lain. Hal itu dipengaruhi oleh teknologi yang makin sulit dilepas dari kehidupan sehari – hari mereka. Jika anak muda sudah tidak mau membaur dan saling bersosialisasi satu sama lain, maka negara ini akan memiliki masa depan yang suram. Anak muda sering dikatakan sebagai poros suatu bangsa. Karena merekalah yang akan meneruskan perjuang para pendahulu kita. Oleh karena itu, kita harus juga membina anak – anaka muda agar dapat bersatu bersama.

Kebersamaan yang ada juga harus digunakan dengan baik oleh semua orang. Kita harus bahu membahu menjaga kebersamaan yang ada. Kita juga tidak boleh mudah terseret olah berita yang tidak jelas atau rumor rumor yang ada di sekitar kita. Bila kita menemukan orang yang terpancing oleh berita tersebut, kita harus dapat menjelaskan kepada mereka bahwa hal itu salah.

Oleh karena itu, Pancasila merupakan dasar yang sangat penting bagi hidup dalam masyarakat saat ini. Dengan adanya Pancasila, kita dapat hidup rukun dan saling membantu satu sama lain. Bila kita melupakan Pancasila dalam hidup kita, hidup kita akan menjadi tidak teratur. Masyarakat dapat menuju kehancuran dan menjadi anarkis. Kita juga harus menjungjung tinggi nilai Pancasila dan harus diterapkan dalam kehidupan sehari hari agar kita dapat hidup damai dan sejahtera.

Apa yang menjadi dasar bangsa Indonesia dapat bersatu?

By: Vincentius Christian Aji Wianto / 2301936151 / PPTI 7, Mahasiswa Binus University

Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat beragam. Mulai dari suku, budaya, ras, bahasa, agama. Saat ini Indonesia memiliki 17 ribu pulau dengan 269 juta penduduk, dan 714 suku, serta 1100 bahasa. Karena keberagaman tersebut Indonesia dikenal sebagai negara yang sangat kaya. Dengan kekayaan yang kita miliki sebagai warga Indonesia ini sepatutnya kita turut bangga. Namun dengan adanya keberagaman yang berarti banyaknya perbedaan yang otomatis akan membuat berbagai macam konflik. Maka dari itu kita sebagai warga Indonesia ini harus menjaga serta mencintai keberagaman yang kita miliki ini sehingga tidak terjadi perpecahan diantara warga Indonesia. Maka dari itu diciptakanlah suatu pedoman hidup yang disebut juga dengan ideologi negara, yaitu pancasila. Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang dapat menyatukan keberagaman yang ada di Indonesia ini menjadi satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia.  Di dalamnya terkandung lima nilai penting sebagai pedoman bangsa Indonesia.

Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Dimana sila ini mengandung arti pengakuan atas keberadaannya Tuhan sebagai pencipa alam semesta beserta isinya. Dan manusia beriman diwujudkan dalam  ketaatannya kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan Tuhan. Dalam sila ini berarti juga Tuhan yang majemuk, tidak memihak suatu golongan tertentu. Artinya semua agama dan kepercayaan masyarakat Indonesia berada dalam sila pertama ini. Setiap orang harus menghargai agama dan kepercayaan mereka masing – masing, dengan menghargai kepercayaan orang lain dan tidak menghina ataupun mengganggu saat orang tersebut sedang melakukan ibadah. Dengan adanya sila pertama ini, keberagaman tentang kepercayaan dan agama di Indonesia ini dapat tetap terjaga jika dijalankan dengan benar. Dalam kehidupan sehari hari sila pertama ini dapat diamalkan dengan mempercayai adanya Tuhan. Saat mempercayai adanya Tuhan maka kita akan berhati – hati dalam menjalani hidup. Menolak adanya Tuhan sama dengan melanggar Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. Selain itu kita juga harus memeluk suatu agama tertentu. Di Indonesia terdapat enam negara resmi yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Agama merupakan bagian dari identitas kita sebagai  warga negara Indonesia. Makna kemerdekaan beragama bagi Indonesia begitu besar, karena di masa penjajahan sering terjadi pemaksaan untuk memeluk agama tertentu. Kemudia sebagai penganut suatu agama hendaknya menjalankan ibadah sesuai perintah Agama masing – masing. Karena beragamnya agama, maka sifat toleransi sangatlah dibutuhkan. Dengan adanya toleransi akan mengurangi konflik yang terjadi dan makin menghargai dan menghormati agama lain.

Kemudian sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila ini mengandung arti setiap manusia adalah makhluk yang sama. Walau berbeda suku, budaya, agama, bahasa, setiap manusia tetaplah sama dan sederajat. Dengan kata lain setiap masyarakat Indonesia itu sama dan sederajat serta mereka semua memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara. Sehingga seharusnya keberagaman yang ada tidak menjadi konflik diantara masyarakat Indonesia. Dalam kehidupan sehari hari pun dapat dilakukan dengan menghormati hak orang lain. Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban masing masing. Sebagai umat manusia sebaiknya tidak boleh hanya memikirkan kepentingan diri sendiri saja namun juga kepentingan orang lain. Misalnya saat seseorang sedang membutuhkan hiburan dengan menonton televisi, namun adik atau kakaknya sedang butuh waktu berkonsentrasi untuk belajar. Maka sebagai orang yang menghargai hak orang lain hendaklah orang tersebut mengurangi volume suara tersebut.

Selanjutnya sila ketiga yaitu persatuan Indonesia. Disini sangatlah jelas bahwa sila ini merupakan perwujudan dari mengatasi paham perseorangan, golongan, suku bangsa. Dalam sila ini menggabarkan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia harus Bersatu dan mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia lebih dari kepentingan perseorangan, golongan, maupun suku bangsa. Karena setiap masyarakat Indonesia adalah warga negara Indonesia, maka tidak ada lagi yang namanya perseorangan, kelompok, dan lain sebagainya. Namun yang ada hanyalah bangsa Indonesia sebagai pemersatu sehingga tidak ada lagi perpecahan diantara setiap masyarakat Indonesia. Dalam kehidupan sehari – hari seperti bangga akan karya Bangsa. Membeli produk – produk dalam negeri, bukan produk import. Karena sebenarnya dari segi kualitas produk produk dalam negeri tidak kalah dengan produk luar negeri. Kemudia juga menggunakan Bahasa Indonesia, karena Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan.

Sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Pancasila bukan hanya membahas tentang perbedaan suku, ras, budaya, dan agama, namun juga perbedaan pendapat yang dapat dipecahkan masalahnya pada sila keempat ini. Sila ini menyatukan segala perbedaan pendapat yang ada di seluruh masyarakat Indonesia dan dijadikan suatu keputusan dengan adanya demokrasi secara musyawarah. Musyawarah ini membuat semua kepentingan individu maupun golongan dapat terpenuhi, sehingga tidak akan ada yang merasa dirugikan dalam pengambilan suatu keputusan. Dalam kehidupan sehari hari dapat dicontohkan dengan saling menghargai pendapat. Terkadang dalam melakukan suatu tugas membutuhkan pendapat dari orang lain juga supaya tugas tersebut dapat berjalan dengan lebih efektif. Disaat seperti ini menghargai pendapat orang lain sangatlah dibutuhkan. Kemudian juga menerima kritik dari orang lain. Dengan adanya kritik dari orang lain, maka sebagai orang yang mengamalkan sila keempat hendaklah menerimanya dengan lapang dada dan mengintrospeksi diri sendiri serta memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Dan yang terakhir adalah sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Disini sangat jelas membahas tentang keadilan yang didapatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Keadilan yang dimaksud berlaku bagi seluruh aspek kehidupan termasuk hak dan kewajiban tiap masing individunya. Selain itu kita juga harus mementingkan kepentingan orang lain terlebih dahulu, bukan kepentingan diri kita sendiri. Dan juga jika seseorang melanggar akan diberikan sanksi yang adil sesuai dengan apa yang telah diperbuatnya, serta hukuman tersebut berlaku sama kepada setiap orang yang melanggar juga. Dengan adanya keadilan ini masyarakat akan merasakan kesetaraan dan tidak ada yang merasa dirugikan.

Maka dari itu dengan adanya pancasila sebagai ideologi negara Indonesia, diharapkan setiap individu masyarakat menanamkannya dalam diri masing – masing untuk mengamalkan sikap pancasila tersebut. Sehingga keberagaman yang ada di Indonesia ini bukan menimbulkan suatu konflik tetapi menjadi aset yang berharga untuk memajukan Indonesia. Sikap ini pasti tidak dapat dilakukan jika sejak kecil masyarakat Indonesia tidak pernah diajarkan mengenai pancasila. Maka dari itu sejak dini hendaklah setiap warga Indonesia sudah mengetahui tentang pancasila sebagai ideologi negara Indonesia dan menanamkannya dalam diri masing – masing serta mempraktekkannya dalam kehidupan sehari – hari.

Referensi :

https://www.antaranews.com/berita/1186716/pancasila-sebagai-perekat-keberagaman-indonesia

https://www.jogjaprov.go.id/berita/detail/7779-pancasila-satukan-keberagaman-indonesia

https://www.kemenkopmk.go.id/artikel/dody-pancasila-menyatukan-keberagaman-indonesia

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/090000769/nilai-nilai-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-pandangan-hidup?page=all

https://bobo.grid.id/read/081941540/arti-sila-pertama-pancasila-dan-penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=4

https://bobo.grid.id/read/081950596/arti-sila-kedua-pancasila-dan-penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=3

https://bobo.grid.id/read/081953120/arti-sila-ketiga-pancasila-dan-penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all

https://bobo.grid.id/read/081955064/makna-sila-keempat-pancasila-dan-penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all

https://bobo.grid.id/read/081963317/makna-sila-kelima-pancasila-dan-penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all