Apa yang dimaksud dengan revolusi bumi dan sebutkan 4 akibatnya

Revolusi Bumi merupakan pergerakan atau peredaran bumi mengelilingi matahari. Hal ini terjadi akibat adanya gaya saling menarik antara gravitasi matahari dengan bumi. Waktu yang dibutuhkan bumi untuk satu kali mengelilingi matahari adalah 365,25 hari. Selama berevolusi, bumi bergerak dengan kemiringan yang membentuk sudut hingga 23,50 derajat terhadap matahari, yang diukur dari garis khatulistiwa.

Tentunya banyak sekali manfaat yang dapat kita rasakan dari aktivitas revolusi bumi. Berikut 5 dampak atau akibat revolusi bumi terhadap kehidupan kita.

Apa yang dimaksud dengan revolusi bumi dan sebutkan 4 akibatnya
Apa yang dimaksud dengan revolusi bumi dan sebutkan 4 akibatnya
waterstreet.blog

Perubahan musim merupakan salah satu akibat dari revolusi bumi. Hal ini merupakan salah satu yang sangat bermanfaat bagi manusia. Pada umumnya kita mengenal 4 musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, serta musim semi. Namun di Indonesia hanya terdapat 2 musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. 

Perubahan musim merupakan hal yang sangat penting. Jika tidak terjadi perubahan musim, maka suatu daerah hanya akan mengalami 1 musim sepanjang tahun yang tentunya akan menyulitkan.

Baca Juga: 5 Hal Besar yang Akan Terjadi Jika Bumi Berbentuk Datar

Apa yang dimaksud dengan revolusi bumi dan sebutkan 4 akibatnya
Apa yang dimaksud dengan revolusi bumi dan sebutkan 4 akibatnya
ba-reps.com

Walaupun terjadinya siang dan malam merupakan akibat dari rotasi bumi, namun revolusi bumi berpengaruh terhadap lamanya siang dan malam. Perbedaan waktu lamanya siang dan malam ini terjadi lantaran akibat dari kombinasi antara revolusi bumi dan kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika.

Keadaan perbedaan lama siang dan malam dapat kita lihat dengan jelas jika kita berada di dekat kutub bumi, baik kutub utara maupun kutub selatan.

Apa yang dimaksud dengan revolusi bumi dan sebutkan 4 akibatnya
Apa yang dimaksud dengan revolusi bumi dan sebutkan 4 akibatnya
infoastronomy.org

Rasi bintang yang tampak berubah juga merupakan salah satu akibat dari revolusi bumi. Rasi bintang yang kita kenal dengan zodiak ini, sering dikaitkan dengan garis nasib seseorang.

Perbedaan susunan rasi bintang yang terlihat dari bumi sebenarnya terjadi karena posisi kita sebagai pengamat. Ketika bumi bergerak mengelilingi matahari, posisi rasi bintang pun seolah-olah berubah.

Baca Juga: Selain di Bumi, Hujan Juga Terjadi di 5 Tempat Luar Angkasa Ini

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Jakarta -

Apakah detikers pernah menanyakan, bagaimana musim bisa berganti dari hujan ke kemarau dan sebaliknya? Fenomena tersebut akibat revolusi bumi. Tak hanya musim yang berganti, ada beberapa fenomena lainnya yang terjadi akibat revolusi bumi.

Perlu diketahui ada dua macam tipe gerakan bumi, yaitu rotasi dan revolusi. Rotasi bumi adalah pergerakan bumi pada porosnya. Akibat dari rotasi bumi adalah perbedaan waktu, pergantian siang dan malam, pembelokkan arah angin, dan lain-lain.

Lalu, apa yang dimaksud dengan revolusi dan apa akibat revolusi bumi? Berikut penjelasannya seperti dikutip dari laman Kemendikbud.

Revolusi bumi adalah peristiwa bumi bergerak mengelilingi matahari. Lintasan revolusi bumi berbentuk elip, dan matahari ada di salah satu titik fokusnya. Bumi membutuhkan waktu untuk melakukan satu kali revolusi atau kala revolusi selama 365¼ hari atau disebut 1 tahun.

Jadi, selama satu tahun bumi berputar mengelilingi matahari sambil berputar pada porosnya atau berotasi. Sehingga posisi bumi berubah dalam lintasannya.

Akhirnya, akibat revolusi bumi yang terjadi adalah:

1. Perbedaan lama waktu siang dan malam

Revolusi bumi dan kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika sebesar 23½°, menimbulkan perbedaan lama waktu siang dan malam yang dapat diamati. Misalnya pada 23 September-22 Desember panjang siang di belahan bumi utara lebih pendek bila dibandingkan panjang siang di belahan bumi selatan.

Maka, bagi umat muslim yang berpuasa di daerah lintang tinggi, sering mengalami puasa lebih lama karena matahari beredar 12 jam lebih.

2. Gerak semu tahunan matahari

Seolah-olah, pada waktu tertentu matahari ada di belahan bumi utara, da waktu yang lain matahari ada di belahan bumi selatan. Dalam bola langit, lintasan gerak semu matahari itu disebut ekliptika.

Bisa diperhatikan pada bulan Juni sinar matahari mengenai dinding rumah bagian utara, sedangkan saat Desember sinar menerpa di bagian selatan.

3. Perubahan musim

Akibat revolusi bumi selanjutnya adalah perubahan musim. Belahan bumi utara dan selatan atau daerah lintang tinggi, mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.

Sedangkan negara yang ada di dekat garis khatulistiwa, termasuk Indonesia, hanya memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.

4. Perubahan penampakan rasi bintang

Saat bumi ada di sebelah timur matahari, detikers hanya dapat melihat bintang-bintang di sebelah timur matahari, begitupun saat bumi ada di sebelah utara, barat, atau selatan matahari.

Akibat revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah. Perubahan gugusan atau rasi bintang inilah yang disebut tanda zodiak.

5. Tahun kabisat

Terakhir, hitungan kalender masehi dibuat berdasarkan kala revolusi bumi, yaitu satu tahun ditempuh dalam 365¼ hari. Karena tidak mungkin membuat hitungan seperempat hari, untuk memudahkan penanggalan maka setiap tahun lamanya adalah 365 hari.

Sedangkan pada tahun ke 4, sisa ¼ hari dijumlahkan menjadi 1 hari, yang dibuat pada tanggal 29 Februari. Inilah yang disebut tahun kabisat, atau disebut juga dengan istilah tahun kelipatan 4.

Tahun biasa bulan Februari berjumlah 28 hari, sedangkan pada tahun kabisat berjumlah 29 hari. Maka, ketika ada orang yang lahir pada 29 Februari, ia akan merayakan ulang tahun setiap 4 tahun sekali saja.

Bagaimana, apa detikers sudah memahami pengertian dan akibat revolusi bumi?

(pal/pal)


Page 2

Jakarta -

Apakah detikers pernah menanyakan, bagaimana musim bisa berganti dari hujan ke kemarau dan sebaliknya? Fenomena tersebut akibat revolusi bumi. Tak hanya musim yang berganti, ada beberapa fenomena lainnya yang terjadi akibat revolusi bumi.

Perlu diketahui ada dua macam tipe gerakan bumi, yaitu rotasi dan revolusi. Rotasi bumi adalah pergerakan bumi pada porosnya. Akibat dari rotasi bumi adalah perbedaan waktu, pergantian siang dan malam, pembelokkan arah angin, dan lain-lain.

Lalu, apa yang dimaksud dengan revolusi dan apa akibat revolusi bumi? Berikut penjelasannya seperti dikutip dari laman Kemendikbud.

Revolusi bumi adalah peristiwa bumi bergerak mengelilingi matahari. Lintasan revolusi bumi berbentuk elip, dan matahari ada di salah satu titik fokusnya. Bumi membutuhkan waktu untuk melakukan satu kali revolusi atau kala revolusi selama 365¼ hari atau disebut 1 tahun.

Jadi, selama satu tahun bumi berputar mengelilingi matahari sambil berputar pada porosnya atau berotasi. Sehingga posisi bumi berubah dalam lintasannya.

Akhirnya, akibat revolusi bumi yang terjadi adalah:

1. Perbedaan lama waktu siang dan malam

Revolusi bumi dan kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika sebesar 23½°, menimbulkan perbedaan lama waktu siang dan malam yang dapat diamati. Misalnya pada 23 September-22 Desember panjang siang di belahan bumi utara lebih pendek bila dibandingkan panjang siang di belahan bumi selatan.

Maka, bagi umat muslim yang berpuasa di daerah lintang tinggi, sering mengalami puasa lebih lama karena matahari beredar 12 jam lebih.

2. Gerak semu tahunan matahari

Seolah-olah, pada waktu tertentu matahari ada di belahan bumi utara, da waktu yang lain matahari ada di belahan bumi selatan. Dalam bola langit, lintasan gerak semu matahari itu disebut ekliptika.

Bisa diperhatikan pada bulan Juni sinar matahari mengenai dinding rumah bagian utara, sedangkan saat Desember sinar menerpa di bagian selatan.

3. Perubahan musim

Akibat revolusi bumi selanjutnya adalah perubahan musim. Belahan bumi utara dan selatan atau daerah lintang tinggi, mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.

Sedangkan negara yang ada di dekat garis khatulistiwa, termasuk Indonesia, hanya memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.

4. Perubahan penampakan rasi bintang

Saat bumi ada di sebelah timur matahari, detikers hanya dapat melihat bintang-bintang di sebelah timur matahari, begitupun saat bumi ada di sebelah utara, barat, atau selatan matahari.

Akibat revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah. Perubahan gugusan atau rasi bintang inilah yang disebut tanda zodiak.

5. Tahun kabisat

Terakhir, hitungan kalender masehi dibuat berdasarkan kala revolusi bumi, yaitu satu tahun ditempuh dalam 365¼ hari. Karena tidak mungkin membuat hitungan seperempat hari, untuk memudahkan penanggalan maka setiap tahun lamanya adalah 365 hari.

Sedangkan pada tahun ke 4, sisa ¼ hari dijumlahkan menjadi 1 hari, yang dibuat pada tanggal 29 Februari. Inilah yang disebut tahun kabisat, atau disebut juga dengan istilah tahun kelipatan 4.

Tahun biasa bulan Februari berjumlah 28 hari, sedangkan pada tahun kabisat berjumlah 29 hari. Maka, ketika ada orang yang lahir pada 29 Februari, ia akan merayakan ulang tahun setiap 4 tahun sekali saja.

Bagaimana, apa detikers sudah memahami pengertian dan akibat revolusi bumi?

(pal/pal)