Begitu sampai di Roma, peringatan pertama yang kami terima adalah AWAS COPET!. Peringatan kedua adalah bila bepergian malam hari jangan bertindak seperti turis. Hal ini malah dikatakan langsung oleh orang Italy asli yang lama tinggal di Jepang dan pernah 2 bulan di Indonesia. Wah, saya langsung teringat artikel di Suara Pembaruan yang pernah saya baca sebelumnya. Bahwa Roma kini adalah kota paling rawan akan kriminalitas di Eropa. Oh ya, copet itu bahasa Italy-nya adalah LADRO. Hehehe..... by sahat simarmata Jalan Buru-buru Mau ke Vatikan .Orang tua itu berumur 70th. Dia sendiri kaget dengan keadaan kotanya yang berbeda jauh sebelum ditinggalkannya dulu. Dia juga mengakui, informasi di Roma kurang tersedia. Jadi turis akan langsung terlihat sebagai turis, karena sering terlihat kebingungan di Roma. :) Dia juga bercerita, hal ini terjadi dalam sepuluh tahun terakhir dimana semakin banyak imigran dari Afrika Utara dan Eropa Timur yang melakukan tindak kriminalitas. Bahkan mereka seminggu sebelumnya membunuh turis di Roma pada saat turis tersebut jalan-jalan di malam hari sambil menyeret-nyeret kopernya. Oh ya, Kami bertemu Pak Tua itu di stasiun kereta Fiumicino (FR1) mau ke Stasiun Rome Transtevere. Sedangkan dia ke Stasiun Rome Termini, stasiun kereta terbesar di Italia. by sahat simarmata Nunggu bus di Roma . Tapi sudahlah. Klo komentarku sih, "Ah, akhirnya sampai juga". Kota Roma, di negara Italy. Sudah lama saya saya ingin ke kota ini. Dikenal sebagai kota seribu gereja. Tempat pusat kekaisaran Romawi. Di sinilah tempatnya gedung-gedung abad pertengahan terbanyak, terlengkap, dan terindah di Eropa. Caileee.. by sahat simarmata Makan Spaghetti di Roma .Sebenarnya klo saya amati, Roma ini bagaikan museum dan galeri seni raksasa dimana kita jalan-jalan dan tinggal di dalamnya. Banyak banget bangunan bersejarah dan monumen-monumen arstistik. Jalan-jalannya dari batu seperti cone-block yang sudah hitam karena tuanya. Tapi batu itu kuat banget. Udah kayak fosil arang. Hehehe. Sepertinya seminggu belum cukup untuk mengunjungi seluruh bangunan dan monumen bersejarah di Roma ini. Klo cuma melewati pake City Tour dari atas bus sih bisa aja. Tapi kan klo gak datang sendiri kayaknya belum sah.:) Soale hampir semua bangunan di Roma adalah bangunan bersejarah. Berjalan di sepanjang kota Roma ini rasanya membawa kita sejenak ke masa lalu. Kejayaan kekaisaran dunia yang akhirnya musnah dan hancur berkeping-keping dan tidak akan pernah mampu disatukan kembali. Kisah kekaisaran Romawi telah berubah menjadi sebuah saga atau mungkin dongeng menarik yang masih mampu kita baca dan dengarkan. Dan monumen atau air mancur (fontana atau fountain) bangus-bagus semua. Itu mungkin karena umur kota Roma ini dah tuwir sekaleee. Apalagi kalo legenda Romulus dan Remus diperhitungkan. Wah. .Patung Legenda Romulus dan Remus yang dibesarkan Serigala Menurut sang hikayat :), kota Roma oleh saudara kembar Remus dan Romulus. Mereka berdua adalah putera Mars (dewa perang) dan Rhea Silvia yang tumbuh dan dibesarkan oleh seekor serigala betina. Namun saat dewasa Romulus membunuh Remus. Nama Roma menurut ceritera, berasal dari nama penguasa pertama, Romulus. Banyak pula yang mengatakan bahwa nama kota Roma berasal dari nama sebuah keluarga yang berasal dari zaman Etruscan – keluarga “Ruma”. Nah, bingung kan? Hehehe. .Monumen Victor Emanuelle II . Namun, bukti-bukti arkeologis menunjukkan bahwa Roma bermula dari pedesaan di Bukit Palatine yang bersatu menjadi kota pada abad VIII SM. Kota ini berkembang menjadi ibukota Kerajaan Romawi yang – menurut tradisi – diperintah oleh 7 raja, kayaknya masing-masing raja dapat satu bukit yang berjumlah tujuh di sekitar Roma.:). Pada 510 M berubah menjadi Republik Romawi dan diperintah oleh Senat. Akhirnya menjadi Kekaisaran Romawi pada 31 M. Jadi, sejarah kota ini memang sangat panjang, hampir 2.800 tahun. Selama itu, kota ini pernah menjadi pusat Kerajaan Romawi, Republik Romawi dan Kekaisaran Romawi, dan belakangan negara Kepausan, Kerajaan Italia, dan kini Republik Italia. . Terkait hal tersebut, selama jalan-jalan di Roma aku melihat banyak kode SPQR dimana-mana. Di tutup got, monumen, trotoar, bangunan, dll. Aku tanya-tanya artinya itu rupanya SPQR singkatan dari Senatus PopulusQue Romanus. Artinya Senat memerintah Roma atas dukungan rakyat. Jadi, semacam simbol peringatan kepada Senat bahwa mereka ada karena rakyat. Bagus juga untuk ditiru Indonesia. . Tapi ceritera dan hikayat adalah bagian masa lalu, yang ada sekarang adalah sebuah kota tua yang indah penuh pesona. Pada sisi yang lain, kota ini juga berhubungan erat dengan penyebaran agama Kristen ke seluruh Eropa dan sampai ke ujung dunia. Seiring dengan bangkitnya kekristenan, Uskup Roma yang kemudian dikenal menjadi Paus – mendapat dukungan keagamaan yang sama pentingnya dengan dukungan politik – berhasil memantapkan Roma sebagai pusat Gereja Katolik. . . . . by sahat simarmata Colosseum, Roma .Masih banyak banget objek wisata yang bisa disaksikan di kota Roma. Selain Colosseum, tujuan utama para turis adalah Fontana di Trevi atau Trevi Fountain (mata air Trevi). Fontana di Trevi merupakan kolam terbesar setinggi 25,9 meter dengan lebar 19,8 meter. Pembangunan Fontana di Trevi dipelopori oleh Paus Clement XII. Karya arsitek yang mengagumkan ini mulai dibangun pada 1732 oleh Nicola Salvi dan diselesaikan oleh Giuseppe Pannini pada 1762. Setiap turis biasanya melemparkan sekeping mata uang ke dalam kolam ini dengan harapan suatu saat nanti mereka akan kembali melihat kota Roma. Saya udah melempar koin disini. Mudah-mudahan bisa ke Roma lagi. Hehehe. Tapi Mr. Ismail Omar, Co-Chairman Mensa Malaysia, sudah membuktikannya. Dia udah kedua kalinya ini ke Fontana di Trevi ini. Sebelumnya dia bilang juga lempar koin. Dan sekarang beliau lempar koin lagi. Oh ya, di tengah kolam ini terdapat patung dewa Neptunus yang mengendarai keretanya. Cuma mau kemana dia ya? by sahat simarmata Sahat Simarmata and Anni Purba at Trevi Fountain, Rome .Hal lain yang perlu dilihat, cukup jalan kaki aja dari Trevi Fountain, adalah bangunan Pantheon yang berdiri di samping pemandian Agripa. Di dalam terdapat kubah yang dahulu dipakai untuk pemujaan berhala, tetapi kini untuk ibadah gereja. Kami cuma sampai di pintu. Di dalam agak gelap. Kabarnya, Michelangelo cukup lama mengamati bangunan ini sebelum membangun kubah gereja St. Peter di Vatikan. by sahat simarmata Pantheon, Rome. .Cuma kalo kita berada di Roma dan juga sekitar Roma ada suasana yang langsung berbeda dengan Jakarta. Pada saat kami jalan-jalan di kota Roma atau naik kereta, apalagi cuaca sedang bagus, dimana-mana banyak terlihat orang bermesraan. Ada yang berpelukan, berciuman atau berpangku-pangkuan. Mereka bermesraan bisa di Taman Umum, di Piazza, di atas Bus Kota, Kereta, di teras rumah atau di mana saja. Umumnya memang anak-anak muda sih. Pergaulan dalam soal seperti itu di kota ini memang biasa. Cara berpakaian juga bebas. Di TV Italia, RAI, juga terlihat para selebritis hampir selalu tampil dengan dandanan super minim. . by sahat simarmata Pizza Dinner di Torquinto, Rome. Di negeri yang bebas ini penghormatan terhadap sesama justru besar. Bila ada seorang tua masuk Bus Kota yang penuh sesak, hampir pasti orang terdekat secara spontan (dan rela) memberikan kursinya. Orang sakit dan cacat pasti akan mendapat prioritas dimanapun juga. Kasus perkosaan sangat jarang terbaca di koran-koran. . Kota Roma mempunyai keunikan yaitu bangunannya paling cuma 5 lantai. Tidak ada orang yang ingin membangun gedung pencakar langit di sini. Jadi semua rumah akan terlihat seragam, termasuk warna catnya juga seragam: krem atau coklat tanah. Trus, disini jarang ada proyek pembangunan, yang banyak proyek renovasi. Hehehe. by sahat simarmata Near Termini, Rome. .l di antara gedung-gedung tua. Tidak heran kalau di Italia, terutama di k
by Sahat Parlindungan Simarmata - www.sahatsimarmata.com . Cetak halaman ini (Print this page) .... Page 2
|