Berikut bukan termasuk unsur unsur buku fiksi yang dapat di

24.Berikut ini yang tidak termasuk unsurbuku nonfiksi adalah....A. Bagian cover bukuB. Rincian subbab bukuC. Judul subbabD. Penyajian alur cerita

Perbesar

Ilustrasi buku | Wallace Chuck dari Pexels

Selain mengetahui tentang unsur buku non fiksi, berikut ini tentang bagaimana cara meresensi buku non fiksi. Pasalnya, cara merensi buku non fiksi dan fiksi berbeda, walaupun perbedaan tidak terlalu jauh dan signifikan.

Buku non fiksi merupakan jenis buku yang ditulis secara objektif, berdasarkan data, penelitian, atau dari kajian literature. Isi pesan dari buku non fiksi selain objektif juga bersifat informatif.

Informatif yang dimaksud dalam buku non fiksi adalah memberikan informasi dan data terbaru. Berkebalikan dengan buku fiksi, buku non fiksi dari segi teknis penulisannya terpaku pada aturan dan standar aturan.

Walaupun buku nonfiksi, bukan berarti buku jenis ini tidak bisa diresensi. Buku nonfiksi masih tetap bisa diresensi. Terkait dari teknis, memang sama persis dengan buku fiksi.

Hanya ada sedikit perbedaan saja, seperti dalam penulisan resensi fiksi kerap mencantumkan unsur intrinsik, sedangkan pada resensi buku nonfiksi tidak perlu memasukkannya. Sisanya, terkait pencantuman unsur dan langkah penulis resensi sama persis. Berikut cara meresensi buku nonfiksi secara runtut:

Mengenal Prinsip Penulisan Resensi

Ada beberapa prinsip resensi buku nonfiksi. Pertama, peresensi harus memilih objek resensi bukunya apa. Apakah buku pendidikan atau buku motivasi. Kenali juga media mana yang ingin kamu kirimkan hasil resensi buku nonfiksimu. Karena setiap media memiliki karakteristik jenis buku yang diresensi.

Kedua, mengenal dan menguasai objek resensi menjadi hal penting yang harus dikuasai oleh penulis. Peresensi yang tidak menguasai objek resensi, tentu saja akan terkendala dalam melakukan review buku. Ketiga, barulah kamu mengulas dan menimbang objek resensi, termasuk menulis hasil resensi itu sendiri.

Struktur Resensi

Cara meresensi buku nonfiksi juga perlu memperhatikan strukturnya. Ada beberapa poin struktur yang perlu diperhatikan.

Poin pertama judul resensi, yang ditentukan dan dibuat oleh peresensi. Kedua, pendahuluan, yaitu prolog yang kamu paparkan di bagian awal memulai menulis resensi. Pastikan pendahuluan tetap ditulis tetap menarik. Ketiga, barulah masuk ke inti resensi yang kamu buat. Di bagian terakhir, adalah penutup atau kesimpulan.

Ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam tata cara meresensi buku nonfiksi seperti:

- Apa tujuan kamu menulis resensi buku nonfiksi tersebut.

- Seberapa besar keberhasilan penulis dalam menyampaikan informasi terhadap pembaca lewat buku tersebut.

- Cantumkan kelebihan dan kekurangannya.

- Jelaskan inti pembahasannya dan apa manfaat yang didapatkan.

- Cantumkan harga buku.

Unsur buku fiksi dan nonfiksi, saat kamu ingin menulis sebuah buku, kamu harus tau jenis buku apa yang akan ditulis. Jenis buku fiksi atau non fiksi? Mengetahui dua jenis tersebut akan memudahkan kamu untuk proses menyusun tulisannya. 

Berbicara soal menulis, pada dasarnya setiap orang bisa menulis buku fiksi maupun non fiksi. Tapi sayangnya tidak semua orang tahu bagaimana teknik menulis buku fiksi dan non fiksi yang baik sehingga bisa diterbitkan.

Ada yang mahir melakukan teknik menulis karena kebiasaan, ada pula yang masih banyak alasan untuk memulai menulis sebuah tulisan kemudian diterbitkan melalui penerbit buku. 

Bisa menulis karena terbiasa pun tidak cukup. Penulis yang baik harus diimbangi dengan pengetahuan yang baik terkait dengan teknik menulis sehingga dapat diterbitkan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,  jenis tulisan buku ada dua, yakni buku fiksi dan non fiksi. 

Keduanya memiliki teknik menulis yang berbeda. Dari sekian buku yang populer, umumnya buku fiksi tampak lebih mudah dikerjakan dibandingkan dengan buku non fiksi. Alasan yang sering dipaparkan yakni buku fiksi lebih mudah karena tinggal ngarang. Walaupun tidak sepenuhnya soal tulis bebas atau mengarang karena pastinya ada panduan dan ketentuannya. 

Unsur buku fiksi dan non fiksi memiliki bermacam ragam. Tingkat kesulitannya pun berbeda, tergantung dari jenis buku tersebut. Buku non fiksi bisa berupa karya ilmiah, laporan penelitian, skripsi hingga disertasi. Dalam penulisan non fiksi, sebuah karya harus berdasarkan fakta sehingga dalam penulisannya tidak boleh sembarangan atau ngarang-ngarang. 

Meski begitu tulisan non fiksi tidak melulu terkesan kaku dan serius. Banyak juga jenis buku non fiksi populer yang tentu penulisannya akan berbeda ketika kita menulis buku karya ilmiah. 

Sementara buku non fiksi ada beberapa poin yang perlu diperhatikan selain informasi yang ditulis harus berupa fakta. Mulai dari cara penyajian materi dalam buku, penulisan paragraf, penggunaan kata, data pendukung, pencantuman indeks, sampai dengan penulisan daftar pustaka. Penulisan buku nonfiksi memang memiliki rincian yang harus diperhatikan agar naskah buku kita layak diterbitkan oleh penerbit buku.

Nah supaya lebih jelas, mari kita ulas perbedaan antara unsur buku fiksi dan nonfiksi.

Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi

Secara umum buku fiksi adalah jenis tulisan yang hanya berdasarkan imajinasi. Dia hanya rekaan si penulisnya. Jadi, jenis-jenis karya seni berikut ini merupakan karya Fiksi : Cerita pendek [cerpen], novel, cerita sinetron, telenovela, drama, film drama, film komedi, film horor, film laga.

Umumnya cerita fiksi adalah sebuah imajinasi yang dituangkan oleh penulis sehingga membuat pembacanya larut ke dalam cerita tersebut. 

Sedangkan buku non fiksi lebih condong ke infomatifnya dan bukan sebuah karya tulis rekayasa dari penulis karena merupakan hal yang terjadi. Beberapa  cerita non fiksi di antaranya seperti  artikel, jurnal, laporan skripsi dan lain – lain.

Buku non fiksi adalah buku yang berisikan kejadian sebenarnya yang disampaikan menurut pendapat/opini/kajian penulis. Dengan kata lain, buku non fiksi adalah buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan.

Karangan nonfiksi memiliki ciri sebagai berikut:

  • Memiliki ide yang ditulis secara jelas dan logis serta sistematis
  • Mengandung informasi yang sesuai dengan fakta
  • Menyajikan temuan baru atau penyempurnaan temuan yang sudah ada;
  • Motivasi, rancangan dan pelaksanaan penelitian yang tertuang jelas;
  • Penulis memberikan analisis dan  interpretasi intelektual dari data yang diketengahkan dalam tulisanya.

Sebenarnya secara garis besar kedua buku ini memiliki perbedaan yang ketara. Namun secara rinci, kita dapat melihat perbedaan dari kedua jenis tulisan ini. 

PerbedaanNon fiksiFiksi
Penggunaan bahasaBahasa denotatifBahasa kiasan
SumberBerdasarkan dataTidak berdasarkan data
Sifat karanganBukan fiktifFiktif
Bentuk karanganInformatifCerita buatan

#1. Penggunaan bahasa

Non fiksi : menggunakan gaya bahasa denotatif. Gaya bahasa ini menggunakan kata yang sebenarnya tidak di tinggi – tinggikan sehingga lebih mudah dipahami karena non fiktif lebih condong ke informatif

Fiksi : penggunaan gaya bahasa pada karangan ini adalah konotatif atau di lebih – lebihkan agar pembacanya memiliki emosi terhadap cerita tersebut.

#2. Sumber

Non fiksi : karangan ini menggunakan sumber data yang real sehingga kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.

Fiksi : tidak menggunakan data real karena hanya sebuah imajinasi dari seorang penulis.

#3. Sifat karangan

Non fiksi : karangan ini memiliki sifat yang tidak direkayasa karena kerangkanya berdasarkan data dan peristiwa yang nyata.

Fiksi : karangan ini memiliki sifat ini khayalan karena di dalamnya hanya sebuah pemikiran yang diungkapkan oleh penulis sehingga tidak dapat di nyatakan kebenarannya.

#4. Bentuk karangan  

Non fiksi : karangan ini berbentuk informatif karena data yang digunakan bisa berguna untuk para pembacanya

Fiksi : karangan ini berbentuk rekaan karena di dalamnya hanya untuk menyampaikan perasaan atau yang diinginkan oleh penulis untuk membuat para pembacanya seperti mengalami peristiwa tersebut.

Baca lebih lanjut : Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi

Unsur dalam Buku Fiksi dan Non Fiksi

Berikut adalah unsur-unsur yang terdapat dalam buku fiksi dan non fiksi :

Unsur Buku FiksiUnsur Buku Non Fiksi
a. Temab. Alurc. Sudut pandangd. Penokohan dan perwatakane. Amanat

f. Latar/setting

a. Judulb. Pengarangc. Penerbitd. Tebal halamane. Isi

f. Penutup

Unsur Buku Fiksi

Berikut ini adalah unsur-unsur buku fiksi :

#1. Tema adalah ide pokok atau gagasan utama dalam sebuah tulisan

#2. Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana dalam sebuah cerita

#3. Tokoh adalah setiap individu yang ada di dalam cerita dengan karakternya masing-masing. Terdapat karakter protagonis, antagonis, dan tritagonist.

#4. Alur adalah rangkaian kejadian atau peristiwa yang membentuk jalan cerita. Di dalam alur terdapat konflik yang menggambarkan pertentangan setiap tokoh dalam cerita yang menghasilkan ketegangan. Adanya konflik membuat jalan cerita menjadi lebih menarik karena terdapat proses klimaks dan anti-klimaks

#5. Gaya bahasa adalah cara penulis menyampaikaan ceritanya. Biasanya terdapat majas-majas tertentu yang digunakan oleh penulis

#6. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui cerita tersebut

Unsur Buku Non Fiksi

Berikut ini adalah penjelasan tentang unsur buku non fiksi :

#1. Judul

Judul buku adalah nama buku yang merupakan kata-kata yang menggambarkan isi dalam buku, biasanya diletakkan pada cover buku.

Untuk contoh judul buku non fiksi diharuskan menggunakan kata baku sesuai dengan kamus umum bahasa indonesia. Karya nonfiksi harus memakai bahasa berciri tepat, singkat , jelas , resmi dan teratur agar efektif.

#2. Pengarang

Pengarang adalah penulis atau orang yang menyusun karangan / tulisan buku tersebut.

#3. Penerbit

Penerbit adalah perusahaan/instansi yang menyiapkan buku dari mulai mengedit, layout, desain cover dan lain sebagainya sampai buku tersebut dicetak dan siap diedarkan.

#4. Tebal Halaman / jumlah bab

Jumlah halaman dan jumlah bab yang dibahas dalam buku.

#5. Isi buku

Isi adalah pembahasan dari tema buku.

#6. Penutup

Penutup adalah kesimpulan dari buku yang merupakan statemen terakhir dari penulis atas bukunya.

Dalam hal kegiatan mengomentari buku fiksi dan nonfiksi, unsur-unsur yang tertera di atas merupakan acuan dasar. Boleh saja semua unsur dimasukkan ke dalam komentar, boleh juga hanya sebagian.

Baca juga : Perbedaan Cerita Fiksi Dan Non Fiksi Yang Lebih Spesifik

Sumber :

  • //web.csulb.edu/
  • //thewritepractice.com/elements-of-fiction/

Kontributor : Novia Intan

Video yang berhubungan